Anda di halaman 1dari 20

A.

JENIS-JENIS TINDAK PIDANA


Tindak pidana dibedakan menjadi beberapa bentuk atau beberapa jenis, yaitu :

a) Kejahatan dan Pelanggaran

Kejahatan adalah suatu bentuk perbuatan dan tingkah laku yang melanggar
hukum dan perundang-undangan lain serta melanggar norma sosial sehingga
masyarakat menentangnya. Kejahatan pada KUHP diatur dalam Buku Ke II
tentang Kejahatan, tetapi tidak memberikan definisi secara tegas tentang
pengertian kejahatan namun dalam kaitannya dengan kejahatan dapat
disimpulkan bahwa semua perbuatan yang dinyatakan sebagai kejahatan dalam
KUHP dan undang-undang tertentu.1 Pelanggaran atau “wets delicten” yaitu
perbuatan-perbuatan yang sifat hukumnya baru dapat diketahui setelah adanya
undang-undang yang menyatakannya. Kejahatan diatur dalam Buku kedua
KUHP pasal 104 sampai dengan pasal 488, sedangkan pelanggaran diatur dalam
Buku Ketiga KUHP pasal 489 sampai dengan pasal 569.

Contoh kasus Kejahatan :

Dua remaja nyaris tewas dihakimi warga karena tepergok menjarah toko
ponsel di Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan salah satu pelaku sudah dibacok
warga dengan golok di bagian punggung. Wahyu Maulana (27) dan Andika
Haikal (26) terselamatkan setelah mobil patroli melintas di lokasi di Jalan
Andong Raya, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus ini termasuk kejahatan. Kejahatan
yang dimaksud adalah kejahatan tentang pencurian yang diatur dalam Pasal 362
KUHP Buku Kedua. Dua remaja tersebut melakukan perbuatan yang melanggar
hukum dan perundang-undangan lain serta melanggar norma sosial sehingga
masyarakat menentangnya.

Contoh kasus Pelanggaran :

1
http://digilib.unila.ac.id/20436/12/Bab%202.pdf

1
Seseorang yang mabuk ditempat umum sehingga mengganggu ketertiban dan
mengancam keselamatan pejalan kaki yang berada disekitar orang mabuk
tersebut.

Analisis :

Dalam kasus tersebut, orang yang mabuk tersebut telah melakukan


pelanggaran terhadap pasal 492 KUHP. perilaku mabuk yang dilakukan pelaku
dikatakan termasuk ke dalam pelanggaran karena telah melakukan tindakan
menurut kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang telah dibuat
(pasal 492 KUHP).

b) Delik Formil dan Delik Materil

Delik formil adalah delik yang menitikberatkan pada tindakan, sedangkan


delik materiil adalah delik yang menitikberatkan pada akibat.2

Contoh dari delik formil misalnya delik yang dirumuskan dalam pasal-pasal 162,
209, 210, 242, 362 dan 363 KUHP, sedangkan contoh dari delik materil
misalnya delik yang dirumuskan dalam pasal-pasal 149, 187, 338 dan 378
KUHP.3

Contoh kasus Delik Formil :

Dua remaja nyaris tewas dihakimi warga karena tepergok menjarah toko
ponsel di Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan salah satu pelaku sudah dibacok
warga dengan golok di bagian punggung. Wahyu Maulana (27) dan Andika
Haikal (26) terselamatkan setelah mobil patroli melintas di lokasi di Jalan
Andong Raya, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Ditemui diruang SPKT Polsek Palmerah, Wahyu, warga asal


Cengkareng, Jakarta Barat yang terkena luka bacok di punggung kiri oleh warga,
mengaku nekat mencuri karena butuh biaya untuk bayaran kontrakan. Kapolsek
Metro Palmerah, Kompol Darmawan mengungkapkan tertangkapnya dua pelaku
ini, saat anak pemilik konter memergoki keduanya saat beraksi. Dari tangan
keduanya, polisi mengamankan sebuah motor jenis Vega nopol B 3609 BKH
dan tiga buah handphone.4

2
Eddy O.S. Hiariej, Prinsip Prinsip Hukum Pidana (Edisi Revisi), hlm.136
3
Ibid, hlm.137
4
Yusuf, Yan. Jarah Toko Ponsel, Mantan Satpam Nyaris Tewas Dihakimi Warga.
https://metro.sindonews.com/read/977684/170/jarah-toko-ponsel-mantan-satpam-nyaris-
tewas-dihakimi-warga-1426576266/8 (diakses 13 Oktober 2018 pukul 18.02 WIB)

2
Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus ini termasuk dalam delik formil
karena pasal 363 KUHP mengatur tentang perbuatan yang dilakukan oleh
pelaku, tentang cara pelaku dalam melakukan kejahatannya (lebih
menitikberatkan pada tindakan).

Contoh kasus Delik Materil:

Sebuah perumpaan yang menggambarkan contoh kasus delik materil


yaitu, karena B sakit hati dengan T, B kemudian menembak T dengan pistol dari
jarak dekat. T dilarikan ke rumah sakit dan nyawanya terselamatkan.

Analisis :

B tidak dapat dikatakan melakukan pembunuhan, melainkan percobaan


pembunuhan karena akibat mati pada T tidak terjadi. Hal ini karena Pasal 338
KUHP dirumuskan secara materil yang menghendaki adanya akibat dari suatu
tindakan. B hanya dapat dinyatakan telah melakukan pembunuhan, jika B
menembak T dan akibat dari tembakan tersebut nyawa T tidak terselamatkan.
Sehingga perumpamaan tersebut masuk ke dalam delik materil yang
menitikberatkan kepada akibat, yaitu akibat mati tidak terjadi pada T.5

c) Delicta Commissionis, Delicta Omissionis dan Delicta Commissionis


Per Omissionem Commisa.

Delik komisi atau delicta commissionis pada hakikatnya adalah melakukan


perbuatan yang dilarang oleh dalam undang-undang. Kebalikan dari delicta
commissionis adalah delicta omissionis atau delik omisi yaitu tidak melakukan
perbuatan yang diwajibkan atau diharuskan oleh undang-undang.

