Anda di halaman 1dari 3

ILUSTRASI KASUS

(LAPORAN)

Pada hari Selasa, 7 November 2023, pada pukul 09.20 WIB, seorang Warga Negara Indonesia
atas nama Mahesa Purwo Sugiantoro datang ke kantor Bawaslu Provinsi Nusantara bersama Dinda
Pratiwi, anggota Partai Domestik untuk menyampaikan laporan terdapatnya Daftar Calon Tetap
yang seharusnya tidak memenuhi syarat namun oleh KPU Provinsi Nusantara ditetapkan sebagai
daftar calon tetap.

Mahesa dilayani oleh petugas penerima laporan Bawaslu Provinsi Nusantara (Sahli Manurung),
dalam proses penerimaan laporan terjadi percakapan antara Pelapor dengan petugas penerima
laporan sebagai berikut:

1. Peristiwa apa yang ingin dilaporkan?


Saya ingin melaporkan bahwa terdapat seorang caleg DPRD Provinsi Nusantara, namanya Jaya
Supriatna, dari Partai Domestik. Jadi berdasarkan informasi yang kami peroleh, diduga bahwa
gelar akademik pak Jaya itu sepertinya bohong atau tidak benar. Alasannya, kata operator Partai
Domestik, si Rendy bahwa ijazahnya itu ada yang tidak dilegalisir, dia tahu karena dia yang
mengupload ke sistemnya KPU.
Kami juga cari tahu di tempat kuliahnya, namanya STH TriTunggal, lokasinya itu di pinggiran
Kota Surabaya, sekarang kampus sudah tidak ada. Bubar katanya tahun 2017 karena operasi
tanpa izin, jadi kami semakin curiga kalau Pak Jaya ini tidak berkuliah, tapi bayar ijazah yang
digunakan untuk mencalonkan diri sebagai caleg. Sehingga gelar Magister Hukumnya juga perlu
dicurigai tidak sah karena gelar Sarjananya tidak diperoleh dengan cara yang sah.

2. Pak Mahesa, apa mau membuat laporan atau hanya menyampaikan informasi?
Saya buat laporan saja agar resmi, ya.

3. Izin untuk meminjam dan fotocopy KTP Bapak!


Silahkan. *memberikan KTP

4. Siapa yang ingin dilaporkan?


Pertama saya ingin melaporkan KPU Provinsi Nusantara, kemudian saya melaporkan Pak Jaya
Supriatna karena telah melakukan kebohongan.

5. Jika ingin melaporkan KPU Provinsi Nusantara, apakah dilaporkan secara perseorangan atau
lembaganya?
Saya laporkan seluruh komisionernya ya. Karena telah menetapkan seseorang caleg yang
seharusnya tidak memenuhi syarat berdasarkan surat keputusan mereka.

6. Dimana alamat dari Terlapor atas nama Jaya Supriatna?


Alamatnya di Jalan Masjid, Kelurahan Remah, Kota Pematang, Provinsi Nusantara. Rumah yang
paling besar warna putih, dekat Masjid. Saya tidak ingat nomor rumahnya.

7. Untuk alamat KPU Nusantara, saya cantumkan Jalan Balikpapan, Nomor 20, Kota Pematang, ya
Pak!
Siap!

8. Mohon dijelaskan Pak tentang perbuatan Terlapor KPU Nusantara!

1
Jadi berdasarkan Keputusan Nomor 80 Tahun 2023 tanggal 4 November 2023, KPU Provinsi
Nusantara telah menetapkan Jaya Supariatna, SH.,MH sebagai calon anggota DPRD Provinsi
Nusantara Nomor urut 3 dari Partai Domestik yang seharusnya tidak memenuhi syarat karena
alasan dokumen ijazah yang tidak sah karena tidak dilegalisasi khususnya ijazah S1 dan proses
perkuliahan yang diduga tidak ditempuh oleh Pak Jaya.

9. Kapan Pak Mahesa tahu peristiwa dugaan pelanggaran yang disampaikan?


Tanggal 5 November 2023. Pagi hari. Saya mengetahui dari Bu Dinda, nanti beliau juga akan
menjadi saksi dalam laporan ini.

10. Dimana peristiwanya terjadi Pak?


Dimana ya? Kantor KPU Nusantara ya jika berkaitan dengan Keputusan yang dikeluarkan, pasti
diputuskan di kantor KPU.

