Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH DAN MANFAAT MEMPELAJARI HUKUM PERSELISIHAN

MAKALAH

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Makalah Hukum Perselisihan

NAMA :

Andini Lafebrisha Salsabila (201000143)


Bulan Meisya Putri (201000149)
Gina Ayu Lestari (201000150)

Dosen Pengajar :
Rusli Subrata. S.H.,M.H.

Kelas :
C

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami capkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas segala

kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

makalah dengan judul “ Sejarah dan Manfaat mempelajari Hukum Perselisihan ” secara tepat

waktu.

Dalam kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus kepada

[Bapak] selaku [guru mata pelajaran/dosen mata kuliah]. Tugas yang telah diberikan ini dapat

menambah pengetahuan dan wawasan terkait. Kami juga mengucapkan terima kasih pada seluruh

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga Tuhan senantiasa membalas

dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna perbaikan dan

kelengkapan penyusunan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Bandung , 15 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3

BAB I .............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN...................................................................................................................... 4

1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................................. 4

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH ....................................................................................... 5

BAB II ............................................................................................................................................ 6

TINJAUAN TEORITIS ...............................................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

2.1. Ilmu Pertanahan dan Keagrariaan ................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

2.2. Tinjauan Umum Tentang Landreform dan Penguasaan Tanah Pertanian ....................... 6

BAB III ........................................................................................................................................... 8

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 8

3.1. Pelaksanaan Landreform di Indonesia ....... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

3.2. Peluang Pelaksanaan Landreform ............. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

3.3. Landreform yang berarti merombak kembali struktur hukum pertahanan lama dan
membangun struktur pertahanan baru khususnya jika dikaitkan dengan UUPA No.5/1960
Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

BAB IV ........................................................................ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

PENUTUP .....................................................................Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

4.1. KESIMPULAN............................................ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

4.2. SARAN ......................................................... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 9


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Hukum Perselisihan merupakan salah satu bagian dari Hukum Perdata yang mempelajari
peristiwa-peristiwa hukum yang di dalamnya tersangkut dua sistem hukum atau lebih. Dahulu
Hukum Perselisihan amat dominan karena adanya pembagian golongan perduduk dengan
hukumnya masing-masing. Saat ini dengan tidak adanya pembagian golongan penduduk dan
hukumnya masing-masing masih tetap menyisakan permasalahan hokum di bidang perdata.
Hukum Peselisihaan perlu dipelajari karena saat ini secara diam-diam dalam bidang Hukum
perdata, khususnya Hukum Keluarga dan Waris masih adanya heterogenitas dalam praktinya.
Dengan mempelajari Hukum Perselisihan, maka akan diketahui apakah suatu peristiwa hukum
termasuk dalam objek Hukum Perselisihan atau bukan, dan akan dapat menentukan hukum
mana yang berlaku apabila dalam suatu petristiwa hukum tersangkut dua sistem hukum atau
lebih. Hukum Perselisihan sampai dengan saat ini, masih hidup dan relevan untuk dipelajari.
Hukum Perselisihan akan tetap ada: dahulu, sekarang dan di masa yang akan datang. Bahkan
saat hukum perdata dalam bidang tertentu sudah tidak heterogen, maka Hukum Perselisihan
masih tetap eksis dengan adanya hukum antar waktu.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Kemajemukanitu terdapat karena


banyaknya suku atau etnik. Setiap etnik berbeda dalam bahasa,agama, adat, istiadat,
karakteristik dan identitasnya. Hal ini tentunya merupakanbagian dari kekayaan budaya
bangsa Indonesia yang dapat dimanfaatkan untukmelaksanakan pembangunan menuju
masyarakat yang adil dan makmur.

Keadaan masyarakat Indonesia yang majemuk serta didukungnya olehperubahan


pola pikir yang menjadi lebih terbuka, membuat perkawinan campuranantara etnik sunda
dan etnis cina peranakan pun menjadi lazim terjadi. Perbedaan nilai-nilai budaya dan agama
yang dianut oleh kedua mempelai tak ayal menimbulkan permasalahan hukum antar
golongan yang bila tidak di selesaikanakan menimbulkan konflik antar etnik

Perselisihan atau perkara dimungkinkan terjadi dalam setiap hubungan antar manusia, bahkan
mengingat subjek hukumpun telah lama mengenal badan hukum, maka para pihak yang terlibat di
dalamnya pun semakin banyak. Dengan semakin kompleksnya corak kehidupan masyarakat, maka
ruang lingkup kejadian atau peristiwa perselisihanpun meliputi ruang lingkup semakin luas,
diantaranya yang sering mendapat sorotan adalah perselisihan hubungan industrial. Perselisihan
hubungan industrial biasanya terjadi antara pekerja/buruh dan perusahaan atau antara organisasi
buruh dengan organisasi perusahaan. Dari sekian banyak kejadian atau peristiwa konflik atau
perselisihan yang penting adalah solusi untuk penyelesaiannya yang harus betul-betul objektif dan
adil.