Delicta Commissionis Per Omissionem Commisa adalah kelalaian atau


kesengajaan terhadap suatu kewajiban yang menimbulkan akibat. Bila
dihubungkan antara delik formil dan materil dengan Delicta Commissionis,
Delicta Omissionis dan Delicta Commissionis Per Omissionem Commisa dapat
dikatakan bahwa Delicta Commissionis dapat berbentuk baik delik formil
maupun delik materil. Sedangkan Delicta Omissionis selalu dirumuskan secara
formil karena menitikberatkan pada tindakan. Sementara Delicta Commissionis
Per Omissionem Commisa dirumuskan secara materil karena menitikberatkan
pada akibat.6

Contoh dari Delicta Commissionis misalnya delik yang dirumuskan dalam


pasal-pasal 212, 263, 285 dan 362 KUHP. Contoh dari Delicta Omissionis
5
Eddy O.S. Hiariej, Op.Cit, hlm.137
6
Eddy O.S. Hiariej, Op.Cit, hlm.138

3
misalnya delik yang dirumuskan dalam pasal-pasal 217, 218, 224 dan 397 angka
4 KUHP. Dan contoh dari Delicta Commissionis Per Omissionem Commisa
misalnya delik yang dirumuskan dalam pasal 359 KUHP.

Contoh kasus Delicta Commissionis :

Dua remaja nyaris tewas dihakimi warga karena tepergok menjarah toko
ponsel di Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan salah satu pelaku sudah dibacok
warga dengan golok di bagian punggung. Wahyu Maulana (27) dan Andika
Haikal (26) terselamatkan setelah mobil patroli melintas di lokasi di Jalan
Andong Raya, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Ditemui diruang SPKT Polsek Palmerah, Wahyu, warga asal


Cengkareng, Jakarta Barat yang terkena luka bacok di punggung kiri oleh warga,
mengaku nekat mencuri karena butuh biaya untuk bayaran kontrakan. Kapolsek
Metro Palmerah, Kompol Darmawan mengungkapkan tertangkapnya dua pelaku
ini, saat anak pemilik konter memergoki keduanya saat beraksi. Dari tangan
keduanya, polisi mengamankan sebuah motor jenis Vega nopol B 3609 BKH
dan tiga buah handphone.

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik
komisi (delicta commissionis) karena pelaku melanggar larangan untuk mencuri
(motor dan tiga buah telepon genggam) dengan perbuatan aktif.

Contoh kasus Delicta Omissionis :

Dua Saksi Pelapor Tak Hadir, Sidang Kasus Hak Cipta Ditunda. Penyelesaian
proses peradilan kasus pelanggaran hak cipta yang melibatkan grup band Radja
makin lama saja. Tidak hadirnya dua dari tiga saksi pelapor membuat sidang
kasus dengan dua terdakwa yang disidang terpisah ini kembali ditunda.
Saksi pelapor yang hadir hanyalah Moldyansyah, gitaris Radja.
Sementara dua saksi pelapor lain tidak datang dengan alasan yang tidak jelas.
Tidak hadirnya dua saksi pelapor tersebut mendapat protes keras dari Sahat M
Sidabukke, kuasa hukum salah satu terdakwa yani Santoso, pemilik rumah
karaoke Happy Puppy. Sahat mengatakan bahwa tidak ada keseriusan dari
pelapor dalam kasus ini.
"Kami meminta agar tiga saksi pelapor dihadiran agar sidang lebih efektif," kata
Sahat dalam persidangan di Ruang Tirta 1 Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa
(14/6/2016).
Kasus in bermula saat Ian Kasela melakukan pelaporan tentang lagunya
yang digunakan tanpa izin oleh lima rumah karaoke ke Mabes Polri. Rumah
karaoke itu ialah NAV, Inul Vizta, Charlie Family, Happy Puppy, dan DIVA.

4
Dalam perjalanannya, Ian sendiri dilaporkan balik oleh Happy Puppy dengan
tudingan pemerasan. 7

Analisis :
Peristiwa dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik omisi yaitu tidak
melakukan perbuatan yang diwajibkan oleh undang-undang yang terdapat dalam
Pasal 224 KUHP berisi, “Barangsiapa dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru
Bahasa menurut undang-undang dengan sengaja tidak memenuhi suatu
kewajiban yang menurut undang-undang selaku demikian harus dipenuhi,
diancam…”
Dua saksi yang tidak hadir tanpa alasan yang jelas, maka mereka telah
melakukan delik omisi.

Contoh kasus Delicta Commissionis Per Omissionem Commisa :

Seorang penjaga pintu rel kereta api karena tertidur tidak menutup pintu
rel pada saat kereta lewat dan menyebabkan kecelakaan sehingga menimbulkan
kematian.8

Analisis :

Peristiwa dalam kasus tersebut termasuk ke dalam Delicta Commissionis Per


Omissionem Commisa karena akibat kelalaian penjaga pintu rel kereta api atas
kewajibannya yang menimbulkan kecelakaan sehingga menimbulkan kematian.
Delik ini dirumuskan secara materil karena menitikberatkan kepada akibat.

d) Delik Konkret dan Delik Abstrak

Delik abstrak selalu dirumuskan secara formil karena menimbulkan bahaya


yang masih abstrak sehingga lebih menitikberatkan pada perbuatan. Delik
abstrak dirumuskan secara formal dan tidak mementingkan akibat. Contohnya
pada Pasal 160 KUHP mengenai penghasutan, Pasal 154 KUHP sampai Pasal
157 KUHP mengenai penyebar kebencian.

Delik konkret pada hakikatnya menimbulkan bahaya langsung terhadap


korban dan dapat dirumuskan secara formil maupun materil, contohnya seperti
pembunuhan, pencurian, penganiayaan, pasal 187 KUHP (dengan sengaja
menimbulkan kebakaran), pasal 331 KUHP (penipuan pada pembuatan
bangunan).

Contoh kasus Delik Konkret :


7
Imam, Wahyudianta. Dua Saksi Pelapor Tak Hadir, Sidang Kasus Hak Cipta Ditunda.
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3233395/dua-saksi-pelapor-tak-hadir-sidang-kasus-hak-
cipta-ditunda . (diakses 13 Oktober 2018 pukul 18.10 WIB)
8
Eddy O.S. Hiariej, Op.Cit, hlm.138

5
Badan Restorasi Gambut: Kebakaran Hutan karena Sengaja Dibakar. Kepala
Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead menyebut kebakaran hutan akibat
disengaja. Meski begitu, ada penurunan jumlah titik api dibanding tahun lalu.

"Kebakaran umumnya karena ada yang membakar, jadi bukan karena alam,
tetapi karena adanya yang membakar," ujar Nazir seusai rakor karhutla di
Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis
(3/8/2017).

Hasil pemantauan Badan Restorasi Gambut menyebutkan kebakaran


hutan terjadi di luar area gambut. Sedangkan 26 persen area gambut yang
terbakar akibat tangan manusia. Nazir mengatakan, dari hasil pendataan
sementara, hampir setengahnya kebakaran terjadi di area konsesi. Pihaknya juga
telah melapor ke penegak hukum.9

Analisis :

Peristiwa dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik konkret, yaitu


delik yang oleh pembuat undang-undang mengancamkan pidana kepada
pembuat perbuatan yang melanggar perbuatan secara konkrit (nyata)
menimbulkan bahaya langsung terhadap korban di dalam pasal-pasal undang-
undang pidana dalam kasus ini melanggar pasal 187 KUHP yaitu dengan sengaja
menimbulkan kebakaran.

Contoh kasus Delik Abstrak :

Kasus Penghasutan, Bupati Rokan Hulu Riau Akan Dijemput Paksa.


Polda Riau menyebut Bupati Rokan Hulu (Rohul) Achmad sudah dua kali
mangkir dari pemeriksaan. Penyidik berencana menjemput paksa orang nomor
satu di Negeri Seribu Suluk tersebut. "Polisi punya wewenang untuk menjemput
paksa. Itu akan dilakukan terhadap orang yang dinilai tak kooperatif dalam
penyelidikan," tegas Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo di
Mapolda Riau, Jumat (20/2/2015).

Menurut Guntur, Bupati Achmad akan dimintai keterangannya karena


dilaporkan melakukan tindak pidana penghasutan, sebagaimana diatur dalam
Pasal 160 KUHP. Achmad dilaporkan telah menyuruh warga di Kecamatan
Kepenuhan, Rohul, untuk memanen sawit milik PT Budi Murni Panca Jaya
(BMPJ). Kemudian, sawit itu dibawa ke PT Agro Mitra Rokan (AMR) yang
tengah bersengketa dengan BMPJ.

9
Edward, Kusuma. Badan Restorasi Gambut: Kebakaran Hutan karena Sengaja Dibakar.
https://news.detik.com/berita/d-3585608/badan-restorasi-gambut-kebakaran-hutan-karena-sengaja-
dibakar . (diakses 13 Oktober 2018 pukul 19.05 WIB)

6
Sementara kelompok lainnya, mendukung penyidik Polda Riau untuk
mengusut tuntas kasus ini. Menurut kelompok ini, Bupati Achmad harus
ditangkap karena dinilai bertanggungjawab. Humas Pemkab Rohul sebelumnya
menyebut Bupati Achmad telah mencabut HGU PT BMPJ. Dengan pencabutan
itu, operasi perusahaan dinyatakan ilegal.10

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik
abstrak, kasus tersebut berdasarkan pasal 160 KUHP, mengenai pasal yang
terkait dengan penghasutan. Berdasarkan pasal 160 KUHP yang dikaitkan
dengan kasus penghasutan Bupati Rokan, terlihat jelas bahwa kasus tersebut
termasuk ke dalam delik abstrak yang dirumuskan secara formal dan tidak
mementingkan akibat. Bahaya yang ditimbulkan oleh Bupati Rokan akibat
penghasutannya masih bersifat abstrak, karena orang yang dihasut belum tentu
melakukan perbuatan yang diminta si penghasut, sehingga dikategorikan sebagai
delik abstrak.

e) Delik Umum, Delik Khusus dan Delik Politik

Delik umum (delicta communia) adalah delik yang dapat dilakukan oleh
siapapun. Sebagian besar delik dalam KUHP adalah delik umum. Sedangkan
delik khusus (delicta propria) adalah delik yang hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang dengan kualifikasi tertentu. Misalnya Pasal 449 KUHP tentang
seorang nahkoda kapal. Demikian pula dengan kejahatan jabatan yang diatur di
KUHP. Selain itu ada juga delik politik yang dilakukan berdasarkan keyakinan
menentang tertib hukum yang berlaku. Dalam konteks hukum pidana di
Indonesia, delik politik lebih memiliki maksa sosiologis daripada makna yuridis
karena tidak ada satu pun rumusan di dalam perundang-undangan yang
memberikan pengertian delik politik.11

Contoh kasus Delik Umum :

Kronologi Pembunuhan Sadis di Deli Serdang yang Hilang Secara


Misterius Jasad Muhajir ditemukan di aliran Sungai Belumai, Deli Serdang,
Sumatera Utara. Begitu pula anaknya yang masih duduk di bangku SMP
ditemukan tak bernyawa. Keduanya menjadi korban pembunuhan sadis di Deli
Serdang, Sumatera Utara. Petaka keluarga ini berawal Selasa lalu, saat Muhajir,
istrinya Suniati dan Muhamad Solihin anaknya yang berusia 12 tahun tba-tiba
hilang secara misterius.
10
M. Syukur. Kasus Penghasutan, Bupati Rokan Hulu Riau Akan Dijemput Paksa.
https://www.liputan6.com/news/read/2178917/kasus-penghasutan-bupati-rokan-hulu-riau-
akan-dijemput-paksa (diakses 13 Oktober 2018 pukul 18.23 WIB)
11
Eddy O.S. Hiariej ,Op.Cit, hlm.139

7
Hilangnya mereka baru disadari saat Dessy anak tertua Muhajir main ke
rumah ayahnya dan tak menemukan satu orang pun. Anehnya, telepon genggam
dan sepeda motor masih utuh di dalam rumah. Anak kedua Muhajir Pungki
Retnowati juga tak kuasa menahan kesedihan saat mengetahui ayahnya telah
tiada dan ditemukan dua hari sejak menghilang. Sang adik Muhamad Solihin
juga ditemukan sudah tak bernyawa. Jasadnya langsung dibawa ke Rumah Sakit
Bhayangkara Polda Sumut. Mayat Solihin ditemukan berjarak 3 kilometer dari
lokasi penemuan jasad sang ayah. 12

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik
umum, karena pada kasus pembunuhan yang dilakukan yang melanggar pasal
338 KUHP tentang pembunuhan tersebut dapat dilakukan oleh siapa pun,
sehingga termasuk ke dalam delik umum.

Contoh kasus Delik Khusus :

Bupati Nonaktif Hulu Sungai Tengah Dituntut 8 Tahun Penjara. Jaksa


penuntut umum (JPU) menuntut Bupati nonaktif Hulu Sungai Tengah Abdul
Latif dengan hukuman 8 tahun kurungan ditambah denda Rp 600 juta atau enam
bulan penjara.  Jaksa menilai terdakwa telah terbukti bersalah dan meyakinkan
melanggar Pasal 12 huruf b UU 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1
KUHP jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.13

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik
khusus, karena pada kasus korupsi yang dilakukan oleh Bupati Abdul Latif
merupakan tindak pidana khusus yang hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu
dan dalam kualitas tertentu. Kasus korupsi ini dilakukan oleh Bupati yang
memiliki jabatan dan kekuasaan sehingga melakukan korupsi.

Contoh perumpamaan kasus Delik Politik :

Pencurian senjata yang dilakuakan oleh sekelompok orang merupakan delik


umum tetapi karena tujuan pencuri yang dilakukan tersebut ialah hendak

12
Yunas, Muhammad. Kronologi Pembunuhan Sadis di Deli Serdang yang Hilang Secara
Misterius. https://www.liputan6.com/news/read/3667834/kronologi-pembunuhan-sadis-di-
deli-serdang-yang-hilang-secara-misterius (diakses 13 Oktober 2018 pukul 17.00WIB)
13
Fithriansyah, Helmi. Bupati Nonaktif Hulu Sungai Tengah Dituntut 8 Tahun Penjara.
https://www.liputan6.com/news/read/3611250/bupati-nonaktif-hulu-sungai-tengah-dituntut-
8-tahun-penjara (diakses 13 Oktober 2018 pukul 17.13 WIB)

8
mengadakan pemberontakan, maka ia menjadi delik politik, inilah yang
dinamakan delik politik commune.

f) Delik Merugikan dan Delik Menimbulkan Keadaan Bahaya

Delik-delik yang merugikan atau menyakiti (krenkingsdelicten) adalah dalam


rangka melindungi suatu kepentingan hukum individu. Dan delik ini merupakan
delik yang paling tua, contohnya dilarang membunuh (Pasal 338), dilarang
memperkosa (Pasal 285), dilarang mencuri karena delik tersebut merugikan atau
menyakiti secara langsung.

Sedangkan delik yang menimbulkan keadaan bahaya atau ancaman


(gevaarzettingsdelicten) yang tidak merugikan atau menyakiti secara langsung,
delik ini melarang suatu perilaku yang dapat menimbulkan ancaman atau kedaan
bahaya. Contohnya kejahatan terhadap keamanan negara, dalam KUHP misalnya
Pasal 107 a sampai dengan pasal 107 f.14

Contoh kasus Delik Merugikan :

Jaksa banding terhadap putusan Pengadilan Negeri (PN) Stabat,


Sumatera Utara, terkait kasus pencurian ringan dengan terdakwa Ismail Sitepu
(30), Lian Sempurna (28) dan Awang Setiawan. Mereka didakwa mencuri
beberapa biji sawit, Awang senilai Rp 41 ribu dan lainnya senilai Rp 500 ribu.

Kasus bermula saat keduanya mengendap-endap ke kebun sawit pada 7


Maret 2015 dan mencuri 34 tandan sawit. Setelah itu mereka membawa tandan
sawit itu ke sebuah pekarangan rumah dan menutupi daun-daunan. Tiga hari
setelahnya, mereka mendatangi lokasi dan membawa tandan sawit itu dengan
dicicil. Pada tahap dua, keduanya ditangkap satpam kebun sawit. Ismail dan Lian
pun dibawa ke kantor polisi dan dihadirkan ke persidangan karena dinilai
merugikan pemilik sawit sebesar Rp 500 ribu.15

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik
merugikan. Delik merugikan tersebut merupakan delik untuk melindungi
kepentingan individu. Dalam kasus ini merupakan tindak pidana pencurian, yang
langsung merugikan individu lain secara langsung, sehingga termasuk delik
merugikan. Kasus tersebut melanggar pasal 362 KUHP.

14
Ibid,hlm.141
15
Anonim. Kasus Pencurian Rp 41 Ribu, Pelaku Dibui dan Jaksa Abaikan Perma.
https://news.detik.com/berita/2914348/kasus-pencurian-rp-41-ribu-pelaku-dibui-dan-jaksa-abaikan-
perma (diakses 16 Oktober 2018 pukul 11.10 WIB)

9
Contoh kasus Delik Menimbulkan Keadaan Bahaya :

Lima orang ditangkap polisi, karena dugaan melakukan makar atau


percobaan makar pada Jumat 31 Maret 2017 dinihari akhir bulan lalu. Salah satu
orang itu adalah koordinator aksi 31 Maret (dikenal dengan aksi 313), yang juga
Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Muhammad al Khaththath. Sebelumnya juga
ditangkap tokoh nasional yang berhubungan dan diindikasikan melakukan
makar.

Kendatipun penangkapan itu tidak terlepas dari konteks politik, namun


menarik untuk mencermati peristiwa makar dalam konteks hukum. Hal ini
disebabkan ketika analisis dari pespektif politis menjadi bias dan berkembang
berdasarkan perspektif yang tidak sama. Bahwa kemudian dari unsur yang ada di
dalam tindakan mereka, apakah konsisten dengan pasal dalam hukum atau tidak
itu tergantung pada polisi yang melakukan penyidikan. Bahwa apakah ada
motivasi politis di balik itu, bisa debatable.16

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik
menimbulkan keadaan bahaya. Kasus percobaan makar yang dilakukan tidak
merugikan atau menyakiti secara langsung, tetapi kasus percobaan makar
tersebut merupakan perilaku yang dapat menimbulkan ancaman atau kedaan
bahaya bagi keamanan negara. Kasus ini termasuk pelanggaran pasal 107 KUHP
tentang makar.

g) Delik Berdiri Sendiri Dan Delik Lanjutan

Delik berdiri sendiri (zelfstandige) dan delik lanjutan (voorgezette delic)


menitikberatkan dalam hal penjatuhan pidana. Pada hakikatnya semua delik
adalah delik yang berdiri sendiri. Akan tetapi dapat saja delik-delik yang berdiri
sendiri dilakukan secara terus menerus dalam suatu rangkaian sehingga
dipandang sebagai delik lanjutan. Hal tersebut berkaitan dengan Pasal 64 ayat
(1) KUHP yang disebut dengan delik lanjutan (voorgezette delic).17

Contoh kasus Delik Berdiri Sendiri :

Dua remaja nyaris tewas dihakimi warga karena tepergok menjarah toko
ponsel di Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan salah satu pelaku sudah dibacok
warga dengan golok di bagian punggung. Wahyu Maulana (27) dan Andika

16
H. Joni. (Percobaan) Makar. https://beritasampit.co.id/2017/04/03/percobaan-makar/
(diakses 16 Oktober 2018 pukul 10.52 WIB)
17
Eddy O.S. Hiariej, Op.Cit, hlm.142

10
Haikal (26) terselamatkan setelah mobil patroli melintas di lokasi di Jalan
Andong Raya, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Ditemui diruang SPKT Polsek Palmerah, Wahyu, warga asal


Cengkareng, Jakarta Barat yang terkena luka bacok di punggung kiri oleh warga,
mengaku nekat mencuri karena butuh biaya untuk bayaran kontrakan. Kapolsek
Metro Palmerah, Kompol Darmawan mengungkapkan tertangkapnya dua pelaku
ini, saat anak pemilik konter memergoki keduanya saat beraksi. Dari tangan
keduanya, polisi mengamankan sebuah motor jenis Vega nopol B 3609 BKH
dan tiga buah handphone.18

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik
berdiri sendiri karena dalam kasus tersebut untuk pemidanaannya tidak
memerlukan ketentuan tentang gabungan tindak pidana. Tinggal melihat berapa
ancaman pidana dari pasal yang dilanggar dari kasus pencurian tersebut.

Contoh kasus Delik Lanjutan :

Argo adalah pelaku pencurian dirumah mewah perumahan di Royal


Regency. Mereka tidak hanya mencuri, tetapi memperkosa anak Pemilik rumah
yang berumur 17 tahun dengan menampar terlebih dulu sampai pinsan. Dan juga
membunuh satpam dengan tembakan karena mencoba melawan. Keesokan
harinya pelaku dapat dibekuk oleh polisi setempat. Dan akhirnya pelaku di
sidang di pengadilan Surabaya. Para keluarga korban meminta agar pelaku di
hukum berat dengan hukuman mati. 19

Analisis :

Berdasarkan kasus di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaku Argo


telah melakukan tindak pidana berupa pencurian, pemerkosaan dan
pembunuhan. Pelaku dapat dijerat dengan pasal tentang pencurian yaitu pasal
362 KUHP, pasal 290 KUHP tentang pemerkosaandan pasal 338 KUHP.
Berdasarkan ancaman ketiga pidana di atas maka dapat disimpulkan bahwa
hukuman yang diberikan tidak boleh melebihi hukuman terberat (15 tahun) di

18
Yusuf, Yan. Jarah Toko Ponsel, Mantan Satpam Nyaris Tewas Dihakimi Warga.
https://metro.sindonews.com/read/977684/170/jarah-toko-ponsel-mantan-satpam-nyaris-
tewas-dihakimi-warga-1426576266/8 (diakses 13 Oktober 2018 pukul 19.02 WIB)
19
S. Maronie. Jenis-Jenis Delik. http://zriefmaronie.blogspot.com/2012/12/jenis-jenis-
delik_13.html (diakses 13 Oktober 2018 pukul 19.17 WIB)

11
tambah 1/3 hukuman terberat (5 tahun ) yaitu 20 tahun. Oleh karena itu,
maksimal hukuman yang diberikan Argo maksimal 20 tahun penjara.

Kasus ini termasuk delik lanjutan karena seseorang yang melakukan tindak
pidana lebih dari 1 kejahatan yang berbeda dan dapat disidangkan sekaligus
dalam 1 waktu bersamaan dengan system hukuman pidana tidak boleh lebih dari
hukuman terberat yang ditambah 1/3 dari hukuman terbarat (sistem absorpsi
terberat).

h) Delik Persiapan, Delik Percobaan, Delik Selesai Dan Delik Berlanjut

Salah satu delik abstrak bentuknya adalah delik-delik persiapan


(voorbereidingsdelicten). Delik persiapan ini ditujukan untuk delik yang
menimbulkan bahaya konkret tetapi tidak memenuhi unsur-unsur delik
percobaan. Contoh dari delik persiapan misalnya delik yang dirumuskan dalam
Pasal 88 KUHP.

Sedangkan delik percobaan sudah lebih memenuhi rumusan delik yang


dituju akan tetapi delik tersebut tidak selesai karena sesuatu yang terjadi di luar
kehendaknya pelaku. Contoh dari delik percobaan misalnya delik yang
dirumuskan dalam Pasal 53 ayat (1) KUHP.

Delik selesai (aflopende delic) pada hakikatnya adalah setiap perbuatan yang
telah memenuhi semua rumusan delik dalam suatu ketentuan pidana. Sedangkan
delik-delik berlanjut pada dasarnya adalah perbuatan yang menimbulkan suatu
keadaan yang dilarang secara berlanjut, misalnya Pasal 333 ayat (1) KUHP dan
Pasal 250 KUHP.20

Contoh perumpamaan kasus Delik Persiapan :

Suatu kelompok sepakat akan melakukan konspirasi untuk menjatuhkan


pemerintahan gubernur Maluku.

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik
persiapan, delik persiapan ini ditujukan untuk delik yang menimbulkan bahaya
konkret yaitu bahaya yang mengancam keamanan negara tetapi tidak memenuhi
unsur-unsur delik percobaan, karena makar tersebut sudah dilakukan dengan
kesepakatan terlebih dahulu. Pasal yang dilanggar dalam kasus ini yaitu pasal
110 KUHP.

