PENDAHULUAN
Terkait hal diatas proses belajar menurut teori behavioristik terjadi dengan
adanya tiga komponen pokok, yaitu stimulus,respon, dan akibat. Stimulus adalah
sesuatu yang datang dari lingkungan yang dapat membangkitkan respon individu.
Respon menimbulkan perilaku jawaban atas stimulus, sedangkan akibat adalah
sesuatu yang terjadi setelah individu merespon baik positif maupun negatif..
1
2
1. Identifikasi Masalah
Dari hasil penelitian yang di dapat pada semester 2 tahun pelajaran
2016 / 2017 ditemukan berbagai hasil yang masih kurang dan sebagian jauh dari
rata –rata KKM.
Hasil nilai dari jumlah peserta didik 25 orang yang meraih nilai standar ketuntasan
adalah sebanyak 12 orang.seperti tertera dalam tabel berikut ini.
Tabel I.1
Daftar Perolehan Nilai Siswa Kalas III SDN 2 Cintadamai Kecamatan Sukaresmi
Kabupaten Garut
Prasiklus
No Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
1. Abdul Ilyas 80
2. Aldian 70 Nilai
3. Ayu Julita 80 rata-rata
4. Ayu Lestari 50 kelas
5. Damin 60 =66
6. Dea Rismayanti 70
7. Diki Hidayat 60 Dari
8. Diva Nadya 60 hasil
9. Eka Ramdani 50
10. Hesti Hermana P 80
11. Hilman Maulana 60
12. Irwansah 50
13. Isam 50
14. Isti Wahyuni 60
15. Melisa Triyana 70
16. Nabila Putri Z.j 80
17. Najril 50
18. Nurkholis 70
19. Rafli Ardiansah 80
20. Ratih Ardianti 70
21. Rio Rizki 60
22. Seno Sunardi 60
23. Soni Zaki K 60
24. Wulan Rizki D 90
25. Zaki Sawali 60
Jml 25 1640
2
3
2.Analisa Masalah
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan media kongkret pada mata pelajaran IPS untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik di kelas III SDN 2 Cintadamai
Kecamatan Sukaresmi?
1. Bagi Guru
3
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
5
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan
suatu system yang terdiri dari unsur, tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa
dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling
mempengaruhi, dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.Banyak
pengertian belajar telah dikemukakan oleh para ahli di antaranya menurut Gagne
dalam Strategi Pembelajaran di SD (1985:1.3 ) bahwa belajar adalah satu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran yang bermakna seperti
yang dikemukakan para ahli, bahwa seorang siswa dikatakan berhasil dalam
belajar disekolah bila ia dapat menunjukan keberhasiln belajar dalam ketiga ranah
penting yaitu keberhasilan dalam ranah kognitif meliputi keberhasilan dalam
kemampuan berpikir ( misalnya mengingat, memahami atau menerapkan materi
pelajaran ). Keberhasilan dalam ranah afektif misalnya dapat dilihat dari besarnya
minat siswa dalam mengikuti pelajaran atau dari keterlibatannya dalam diskusi di
kelas. Keberhasilan dalam ranah Psikomotor misalnya dapat ditinjau dari
keberhsilan siswa dalam biang olahraga atau dalam pelajaran kesenian dan
keterampilan.Bloom (1956)dalam Metode Penelitian.(Andriani,dkk.2015: 2.5 )
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi
terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Menurut para ahli psikologi
tidak semua perubahan perilaku dapat digolongkan ke dalam hasil belajar. Dari
hal diatas kita juga dapat memilih lingkungana belajar yang bagaimana yang baik.
Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang memicu dan
menantang siswa belajar.dalam situasi pembelajaran yang harus dimunculkan oleh
pendidik kepada peserta didik adalah minat dan motivasi belajar yang mana
motivasi berfungsi sebagai motor penggerak. aktifitas, yang berkaitan erat dengan
tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri. Bila
seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai
berguna atau bermanpaat baginya. Maka motivasi belajar akan muncul dengan
kuat.
Selain pembelajaran dan motivasi metode pembelajaran yang diberikan
guru pada peserta didik juga akan mendukung keberhasilan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Karena metode adalah cara yang digunakan guru dalam
memberikan pembelajaran kepada siswa. Karena metode lebih menekankan pada
peran guru. Istilah metode sering digandengkan dengan kata mengajar yaitu
metode mengajar. Joni (1992/1993 ) dalam strategi pembelajaran di SD.
( Anitah,dkk.2011: 1.24 ) mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara
kerja yang bersifat relatip umum yang sesuai, untuk mencapai tujuan tertentu
beberapa metode diantarnya ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, pemberian
5
6
B. Pembelajaran IPS di SD
Pembelajaran IPS di SD erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari,
karena IPS adalah ilmu Sosial. IPS adalah terjemahan dari “social studies” yang
berkembang di amerika serikat. Perkembangan pemikiran ini dapat dilihat di
berbagai karya akademis yang dipublikasikan national council for the social
studies ( NCSS ) sejak pertemuan organisasi tersebut pada tahun 1939 sampai
sekarang.
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) adalah ilmu yang social seperti menurut
para ahli definisi tentang “social studies” / ilmu social menurut Edgar Bruce
Wesley (1937)dalam Konsep Dasar IPS yaitu “the social studies are the social
scinces simplifield for fedagogical purposes “social studies adalah ilmu – ilmu
sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Pengertian ini kemudian
dibakukan bahwa social studies meliputi aspek ilmu Sejarah, ilmu ekonomi,ilmu
sosiologi, imu antrolologi, ilmu politik, ilmu psikologi, ilmu antropologi, dan ilmu
filsapat yang dalam praktiknya dipilih untuk tujuan pembelajaran disekolah dan
diperguruan tinggi (Wahab,dkk.2011: 2.3).
Bila dianalisis dengan cermat di dalam pengertian awal social studies
tersebut diatas terkandung hal berikut : .
1. Social studies / ilmu sosial merupakan turunan dari ilmu-ilmu sosial
2. Disiplin ini dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan
pembelajaran baik pada tingkat persekolahan maupun perguruan tinggi
3. Aspek-aspek dari disiplin ilmu sosial itu perlu diseleksi sesuai dengan
tujuan tersebut
6
7
Fungsi IPS diseluruh sekolah adalah sebagai salah satu ilmu sosial yang
dapat membina hubungan yang baik baik antar sesame makhluk sosial lainnya.
Dalam pelaksaan kegiatan pembelajaran guru hendaknya memilih dan
menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik aktip dalam belajar, baik
secara mental fisik maupun sosial. Pengajaran IPS harus disesuaikan dengan ciri
konsep, standar kompetensi, kompetensi dasar, serta perkembangan peserta didik.
7
8
8
9
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
9
10
staf pengajar di SD tersebut dengan tugas sebagai guru dan wali kelas III,sehingga
mempermudah penulis dan tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar
seperti biasanya.
1.Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di tempat penulis tinggal
dan mengajar yaitu di Kp. Buleud Ds. Cintadamai Kecamatan Sukaresmi
Kabupaten Garut, tepatnya di SDN Cintadamai 2. Dengan objek penelitian murid
sebanyak 25 orang siswa diantaranaya laki-laki 15 Perempuan 10 orang dan
dengan jumlah pendidik / Guru sebanyak 10 tenaga pendidik dan 1 penjaga
sekolah.
Yang menjadi dasar pertimbangan penulis memilih lokasi pelaksanaan
penelitian adalah :
1. Karena pendidik sebagai staf pengajar di sekolah tersebut
2. Karena pendidik mendapatkan dukungan penuh dari sekolah untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
2.Waktu Penelitian
3.Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi pusat perbaikan adalah mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial ( IPS ) dalam materi sejarah uang dan kegunaannya, dengan
alasan sebagai berikut :
a. Banyak peserta didik yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal ( KKM )
b. Kurangnya interaksi aktip antara peserta didik dengan guru dalam
proses pembelajaran berlangsung, sehingga penulis merasa bahwa
mata pelajaran IPS perlu dilakukan penelitian guna memperbaiki
perolehan nilai atau prestasi peserta didik, sekaligus mencari solusi
bagi pemecahan masalah tersebut.
4.Kelas
10
11
Kelas yang menjadi pusat Penelitian Tindakan Kelas adalah Kelas III SDN
2 Cintadamai Kp.Buleud Ds. Cintadamai Kec. Sukaresmi Kab. Garut.dengan
jumlah peserta didik sebanyak 25 orang diantaranya 15 Laki-laki dan 10
perempuan.
11
12
Tabel III.1
Tabel pelaksanaan penelitian bersama dengan supervisor 1
No Hari / Tanggal Hasil / Komentar
12
13
Foto III.I
Siswa sedang serius mendengarkan penjelasan guru
1.Deskripsi Siklus 1
a. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
berdasarkan fakta dilapangan yang menunjukan rendahmya nilai peserta didik
tentang penguasaan konsep pembelajaran IPS maka penulis menyusun sebuah
perencanaan perbaikan.yaitu dengan rencana sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah di lapangan
2. Menentukan tindakan yanga akan dilakukan berdasarkan masalah tersebut
3. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
4. Membuat lembar Observasi
5. Menyiapkan materi
b..Pelaksanaan Penetian Tindakan Kelas
Langkah – langkah yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran
adalah :
13
14
Foto III.II
c.Pengamatan
Instrumen yang dilakukan penulis yaitu dengan cara melakukan
pengamatan terhadap peserta didik melalui lembar observasi .
d.Refleksi
1) Kelemahan
14
15
Hasil Refleksi dari siklus 2 mata pelajaran IPS yang dirasa kurang oleh
peneliti ialah penyampaian penulis yang kurang terperinci dan kadang
masih berputar di sekitar itu.
2) Rencana berikutnya
fokus perbaikan yang akan dilaksanakan penulis adalah dengan
memberikan pembelajaran yang lebih terperinci dengan perencanaan yang
matang dan terarah agar hasil yang diperoleh pun akan lebih maksimal.
2.Deskripsi Siklus 2
Setelah perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan, ternyata
penulis mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, meskipun secara prestasi
nilai yang didapat peserta didik mengalami peningkatan namun hasilnya belum
sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu maka penelitian dilanjutkan ke
siklus 2 dengan harapan nilai atau hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.maka
disusunlah perbaikan pembelajran siklus 2 dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
a. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
1. Merumuskan masalah
2. Menentukan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan
3. Menyusun RPP
4. Menyusun lembar observasi
b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
langkah – langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus 2
mata pelajaran IPS dengan materi Sejarah Uang dan Kegunaannya,dalam upaya
meningkatkan prestasi peserta didik yaitu :
1. Melaksanakan kegiatan awal
Kegiatan awal penulis mengawalinya dengan membuka pembelajaran,
mengkondisikan siswa pada situasi yang kondusip, berdoa, mengabsen dan
memotivasi siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Melaksanakan kegiatan Inti
3. Menyampaikan materi pembelajaran
4. Mengerjakan lembar kerja peserta didik dan berdiskusi
5. Menarik kesimpulan pembelajaran
6. Melaksanakan kegiatan Akhir
Foto III.IV
15
16
Foto III.V
Antusias peserta didik dalam menjawab pertanyaan soal evaluasi
c. Observasi
Pengamatan yang dilakukan oleh supervisor 2 ( penilai 1),
bertujuan untuk mengamati aktifitas guru dan peserta didik dilakukan di
lembar observasi.
d. Refleksi
16
17
BAB IV
17
18
Tabel IV.I
Daftar Perolehan Nilai Peserta Didik Kelas III SDN 2 Cintadamai Kp. Buleud
Mata Pelajaran IPS Siklus 1
No Nama Peserta Didik Nilai Keterangan
1. Abdul Ilyas 80
2. Aldian 70
3. Ayu Julita 80
4. Ayu Lestari 70
5. Damin 60
6. Dea Rismayanti 80
7. Diki Hidayat 70
8. Diva Nadya 70
9. Eka Ramdani 70
10. Hesti Hermana Putri 60
11. Hilman Maulana 70
12. Irwansah 70
13. Isam 70
14. Isti Wahyuni 80
15. Melisa Triyana 80
16. Nabila Putri Z.J 60
17. Najril 70
18. Nurkholis 60
19. Rafli Ardiansah 90
20. Ratih Ardianti 90
21. Rio Rizki 60
22. Seno Sunardi 60
23. Soni Zaki Kurniawan 80
24. Wulan Rizki D 90
25. Zaki Sawali 80
Jml 25 1820
18
19
10
0
60 70 80 90
19
20
2. Aldian 70
3. Ayu Julita 100
4. Ayu Lestari 70
5. Damin 90
6. Dea Rismayanti 80
7. Diki Hidayat 80
8. Diva Nadya 80
9. Eka Ramdani 70
10. Hesti Hermana Putri 90
11. Hilman Maulana 70
12. Irwansah 90
13. Isam 70
14. Isti Wahyuni 80
15. Melisa Triyana 70
16. Nabila Putri Z.J 90
17. Najril 70
18. Nurkholis 80
19. Rafli Ardiansah 100
20. Ratih Ardianti 100
21. Rio Rizki 90
22. Seno Sunardi 70
23. Soni Zaki Kurniawan 90
24. Wulan Rizki D 100
25 Zaki Sawali 90
Jml 25 2090
0
70 80 90 100
20
21
<KKM 13 6 0
>KKM 6 10 17
21
22
Modus 60 70 70
Mean
Ketuntasan 48 % 76 % 100%
90
80
70
60
50
tuntas
40
30
20
10
0
Pra Siklus 1 Siklus 2
4.Pengamatan
Berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor 2 mengenai temuan selama
melakukan pengamatan terhadapa proses perbaiakan pembelajaran IPS berikut
ini :
a.Siklus 1
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di siklus 1
tergolong belum berhasil meskipun sudah menunjukan peningkatan perolehan
nilai.hal ini ditunjukan dengan perolehan yang didapat oleh peserta didik yang
nilainya memenuhi KKM, diatas KKM dan masih ada peserta didik yang
22
23
b.Siklus 2
Temuan pembelajran pada siklus 2 mengalami peningkatan baik dari segi
kreatifitas dan keaktipan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal tersebut
dapat lihat dari peningkatan hasil atau nilai yang diperoleh didik di siklus 2 yang
100 % memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM). Untuk itu dapat
disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPS tentang Sejarah
Perkembangan Uang dan jenis-jenisnya di anggap berhasil.
5.Refleksi
Dari hasil diskusi dengan supervisor 1 dan supervisor 2 maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa proses perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada siklus 1 dan siklus 2 menunjukan peningkatan hasil. Hal
tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai yang didapat oleh peserta didik dari tiap
siklus.
Temuan yang didapat dari proses pembelajaran adalah melalui metode
pembelajaran yang pariatif memicu kretifitas dan keaktipan peserta didik dalam
mengeluarkan pendapat nya dalam proses pembelajaran
23
24
Foto IV.II
Peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang diberikan penulis
b.Kegagalan
1). Masih ada peserta didik yang pasif dalam proses pembelajaran,baik dalam
mengajukan dan menjawab pertanyaan.
24
25
Perbaikan ini berhasil dengan nilai yang didapat mencapai 100 %. Dari hal
itu diperoleh kesimpulan bahwa peserta didik harus lebih aktif dan kreatif
dalam proses belajar.
3. Penggunaan media kongkret dalam pembelajaran sangat membantu dalam
proses pembelajaran, itu terbukti dengan hasil yang diperoleh, peningkatan
pemahaman terhadap materi pembelajaran serta antusiasme yang
ditunjukan peserta didik dalam proses pembelajaran terbukti dengan
peningkatan hasil evaluasi peserta didik.
4. Dalam APKG 1 yaitu dalam perencanaan tindakan perbaikan, penulis
menentukan rencana kegiatan pembelajaran yng dapat menarik minat
peserta didik dalam proses pembelajaran, sedangkan pada APKG 2 penulis
fokuskan pada penggunaan media alat peraga yang menumbuhkan
ketertarikan dan katerlibatan peserta didik dalam belajar.lebih jelasnya
bisa di lihat pada lampiran.
5. Lembar observasi dari hasil pengamatan prasiklus, siklus 1, siklus 2,
menunjukan hasil yang signifikan antara ketiga tahapan tersebut, dimana
penyampaian yang hanya menggunakan metode ceramah saja dan tanpa
penggunaan alat peraga atau diskusi hasil yang didapat pun tidak sebagus
hasil yang menggunakan metode yang beragam seperti yang dilakukan
pada siklus 1 dan 2.
6. Suasana pembelajaran yang penulis amati dari tiap siklus terlihat semakin
membaik, karena penggunaan metode yang beragam dan bervariasi.
Sehingga menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan.
7. Nilai ynag didapat dari prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 terbukti mengalami
peningkatan.
8. Jurnal pada bimbingan dengan supervisor 2 ( penilai 1 ), memberikan
penulis masukan dan saran yang memberikan motivasi kepada penulis
dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN SARAN DAN TINDAK LANJUT
A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian, analisa dan pembahasan pada mata pelajaran IPS
dengan materi sejarah uang dan kegunaannya di SDN 2 Cintadamai Kp. Buleud
25
26
26