Penyelesaian perselisihan pada dasarnya dapat diselesaikan oleh para pihak sendiri, dan dapat juga
diselesaikan dengan hadirnya pihak ketiga, baik yang disediakan oleh negara atau para pihak
sendiri. Dalam masyarakat modern yang diwadahi organisasi kekuatan publik berbentuk negara,
forum resmi yang disediakan oleh negara untuk penyelesaian perkara atau perselisihan biasanya
adalah lembaga peradilan.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimanakah sejarah dan penjelasan mengenai Hukum Perselisihan?


2. Apa saja manafaat dari mempelajari Hukum Perselisihan?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan Penjelasan mengenai Hukum Perselisihan

Hukum perselisihan adalah semua kaidah hukum yang menentukan hukum manakah atau hukum
apakah yang berlaku apabila dalam suatu peristiwa hukum tersangkut lebih dari satu sistem
hukum.atau peraturan-peraturan hukum nasional manakah yang berlaku bila terjadi perselisihan
antara hukum nasional yang satu dengan hukum nasional yang lain.
Hukum perdata berlaku terhadap penduduk dalam suatu negara yang tunduk pada hukum yang
bersamaan.jika penduduk dalam suatu negara tunduk pada hukum perdata yang berlainan ,maka
yang berlaku adalah hukum perselisihan atau hukum koalisi atau hukum konflik atau hukum antar
tata hukum.

Jenis-jenis hukum perselisihan yaitu :

1. Hukum antar golongan (Hukum Intergentil)


2. Hukum antar tempat (Hukum interlokal)
3. Hukum antar bagian (Hukum Interregional)
4. Hukum antar agama (Hukum Interreligius)
5. Hukum antar waktu (Hukum intertemporaal atau hukum transitoir)

1) Hukum antar golongan (Hukum Intergentil) ialah hukum yang mengatur hubungan hukum
antara orang-orang (golongan) dalam suatu negara (masyarakat) yang tunduk kepada
hukum perdata yang berlainan.dapat juga dikatakan bahwa Hukum Intergentil ialah
peraturan-peraturan hukum yang menentukan hukum apakah dan hukum manakah yang
berlaku apabila dalam suatu peristiwa hukum atau lebih yang berlainan,disebabkan
perbedaan golongan dari warga negara dalam suatu negara.
2) Hukum antar tempat (Hukum Interlokal) ialah peraturan-peraturan hukum yang
menentukan hukum apakah dan hukum manakah yang berlaku apabila dalam suatu
peristiwa hukum tersangkut dua hukum atau lebih yang berlainan,disebabkan perbedaan
tempat dari warga negara dari suatu negara
3) Hukum antar bagian (Hukum Interregional) ialah peraturan-peraturan hukum yang
menentukan hukum apakah dan hukum manakah yang berlaku apabila suatu peristiwa
hukum tersangkut dua hukum atau lebih yang berlainan,disebabkan perbedaan bagian
negara dalam suatu negara.
4) Hukum antar agama (Hukum Interreligius) ialah peraturan-peraturan hukum yang
menentukan hukum apakah dan hukum manakah yang berlaku apabila dalam suatu
peristiwa hukum tersangkut dua hukum atau lebih yang berlainan ,disebabkan perbedaan
agama dari warga negara dalam suatu negara.
5) Hukum antar waktu (Hukum Intertemporaal) ialah peraturan-peraturan hukum yang
menentukan hukum apakah dan hukum manakah yang berlaku apabila dalam suatu
peristiwa hukum tersangkut dua hukum atau lebih yang berlainan,disebabkan perbedaan
waktu berlakunya dalam suatu negara.

2.2. Manfaat mempelajari Hukum Perselisihan

Hukum Perselisihan merupakan salah satu bagian dari Hukum Perdata yang mempelajari
peristiwa-peristiwa hukum yang di dalamnya tersangkut dua sistem hukum atau lebih. Dahulu
Hukum Perselisihan amat dominan karena adanya pembagian golongan penduduk dengan
hukumnya masing-masing. Saat ini dengan tidak adanya pembagian golongan penduduk dan
hukumnya masing-masing masih tetap menyiksakan permaslahan hukum di bidang perdata.

Hukum Perselisihan perlu dipelajari karena saat ini secara diam-diam dalam bidang Hukum
perdata, khususnya Hukum Keluarga dan Waris masih adanya heterogenitas dalam praktiknya.
Dengan mempelajari ukum Perselisihan, maka akan diketahui apakah suatu peristiwa hukum
tersangkut dua sistem hukum atau lebih. Hukum Perselisihan sampai dengan saat ini, masih hidup
dan relevan untuk dipelajari. Hukum Perselisihan akan tetap ada: dahulu, sekarang dan di masa
yang akan datang. Bahkan saat Hukum Perselisihan masih tetap eksis dengan adanya hukum antar
waktu.

.
BAB III

PENUTUP

Hukum Perselisihan merupakan salah satu bagian dari Hukum Perdata yang mempelajari
peristiwa-peristiwa hukum yang di dalamnya tersangkut dua sistem hukum atau lebih. Dahulu
Hukum Perselisihan amat dominan karena adanya pembagian golongan perduduk dengan
hukumnya masing-masing. Saat ini dengan tidak adanya pembagian golongan penduduk dan
hukumnya masing-masing masih tetap menyisakan permasalahan hokum di bidang perdata.
Hukum Peselisihaan perlu dipelajari karena saat ini secara diam-diam dalam bidang Hukum
perdata, khususnya Hukum Keluarga dan Waris masih adanya heterogenitas dalam praktinya.
Dengan mempelajari Hukum Perselisihan, maka akan diketahui apakah suatu peristiwa hukum
termasuk dalam objek Hukum Perselisihan atau bukan, dan akan dapat menentukan hukum
mana yang berlaku apabila dalam suatu petristiwa hukum tersangkut dua sistem hukum atau
lebih. Hukum Perselisihan sampai dengan saat ini, masih hidup dan relevan untuk dipelajari.
Hukum Perselisihan akan tetap ada: dahulu, sekarang dan di masa yang akan datang. Bahkan
saat hukum perdata dalam bidang tertentu sudah tidak heterogen, maka Hukum Perselisihan
masih tetap eksis dengan adanya hukum antar waktu

Terjadinya perselisihan diantara manusia merupakan masalah yang lumrah karena telah menjadi
kodrat manusia itu sendiri. Oleh karena itu, yang penting dilakukan adalah cara mencegah atau
memperkecil perselisihan tersebut atau mendamaikan kembali mereka yang berselisih.
Perselisihan perburuhan juga terjadi sebagai akibat wanprestasi yang dilakukan pihak buruh atau
oleh pihak pengusaha. Keinginan dari salah satu pihak (umumnya pekerja) tidak selalu dapat
dipenuhi oleh pihak lainnya (pengusaha), demikian pula keinginan pengusaha selalu dilanggar atau
tidak selalu dipenuhi oleh pihak buruh atau pekerja. Perselisihan Hubungan Industrial menurut
Undang- Undang Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial No 2 Tahun 2004 Pasal
1 angka 1 yaitu: “Perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau
gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau Serikat Pekerja/serikat buruh karena adanya
perselisihan pemutusan hubungan kerja dan perselisihan antar Serikat Pekerja/serikat buruh dalam
satu perusahaan”.
DAFTAR PUSTAKA

Kahmad, D. (2000). Metode Penelitian Agama. Bandung: CV Pustaka Setia.


Machmudin, D. (2001). Pengantar Ilmu Hukum : Sebuah Sketsa. Bandung: Refika Aditama.
Miru, A. (2007). Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak. Jakarta: Rajawali Pers.
Muchsin. (2003). Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia. Disertasi S2
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, 14.
Raharjo, S. (2000). Ilmu Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Soemitro, R. H. (1994). Metode Penelitian Hukum dan Yurimetri. Jakarta: Ghalia.
Soerjono, & Abdurrahman. (2003). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta.
Soeroso, R. (2011). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
Sudarsono. (2007). Kamus Hukum. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai