Anda di halaman 1dari 5

SURAT GUGATAN PTUN

Hal : Gugatan Pemberhentian Secara Cirebon, 01 Desember 2017

Tidak Hormat. Kepada Yth,

Ketua Pengadilan Tata


Usaha Negeri Bandung.

Di Bandung.

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Arif Aldiansyah

Kewarganegaraan : Indonesia.

Alamat : Jl. Sunan Gunung Jati, Ds. Mertasinga Blok Lawanggede No 15


Kec. Gunung Jati, Kab. Cirebon

Pekerjaan : Sekretariat Desa

Dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada FIKRY AGRIYANTO,
S.H C.09.1221 yang berprofesi sebagai Advokat berkantor di Jl. Pemuda No.5 Kota
Cirebon Jawa Barat, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 13 November 2017,
selanjutnya disebut PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan gugatan Tata Usaha Negara kepada :

nama jabatan : Kepala Desa Terpilih

tempat kedudukan : Cirebon

untuk selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT


OBJEK GUGATAN :

Surat Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek gugatan adalah :

Surat Keputusan Pemberhentian Sdr. ARIFALDIANSYAH sebagai Seketariat Desa


Mertasinga.

Adapun hal-hal yang menjadi dasar-dasar dan alasan-alasan diajukannya gugatan ini
adalah

sebagai berikut :

1. Bahwa PENGGUGAT adalah warga negara Republik Indonesia, berhak atas


pemenuhan Hak Asasi Manusia sebagai berikut :
Berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat dan
miliknya dan pengakuan di depan hukum sebagai manusia pribadi di mana saja
(Pasal 29 UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM)
WNI berhak mendapat pekerjaan, Bebas memilih pekerjaan dan Berhak atas
syarat kerja adil (Pasal 38 UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM)
Kebebasan warga Negara untuk melindungi/memperjuangkan kepentingannya
(Pasal 39 UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM)
Tiap orang baik sendiri atau bersama-sama berhak ajukan :
Pendapat, permohonan, pengaduan, usulan, kepada pemerintahan dalam rangka
pelaksanaan pemerintahan bersih, efisien, lisan dan tulisan (Pasal 44 UU No 39
Tahun 1999 Tentang HAM)
Bahwa TERGUGAT adalah warga Negara Republik Indonesia, berhak atas
pemenuhan Hak Asai Manusia.Menghormati, melindungi dan melaksanakan
sepenuhnya HAM dan kewajiban dasar manusia sebagai diatur dalam UU (Pasal
35 UU No 39 Tahun 1999 Tentang HAM)
2. Berawal dari kronologis, bahwa penggugat diangkat menjadi Perangkat Desa
Mertasinga
3. Bahwa kemudian dari prestasi penggugat, penggugat mendapat kepercayaan
memegang jabatan sebagai Seketariat Desa Mertasinga sejak tahun 2012
4. Bahwa selama penggugat menjabat sebagai Seketariat Desa Mertasinga, penggugat
tidak pernah melakukan kesalahan-kesalahan, sebaliknya penggugat selalu
menunjukkan loyalitas-loyalitas dan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
nya sangat baik
5. Namun tanpa ada penjelasan terlebih dahulu, tergugat menerbitkan Surat Keputusan
Pemberhentian Tanggal 25 September 2017 tentang Pemberhentian Sdr Arif
Aldiansyah (PENGGUGAT) sebagai Sekertariat Desa Mertasinga

Atas tindakan Tergugat menerbitkan SK Pemberhentian kepada Perangkat Desa dengan


tanpa alasan, maka terbukti telah bertentangan dengan:

1. Peraturan Bupati (PerBup) Cirebon No. 121 Tahun 2015 Tentang Perangkat Desa
Pasal 26 Ayat 1 bahwa perangkat desa berhenti karena a. meninggal dunia, b. atas
permintaan sendiri, c. diberhentikan.
2. Peraturan Bupati (PerBup) Cirebon No. 121 Tahun 2015 Tentang Perangkat Desa
Pasal 26 Ayat 2 bahwa yang dimaksud ayat (1) huruf c diberhentikan karena :

a. telah berumur 60 (enam puluh) tahun;


b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap
secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Perangkat Desa;
d. melanggar larangan bagi Perangkat Desa ;
e. dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
3. Permendagri No. 83 Tahun 2015 Pasal 5 ayat (3) Tentang Alasan-alasan
Pemberhentian Perangkat Desa yang menyatakan bahwa
a. Usia telah genap 60 tahun
b. Dinyatajan sebagai terpidana berdasarkan keputusan pengadilan yang
mepunyai kekuatan hukum tetap
c. Berhalangan tetap
d. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai perangkat desa
e. Melanggar larangan sebagai perangkat desa
4. Permendagri No. 83 Tahun 2015 Pasal 5 ayat (5) bahwa pemberhentian perangkat
desa wajib dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Camat.

5. Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik (Pasal 3 UU No 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme) yang meliputi:
1.Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang mengutamakan
landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap
kebijakan penyelenggara negara.
2.Asas tertib penyelenggaraan negara, yaitu asas yang menjadi landasan
keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara
negara.
3.Asas kepentingan umum, yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
4.Asas keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang
penyelenggraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan, dan rahasia negara.
5.Asas proporsionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara
hak dan kewajiban penyelenggara negara.
6.Asas profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan keahlian yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
7.Asas akuntabilitas, yaitu asasyang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan uraian tersebut, penggugat merasa keberatan dengan Surat Keputusan
Pemberhentian yang dikeluarkan oleh Kepala Desa maka penggugat memohon
kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung berkenan untuk memutuskan :

1. Menyatakan Batal/Tidak Sah Surat Keputusan Pemberhentian


Pemdes/223/SK/2017.
2. Mencabut Surat Keputusan Pemberhentian Pemdes/223/SK/2017
3. Menghukum tergugat untuk membayar perkara dan biaya pengadilan dan
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung memberikan putusan lain yang adil
menurut hukum

Dan mengingat bahwa penggugat sebagai kepala rumah tangga maka proses jalannya
peradilan bisa mengakibatkan penggugat kehilangan sumber penghasilan sehingga
kebutuhan sehari-hari dan keluarga tidak mencukupi, oleh karena itu penggugat
meminta SKORSING/PENUNDAAN PELAKSANAAN KEPUTUSAN TATA
USAHA NEGARA kepada pengadilan.

Hormat Penggugat,

Kuasa Hukum Penggugat

Fikri Agriyanto. SH.,


NIA. C.09.1212

Anda mungkin juga menyukai