11. Siapa saja pihak yang akan dijadikan saksi Pak?


Pertama, saksinya itu adalah Rendy Prastowo, dia ini LO dan operator Partai Domestik dalam
pendaftaran caleg. Kedua, saksinya Bu Dinda Pratiwi, beliau ini awalnya calon yang didaftarkan
oleh Partai Domestik, namun tiba-tiba namanya diganti oleh Partainya sendiri. Bu Dinda ini
anggota Parpol Domestik.

12. Mohon info alamat dari saksinya Pak!


Mas Rendy ini tinggal di Perumahan Pajak, Jalan Belimbing 8, Nomor 7, Kelurahan Palem, Kota
Pematang. Kalau Bu Dinda ini silahkan minta info secara langsung, kebetulan saya hadir bersama
beliau.

*Percakapan dengan Dinda Pratiwi (saksi)


13. Bu Dinda, bisa pinjam KTP untuk dicopy dan diinput datanya!
Bisa Pak, ini KTP saya. Terima kasih.

14. Pengetahuan apa yang Bu Dinda punya?


Begini Pak, jadi saya ini awalnya yang dicalonkan oleh Partai Domestik, namun nama saya tiba-
tiba diganti dengan Pak Jaya Supriatna ini dengan alasan yang tidak jelas. Saya duga Pak Jaya ini
juga memberikan sejumlah uang kepada sekretaris DPW Partai agar dapat menggantikan posisi
saya. Saya sakit hati sekali Pak! Kemudian saya dapat info dari beberapa kawan bahwa ada
masalah dalam dokumen pencalonan Pak Jaya. Sehingga saya minta bantuan ke Pak Mahesa
untuk melaporkan ke Bawaslu.

15. Baik Bu. Terima kasih. Saya lanjutkan dengan Pak Mahesa.

*Percakapan dengan Pelapor Mahesa


16. Bukti-Bukti apa saja ya Pak yang ingin disampaikan?
Kami bawa bukti, Keputusan KPU Provinsi Nusantara Nomor 80 Tahun 2023 tanggal 4 November
2023 tentang Daftar Calon Tetap Anggota Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Nusantara Dalam
Pemilihan Umum Tahun 2024 sebagai dasar penetapan Jaya Supriatna, SH.,MH sebagai Calon
Anggota DPRD Provinsi Nusantara Nomor urut 3 dari Partai Domestik, Dapil Nusantara 1.
Selanjutnya, kami bawa hasil tangkapan layar BAN-PT online yang menyatakan bahwa Sekolah
Tinggi Hukum TriTunggal ini tidak tercantum bahkan tidak terdaftar. Selanjutnya kami bawa
hasil screenshot berita online dari portal berita Nusantara24 yang terdapat berita penutupan
kampus STH TriTunggal, dijelaskan disana bahwa kampus tersebut ditutup alasan perizinan dan
direkturnya diperiksa oleh Polda Jawa Timur karena ada dugaan pemalsuan izin kampus.

2
Kami juga punya dokumen hasil scan ijazah S-1 Jaya Supriatna yang diberikan kepada KPU, tapi
bukti tersebut masih dengan Pak Rendy, ada di laptopnya.

17. Apakah pernah menyampaikan tanggapan masyarakat kepada KPU Nusantara perihal nama
Jaya Supriatna?
Sepertinya belum pernah Pak!

18. Apa ada hal lain yang ingin disampaikan Pak Mahesa?
Untuk lebih tegas, jadi yang kami permasalahkan ini adalah ijazah S-1 dari Pak Jaya, diduga tidak
sah yang kemudian berimbas kepada Ijazah S-2 nya, karena Terlapor mencantumkan gelar
tersebut sebagaimana yang terdapat dalam Keputusan KPU Nusantara. Pak Jaya harusnya tidak
memenuhi syarat sebagai caleg di Pemilu ini.
Kemudian,
Sekedar tambahan saja Pak, seperti yang disampaikan Bu Dinda tadi kalau Pak Jaya ini juga ada
dugaan mahar politik, awalnya Pak Jaya tidak didaftarkan, mungkin karena beliau orang yang
memiliki kekayaan, sehingga beliau membayar kepada Partai, infonya melalui Sekretaris DPW
Partai Domestik untuk dapat dicalonkan sebagai calon anggota DPRD. Silahkan hal tersebut
dapat dikonfirmasi oleh Bawaslu kepada Sekretaris DPW Partai Domestik, Pak Abdul Gani.

19. Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai