Anda di halaman 1dari 23

PENGGUNAAN MEDIA KONGKRET UNTUK MENINGKATKANI

PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG GERAK BENDA DAN


ENERGI
NAMA : RISMA RISTIANI
NIM : 824570836
Rismaristiani67@gmail.com
ABSTRAK

Latar belakang dari diadakannya penelitian ini adalah bukti keprihatinan penulis
karena masih banyak terdapat peserta didik yang nilainya dibawah KKM
khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) dengan materi
pokok gerak benda dan energi, Kelas III SDN 2 Cintadamai. Adapun tujuan
penulis melakukan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik tentang gerak benda dan energi. Proses
penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang dilakukan penulis dilaksanakan sebanyak 2
siklus. Siklus 1 materi yang disampaikan menggunakan alat peraga berupa
gambar-gambar jenis gerakan pada benda , serta peserta didik di bimbing untuk
melakukan diskusi kelompok, dari pembelajaran tersebut terlihat antusiasme
peserta didik yang sangat bersemangat mengikuti pembelajaran meskipun belum
maksimal, namun sudah menunjukan peningkatan jika dibandingkan dengan
prasiklus. Pada siklus 2 materi yang disampaikan menggunakanalat peraga yang
kongkret yaitu mendemonstrasikan beberapa gerak benda yang menghasilkan
energy yaitu membuat kincir angina sederhana dari kertas, ketertarikan yang
ditunjukan peserta didik pun beragam,antusiasme pembelajaran yang dilakukan
dapat menjadi satu proses pembelajaran bermakna. Peningkatan pemahaman nya
pun dapat dilihat dari nilai rerata siklus 1 ke siklus 2 yang mengalami
peningkatan. Untuk itu penulis berkesimpulan bahwa pembelajaran IPA dapat
mudah dipahami jika pembelajaran yang dilakukan menggunakan media kongkret
sehingga menumbuhkan minat dan kreatifitas serta ketertarikan peserta didik
dalam suatu proses pembelajaran.
Kata Kunci : media kongkret,metode demonstrasi dan diskusi pada materi gerak
benda dan energi.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Penelitian yang dilakukan penulis karena penulis melihat adanya masalah yang
dialami oleh peserta didik dalam pemahaman pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam ( IPA ). Mengingat perlunya pemahaman IPA di SD maka penulis
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, karena IPA merupakan ilmu
pengetahuan yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia di alam semesta ini
dan mata pelajaran IPA diberikan disemua jenjang pendidikan dari mulai
pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi.

Timbulnya masalah dalam proses pembelajaran biasanya datang dari


pendidik dan peserta didik, yang mana kerap kali guru kesulitan menentukan atau
memilih metode dan penggunaan media pembelajaran yang epektif untuk
mendapat hasil yang diinginkan. Sedangkan masalah yang dihadapi peserta didik
adalah tidak adanya ketertarikan dalam belajar dan cenderung hanya menyimak
saja tanpa ada proses timbal balik dengan pendidik, sedangkan hasil belajar atau
prestasi siswa akan diperoleh setelah siswa menempuh proses atau pengalaman
belajarnya. Pengalaman belajar ( learning experience ) merupakan suatu proses
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan kegiatan belajar
mengajar sangat dipengaruhi oleh metode mengajar yang digunakan oleh guru.

Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang semenjak kecil secara


intuitif, manusia sudah dapat menangkap konsep – konsep IPA. Berdasarkan
kurikulum 2004, tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) adalah agar
siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang
bermanpaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari serta
mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran adanya hubungan
saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.kemudian untuk mengembangkan keterampilan proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,
berperan serta dalam memelihara lingkungan dan melestarikan lingkungan alam
dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan tuhan, dan memiliki konsep
pengetahuan dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi ( Sapriati, dkk. : 2014 ) .

Adanya masalah yang dihadapi oleh peserta didik adalah alasan utama
dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini. Hal itu karena timbul
dari kesadaran penulis sebagai guru yang menyadari adanya kekurangan yang
perlu diperbaiki. Seperti dikatakan oleh Schmuck( 1997 ) dalam,Wardhani
( 2014 :1.6 ) bahwa kita seperti melihat ke dalam cermin tentang berbagai
tindakan yang sudah kita lakukan, dan barangkali harapan kita terhadap tindakan
tersebut. Peran guru merupakan faktor yang sangat penting di dalam proses
terjadinya pembelajaran serta keberhasilan yang diharapkan dalam proses belajar.
Maka dengan itu guru haruslah memiliki kemampuan yang kompeten serta
strategi pembelajaran yang baik.

Berdasarkan hal diatas maka dilaksanakanlah penelitian tindakan kelas


( PTK ) yang memberikan evaluasi dan bukti nilai masing – masing peserta
didik.Dengan penelitian tersebut guru sebagai pendidik, berusaha sebaik mungkin
untuk mencapai keberhasilan dalam memberikan pembelajaran, KKM yang
ditentukan adalah 70. Kurikulum IPA lebih menekankan siswa untuk menjadi
pembelajar aktif dan luwes. Kurikulumnya menyediakan berbagai pengalaman
belajar untuk memahami konsep dan proses IPA. Sedangkan ruang lingkup
kurikulum IPA SD mencakup kerja ilmiah serta pemahaman konsep IPA dan
penerapannya.

1. Identifikasi Masalah
Dari hasil penelitian yang di dapat pada Semester II tahun pelajaran
2016 / 2017 ditemukan berbagai hasil yang masih kurang dan sebagian jauh dari
rata –rata KKM. Hasil nilai dari jumlah peserta didik 25 orang yang meraih nilai
Standar Ketuntasan adalah sebanyak 12 orang.

Dari hasil identifikasi masalah pada prasiklus diperoleh nilai rata – rata 66,
yang mendapat nilai 90 sebanyak 1 orang dengan ketuntasan 4 %, yang mendapat
nilai 80 sebanyak 5 orang dengan ketuntasan 20 %, yan mendapat nlai 70
sebanyak 6 orang dengan ketuntasan 24 %, yang mendapat nilai 60 sebanyak 8
orang dengan ketuntasan 32 %, dan yang mendapat nilai 50 sebanyak 5 orang
dengan ketuntasan 20 %. Dari data tersebut nilai yang peserta didik yang di bawah
ketuntasan sebanyak 13 orang atau ,,,,maka penulis mengambil langkah
melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan perolehan
nilai dengan hasil yang di inginkan dan penulis berharap dapat menyelesaikan
masalah yang di hadapi peserta didik .
Sehubungan dengan hal di atas dan mengacu pada pendapat para ahli
tentang Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian dalam bidang social yang
menggunakan refleksi diri sebagai metode utama , dilakukn oleh orang yang
terlibat didalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai
aspek. Tidak jauh berbeda dari pengertian tersebut Mills ( 2000 )dalam Wardhani
( 2014 : 1.4 )mendefinisikan tindakan sebagai sistematyc inkuiry yang dilakukan
oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi
tentang berbagai praktik yang dilakukannya. penulis sebagai pengajar di SDN 2
Cintadamai Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut akan melaksanakan
perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA tentang Gerak Benda dan Energi.
melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun identifikasi masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Materi yang guru berikan sulit dipahami peserta didik
2. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
3. Penjelasan yang guru berikan kurang pariatif sehingga kurang
menumbuhkan minat peserta didik dalam belajar.
4. Peserta didik memerlukan pengajaran yang kongkrit sehingga
memberikan pembelajaran yang bermakna.
2.Analisa Masalah
Penulis melakukan analisa masalah, dan setelah di identifikasi faktor
penyebab dari permasalahan tersebut adalah peserta didik kurang memahami
contoh yang nyata terhadap apa yang diajarkan.

3.Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Alternatif` dari masalah di atas adalah dengan melakukan perbaikan
pembelajaran melalui penerapan media kongkret untuk meningkatkan pemahaman
peserta didik tenteng materi garak benda dan energi. sehingga meningkatkan
prestasi peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang gerak benda dan energi di
SDN 2 Cintadamai.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana penggunaan media kongkret pada mata pelajaran IPA untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik di kelas III SDN 2 Cintadamai
Kecamatan Sukaresmi?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Untuk mengetahui keberhasilan dalam penerapan metode yang digunakan
penulis,agar dapat diterapkan dan dikembangkan, guna memperbaiki
prestasi peserta didik, pada mata pelajaran IPA dalam materi gerak benda
dan energi, di SDN 2 Cintadamai Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan bermanpaat bagi semua
kalangan,diantaranya :
1. Bagi Guru
a. Guru terbiasa membuat persiapan mengajar yang efektif dan relevan
b. Untuk memperbaiki kinerja guru demi meningkatkan prestasi peserta
didik
c. Termotivasi menggunakan media pembelajaran yang menarik
d. Meningkatkan propesionalitas guru sebagai pendidik
e. Sebagai bahan refleksi agar guru tahu kelemahan-kelemahan nya dalam
mengajar
f. Memotivasi guru agar lebih baik dalam mendidik dan memberikan
pendidikan

2. Bagi Peserta Didik


a. Meningkatkan kemampuan peserta didik
b. Meningkatkan pemahaman peserta didik tentang garak benda dan energi
c. Meningkatkan motivasi belajar
d. Meningkatkan kreatipitas dan menumbuhkan kecintaan terhadap IPA
e. Kebermaknaan belajar peserta didik dapat dirasakan
f. Menumbuhkan semangat dan keberanian dalam pembelajaran yang aktif

3. Bagi Peneliti
a. Lebih berhati – hati dalam mengambil sebuah keputusan
b. Meningkatkan wawasan dan pengalaman
c. Menjadi tolak ukur dalam memberikan pembelajaran yang baik

4. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas sekolah
b. Diharapkan dapat meningkatkan prestasi sekolah
c. Memperhatikan pentingnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan
sekolah
d. Mengefektipkan pembinaan dan pengelolaan sumber belajar.

KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan
suatu sistem yang terdiri dari unsur, tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa
dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling
mempengaruhi, dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan.Banyak
pengertian belajar telah dikemukakan oleh para ahli di antaranya menurut Gagne
dalam Strategi Pembelajaran di SD (1985:1.3 ) bahwa belajar adalah satu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Pembelajaran yang berhasil adalah pembelajaran yang bermakna seperti
yang dikemukakan para ahli, bahwa seorang siswa dikatakan berhasil dalam
belajar disekolah bila ia dapat menunjukan keberhasiln belajar dalam ketiga ranah
penting yaitu keberhasilan dalam ranah kognitif meliputi keberhasilan dalam
kemampuan berpikir ( misalnya mengingat, memahami atau menerapkan materi
pelajaran ). Keberhasilan dalam ranah afektif misalnya dapat dilihat dari besarnya
minat siswa dalam mengikuti pelajaran atau dari keterlibatannya dalam diskusi di
kelas. Keberhasilan dalam ranah Psikomotor misalnya dapat ditinjau dari
keberhsilan siswa dalam biang olahraga atau dalam pelajaran kesenian dan
keterampilan.Bloom (1956)dalam Metode Penelitian.(Andriani,dkk.2015: 2.5 )
Belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi
terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Menurut para ahli psikologi
tidak semua perubahan perilaku dapat digolongkan ke dalam hasil belajar. Dari
hal diatas kita juga dapat memilih lingkungan belajar yang bagaimana yang baik.
Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang memicu dan
menantang siswa belajar.dalam situasi pembelajaran yang harus dimunculkan oleh
pendidik kepada peserta didik adalah minat dan motivasi belajar yang mana
motivasi berfungsi sebagai motor penggerak. aktifitas, yang berkaitan erat
dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri.
Bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai
berguna atau bermanpaat baginya. Maka motivasi belajar akan muncul dengan
kuat.
Berdasarkan hal diatas tentang belajar adalah proses maka proses belajar
merupakan rangkaian kegiatan dalam belajar dan hasil belajar merupakan
perubahan perilaku secara menyeluruh bukan hany pada satu aspek pembelajaran
namun semua aspek secara terpadu. Proses pembelajaran akan berhasil jika
pendidik dapat mengkondisikan peserta didik pada situasi yang kondusif di awal
proses pembelajaran, upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap pembelajaran
diantaranya adalah sebagai berikut: menciptakan suasana kelas yang menarik,
memelihara kehadiran siswa,menciptakan kesiapan belajar siswa, menciptakan
suasana belajar yang demokratis, sehingga interaksi antara pendidik dan peserta
didik yang lain menjadi lebih interaktif.
Setelah proses pembelajaran maka untuk mengukur sejauh mana
pemahaman peserta didik terhapap pelajaran yang telah disampaikan, maka
kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran dilakukan untuk meyakinkan guru
terhadap penguasaan kompetensi yang diharapkan. Kegiatan. Selain pembelajaran
dan motivasi, metode pembelajaran yang diberikan guru pada peserta didik juga
akan mendukung keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena
metode adalah cara yang digunakan guru dalam memberikan pembelajaran kepada
siswa. Karena metode lebih menekankan pada peran guru. Istilah metode sering
digandengkan dengan kata mengajar yaitu metode mengajar. Joni (1992/1993 ),
mengemukakan bahwa metode adalah berbagai cara kerja yang bersifat, relative
umum yang sesuai, untuk mencapai tujuan tertentu beberapa metode diantarnya
ceramah, diskusi, tanya jawab, simulasi, pemberian tugas, kerja kelompok,
demonstrasi, eksperimen, pemecahan masalah, inkuiri, dsb.
Dari metode di atas teknik pembelajaran mengacu pada ragam khas yaitu
penerapan metode sesuai dengan latar penerapan tertentu seperti kemampuan dan
kebiasaan guru,ketersediaan peralatan, kesiapan siswa dsb. Joni (1992/1993).
Dalam Anitah,dkk.(2011: 1.25 ). Dari berbagai pemahaman tentang
pembelajaran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran yang baik
adalah pembelajaran yang dilakukan secara terencana dan sistematis.

B. Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa menguasai
pengetahuan, fakta, konsep, dan preses penemuan , serta memiliki sikap ilmiah
yang akan bermanpaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar.
Pendidikan IPA menekankan pada pengalaman langsung mencari tahu dan
berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah
Filosofi IPA sebagai cara untuk mencari suatu pengetahuan dan fakta
berdasarkan observasi. Dengan demikian pengetahuan dalam ipa merupakan
observasi yang disimpulkan berdasarkan hasil observasi. Kebenaran harus di
buktikan secara empiris berdasarkan observasi atau eksperimen.Pengembangan
pembelajaran IPA yanag menarik, menyenangkan, layak, sesuai konteks, serta
dudukung oleh ketersediaan waktu, keahlian, sarana dan prasarana merupakan
kegiatan yang tidak mudah untuk dilaksanakan. Seorang guru dituntut memiliki
kemampuan dan kreativitas yang cukup agar pembelajaran dapat terselenggara
secara efektif dan efisien. salah satu aspek kemampuan yang harus dimilikioleh
seorang guru adalah tentang pemahaman dan penguasaan terhadap pendekatan
pembelajaran.

Seperti disampaikan pada kurikulum 2004, IPA seharusnya dibelajarkan


secara inkuiri ilmiah ( scientific inquiry ) untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir ( aspek kognitif ), bekerja dan bersikap ilmiah ( sapek psikomotor dan
sikap), serta keterampilan berkomunikasi. Pembelajaran IPA di SD menuntut guru
untuk mengembangkan keterampilan proses belajar yang memberikan
pengalaman melalui penggunaan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Sapriati,dkk ( 2014 : 2.3 )

C.Karakteristik dan Kegunaan Pembelajaran IPA


Agar dalam penyampaiannya materi mudah dipahami oleh peserta
didik,,guru harus memahami tentang karakteristik pembelajran IPA di SD.
Pembelajaran IPA di SD sedapat mungkin didasarkan pada percobaan atau
pengamatan.
Dalam pembelajaran IPA di SD memiliki tiga ranah penting dalam proses
penilaian hasil diaantaranya yaitu : kemampuan berpikir ( Kogniitif ),
kemampuan keterampilan ( psikomotor ) dan kualitas kepribadian ( afektif ) ,
Metode pembelajaran IPA di SD berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungan yang disesuaikan bahan
pengajaran yang akan diberikan. Perkermbangan dalam pembelajaran IPA di SD
mengalami pergeseran dari pembelajaran berpusat pada guru kearah pembelajaran
yang berpusat pada murid. Dalam pembelajaran berpusat pada guru, semua
aktivitas dilaksanakan oleh guru. Guru cenderung mendomonasi kelas dengan
memberikan ceramah,sedangkan siswa hanya mendengarkan.
Ada beberapa kegunaan dalam pembelajaran IPA diantaranya :
1. Memahami dan menguasai konsep IPA serta keterkaitnnya dengan kehidupan
sehari – hari
2. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap Ilmu Pengetahuan Alam
3. Mampu menerapkan konsep IPA dan mengenali gejala di lingkungan alam
sekitar.
4. memiliki keterampilan proses untuk mengenal dan mempelajari benda- benda
serta kejadian di lingkungan sekitar
D.Penggunaan Metode demonstrasi
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam pembelajaran agar
terjadi interaksi dan proses pembelajaran yang efektif. Setiap metode
pembelajaran memiliki karakteristik yang beagam dalam membentuk pengalaman
belajar siswa.. pengalaman belajar dibentuk dari proses pembelajaran yang
memiliki keterkaitan kuat dengan metode mengajarsedangkan prinsip penggunaan
metode belajar berdasarkan pada kemampuan siswa atau kreatifitasnya.setiap
metode mengajar memiliki kelebihan dan kekurangan, dan guru atau pendidik lah
yang harus pintar menggunakan strategi pembelajaran yang baik dan mampu
membangun suasana belajar yang bermakna.
Strategi pembelajaran yang penulis pakai pada pembelajaran IPA, adalah
metode demonstasi merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan
pelajaran dengan mempertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan
sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses. Metode demonstrasi dapat
digunakan pada semua mata pelajaran hal yang harus diperhatikan adalah semua
siswa harus dalam posisi memperhatikan atau mengamati. Guru harus mampu
mengorganisasikan kelas, agar tidak terjadi kesalahan, sehingga guru cenderung
aktif dan siswa lebih pasif, karena dengan penerapan metode tersebut, proses
penerimaan peserta didik terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara
mendalam, sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurna.
E. Media
Media adalah bentuk fisik yang berisi pesan untuk disampaikan atau
ditunjukan.seperti dikemukakan oleh Winn ( 1996 )fungsi media adalah :
1. Menyampaikan pembelajaran
2. Konstruksi dari lingkungan yang membantu siswa menggali dan membangun
pengetahuan.
3. Mengembangkan keterampilan kognitif dimana media digunakan sebagai
model kreasi atau pengembangan dari keterampilan mental. tujuan penggunaan
media secara umum adalah untuk mempasilitasi komunikasi. Dalam
menggunakan media untuk pembelajaraan seorang guru perlu a. memahami media
yang akan digunakan dengan mengkaji dan mengumpulkan informasi sebanyak
ungkin tentang media yang akan digunakan
b. menyiapkan media dan mencobanya sebelum digunakan didepan kelas
c. mengatur fasilitas lingkungan yang terkaitdengan penggunaan media, seperti
tempat duduk siswa, ventilasi, pencahayaan, ruangan, udara, suasana, dan kondisi
kelas,
d. menyiapkan siswa.
F.Materi Pembelajaran IPA di SD
A. Gerak benda dan Energi
1. Macam –macam Gerak
Benda dapat bergerak dengan berbagai cara diantaranya :
a. Bola sedang menggelinding
b. Air bergerak mengalir
c. penyerut pensil jika disimpan di bidang datar yang miring maka akan
bergerak meluncur
2. Pengaruh Energi dalam Kehidupan Sehari –hari
Tidak ada yang dapat hidup, bergerak, dan bekerja tanpa energi. Energi
adalah kemampuan untuk bekerja. Energi banyak di manpaatkan oleh
manusia.
Macam – macam Energi 1. Energi gerak 2. Energi Panas 3. Energi Angin
Salah satu energi yang akan kita bahas adalah energi gerak, karena energi
gerak banyak dimanpaatkan dalam kehidupan sehari – hari.contohnya energi
gerak contoh energi gerak adalah kincir angin yang berputar dan berfungsi
menggerakan generator listrik sehingga menghasilkan energi listrik.Selain dari hal
diatas energi gerak juga dimanpaatkan untuk menggiling gandum dan memompa
air.

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A.Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dilaksanakan oleh penulis
yaitu di kelas III SDN Cintadamai . Buleud Ds. Cintadamai Kecamatan Sukaresmi
Kabupaten Garut. Penelitian pertama / Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 18
April 2017,sedangkan Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 26 April 2017, hal
tersebut dilaksanakan karena selain peneliti, penulis juga merupakan staf pengajar
di SD tersebut dengan tugas sebagai guru dan wali kelas III,sehingga
mempermudah penulis dan tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar
seperti biasanya.
1.Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di tempat penulis tinggal
dan mengajar yaitu di Kp. Buleud Ds. Cintadamai Kecamatan Sukaresmi
Kabupaten Garut, tepatnya di SDN Cintadamai 2. Dengan objek penelitian murid
sebanyak 25 orang siswa diantaranaya laki-laki 15 Perempuan 10 orang dan
dengan jumlah pendidik / Guru sebanyak 10 tenaga pendidik dan 1 penjaga
sekolah.
Yang menjadi dasar pertimbangan penulis memilih lokasi pelaksanaan
penelitian adalah :
1. Karena pendidik sebagai staf pengajar di sekolah tersebut
2. Karena pendidik mendapatkan dukungan penuh dari sekolah untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas ini.
2.Waktu Penelitian
Adapun pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas ( PTK ) yang penulis
laksanakan dengan bantuan Pembimbing 1 (Supervisor 1 ) dan Pembimbing 2
( Supervisor 2 ) yakni dari tanggal 02 April 2017 sampai dengan tanggal 21 Mei
2017.untuk perbaikan sebanyak dua siklus.
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan sebanyak 2 siklus yaitu :
1) Siklus 1 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18 April 2017
2) Siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 26 April 2017.
3.Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi pusat perbaikan adalah mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam ( IPA ) dalam materi gerak benda dan energi dengan alasan
sebagai berikut :
a. Banyak peserta didik yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal ( KKM )
b. Kurangnya interaksi aktip antara peserta didik dengan guru dalam
proses pembelajaran berlangsung, sehingga penulis merasa bahwa
mata pelajaran IPA perlu dilakukan penelitian guna memperbaiki
perolehan nilai atau prestasi peserta didik, sekaligus mencari solusi
bagi pemecahan masalah tersebut.
4.Kelas
Kelas yang menjadi pusat Penelitian Tindakan Kelas adalah Kelas III SDN
2 Cintadamai Kp.Buleud Ds. Cintadamai Kec. Sukaresmi Kab. Garut.dengan
jumlah peserta didik sebanyak 25 orang diantaranya 15 Laki-laki dan 10
perempuan.

5.Karakteristik Peserta Didik


Dalam penelitian tindakan kelas yang penulis laksanakan yang menjadi
subjek nya adalah siswa kelas III. Siswa sekolah dasar merupakan individu yang
memiliki karakteristik tertentu, bersifat khas dan spesifik. Perkembangan siswa
yang dinamis, membuat pendidikan ataupun pembelajaran menjadi sangat
dominan memberikan kontribusi untuk membantu dan mengarahkan
perkembangan siswa untuk menjadi positif dan optimal. Setiap siswa memiliki
tingkat perkembangan yang berbeda. Perkembangan siswa sekolah dasarusia 6-
12 tahun, termasuk perkembangan masa pertengahan ( middle
childhood ),memiliki fase-fase yang unik dan menggambarkan peristiwa penting
bagi siswa yang bersangkutan
B.Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Perencanaan Pelaksanaan Penelitian Pembelajaran
Sebelum penelitian dilaksanakan, penulis terlebih dahulu melaksanakan atau
menempuh hal- hal berikut :
a. Merencanakan PTK yang dilakukan sebanyak 2 Siklus dengan
bimbingan supervisor 2.
b. Mendiskusikan proses serta apa yang akan dilakukan dan kapan
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK ). Demi tersampaikannya
materi pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya.
c. Merencanakan proses pembelajaran yang efektif namun membuat
peserta didik antusias dan aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran.
d. Membuat proses pembelajaran sebermakna mungkin
2.Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian yang dilakukan penulis yaitu sebanyak 2 siklus.dengan hasil yang
signifikan dari prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Dengan hasil yang memuaskan dan
menagalami peningkatan. Tahapan demi tahapan dilewati penulis dari setiap
siklus metode yang beragam, bahan evaluasi dan refleksi dengan bantuan
supervisor 2 ( penilai 1) yang bertugas mengamati selama penulis melaksanakan
proses praktik di kelasnya, dan memberi penilaian di setiap kinerjanya yang
tercantum dalam APKG 1 dan APKG 2,serta merepleksi dengan apa yang telah
diklakukan penulis dan membantu dalam proses penyusunan atau pembuatan
Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ).
Tahapan demi tahapan yang dilakukan penulis bersama dengan Supervisor
2 ( penilai 1 ) dari tiap siklus guna mempelajari hal –hal yang berhubungan
dengan konsep –konsep penting yang dapat menunjang proses Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ). Jadwal penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebanyak
2 siklus. Siklus 1 pada hari selasa tanggal 18 April 2017. Dan siklus 2
dilaksanakan pada hari rabu tanggal 26 April 2017