Contoh perumpamaan Delik Percobaan :


20
Eddy O.S. Hiariej, Op.Cit, hlm.144

12
A mencoba membunuh B yang merupakan musuhnya. Saat A ingin
membunuh B tetapi niat tersebut tidak dapat berjalan dengan lancer, karena C
melihat kejadian tersebut dan akhirnya menolong B, sehingga aksi yang ingin
dilakukan oleh A tidak berhasil dilakukan.

Analisis :

Peristiwa pidana yang ada dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik
percobaan. Dalam kasus tersebut si A melakukan delik percobaan pembunuhan
yang terdapat dalam Pasal 53 ayat 1 KUHP. Walaupun si A belum berhasil
untuk melakukan perbuatan pidana (pembunuhan) terhadap B, si A tetap dikenai
delik percobaan.

Contoh kasus Delik Selesai :

Dua remaja nyaris tewas dihakimi warga karena tepergok menjarah toko
ponsel di Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan salah satu pelaku sudah dibacok
warga dengan golok di bagian punggung. Wahyu Maulana (27) dan Andika
Haikal (26) terselamatkan setelah mobil patroli melintas di lokasi di Jalan
Andong Raya, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Ditemui diruang SPKT Polsek Palmerah, Wahyu, warga asal


Cengkareng, Jakarta Barat yang terkena luka bacok di punggung kiri oleh warga,
mengaku nekat mencuri karena butuh biaya untuk bayaran kontrakan. Kapolsek
Metro Palmerah, Kompol Darmawan mengungkapkan tertangkapnya dua pelaku
ini, saat anak pemilik konter memergoki keduanya saat beraksi. Dari tangan
keduanya, polisi mengamankan sebuah motor jenis Vega nopol B 3609 BKH
dan tiga buah handphone.21

Analisis :

Peristiwa pidana dalam kasus ini termasuk dalam delik selesai karena
tindak pidananya selesai dalam waktu yang singkat. Remaja tersebut hanya
melakukan pencurian di took ponsel tersebut, kemudian ketahuan dan
ditindaklanjuti oleh kepolisian, sehingga tindak pidananya selesai dalam waktu
yang singkat, sehingga termasuk dalam delik selesai.

Contoh perumpamaan Delik Berlanjut :

A adalah pembantu di sebuah rumah yang majikannya adalah B. B


melakukan penyekapan terhadap pembantunya A dan tidak memperlakukannya
21
Yusuf, Yan. Jarah Toko Ponsel, Mantan Satpam Nyaris Tewas Dihakimi Warga.
https://metro.sindonews.com/read/977684/170/jarah-toko-ponsel-mantan-satpam-nyaris-
tewas-dihakimi-warga-1426576266/8 (diakses 13 Oktober 2018 pukul 18.25 WIB)

13
dengan buruk. B melakukan penyekapan A di kamar selama satu tahun dan
jarang memberikannya makan dan selalu menyiksa A.

Analisis :

Peristiwa pidana dalam kasus ini termasuk dalam delik berlanjut. Kasus
tersebut merupakan pelanggaran pidana yang diatur dalam pasal 333 KUHP
yaitu tindak pidana merampas kemerdekaan orang. Dalam tindak pidana ini,
selama orang yang dirampas kemerdekaannya (A) itu belum dilepas dalam kasus
ini dengan disekap didalam kamar, maka selama itu pula tindak pidana itu masih
berlangsung, sehingga termasuk dalam delik berlanjut.

i) Delik Tunggal Dan Delik Gabung

Pada dasarnya hampir semua delik dalam KUHP adalah delik tunggal
(enkelvoudige delic). Secara sederhana delik tunggal adalah delik yang
pelakunya dapat dipidana hanya dengan satu kali saja melakukan perbuatan yang
dilarang atau tidak melakukan perbuatan yang diwajibkan. Tetapi di dalam
KUHP ada beberapa pasal yang digolongkan sebagai delik gabungan. Secara
objektif delik gabungan ini terlihat dari perbuatan-perbuatan pelaku yang relevan
satu sama lain, sedangkan secara subjektif delik gabungan tersebut
memperlihatkan motivasi dari pelaku. Contoh delik gabungan adalah Pasal 296
KUHP, Pasal 379 a KUHP.

Beberapa catatan mengenai delik gabungan: pertama, delik gabungan


membutuhkan lebih dari satu kali perbuatan. Kedua, sekali perbuatan saja dalam
delik gabungan belum dikualifikasikan sebagai perbuatan pidana. Ketiga, jika
perbuatan-perbuatan tersebut sering atau selalu dilakukan sebagai suatu
kebiasaan barulah merupakan delik gabungan yang dijatuhi pidana.22

Contoh kasus Delik Tunggal :

Dua remaja nyaris tewas dihakimi warga karena tepergok menjarah toko
ponsel di Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan salah satu pelaku sudah dibacok
warga dengan golok di bagian punggung. Wahyu Maulana (27) dan Andika
Haikal (26) terselamatkan setelah mobil patroli melintas di lokasi di Jalan
Andong Raya, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Ditemui diruang SPKT Polsek Palmerah, Wahyu, warga asal


Cengkareng, Jakarta Barat yang terkena luka bacok di punggung kiri oleh warga,
mengaku nekat mencuri karena butuh biaya untuk bayaran kontrakan. Kapolsek
Metro Palmerah, Kompol Darmawan mengungkapkan tertangkapnya dua pelaku

22
Eddy O.S. Hiariej,Op.Cit, hlm.144-145

14
ini, saat anak pemilik konter memergoki keduanya saat beraksi. Dari tangan
keduanya, polisi mengamankan sebuah motor jenis Vega nopol B 3609 BKH
dan tiga buah handphone.

Analisis :

Peristiwa pidana dalam kasus ini termasuk dalam delik tunggal karena
agar dapat dipidana pelaku (dua remaja) cukup melakukan perbuatan
mencurinya sekali saja.

Contoh perumpamaan kasus Delik Gabung :

Kasus Mucikari Online, Polisi Tunggu Petunjuk Jaksa. Pengusutan kasus


prostitusi online yang ditangani Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan
(Sulsel) terhenti sementara. Penyidik masih menunggu petunjuk jaksa penuntut
umum (JPU) pascapelimpahan berkas tahap pertama terhadap tiga mucikari
sejak 9 Agustus lalu.

Kepala Subdit IV Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda


Sulsel Kompol Suprianto menerangkan, hingga kemarin pihaknya belum
menerima pengembalian berkas tiga tersangka, atau petunjuk dari JPU. Sehingga
pihaknya untuk sementara masih sekadar menunggu.

Sejak ditangkap 23 Juli lalu, tiga mucikari yakni, Bayu Mansyir alias
Ummi  Jubaiddah, 24, yang belakangan diketahui honorer Dinas Lingkungan
Hidup Pemkot Makassar, bersama seorang mahasiswa Khahar alias Bio, 25, dan
laki-laki pengangguran bernama Muh Idris, 24, masih mendekam di sel tahanan
Polda Sulsel.23

Analisis :

Peristiwa pidana dalam kasus ini termasuk dalam delik gabung. Karena
pelaku yang berperan sebagai mucikari telah melanggar pasal 296 KUHP.
Kesalahan delik terhadap delik gabung yaitu pelaku melakukan lebih dari satu
kali perbuatan, dan perbuatan tersebut telah dilakukan menjadi sebuah kebiasaan
sehingga dapat diajatuhi pidana, sehingga termasuk ke dalam delik gabung.

j) Delik Biasa Dan Delik Aduan

Delik biasa atau gewone delic dan delik aduan atau klacht delic memiliki arti
penting dalam proses peradilan pidana. Sebagian besar delik-delik KUHP adalah

23
Layong, Mustafa. Kasus Mucikari Online, Polisi Tunggu Petunjuk Jaksa.
https://daerah.sindonews.com/read/1237037/192/kasus-mucikari-online-polisi-tunggu-
petunjuk-jaksa-1504653199 (diakses 13 Oktober 2018 pukul 21.07 WIB)

15
delik biasa. Artinya, untuk melakukan proses hukum terhadap perkara-perkara
tersebut tidak dibutuhkan pengaduan. Contoh delik biasa ada dalam Pasal 338
dan 362 KUHP apa bila tindak pidana tersebut terjerat, pasal 338 atau pasal 362
KUHP maka proses hukumnya harus tetap berjalan. Sebaliknya, ada beberapa
delik yang membutuhkan pengaduan untuk memproses perkara tersebut lebih
lanjut. Hal tersebut dikenal dengan delik aduan. Bab dalam KUHP yang
berkaitan dengan delik aduan adalah Bab XVI KUHP tentang penghinaan atau
defamation. Contoh dari delik aduan yaitu terdapat dalam Pasal 319 KUHP,
Pasal 284 ayat (2) KUHP.24

Contoh kasus Delik Biasa :

Dua remaja nyaris tewas dihakimi warga karena tepergok menjarah toko
ponsel di Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan salah satu pelaku sudah dibacok
warga dengan golok di bagian punggung. Wahyu Maulana (27) dan Andika
Haikal (26) terselamatkan setelah mobil patroli melintas di lokasi di Jalan
Andong Raya, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Ditemui diruang SPKT Polsek Palmerah, Wahyu, warga asal


Cengkareng, Jakarta Barat yang terkena luka bacok di punggung kiri oleh warga,
mengaku nekat mencuri karena butuh biaya untuk bayaran kontrakan. Kapolsek
Metro Palmerah, Kompol Darmawan mengungkapkan tertangkapnya dua pelaku
ini, saat anak pemilik konter memergoki keduanya saat beraksi. Dari tangan
keduanya, polisi mengamankan sebuah motor jenis Vega nopol B 3609 BKH
dan tiga buah handphone.25

Analisis :

Peristiwa pidana dalam kasus ini termasuk dalam delik biasa karena
penuntutannya tidak memerlukan pengaduan dari orang-orang tertentu, cukup
dengan laporan dari orang yang mengetahui tindak pidana pencurian yang
dilakukan oleh kedua pelaku.

Contoh perumpamaan kasus Delik Aduan :

X menghujat Y dengan mengatakan, “Y kamu Asu”. Jika ucapan yang


berupa hinaan tersebut didengar langsung oleh Y dan tidak terima atas hinaan
tersebut, maka Y dapat memproses X karena melakukan penghinaan ringan.

24
Eddy O.S. Hiariej, Op.Cit, hlm.145-146
25
Yusuf, Yan. Jarah Toko Ponsel, Mantan Satpam Nyaris Tewas Dihakimi Warga.
https://metro.sindonews.com/read/977684/170/jarah-toko-ponsel-mantan-satpam-nyaris-
tewas-dihakimi-warga-1426576266/8 (diakses 13 Oktober 2018 pukul 21.09 WIB)

16
Dapat juga dikatakan X telah melakukan penghinaan ringan, meskipun tidak
didengar langsung oleh Y, tetapi hujatan X tersebut dilakukan di depan umum.
Sebaliknya jika hujatan X kepada Y tidak didengar langsung oleh Y tetapi
melalui pihak ketiga dan hujatan tersebut bukan di depan umum, maka Y tidak
dapat mengadukan X karena telah melakukan penghinaan ringan. Kasus tersebut
telah melanggar pasal 319 KUHP, sehingga dapat dikategorikan sebagai delik
aduan.26

k) Delik Sederhana Dan Delik Terkualifikasi

Delik sederhana (eenvoudige delic) adalah delik dalam bentuk pokok


sebagaimana dirumuskan oleh pembentuk undang-undang. Sedangkan delik-
delik terkualifikasi (gequalificeerde) adalah delik-delik dengan pemberatan
karena keadaan-keadaan tertentu. Contoh dalam Pasal 372 KUHP tentang
penggelapan (delik sederhana), Pasal 374 KUHP tentang penggelapan jabatan
KUHP (delik terkualifikasi), Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan (delik
sederhana), Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana (delik
terkualifikasi).27

Contoh kasus Delik Sederhana :

AAL dinyatakan bersalah curi sandal polisi. Hakim di Pengadilan Negeri


Palu, Sulawesi Tengah, memutuskan AAL terbukti bersalah mencuri sandal
milik seorang anggota polisi.

Meski dinyatakan bersalah, AAL yang berusia 15 tahun, tidak dijatuhi


hukuman oleh Hakim Rommel Tampubolon. AAL dikembalikan ke orang
tuanya. Tampubolon mengatakan dari fakta persidangan dan keterangan saksi-
saksi, AAL terbukti melakukan tindak pidana melanggar hukum.

"Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana


pencurian. Memerintahkan agar terdakwa dikembalikan kepada orang tuanya,"
kata Tampubolon.

Sebelumnya pengacara AAL mengatakan yakin kliennya akan bebas


antara lain karena barang bukti berupa sandal yang diajukan ke pengadilan
dianggap bukan barang yang dicuri. Hakim mengatakan fakta bahwa sandal
tersebut bukan milik anggota polisi, tidak mengesampingkan tindak pidana
pencurian yang dilakukan AAL.28
26
Eddy O.S. Hiariej, Op.Cit, hlm.146
27
Ibid,hlm.148-149
28
Kurniawan, Budhi. AAL dinyatakan bersalah curi sandal polisi.
https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2012/01/120104_vonis_aal (diakses 13
Oktober 2018 pukul 22.27 WIB)

17
Analisis :

Peristiwa pidana dalam kasus ini termasuk ke dalam delik sederhana,


karena peristiwa pidana pencurian tersebut adalah suatu delik yang berbentuk
biasa tanpa adanya unsur dan keadaan yang memberatkan. Kasus ini termasuk
dalam pelanggaran pasal 362 KUHP tentang pencurian (tanpa pemberatan).

Contoh kasus Delik Terkualifikasi :

Dua remaja nyaris tewas dihakimi warga karena tepergok menjarah toko
ponsel di Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan salah satu pelaku sudah dibacok
warga dengan golok di bagian punggung. Wahyu Maulana (27) dan Andika
Haikal (26) terselamatkan setelah mobil patroli melintas di lokasi di Jalan
Andong Raya, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Ditemui diruang SPKT Polsek Palmerah, Wahyu, warga asal


Cengkareng, Jakarta Barat yang terkena luka bacok di punggung kiri oleh warga,
mengaku nekat mencuri karena butuh biaya untuk bayaran kontrakan. Kapolsek
Metro Palmerah, Kompol Darmawan mengungkapkan tertangkapnya dua pelaku
ini, saat anak pemilik konter memergoki keduanya saat beraksi. Dari tangan
keduanya, polisi mengamankan sebuah motor jenis Vega nopol B 3609 BKH
dan tiga buah handphone.29

Analisis :

Peristiwa pidana dalam kasus ini termasuk ke dalam delik terkualifikasi


karena diatur dalam pasal 363 ayat 1 sub ke-4 KUHP yang memperberat
pemidanaan terhadap kasus pencurian, diperberat karena dalam kasus ini
pencurian dilakukan oleh dua orang dengan cara bersekutu, sehingga termasuk
ke dalam delik terkualifikasi.

l) Delik Kesengajaan Dan Delik Kealpaan

Sengaja atau opzet atau dolus dan alpa atau culpa adalah bentuk-bentuk
kesalahan hukum pidana. Konsekuensi dari bentuk kesalahan ini berimplikasi
pada berat-ringannya pidana yang diancamkan. Delik kesengajaan menghendaki
bentuk kesalahan berupa kesengajaan dalam rumusan delik. Sedangkan delik
kealpaan menghendaki bentuk kesalhan berupa kealpaan dalam rumusan delik.
Contoh dari delik kesengajaan misalnya delik yang dirumuskan dalam Pasal 338
KUHP dan contoh dari delik kealpaan misalnya delik yang dirumuskan dalam
Pasal 359 KUHP.
29
Yusuf, Yan. Jarah Toko Ponsel, Mantan Satpam Nyaris Tewas Dihakimi Warga.
https://metro.sindonews.com/read/977684/170/jarah-toko-ponsel-mantan-satpam-nyaris-
tewas-dihakimi-warga-1426576266/8 (diakses 13 Oktober 2018 pukul 21.58 WIB)

18
Contoh kasus Delik Kesengajaan (Dolus) :

Dua remaja nyaris tewas dihakimi warga karena tepergok menjarah toko
ponsel di Palmerah, Jakarta Barat. Bahkan salah satu pelaku sudah dibacok
warga dengan golok di bagian punggung. Wahyu Maulana (27) dan Andika
Haikal (26) terselamatkan setelah mobil patroli melintas di lokasi di Jalan
Andong Raya, Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Ditemui diruang SPKT Polsek Palmerah, Wahyu, warga asal


Cengkareng, Jakarta Barat yang terkena luka bacok di punggung kiri oleh warga,
mengaku nekat mencuri karena butuh biaya untuk bayaran kontrakan. Kapolsek
Metro Palmerah, Kompol Darmawan mengungkapkan tertangkapnya dua pelaku
ini, saat anak pemilik konter memergoki keduanya saat beraksi. Dari tangan
keduanya, polisi mengamankan sebuah motor jenis Vega nopol B 3609 BKH
dan tiga buah handphone.

Analisis :

Peristiwa pidana dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik


kesengajaan (dolus) karena pelaku ingin mengambil telepon genggam tersebut
tanpa izin (mencuri) dan dapat dijerat oleh pasal 363 ayat 1 sub ke-4 KUHP,
yang memiliki delik pokok yang terdapat dalam pasal 362 KUHP. Dalam pasal
362 KUHP terdapat istilah :dengan maksud” arti istilah ini dapat dipersamakan
dengan kesengajaan.

Contoh kasus Delik Kealpaan (Culpa) :

Seorang penjaga pintu rel kereta api karena tertidur tidak menutup pintu rel pada
saat kereta lewat dan menyebabkan kecelakaan sehingga menimbulkan kematian
terhadap pengendara yang melintas sehingga bertabrakan dengan kereta api yang
melaju kencang.

Analisis :

Peristiwa pidana dalam kasus tersebut termasuk ke dalam delik kealpaan


(culpa) karena akibat kelalaian (kealpaan) penjaga pintu rel kereta api atas
kewajibannya yang menimbulkan kecelakaan sehingga menimbulkan kematian.
Kasus ini melanggar pasal 359 KUHP. Kasus ini menyebabkan kematian, akan
tetapi konsekuensi ancaman pidananya berbeda karena bentuk kesalahannya pun
berbeda.

19
20

Anda mungkin juga menyukai