Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH DAN MANFAAT MEMPELAJARI HUKUM PERSELISIHAN GUNA

MENYELESAIKAN PERSOALAN HUKUM

Dosen Pembimbing :
Rusli Subrata,S.H.,M.H.
Mata Kuliah : Hukum Perselisihan

Disusun oleh :
Donny Pratama 201000174
Amalia Zahara 201000188
Rama Permana 201000014

KELAS C
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PASUNDAN
Jl. Lengkong Besar No.68, Cikawao, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40261
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT dan segala puji syukur hanya bagi-Nya Tuhan
semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam penyusunan makalah
Hukum Perselisihan ini. Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Maksud penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat memenuhi tugas Hukum
Perselisihan. Makalah ini juga menguraikan beberapa materi mengenai sejarah hukum
perselisihan dan manfaat mempelajari hukum perselisihan dan juga untuk mempermudah
pemahaman kepada kita semua, khususnya mahasiswa Universitas Pasundan.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyampaikan terimakasih kepada yang turut
serta membantu dalam penyelasaian makalah ini baik moril maupun materil. Kepada para
orangtua dari kami yang telah memberi support dan motivasi untuk pembuatan makalah ini.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan
membimbing kami, kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini.

Bandung, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB III ................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
A. Sejarah Hukum Perselisihan ........................................................................................... 6
B. Manfaat Mempelajari Hukum Perselisihan .................................................................... 8
BAB III ................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
B. Saran ............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hukum perselisihan merupakan seluruh kaidah hukum yang menentukan


hukum mana yang berlaku apabila dalam suatu peristiwa hukum yang tersangkut lebih
dari satu system hukum ataupun peraturan-peraturan hukum nasional mana yang
berlaku bila terjadi perselisihan antara hukum nasional yang satu dengan hukum
nasional yang lain.

Hukum perdata berlaku terhadap masyarakat dalam suatu negara yang tunduk
akan hukum yang bersamaan, jika masyarakat tersebut tunduk pada hukum perdata
yang lain, maka hukum yang berlaku ialah hukum perselisihan.

Terdapat 4 jenis hukum perselisihan, yaitu:

a. Hukum antar golongan (Hukum Intergentil)


hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang-orang (golongan) dalam
suatu negara (masyarakat) yang tunduk kepada hukum perdata yang berlainan.dapat
juga dikatakan bahwa Hukum Intergentil ialah peraturan-peraturan hukum yang
menentukan hukum apakah dan hukum manakah yang berlaku apabila dalam suatu
peristiwa hukum atau lebih yang berlainan,disebabkan perbedaan golongan dari
warga negara dalam suatu negara.
b. Hukum antar tempat (Hukum Interlokal)
peraturan-peraturan hukum yang menentukan hukum apakah dan hukum manakah
yang berlaku apabila dalam suatu peristiwa hukum tersangkut dua hukum atau lebih
yang berlainan,disebabkan perbedaan tempat dari warga negara dari suatu negara.
c. Hukum antar bagian (Hukum Interregional)
peraturan-peraturan hukum yang menentukan hukum apakah dan hukum manakah
yang berlaku apabila suatu peristiwa hukum tersangkut dua hukum atau lebih yang
berlainan,disebabkan perbedaan bagian negara dalam suatu negara.
d. Hukum antar agama (Hukum Interreligius)
peraturan-peraturan hukum yang menentukan hukum apakah dan hukum manakah
yang berlaku apabila dalam suatu peristiwa hukum tersangkut dua hukum atau lebih
yang berlainan ,disebabkan perbedaan agama dari warga negara dalam suatu
negara.
e. Hukum antar waktu (Hukum Intertemporal)
peraturan-peraturan hukum yang menentukan hukum apakah dan hukum manakah
yang berlaku apabila dalam suatu peristiwa hukum tersangkut dua hukum atau lebih
yang berlainan,disebabkan perbedaan waktu berlakunya dalam suatu negara.

