Anda di halaman 1dari 7

PERKUMPULAN

PUSAT DUKUNGAN KEBIJAKAN PUBLIK BANGKA BELITUNG


KEPUTUSAN MENTERI HUKUM & HAM RI NO: M.HH-01.HH.07.02 TAHUN 2018
Alamat Jl. Stania No. 133, Kel. Taman Bunga, Kec. Gerunggang, Kota Pangkalpinang
Telp:0717 422 359, Email:pdkpbabel@gmail.com

Pangkalpinang, 15 Oktober 2021

Kepada Yth.
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Di-
Jakarta

Melalui Yth.
Ketua Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Pangkalpinang
Di-
Pangkalpinang

Perihal : Kontra Memori Kasasi

Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini :
ANDIRA, S.H.
BERRY APRIDO PUTRA, S.H.
IBROHIM, S.H.
Adalah advokat/Konsultan Hukum/Penasehat Hukum/Pengacara pada Kantor Hukum
Perkumpulan Pusat Dukungan Kebijakan Publik Bangka Belitung yang
terakreditasi berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : M.HH-
01.HH.07.02 Tahun 2018 beralamat di Jl. Stania Nomor : 133 Kelurahan Taman Bunga
Kecamatan Gerunggang Kota Pangkalpinang Kep. Bangka Belitung.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 221/SKK/PDKP-BB/X/2021 tertanggal 11


Oktober 2021 bertindak untuk dan atas nama klien kami :
1 Nama : JOI CEPITONA
Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Labu, 4 Maret 1982
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Dusun III Kampung Usang Desa Tanjung Labu
Rt.08 Kecamatan Lepar Pongok Kabupaten Bangka
Selatan.
Selanjutnya disebut Termohon Kasasi I

2 Nama :ALEX FINANTA


Tempat/Tanggal Lahir :Salatiga, 25 Agustus 1977
Jenis Kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Kewarganegaraan :Indonesia
Tempat Tinggal :Jl. Dusun Darat Desa Penutuk Rt.07 Kecamatan Lepar
Pongok Kabupaten Bangka Selatan
Selanjutnya disebut Termohon Kasasi II

3 Nama :SOPANTO
Tempat/Tanggal Lahir :Tanjung Labu, 2 April 1986
Jenis Kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Kewarganegaraan :Indonesia
Tempat Tinggal :Jl. Dusun III Kampung Usang Desa Tanjung Labu
Rt.08 Kecamatan Lepar Pongok Kabupaten Bangka
Selatan.
Selanjutnya disebut Termohon Kasasi III

4 Nama :WIWIN DRA


Tempat/Tanggal Lahir :Tanjung Labu, 2 Desember 1984
Jenis Kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Kewarganegaraan :Indonesia
Tempat Tinggal :Jl. Dusun Desa Tanjung Labu Rt.02 Kecamatan Lepar
Pongok Kabupaten Bangka Selatan.
Selanjutnya disebut Termohon Kasasi IV

5 Nama : ALAN BUDI KUSUMA


Tempat/Tanggal Lahir : Mataram, 15 Maret 1970
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Dusun III Kampung Usang Desa Tanjung Labu
Rt.08 Kecamatan Lepar Pongok Kabupaten Bangka
Selatan.
Selanjutnya disebut Termohon Kasasi V

Dengan ini mengajukan Kontra Memori Kasasi terhadap memori kasasi yang diajukan
PT.Swarna Nusa Sentosa (Pemohon Kasasi) atas putusan perkara register nomor :
46/Pdt.Sus-PHI/2021/PN.Pgp tanggal 16 September 2021, yang amarnya berbunyi :

MENGADILI
1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian
2. Menyatakan sah hubungan hukum ketenagakerjaan antara Para Penggugat
dengan Tergugat
3. Menyatakan hubungan kerja antara Para Penggugat dan Tergugat berakhir
karena adanya perintah mutasi untuk melaksanakan pekerjaan diluar yang
diperjanjikan sejak 19 November 2019, dan Para Penggugat berhak atas
uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja sejumlah Rp.
193.485.828,32 (seratus sembilan puluh tiga juta empat ratus delapan puluh
lima delapan ratus dua puluh delapan koma tiga puluh dua sen)
4. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebbihnya
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini sebesar Rp. 320.000,- (tiga ratus dua puluh ribu rupiah).

