Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENALARAN DEDUKTIF

DALAM KASUS PENCURIAN SEPEDA


MOTOR DI DENPASAR, BALI

MATA KULIAH LOGIKA & PENALARAN HUKUM OLEH KELOMPOK 12


Aulya Muhammad Nur Fadilan (231010200567)
Dandy Romeo Firdaus (231010201401)
Eko YusarDiansyah. (231010200570)
ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Salah satu tindak pidana yang paling sering terjadi di Indonesia yaitu pencurian. Pencurian sendiri telah
diatur pada Pasal 362 KUHP sampai pada dengan pasal 367 KUHP. Pencurian adalah delik yang paling
umum, tercantum di semua KUHP di dunia. Dapat juga disebut delik netral karena terjadi dan diatur oleh
semua negara. Adapun pengertian dari pencurian diatur pada pasal 362 KUHP yang berbunyi : “Barang
siapa yang mengambil sesuatu benda yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud
untuk memiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana paling lama lima tahun
atau denda paling banyak Sembilan ratus rupiah”. Alasan pemilihan judul ini karena beberapa waktu
terakhir, tindak pidana pencurian kian meningkat dan meresahkan orang dalam kehidupan masyarakat
sehari – hari. Salah satu bentuk kejahatan pencurian yang telah menjamur di masyarakat adalah pencurian
kendaraan bermotor. Tindak pidana pencurian kendaraan bermotor adalah tindak pidana pencurian dengan
objek khusus kendaraan bermotor. Dikatakan merugikan karena tindak pidana pencurian kendaraan
bermotor yang objek sasarannya adalah kendaraan bermotor yang mempunyai mobilitas yang tinggi dan
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Oleh karena itu, Masyarakat tentunya perlu mengetahui berbagai
modus pencurian sepeda motor terutama di tempat – tempat yang sepi dari permukiman penduduk, jalanan
yang gelap dan rusak agar kasus pencurian sepeda motor tersebut dapat dicegah. Seperti kasus yang akan
kami angkat yaitu kasus pencurian sepeda motor yang terjadi di kota Denpasar, Bali.
TEORI YANG DIPAKAI
Teori yang kita pakai adalah teori kriminologi yang mana Kriminologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
kejahatan dari berbagai aspek. Nama Kriminologi sendiri pertama kali dikemukakan oleh P. Topinard (1830 – 1911)
seorang ahli antropologi asal Prancis. Kriminologi terdiri dari dua suku kata yakni kata crime yang berarti kejahatan dan
logos yang berarti ilmu pengetahuan, maka kriminologi dapat berarti ilmu tentang kejahatan. Kriminologi dikenal adanya
beberapa teori yang dapat dipergunakan untuk menganalisis permasalahan – permasalahan yang berkaitan dengan
kejahatan. Teori – teori tersebut pada hakekatnya berusaha untuk mengkaji dan menjelaskan hal – hal yang berkaitan
dengan penjahat dengan kejahatan, namun dalam menjelaskan hal tersebut sudah tentu terdapat hal – hal yang berbeda
antara satu teori dengan teori lainnya. Made darma weda mengemukakan teori – teori kriminologi tentang kejahatan
yaitu :
• Teori klasik
• Teori Neoklasik
• Teori Kartografi/Geografi
• Teori Sosialis
• Teori Sosiologis
• Teori Lingkungan
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kronologi kasus pencurian tersebut dapat terjadi?


2. Apa motif pelaku melakukan pencurian tersebut?
3. Bagaimana proses Penangkapan Pelaku?
4. Bagaimana hasil akhir keputusan pengadilan mengenai kasus tersebut?
PEMBAHASAN
KRONOLOGI

Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Utara menangkap dua remaja yang nekat mencuri sebuah
sepeda motor di jalan Jayakarta, Kota Denpasar, Bali. Kedua pelaku masing – masing berinisial
JS (18 tahun) yang bekerja sebagai tukang parkir, dan RCM (13 tahun) masih berstatus sebagai
pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kapolsek Denpasar Utara Iptu I putu Carlos
Dolesgit, mengatakan kasus ini berawal dari laporan warga bernama Fanikmatul Rohma, yang
kehilangan sepeda motor Honda Supra Fit dengan nomor polisi DK 6959 IW pada kamis, 20
Oktober 2022.
MOTIF PELAKU
Kedua pelaku nekat mencuri motor tersebut lantaran parkir dalam kondisi kunci masih
menempel. Mereka lalu menjual motor tersebut seharga Rp.500.000 kepada seseorang di Jalan
Suli, Denpasar. Kepada pembeli, mereka mengaku sepeda motor tersebut milik orang tuanya
yang terpaksa dijual karena butuh biaya bayar kos. Mereka juga menyebutkan, sepeda motor itu
sidah tua sehingga surat – suratnya sudah hilang.
PROSES
PENANGKAP KEPUTUSAN
AN
Para pelaku teridentifikasi setelah polisi Atas perbuatannya, kedua pelaku di
memeriksa rekaman CCTV di tempat sangkakan pasal 363 ayat (1) ke 4e KUHP
kejadian perkara, hingga akhirnya pada dengan ancaman penjara paling lama 7
Jumat, 21 Oktober 2022 keduanya tahun. Namun, dalam perkara ini pelaku
ditangkap. RCM tidak dilakukan penahanan karena
masih dibawah umur.

“Terhadap pelaku JS telah dilakukan


penahanan sejak tanggal 22 oktober 2022
sedangkan terhadap pelaku yang
berinisial JCM tidak dilakukan penahanan
sesuai ketentuan undang – undang nomor
11 tahun 2012 tentang sistem peradilan
anak pasal 32 ayat (2)” Ujar Iptu carlos.
KESIMPULAN
Faktor penyebab seseorang melakukan tindak pidana pencurian yaitu antara lain karena faktor
lingkungan, faktor ekonomi, faktor keluarga dan faktor pendidikan.
Penegak hukum lebih berperan aktif dalam menanggulangi tindak pidana pencurian.
Faktor keberhasilan terungkapnya kasus pencurian sepeda motor ini yaitu sistem keamanan
yang terdapat di tempat kejadian perkara yang cukup memadai seperti adanya CCTV sehingga
pihak kepolisian lebih cepat mengungkap identitas pelaku dan melakukan penangkapan.
1. Untuk pelaku tindak pidana dibawah umur tidak dilakukan penahanan karena sesuai
ketentuan undang – undang nomor 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan anak pasal 32
ayat (2)

Anda mungkin juga menyukai