Anda di halaman 1dari 6

Bengkulu, 3 Juli 2017

Nomor : 077/LBH/IM/G/PTUN/BKL/VII/2017
Lampiran : Surat Kuasa Khusus.
Perihal : Gugatan.

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang
Jl. RE. Martadinata No.1
Bengkulu.

Dengan hormat,
Yang tersebut di bawah ini, adalah :
1. Nama :
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Kepala Desa ……………………..
Alamat : ……………………………………..

2. Nama :
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Kepala Desa ……………………..
Alamat : ……………………………………..

3. Nama :
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Kepala Desa ……………………..
Alamat : ……………………………………..

1
4. Nama :
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Kepala Desa ……………………..
Alamat : ……………………………………..

5. Nama :
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Kepala Desa ……………………..
Alamat : ……………………………………..

6. Nama :
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Kepala Desa ……………………..
7. Alamat : ……………………………………..
Nama :
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Kepala Desa ……………………..
Alamat : ……………………………………..

Berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 28 Juni 2017 sebagaimana terlampir telah
memberi kuasa penuh dengan hak subsitusi kepada :

- NURUL SYAFUAN, SH, MM, MH - SAHAT HARAHAP, SH


- YUNEDI EFRILYAN, SH - RITA HARTATI, SH
- ARGHA YUDHISTIRA, SH - SILVIA YULIASARI, SH
- WIRA HADI ASYURA, SH - TONY AKBAR HASIBUAN, SH, MH
- TONY HINDRIANTO, SH - EVA FITRIANI, SH

Keseluruhanya Kewarganegaraan Indonesia, Profesi Advokat pada berkantor di


Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Menggugat Jalan Semeru Nomor 3 Rukun
Tetangga 1, Rukun Warga 1, Sawah Lebar, Ratu Agung Kota Bengkulu.
Untuk selanjutnya dalam gugatan ini mohon disebut PENGGUGAT;

2
Dengan ini mengajukan gugatan terhadap :
Kepala Kantor Badan Pertanahan Argamakmur, Bengkulu Utara, berkedudukan di Gn.
Alam, Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Untuk selanjutnya disebut
TERGUGAT.

OBJEK SENGKETA.
Objek sengketa Tata Usaha Negara dalam perkara ini adalah Keputusan Badan
Pertanahan Nasional Kabupaten Bengkulu Utara Atas diterbitkanya Hak Guna Usaha
(HGU) Nomor ………….. Desa ………….. Kecamatan …………….. Kabupaten
Bengkulu Utara;

Adapun dasar hukum gugatan ini adalah:


I. Bahwa nyata-nyata Kepala Kantor Pertanahan Argamakmur, Bengkulu Utara
yang telah menerbitkan;
II. Bahwa objek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat adalah merupakan Surat
Keputusan Tata Usaha Negara dan telah memenuhi ketentuan pasal 1 butir 2
dan 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara. Hal ini didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut :
1. Bahwa Tergugat adalah Badan atau Pejabat yang melaksanakan urusan
Pemerintahan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sehingga Tergugat sudah dapat dikualifikasikan sebagai Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara, sebagaimana dimaksud pada pasal 1 butir 6 Undang-
Undang Nomor: 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
2. Bahwa kedua objek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat itu merupakan
suatu Keputusan Tata Usaha Negara, yang memenuhi syarat sebagaimana
ditetapkan pada pasal 1 butir 3 undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara, yaitu :
- Konkret : karena surat keputusan yang dikeluarkan Tergugat adalah
nyata-nyata dibua oleh Tergugat, tidak abstrak, tapi berwujud tertulis,
tertentu dan dapat ditentukan mengenai apa yang akan dilakukan;
- Individual : karena surat keputusan yang dikeluarkan Tergugat tersebut
ditujukan dan berlaku khusus bagi seseorang atau badan Hukum Perdata
dan bukan untuk umum;

3
- Final : karena surat keputusan yang dikeluarkan Tergugat tersebut telah
defeniti dan menimbulkan sebab akiba hukum;

TENTANG DUDUK PERKARA :


1. Bahwa, Penggugat adalah pemilik atas sebidang tanah yang terletak di Desa
Tandang, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, seluas kurang lebih
12.885m2 seperti tertera dalam sertifikat Hak Milik No.65 yang dikeluarkan oleh
Kantor Pertanahan Kota Semarang pada tanggal 3 September 1977, dengan
batas-batas seperti diuraikan dalam gambar situasi No.413/1977 yang
dikeluarkan Kantor Pertanahan pada tanggal 1 Maret 1977, hingga sengketa ini
diajukan ke persidangan tidak pernah dilakukan, pencabutan terhadap Hak Milik
No.65 oleh Penggugat;
2. Bahwa pada tanggal 25 Desember 2001 Penggugat menerima laporan dari
seorang yang ditugaskan oleh Penggugat untuk mengawasi tanah miliknya,
bahwa ada seseorang yang akan membeli tanah tersebut, padahal Penggugat
tidak pernah berkeinginan menjual tanah miliknya;
3. Bahwa, menurut informasi yang diperoleh Penggugat, Kantor Pertanahan Kota
Semarang pada tanggal 29 Maret 1997 telah menerbitkan 5 sertifikat baru No.
131 s/d 135, secara ganda menumpang pada sertifikat Hak Milik No.65 milik
Penggugat, dengan demikian kantor pertanahan kota semarang secara melawan
hukum telah memberikan hak baru, sehingga pemberian hak dan penerbitan 5
sertifikat tersebut tidak sah menurut hukum;
4. Bahwa dengan terbitnya Sertifikat tersebut oleh Tergugat yang telah
menyebabkan tumpang tindih (overlapping) atau sertifikat ganda pada lokasi
yang sama, bertentangan dengan prinsip kepastian hukum dan kepastian Hak
Atas Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 UU No. 5 Tahun 1960 dan
Pasal 2 PP No. 47 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah;
5. Bahwa, tindakan Kantor Pertanahan Kota Semarang memutuskan memberikan
hak baru dengan mengeluarkan sertifikat baru tersebut merupakan suatu
keputusan Tata Usaha Negara yang merugikan kepentingan penggugat, dan
secara nyata menunjukan Kantor Pertanahan Kota Semarang tidak
melaksanakan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik khsusnya asas
Kecermatan, Ketelitian dan Kepastian Hukum sebagaimana diatur dalam pasal
53 ayat (2) huruf a dan huruf c UU No. 5/1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara;
6. Bahwa karena objek sengketa tersebut diterbitkan dengan alasan yang tidak
berdasarkan pada peraturan perundang-undangan, maka perbutan Tergugat

4
merupakan perbuatan yang sewenang-wenang dan melampaui kewenangannya,
maka keputusan yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sah, dan oleh karena
tidak sah maka keputusan tersebut harus dianggap batal;
7. Bahwa, agar Penggugat tidak mengalami kerugian akibat berlakunya keputusan
tersebut maka Penggugat memohon kepada Pengadilan Tata Usaha Negara
Semarang untuk menunda berlakunya keputusan tata usaha negara yang
menjadi objek sengketa sampai adanya putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap dalam perkara ini;

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka Penggugat mohon kepada
Ketua Pengadilan Tata Usaha Semarang agar berkenan untuk memutuskan

PRIMAIR.
DALAM PERMOHONAN PENUNDAAN.
1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Objek Sengketa dari Penggugat;
2. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menunda berlakunya Keputusan Badan
Pertanahan Nasional Kota Semarang Atas diterbitkanya 5 Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor 131 s/d 135 Desa Tandang Kecamatan Semarang Timur
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah selama pemeriksaan berlangsung, sampai
ada Putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atas perkara ini;

DALAM POKOK PERKARA.


1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan tidak sah dan/atau batal 5 Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 131 s/d
135 Desa Tandang Kecamatan Semarang Timur Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah (terlampir) yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Semarang;
3. Memerintahkan kepada Kantor Pertanahan Kota Semarang untuk mencabut dan
menyatakan tidak berlaku lagi Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 131 s/d 135
Desa Tandang Kecamatan Semarang Timur Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah (terlampir) yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Semarang;
4. Menghukum Kantor Pertanahan Kota Semarang untuk membayar biaya perkara
yang timbul dalam Pengadilan Tata Usaha Negara ini;

5
SUBSIDAIR.
Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya menurut
hukum. (ex aquo et bono).

Hormat Kami,
Kuasa Hukum Penggugat

NURUL SYAFUAN, SH, MM, MH SAHAT HARAHAP, SH

YUNEDI EFRILYAN, SH SILVIA YULIASARI, SH

ARGHA YUDHISTIRA, SH WIRA HADI ASYURA, SH

Anda mungkin juga menyukai