Anda di halaman 1dari 6

10 PERMAINAN TRADISIONAL

1. Bermain Layangan 

Layangan lebih akrab untuk anak laki-laki dan masuk dalam kategori permainan tradisional di
luar ruangan. Penjual layang-layang akan membandrol layangan dengan harga sangat murah,
sekitar 1.000 rupiah. Komponennya hanya terdiri dari kertas minyak dan bambu kecil. Bahkan
anak-anak yang kreatif bisa membuatnya sendiri. Jarang sekali seorang anak bermain layangan di
tengah lapangan sendirian, minimal pasti ada satu orang teman yang bersamanya. Mereka akan
membantu satu sama lain, misalnya untuk menerbangkan layang-layang agar mengudara dengan
menanti hembusan angin. Uniknya, layangan yang putus benangnya akan menjadi hal yang
sangat berharga untuk anak-anak pada eranya. Mereka rela berlari ke kebun, sawah, ataupun
tempat lain untuk mendapatkan layangan tersebut dan membawanya pulang sebagai barang yang
berharga. Dari sini, anak-anak akan mengerti tentang kerja keras untuk mendapatkan sesuatu. 

2. Permainan Congklak

Permainan tradisional lainnya yaitu congklak yang identik dengan anak perempuan. Meskipun
ada juga anak laki-laki yang bermain dengan menaruh biji-bijian ke setiap lubang di papan
congklak. Bisa dimainkan oleh siapapun, tetapi lebih seru jika dimainkan bersama-sama. Papan
congklak bisa dari bahan kayu atau plastik yang lebih murah. Permainan ini membutuhkan 1
papan congklak dan beberapa biji untuk bermain. Pelajaran yang didapatkan anak-anak yang
bermain congklak yaitu sosialisasi dan berhitung. Anak perempuan lebih menyukainya karena
tidak butuh berlari di luar ruangan, cukup duduk manis mengisi setiap lubang dengan runtut. 
3. Gasing

Gasing populer seiring dengan adanya film-film animasi di televisi. Bentuknya bulat dan
memiliki poros di tengah sehingga bisa berputar. Anak-anak bisa bermain di lantai rumah dengan
memanfaatkan tali yang ada agar gangsing berputar lebih lama. Meskipun bisa dimainkan
sendirian, anak-anak zaman dulu lebih suka bermain dengan teman-temannya. Apabila disepakati
untuk perlombaan kecil, penilaiannya akan ditentukan oleh gangsing yang berputar paling lama.
Anak-anak akan berpikir untuk membuat gangsing mereka berputar dalam waktu lama. Secara
tidak langsung, anak akan belajar mencari solusi dari sebuah masalah atau tantangan.

4. Bermain Kelereng atau Gundu

Jika berbicara 10 permainan anak-anak yang seru di masa lalu, hampir semua permainan dijual
dengan harga sangat murah. Orang tua dengan penghasilan rendah pun bisa membelinya untuk
sang buah hati. Bermain kelereng membutuhkan banyak orang, sebuah permainan yang lebih
digemari anak laki-laki. Diameter kelereng yang digunakan sekitar setengah inci. Anak-anak juga
sering memperhatikan warna kelereng dan menjadikannya koleksi. Salah satu hal yang unik
adalah gaya tangan saat menyentil kelereng dari mulai jongkok sampai berdiri. Bahkan, seorang
anak yang mahir memenangkan banyak kelereng bisa menjualnya ke teman-temannya. Dari
bermain kelereng, anak belajar menembak sasaran dengan cermat dan berdagang.

5. Petak Umpet

Petak umpet tidak mempunyai alat khusus. Permainan ini memerlukan skill berlari dan
bersembunyi yang handal. Biasanya dimainkan oleh beberapa anak dengan menunjuk salah
satunya sebagai penjaga benteng. Anak-anak akan belajar menghitung, paling umum adalah
berhitung 1-10. Setelah itu, penjaga bisa membuka mata dan mulai mencari satu per satu teman
untuk ditangkap. Pelajaran berharga untuk anak dari permainan petak umpet yaitu keuletan,
ketelitian, kecepatan berlari, pengaturan strategi, dan sosialisasi.

6. Egrang

Membahas tentang permainan anak kecil tempo dulu, tidak lengkap tanpa enggrang. Setiap
daerah di Indonesia terkadang menyebutnya berbeda. Anak-anak butuh dua galah atau tongkat
dengan pijakan di ketinggian untuk tumpuan kaki.  Tidak semua orang langsung bisa berjalan
santai dengan menggunakan egrang, butuh keseimbangan yang baik. Meskipun dimainkan
perorangan tetap ramai karena bersama-sama berlatih di sebuah lapangan. Tidak hanya anak-
anak, orang dewasa juga bisa mengetahui tingkat keseimbangan yang dimiliki dengan mencoba
berjalan dengan egrang.

7. Lompat Tali

Permainan tradisional anak-anak Indonesia yang ketujuh yaitu lompat tali. Baik anak perempuan
maupun laki-laki bisa bermain bersama. Tidak hanya sekadar melompat saja di atas tali, ada
kalanya tali akan diputar, kemudian seseorang harus bisa masuk ke dalam putaran tersebut tanpa
tersangkut tali. Panjang tali bisa beragam dan biasanya memakai karet terangkai sehingga lebih
lentur. Berbicara tentang karet gelang yang sering anda jumpai di nasi bungkus, bisa menjadi
banyak jenis permainan untuk anak-anak sebelum adanya gadget. Adapun permainan dengan
menggunakan karet gelang lainnya yaitu melemparkannya dari jarak tertentu. Seseorang bisa
melipat gandakan karet jika berhasil masuk dalam salah satu sasaran.

8. Bermain Ular Naga Seru


Permainan ular naga berbeda dengan ular tangga. Jika ular tangga membutuhkan sebuah kertas
berisi kotak-kotak dan dimainkan dengan lemparan dadu. Sementara ular naga dimainkan dengan
membuat rangkaian panjang seperti iring-iringan menyerupai ular. Ada nyanyian tertentu sambil
berjalan perlahan melewati terowongan yang dibuat 2 orang teman. Ketika lagu yang
dinyanyikan selesai, seseorang yang terjebak dalam terowongan harus menentukan pilihan untuk
menjadi anggota dari tim A atau tim B. tim yang jumlah anggotanya lebih sedikit bertugas
menangkap anggota tim lawan. Setiap daerah memiliki aturan yang berbeda.

9. Permainan Benteng

Permainan tradisional benteng memerlukan banyak orang yang akan terbagi dalam 2 grup. Setiap
grup bisa berdiskusi dan menentukan benteng pertahanan berupa benda. Biasanya tidak butuh
peralatan khusus, tetapi memanfaatkan pohon, tiang, tembok, dan lainnya di sekitar area. Seperti
simulasi perang sederhana, setiap tim harus mengatur strategi untuk menaklukan benteng lawan.

10. Gobak Sodor


Gobak sodor merupakan jenis permainan populer di eranya. Membutuhkan banyak orang untuk
memulainya sekitar 6 orang sampai 10 orang yang akan dipisah menjadi 2 kelompok kecil. Satu
kelompok akan berperan sebagai penjaga, sementara yang satunya lagi sebagai tim lawan. Tidak
butuh alat-alat khusus, hanya perlu tanah lapang yang luas.

Anda mungkin juga menyukai