1.Deskripsi Siklus 1
a. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
berdasarkan fakta dilapangan yang menunjukan rendahmya nilai peserta didik
tentang penguasaan konsep pembelajaran IPA maka penulis menyusun sebuah
perencanaan perbaikan.yaitu dengan rencana sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah di lapangan
2. Menentukan tindakan yanga akan dilakukan berdasarkan masalah tersebut
3. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
4. Membuat lembar Observasi
5. Menyiapkan materi
b..Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Langkah – langkah yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran
adalah :
1. Melaksanakan kegiatan awal
2. Melaksanakan kegiatan inti diantaranya :
a. Memberikan materi dengan penjelasan
b. Mengerjakan Lembar Kerja Siswa
c. Menggunakan media gambar sebagai alat peraga
d. Menyimpulkan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan Akhir
a. Evaluasi dan tindak lanjut
b. Melaksanakan Repleksi
c.Pengamatan
Instrumen yang dilakukan penulis yaitu dengan cara melakukan
pengamatan terhadap peserta didik melalui lembar observasi .
d.Refleksi
1) Kelemahan
Hasil Refleksi dari siklus 2 mata pelajaran IPA yang dirasa kurang oleh
peneliti ialah penyampaian penulis yang kurang terperinci dan kadang
masih berputar di sekitar itu.
2) Rencana berikutnya
fokus perbaikan yang akan dilaksanakan penulis adalah dengan
memberikan pembelajaran yang lebih terperinci dengan perencanaan yang
matang dan terarah agar hasil yang diperoleh pun akan lebih maksimal.
2.Deskripsi Siklus 2
Setelah perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan, ternyata
penulis mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, meskipun secara prestasi
nilai yang didapat peserta didik mengalami peningkatan namun hasilnya belum
sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu maka penelitian dilanjutkan ke
siklus 2 dengan harapan nilai atau hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.maka
disusunlah perbaikan pembelajran siklus 2 dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
a. Perencanaan Perbaikan Pembelajaran
1. Merumuskan masalah
2. Menentukan tindakan sesuai dengan masalah yang ditemukan
3. Menyusun RPP
4. Menyusun lembar observasi
b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
langkah – langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus 2
mata pelajaran
IPA dengan materi,dalam upaya meningkatkan prestasi peserta didik yaitu
:
1. Melaksanakan kegiatan awal
Kegiatan awal penulis mengawalinya dengan membuka pembelajaran,
mengkondisikan siswa pada situasi yang kondusip, berdoa, mengabsen dan
memotivasi siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Melaksanakan kegiatan Inti
3. Menyampaikan materi pembelajaran
4. Mengerjakan lembar kerja peserta didik dan berdiskusi
5. Menarik kesimpulan pembelajaran
6. Melaksanakan kegiatan Akhir
7. Mengadakan Evaluasi dan tindak lanjut
c. Observasi
Pengamatan yang dilakukan oleh supervisor 2 ( penilai 1),
bertujuan untuk mengamati aktifitas guru dan peserta didik dilakukan di
lembar observasi.
d. Refleksi
Dari kegiatan penelitian perbaiakn pembelajaran yang telah dilakukan
untuk yang kedua kalinya ternyata menunjukan hasil yang memuaskan dan hasil
yang didapat memenuhi Kriteria Ketuntasan minimal ( KKM ) keberhasilan
tersebut merupakan bukti dari kegiatan pembelajaran yang pariatip sehingga
menumbuhkan motivasi belajar pada peserta didik, serta media penunjang yang
dipakai oleh penulis yaitu berupa alat peraga yang dipakai sehingga Pembelajaran
lebih menarik dan memotivasi peserta didik, dengan adanya media alat peraga
dapat meningkatkan prestasi peserta didik di kelas III SDN 2 Cintadamai dalam
mata pelajaran IPA dengan materi Gerak Benda dan Energi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A.Deskripsi Hasil Pembahasan dan Perbaikan Pembelajaran
Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas penulis melakukan
peneltian awal. Penelitian awal dilakukan untuk mengetahui sejauh man a
pemahamna siswa tentang materi dan mengetahui masalah yang harus diperbaiki
dalam pembelajaran, serta untuk mengetahui apakah materi tersebut perlu
dilakukan PTK atau tidak. Dari hasil penelitian awal yag dilakukan tersebut
dalam mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan Gerak Benda dan Energi dapat
di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Hasil Penelitian Mata Pelajaran IPA pada Siklus 1
Hasil penguasaan materi pada siklus 1 mata pelajaran IPA di kelas III SDN
2 Cintadamai materi tentang Gerak Benda dan Energi.
Berdasarkan hasil evaluasi pada perbaikan pembelajran di siklus 1 mata
pelajaran IPA di kelas III SDN 2 Cintadamai dengan materi tentang Gerak Benda
dan Energi, yang diketahui nilai rata-ratanya sebesar 73 dan yang mencapai KKM
sebanyak 76.%.
Secara keseluruhan nilai yang diperoleh peserta didik rata-rata diatas KKM
(70) . yang mendapat nilai 90 sebanyak 3 orang , yang mendaptat nilai 80 senyak
tetapi ada 6 orang yang masih mendapat nilai dibawah KKM. Mengenai hal
tersebut maka penulis bersama dengan supervisor 2 ( penilai 1) sepakat akan
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2, dengan fokus perbaikan
yang dirasa perlu diperbaiki guna mendapat hasil pembelajaran yang diharapkan