Hukum perselisihan maupun jenis-jenisnya hanya berlaku terhadap warga


negara dalam suatu negara yang berlainan hukum perdatanya disebabkan oleh
golongan, tempat, bagian, negara, agama dan waktu berlakunya peraturan hukum
(pluralisme dalam hukum perdata). Bagi golongan penduduk dalam suatu negara yang
berlainan kewarganegaraannya yang masing-masing tunduk pada hukum perdata
nasionalnya,maka yang berlaku adalah hukum perdata Internasional.

Hukum Perselisihan merupakan salah satu bagian dari Hukum Perdata yang
mempelajari peristiwa-peristiwa hukum yang di dalamnya tersangkut dua sistem
hukum atau lebih. Dahulu Hukum Perselisihan amat dominan karena adanya
pembagian golongan perduduk dengan hukumnya masing-masing. Saat ini dengan
tidak adanya pembagian golongan penduduk dan hukumnya masing-masing masih
tetap menyisakan permasalahan hokum di bidang perdata.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah hukum perselisihan?
2. Apa manfaat mempelajari hukum perselisihan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah hukum perselisihan
2. Untuk mengetahui apa manfaat dari mempelajari hukum perselisihan
BAB III

PEMBAHASAN
A. Sejarah Hukum Perselisihan
Adanya hukum perselisihan, sama dengan kita mempelajari sejarah hukum
antar golongan di Indonesia. Hubungan Internasional di Indonesia berasal dari Belanda
yang mana menjadi hubungan “Quasi Internasional” disebabkan karena Belanda
(VOC) pada saat datang ke Indonesia dengan maksud untuk berdagang, kemudian ingin
memonopoli perdagangan di Indonesia hingga pada akhirnya ingin menguasai secara
keseluruhan wilayah di Indonesia yang dipimpin oleh Pieterzoon Coen pada tahun 1619
serta menaklukan Jakarta menjadi Batavia yang oleh mereka dijadikan pusat
Pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Pada sejak itulah, Indonesia dijajah oleh
Belanda dengan politik expansi dan politik De Vide At Empera (memecah belah),
kemudia pada abad 19 sekitar 2 abad kemudian, pada akhirnya Belanda berhasil
menguasai wilayah Indonesia secara keseluruhan.

Dari kejadian tersebut, maka menyebabkan terjadinya adanya hubungan


pergaulan orang-orang Belanda dan Indonesia serta warga negara asing yang bertempat
tinggal di Indonesia, diantaranya Jepang, China, Arab, India, dsb. Hubungan yang
dahulu berdaulat karena perdagangan berubah menjadi hubungan adanya kepentingan
politik Belanda dalam rangka kekuasaan atau menguasai wilayah maupun kekayaan
Indonesia secara keseluruhan, melalui pengaruh dari raja masing-masing yang ada di
Indonesia, melalui Politik De Vide At Empera.

Pada awalnya, Belanda membagi golongan penduduk di Indonesia menjadi tiga


golongan, yaitu Golongan Eropa (Europeanen), Golongan Timur Asing (Vreemde
Ooserterlingen) dan Golongan Bumi Putera (Inlanders) yang mana ketiga golongan
penduduk tersebut pada masa kekuasaan Hindia Belanda diterapkan dan berlaku di
Indonesia.

Pada perkembangan selanjutnya, golongan Timur Asing beserta hukum perdata


yang berlaku bagi mereka dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu:

1. S.1917 Nomor 129


Peraturan yang berlaku untuk seluruh Indonesia mengenai hukum perdata dan
hukum dagang bagi orang-orang China.
2. S.1924 Nomor 556
Peraturan yang berlaku untuk seluruh Indonesia mengenai hukum perdata maupun
hukum dagang bagi orang-orang Timur Asing selain China.

Dalam suatu negara terdapat beberapa golongan penduduk dari berbagai negara
dan masing-masing memakai system hukum yang berbeda sesuai dengan kepentingan
Hindia Belanda sebagai penjajah pada saat itu. Maka, menimbulkan terjadinya
pergaulan Internasional yang ada di Indonesia yang mana menimbulkan masalah-
masalah hukum yang harus diselesaikan oleh para penegak hukum.

Belanda menganggap bahwa di dalam segala hal Hukum Belanda merupakan


hukum yang paling superior yang mana harus mengatur segala orang maupun segala
peristiwa di Indonesia. Selain itu, Van Vollenhoven menganggap bahwa Hukum Antar
Golongan itu mencakup:

1. Peraturan-peraturan hukum perselisihan dibidang perdata antara orangorang dari


berbagai kebangsaan (landaarden atau antara orang-orang dari berbagai bagian
(ondergroepen atau suku dari satu kebangsaan.
2. Penggunaan kaedah-kaedah hukum yang berlaku bagi lingkungan hukum yang satu
oleh atau terhadap orang-orang dari lingkungan hukum yang lain.
3. Peraturan-peraturan yang menentukan hukum manakah yang berlaku bagi orang-
orang Timur ("Oosterlingen”: jadi mengenai orang-orang Indonesia dan Timur
Asing) yang menetap di daerah yang lain daripada tanah asalnya.

Apabila persoalan-persoalan tersebut hanya menyangkut pribumi saja, maka


dapat dikatakan bahwa azasnya persoalan tersebut, persoalan hukum adat dan
penyelelesainnya tergantung pada berlakunya hukum adat setempat. Apabila persoalan
tersebut menyangkut orang-orang pendatang bukan pribumi, maka hakim harus dapat
terlebih dahulu menentukan status hukum dari orang pedatang tersebut untuk
menentukan aturan hukum yang diterapkan.

Hukum Perselisihan dalam arti Makro adalah keseluruhan kaidah yang


menunjukan stelsel hukum manakah yang akan berlaku apabila dalam suatu hubungan
hukum atau peristiwa hukum terpaut lebih dari satu system hukum dari dua negara atau
lebih. (Yang menjadi indicator makro dalam hal ini adanya unsur luar negeri atau unsur
asing dalam hubunga hukum atau peristiwa yang terjadi).

Contohnya Perkawinan Campuran


Hukum Perselisihan dalam arti Mikro yaitu hukum antar tata hukum
Internasional yaitu, keseluruhan kaidah yang menunjukan stelsel hukum manakah yang
akan berlaku atau hukum apakah yang dipakai, apabila dalam satu peristiwa hukum
yang terjadi terdapat sesama warga negara dalam satu negara terpaut lebih dari satu
stelsel hukum yang berlaku bagi masing-masing warga negara tersebut. (Perbedaan
golongan penduduk pada masa colonial Belanda).

Contohnya perkawinan beda agama

B. Manfaat Mempelajari Hukum Perselisihan


Dengan mempelajari hukum perselisihan, maka akan diketahui apakah suatu
peristiwa hukum termasuk dalam objek hukum Perselisihan atau tidak serta akan dapat
menentukan hukum mana yang berlaku apabila dalam suatu peristiwa hukum
tersangkut dua system hukum atau lebih. Hukum perselisihan sangat berguna dipelajari
terlebih untuk para praktisi hukum diantaranya adalah hakim, advokat, notaris maupun
para penegak hukum yang lain.

Dengan mempelajari hukum perselisihan yaitu agar mahasiswa dapat


memahami secara komprehensif substansi hukum perselisihan yang merupakan
Conditio Sine Guanon (Tindakan/Kondisi) dengan kata lain “Memahami permasalahan
dan mengerti aturan hukum yang tepat, termasuk kewenangan yang mempunyai
kewajiban untuk menyelesaikan permasalahan/peristiwa hukum yang terjadi”.

Banyak sekali substansi Hukum Perselisihan yang tidak bisa diabaikan begitu
saja, agar para penegak hukum, praktisi hukum maupun mahasiswa calon sarjana
hukum dapat menegakkan keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu,
Karena perkembangan ilmu pengetahuan yang selalu dinamis, sejalan dengan
perkembangan peradaban manusia termasuk permasalahan-permasalahannya juga
selalu berkembang, maka kita perlu selalu mencermati, mengikuti dan dapat
menciptakan keputusan-keputusan yang dapat dirasakan oleh semua orang dalam
rangka menciptakan keadilan di masyarakat.

Secara teoritis, karena perkembangan ilmu pengetahuan yang selalu dinamis,


sejalan dengan perkembangan peradaban manusia termasuk permasalahan-
permasalahannya juga selalu berkembang, maka kita perlu selalu mencermati,
mengikuti, dan dapat menciptakan keputusan-keputusan yang dapat dirasakan oleh
semua orang dalam rangka menciptakan keadilan di masyarakat.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Adanya hukum perselisihan, sama dengan kita mempelajari sejarah hukum
antar golongan di Indonesia. Hubungan Internasional di Indonesia berasal dari Belanda
yang mana menjadi hubungan “Quasi Internasional” disebabkan karena Belanda
(VOC) pada saat datang ke Indonesia dengan maksud untuk berdagang, kemudian ingin
memonopoli perdagangan di Indonesia hingga pada akhirnya ingin menguasai secara
keseluruhan wilayah di Indonesia yang dipimpin oleh Pieterzoon Coen pada tahun 1619
serta menaklukan Jakarta menjadi Batavia yang oleh mereka dijadikan pusat
Pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Pada sejak itulah, Indonesia dijajah oleh
Belanda dengan politik expansi dan politik De Vide At Empera (memecah belah),
kemudia pada abad 19 sekitar 2 abad kemudian, pada akhirnya Belanda berhasil
menguasai wilayah Indonesia secara keseluruhan.

Pada perkembangan selanjutnya, golongan Timur Asing beserta hukum perdata


yang berlaku bagi mereka dipisahkan menjadi dua kelompok, yaitu:

1. S.1917 Nomor 129


Peraturan yang berlaku untuk seluruh Indonesia mengenai hukum perdata dan
hukum dagang bagi orang-orang China.
2. S.1924 Nomor 556
Peraturan yang berlaku untuk seluruh Indonesia mengenai hukum perdata maupun
hukum dagang bagi orang-orang Timur Asing selain China.

Dengan mempelajari hukum perselisihan, maka akan diketahui apakah suatu


peristiwa hukum termasuk dalam objek hukum Perselisihan atau tidak serta akan dapat
menentukan hukum mana yang berlaku apabila dalam suatu peristiwa hukum
tersangkut dua system hukum atau lebih. Hukum perselisihan sangat berguna dipelajari
terlebih untuk para praktisi hukum diantaranya adalah hakim, advokat, notaris maupun
para penegak hukum yang lain.

Dengan mempelajari hukum perselisihan yaitu agar mahasiswa dapat


memahami secara komprehensif substansi hukum perselisihan yang merupakan
Conditio Sine Guanon (Tindakan/Kondisi) dengan kata lain “Memahami permasalahan
dan mengerti aturan hukum yang tepat, termasuk kewenangan yang mempunyai
kewajiban untuk menyelesaikan permasalahan/peristiwa hukum yang terjadi”.

B. Saran
Dengan adanya mata kuliah hukum perselisihan, saya harap setiap mahasiswa dapat
mempunyai kemampuan berpikir kritis terhadap permasalahan hukum antar golongan,
tempat, bagian, agama, dan waktu. Serta memahami dan mengerti aturan hukum secara
tepat.
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/3020/Sunarjati_70347-
p.pdf?sequence=1&isAllowed=y

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pasundan/hukum-perselisihan/hukum-
perselisihan-kelas-a-soal-beserta-jawaban-dari-ujian-tengah-semester/33454146

Anda mungkin juga menyukai