Bahwa sebelum Para Termohon Kasasi menguraikan secara rinci dalil-dalil bantahan


terhadap dalil-dalil yang diajukan dalam Memori Kasasi oleh Pemohon Kasasi,
maka terlebih dahulu kami sampaikan bahwa pertimbangan Majelis Hakim Judex Facti
pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Pangkalpinang
dalam Putusan Nomor : 46/Pdt.Sus-PHI/2021/Pn.Pgp tanggal 16 Maret 2021
menurut Termohon Kasasi sudah merupakan pertimbangan hukum yang tepat
dan benar.

Adapun isi dalil-dalil bantahan dalam Kontra Memori Kasasi yang diajukan oleh Para
Termohon Kasasi selengkapnya adalah sebagai berikut :

Bahwa dalam memori kasasinya Pemohon Kasasi mendalilkan 2 (alasan) yang menjadi
keberatan yaitu :
1. Tentang Pertimbangan Putusan Majelis Hakim tidak tepat dan salah dalam
penerapan hukum.
2. Tentang Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pangkalpinang yang Melanggar
Asas Kepastian Hukum dan Asas Keadilan.
Namun apabila dicermati 2 (dua) alasan tersebut hanya membahas mengenai asas ne
bis in idem sebagai alasan keberatan dengan mengacu pada Putusan Pengadilan
Hubungan Industrial pada Negeri Pangkalpinang Nomor 22/Pdt.Sus-PHI/2020/Pn.Pgp
tanggal 18 Agustus 2020.
Bahwa sebelum menanggapi alasan Pemohon Kasasi tersebut maka Termohon Kasasi
akan menguraikan terlebih dahulu mengenai azaz nebis in idem. Dasar hukum dari
Nebis In Idem dalam hukum perdata adalah Pasal 1917 KUH Perdata yang berbunyi :
”Kekuatan suatu Putusan Hakim yang telah memperoleh kekuatan mutlak tidaklah lebih
luas daripada mengenai soal putusannya.
Untuk dapat memajukan kekuatan itu, perlulah bahwa soal yang dituntut adalah sama;
bahwa tuntutan didasarkan atas alasan yang sama; lagi pula dimajukan oleh dan
terhadap pihak-pihak yang sama didalam hubungan yang sama pula”

M. Yahya Harahap dalam bukunya Hukum Acara Perdata tentang Gugatan,


Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan menyebutkan intisari dari
ketentuan tersebut ialah
1. Suatu putusan hakim yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, daya
kekuatan dan mengikatnya terbatas sekedar mengenai subtansi putusan itu.
2. Gugatan (tuntutan) yang diajukan dengan dalil (dasar hukum) yang sama dan
diajukan oleh dan terhadap pihak yang sama dalam hubungan yang sama pula
dengan putusan hakim yang telah berkekuatan hukum tetap, maka dalam gugatan
tersebut melekat unsur ne bis in idem atau resn judicata.
3. Oleh karena itu, gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima ( niet ontvankelijke
verklaard)

Lebih lanjut dijelaskan syarat-syarat yang ditentukan dalam Pasal 1917 KUH Perdata
tersebut bersifat kumulatif yaitu :
1. Apa yang digugat sudah pernah digugat sebelumnya;
Yang berarti adalah, diajukan gugatan baru untuk kedua kalinya sebagai ulangan
terhadap kasus yang sama yang pernah diperkarakan sebelumnya. Hal ini
terdapat dalam Putusan Makhamah Agung No. 1743/K/Pdt/1983, terhadap
perkara No. 396/Pdt/1986/PN.Medan, dijelaskan bahwa tidak ada pihak yang
mengajukan banding, sehingga putusan itu telah memperoleh kekuatan hukum
tetap (resnjudicata). Selanjutnya, terjadi gugatan baru dengan pihak-pihak, objek
dan dalil gugatan yang sama dengan perkara No. 396/pdt/1986 tersebut. Dengan
demikian, gugatan penggugat dalam perkara sekarang No. 187/Pdt/1979,
merupakan perkara yang bersifat ne bis in idem, oleh karena itu gugatan
dinyatakan tidak dapat diterima.
2. Terhadap perkara terdahulu, telah ada putusan hakim yang berkekuatan
hukum tetap
Syarat berikutnya agar suatu perkara bersifat ne bis in idem sebagaimana Pasal
1917 KUHPerdata, yaitu putusan terdahulu telah mempunyai kekuatan hukum
tetap. Sehingga, jika Putusan belum berkekuatan hukum tetap, ne bis in idem
belum melekat. Dalam Putusan Makhamah Agung No. 647 K/Sip/1973 yang
mengatakan, ada atau tidaknya asas ne bis in idem dalam suatu putusan, tidak
ditentukan oleh faktor kesamaan pihak saja, terutama kesamaan objek sengketa
yang telah diberi status tertentu oleh putusan pengadilan yang telah mempunyai
hukum tetap.
3. Putusan bersifat positif
Syarat berikutnya suatu perkara dapat melekat ne bis in idem, putusan yang
dijatuhkan dalam perkara terdahulu, bersifat positif, apabila pertimbangan dan
diktum putusan telah menentukan dengan pasti status dan hubungan hukum
tertentu mengenai hal dan objek yang disengketakan. Bisa dalam bentuk :
1. Menolak gugatan seluruhnya, atau
2. Mengabulkan gugatan seluruhnya atau sebagian.
4. Subjek atau pihak yang berperkara sama;
Syarat lain yang harus dipenuhi agar suatu perkara melekat asas ne bis in idem
adalah putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, yaitu subjek yang menjadi
pihak dalam perkara terdahulu dengan yang diajukan kemudian adalah sama.
Yang dianggap pihaknya meliputi :
a. Orang yang mendapat hak dari putusan berdasarkan titel umum dari pihak
yang berperkara, seperti ahli waris;
b. Orang yang mendapat hak berdasarkan titel khusus dari para pihak yang
berperkara, seperti pembeli, penerima hibah dan sebagainya.
Syarat tersebut secara tegas disebutkan dalam Pasal 1917 KUH Perdata. Maka,
jika dalam perkara yang belakangan tidak sama dengan putusan terdahului, tidak
dapat diterapkan asas ne bis idem.
5. Objek gugatan sama.
Syarat lain yang disebut dalam Pasal 1917 KUH Perdata adalah objek gugatan
dalam perkara terdahulu dengan belakangan adalah sama. Syarat ini tercantum
dalam Putusan Makhamah Agung No. 674 K/Sip/1973, dimana menurut tersebut,
untuk menentukan melekat atau tidaknya unsur asas ne bis in idem dalam suatu
gugatan tidak ditentukan oleh syarat pihak saja, tetapi terutama ditentukan oleh
objek yang sama.

Bahwa jika pengertian dan syarat-syarat asas ne bis in idem diatas kita sandingkan
dengan perkara a quo maka akan didapati fakta yaitu objek sengketa pada Putusan
Pengadilan Hubungan Industrial pada Negeri Pangkalpinang Nomor
22/Pdt.Sus-PHI/2020/Pn.Pgp tanggal 18 Agustus 2020 dengan Putusan Nomor :
46/Pdt.Sus-PHI/2021/Pn.Pgp tanggal 16 Maret 2021 adalah berbeda mengenai
objek sengketa. Putusan Nomor 22/Pdt.Sus-PHI/2020/Pn.Pgp tanggal 18
Agustus 2020 ialah mengenai perselisihan hak karena gaji yang tidak dibayarkan
selama para penggugat dirumahkan oleh karenanya dalam putusannya mejelis hakim
memerintah Tergugat dalam hal ini pemohon kasasi untuk membayar sejumlah uang
sebagai gaji yang tidak dibayarkan selama para penggugat dirumahkan. Sedangkan
putusan Nomor : 46/Pdt.Sus-PHI/2021/Pn.Pgp tanggal 16 Maret 2021 ialah
perihal Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja karena sejak dirumahkan
nyatanya para penggugat tidak pernah dipanggil lagi untuk bekerja.

Bahwa objek sengketa dalam perkara Perselishan Hubungan Industrial sendiri telah
diatur dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial yang berbunyi :
“Suatu perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau
gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena
adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan
pemutusan hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat
buruh dalam satu perusahaan.”

Kemudian dalam angka 2 dan angka 4 lebih lanjut dijelaskan pengertian perselisihan
hak yaitu Perselisihan hak, merupakan perselisihan yang timbul karena tidak
dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran terhadap
ketentuan peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan,
atau perjanjian kerja bersama. Sedangkan Perselisihan pemutusan hubungan
kerja (PHK), merupakan perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian
pendapat mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak;

Bahwa oleh karena yang telah dijelaskan diatas dapat kita simpulkan jika gugatan
tentang Perselisihan Hak dan gugatan tentang Perselisihan Pemutusan
Hubungan Kerja merupakan 2 (dua) objek gugatan yang berbeda.

Bahwa setelah mengetahui tentang 2 (dua) objek sengketa yang berbeda tersebut
maka selanjutnya akan dijelaskan apakah hal tersebut dapat dikategorikan gugatan
nebis in idem. Bahwa sebagaiman telah dijelaskan M Yahya Harahap untuk
menentukan melekat atau tidaknya unsur asas ne bis in idem dalam suatu gugatan
tidak ditentukan oleh syarat pihak saja, tetapi terutama ditentukan oleh objek yang
sama. Maka berdasarkan hal tersebut perkara a quo tidak termasuk dalam kategori
perkara ne bis in idem. Meskipun para pihak adalah sama namun objek sengketa pun
harus sama sehingga dapat dikatakan ne bis in idem sebagaimana juga diperkuat oleh
Putusan Makhamah Agung No. 647 K/Sip/1973 yang mengatakan, ada atau tidaknya
asas ne bis in idem dalam suatu putusan, tidak ditentukan oleh faktor kesamaan pihak
saja, terutama kesamaan objek sengketa yang telah diberi status tertentu oleh putusan
pengadilan yang telah mempunyai hukum tetap.

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, maka Putusan Pengadilan Hubungan


Industrial pada Pengadilan Negeri Pangkalpinang Nomor 46/Pdt.Sus-PHI/2021/PN.Pgp
tanggal 16 September 2021 tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan
perundang-undangan serta keadilan dan kepatutan, karenanya permohonan kasasi
yang diajukan oleh Pemohon Kasasi tersebut haruslah ditolak.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon Yang Mulia Majelis Hakim


Mahkamah Agung yang memeriksa dan mengadili perkara kasasi ini berkenan memberi
putusan sebagai berikut:

1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi tersebut.


2. Menguatkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Pangkalpinang Nomor 46/Pdt.Sus-PHI/2021/PN.Pgp tanggal 16 September
2021.
3. Membebankan biaya perkara ini kepada Negara.

Demikianlah Kontra Memori Kasasi ini disampaikan.

Hormat kami,
Kuasa Hukum

ANDIRA, S.H.

BERRY APRIDO PUTRA, S.H. IBROHIM, S.H.

Anda mungkin juga menyukai