2. Hasil Penelitian Siklus 2 Mata pelajaran IPA


Setelah siklus 1 selesai dilaksanakandan didapat hasil, perbaikan di siklus
2 pun dilaksanakan
3. Perbandingan Nilai IPA Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan
Untuk mengetahui perbadingan perolehan nilai peserta didik Kelas III
SDN 2 Cintadamai Kp. Buleud Ds.Cintadamai Kec.Sukaresmi Kab. Garut. dapat
diketahui perbandingan peningkatan nilai yang bertahap dari prasiklus, siklus 1,
dan siklus 2. Hal tersebut membuktikan bahwa kelemahan sebelum penelitian
dilakukan dapat diatasi di perbaikan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2.perolehan
nilai di siklus 1 disempurnakan lagi di siklus 2.
Berikut disajikan Grafik perbandingan dari prasiklus, siklus 1 dan siklus 2.
4. Pengamatan
Berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor 2 mengenai temuan selama
melakukan pengamatan terhadap proses perbaiakan pembelajaran IPA berikut ini :
a.Siklus 1
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di siklus 1
tergolong belum berhasil meskipun sudah menunjukan peningkatan perolehan
nilai.hal ini ditunjukan dengan perolehan yang didapat oleh peserta didik yang
nilainya memenuhi KKM, diatas KKM dan masih ada peserta didik yang
memperoleh nilai dibawah KKM diantaranya peserta didik yang memperoleh
nilai 90 ada 3 Orang, nilai 80 ada 7 Orang, nilai 70 ada 7 Orang, nilai 60 ada 6
Orang.
Secara keseluruhan yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 10
orang sekitar 40 %, sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai dibawah
KKM sebanyak 6 orang sekitar 24 %. Dengan demikian maka penulis akan
melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 2.
b.Siklus 2
Temuan pembelajran pada siklus 2 mengalami peningkatan baik dari segi
kreatifitas dan keaktipan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal tersebut
dapat lihat dari peningkatan hasil atau nilai yang diperoleh didik di siklus 2 yang
100 % memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM). Untuk itu dapat
disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA tentang Gerak
Benda dan Energi di anggap berhasil.

5.Refleksi
Dari hasil diskusi dengan supervisor 1 dan supervisor 2 maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa proses perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakan pada siklus 1 dan siklus 2 menunjukan peningkatan hasil. Hal
tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai yang didapat oleh peserta didik dari tiap
siklus.
Temuan yang didapat dari proses pembelajaran adalah melalui metode
pembelajaran yang pariatif memicu kretifitas dan keaktipan peserta didik dalam
mengeluarkan pendapat nya dalam proses pembelajaran.

6.Keberhasilan dan Kegagalan


a.Keberhasilan
1).Dengan penggunaan metode media serta penggunaan alat peraga dan contoh
yang kongkret , berhasil meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap
materi yang dipelajari.
2).Menemukan hal – hal yang harus lebih diperhatikan dan lebih ditingkatkan
dalam pembelajaran.
b.Kegagalan
1). Masih ada peserta didik yang pasif dalam proses pembelajaran,baik dalam
mengajukan dan menjawab pertanyaan.

B.Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta dilihat dari daftar nilai
IPA yang penulis identifikasi dari nilai prasiklus maka di dapat nilai rata –rata 64
untuk itu penulis berupaya mengadakan perbaikan pembelajaran diantaranya :
1. Perbaikan siklus 1 dengan materi Gerak Benda dan Energi. Sebagai bukti
bahwa peneliti berhasil melaksanakan perbaikan. Dari 25 orang siswa
yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak 10 orang.dan mengalami
peningkatan jika dibandingkan nilai sebelum mengadakan perbaikan
pembelajaran.
2. Setelah melaksanakan perbaikan pada siklus 1, maka penulis berupaya
mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 karena nilai rata – rata
yang di dapat pada siklus 1 belum mendapat hasil yang sempurna.
Perbaikan ini berhasil dengan nilai yang didapat mencapai 100 %. Dari hal
itu diperoleh kesimpulan bahwa peserta didik harus lebih aktif dan kreatif
dalam proses belajar.
3. Penggunaan media kongkret dalam pembelajaran sangat membantu dalam
proses pembelajaran, itu terbukti dengan hasil yang diperoleh,
peningkatan pemahaman terhadap materi pembelajaran serta antusiasme
yang ditunjukan peserta didik dalam proses pembelajaran terbukti dengan
peningkatan hasil evaluasi peserta didik.
4. Dalam APKG 1 yaitu dalam perencanaan tindakan perbaikan, penulis
menentukan rencana kegiatan pembelajaran yng dapat menarik minat
peserta didik dalam proses pembelajaran, sedangkan pada APKG 2 penulis
fokuskan pada penggunaan media alat peraga yang menumbuhkan
ketertarikan dan katerlibatan peserta didik dalam belajar.lebih jelasnya
bisa di lihat pada lampiran.
5. Lembar observasi dari hasil pengamatan prasiklus, siklus 1, siklus 2,
menunjukan hasil yang signifikan antara ketiga tahapan tersebut, dimana
penyampaian yang hanya menggunakan metode ceramah saja dan tanpa
penggunaan alat peraga atau diskusi hasil yang didapat pun tidak sebagus
hasil yang menggunakan metode yang beragam seperti yang dilakukan
pada siklus 1 dan 2.
6. Suasana pembelajaran yang penulis amati dari tiap siklus terlihat semakin
membaik, karena penggunaan metode yang beragam dan bervariasi.
Sehingga menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan.
7. Nilai yang didapat dari prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 terbukti mengalami
peningkatan.
8. Jurnal pada bimbingan dengan supervisor 2 ( penilai 1 ), memberikan
penulis masukan dan saran yang memberikan motivasi kepada penulis
dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
A.Kesimpulan
Dari hasil penelitian, analisa dan pembahasan pada mata pelajaran IPA
dengan materi Gerak Benda dan Energi di SDN 2 Cintadamai Kp. Buleud Ds
Cintadamai .Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut, maka penulis
menyimpulkan bahwa :
1. Penelitian yang penulis lakukan dari Pra, Siklus 1, Siklus 2, terbukti
mengalami peningkatkan dari prestasi atau hasil yang diperoleh. Hal itu
karena metode dan media pembelajaran yang penulis berikan.pada
prasiklus nilai rata- rata 66 dan 52 % peserta didik yang mendapat nilai
standar minimal keatas. Pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata 73 Dan 76
% peserta didik yang mendapat nilai standar minimal keatas.pada siklus 2
nilai rerata meningkat menjadi 84 dan jumlah peserta didik yang
mendapat nilai standar minimal keatas mencapai 100%.
2. Metode pengenalan media kongkret pada peserta didik di kelas III SDN 2
Cintadamai kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, terbukti berhasil dan
dapat dipakai sebagai media pembelajaran yang epektif.
3. Penelitian yang penulis lakukan bisa dijadikan sebagai reviu terhadap
kinerja penulis sebagai pendidik di sekolah dan dalam kegiatan menilai
daya serap reviu muatan kurikulum atau reviu teknik pembelajaran yang
epektif.
4. Dengan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang telah dilaksanakan
penulis merasa lebih mantap berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
inovatif.
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis menyarankan hal sebagai berikut :
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) sangat membantu penulis dalam
mereviu kinerjanya
2. Metode yang penulis terapkan terbukti epektif dan inovatif diterapkan di
kelas III SDN 2 Cintadamai
3. Pembelajran IPA di SDN 2 Cintadamai Kecamatan Sukaresmi Kabupaten
Garut. Dengan
4. materi Gerak Benda dan Energi. yang selama ini hanya dilakukan dengan
metode ceramah saja, ternyata dirasa kurang karena peserta didik
cenderung pasif dan kurang mendapat pengalaman atau gambaran nyata
tentang apa yang dipelajari.
C. Tindak Lanjut
Untuk menindak lanjuti saran diatas maka perlu dilakukan hal sebagai
berikut :
1. dengan demikian diharapkan berdampak pada peningkatan prestasi
peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. dapat diterapkan di mata pelajaran lain atau kelas lainnya pula
3. sebaiknya metode ceramah divariasikan dengan metode lain yang lebih
memicu semangat.Misalnya, metode pengamatan, diskusi, demonstrasi
dan dengan bantuan alat peraga yang menimbulkan rasa penasaran
peserta didik terhadap proses pembelajaran sehinggga menumbuhkan
motivasi belajar yang aktif dan kreatif.

Anda mungkin juga menyukai