1. Cassual Offender
Episodic criminal berarti mereka melakukan kejahatan akibat dorongan emosi yang
hebat. Contoh kasus :
Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati Jabar, Dadang Alex mengatakan dua
orang dari tiga tersangka itu merupakan PNS di lingkungan Ditjen Pajak RI dan satu
orang tersangka di Departemen Keuangan.
Ketiganya adalah Yudi Hermawan (37) pegawai Ditjen Pajak, Agi Sugiono (42)
pensiunan PNS Ditjen Pajak, dan Rd Handaru Ismoyojati (38) pegawai departemen
keuangan.
Modus operandi yang dilakukan tersangka ialah praktek markdown atau mengurangi
penerimaan pajak dari setoran wajib pajak.
Akhir April lalu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
mencurigai transfer dana 500 ribu dolar ke rekening Yudi. Berdasarkan penyelidikan
polisi, dana itu merupakan komisi dari wajib pajak.
Lalu, kata Dadang, Yudi menyimpan uang itu di Bank BNI Karawang dan
dikonversikan dalam bentuk rupiah menjadi sebesar Rp 4,5 miliar. Satu bulan
kemudian, Yudi mengambil kembali dan mentransfernya ke rekening miliknya, serta
ke dua tersangka lainnya. "Juga ke sejumlah orang lainnya," jelas Dadang.
Uang tersebut dipakai untuk membeli aset tak bergerak seperti tanah dan sawah.
Para tersangka dijerat pasal 3, pasal 6 UU No 15 Tahun 2002 yang telah diubah
menjadi UU No 25 tahun 2003 tentang tindak pidana pencucian uang. "Minimal
hukuman paling singkat 5 tahun dan maksimal 15 tahun, serta denda paling sedikit Rp
5 miliar," jelas Dadang.
Pada saat penyerahan berkas kasus dan tersangka ini, sempat ada kejadian lucu.
Sekitar pukul 12.00 WIB, mobil dari Polda Jabar yang membawa tiga tersangka sudah
datang, namun karena melihat wartawan yang bergerombol di depan Kejati, mobil itu
ngacir.
Akhirnya wartawan diminta untuk berkumpul di belakang gedung, agar tak terlihat
mencolok. Baru sekitar pukul 14.40 WIB, para tersangka datang.(ern/ern)
Sumber : detikbandung.com
AKARTA(Pos Kota)-Malang nian nasib Livia. Wanita cantik ini harus tewas
ditangam empat awak angkot. Sedihnya pelaku hanya mengincar dua HP milik
mahasiswi Binus, Kemandoran, Jakarta Barat ini.
Keempat pelaku rupanya mengincar HP Black Berry dan Sony Ericsson model
terbaru. Hanya saja seorang tersangka mengaku karena tergiur atas kecantikan Livia,
dia tega memperkosa gadis ini meski sudah tidak berdaya.
Anggota Polres Jakarta Barat yang menangani kasus ini masih terus memeriksa dua
tersangka yang sudah diringkus. Diyakini motif awalnya adalah perampokan.
“Mereka rupanya mengincar dua HP korban. Apalagi satu yakni yang Sony Ericsson
keluaran terbaru. Jika akhirnya
Seperti diberitakan sebelumnya, dua tersangka pembunuh Livia, mahasiswa Binus
ditangkap polisi di Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat dinihari tadi. Pelakunya empat
orang awak angkot. Dua lagi pelaku masih dikejar polisi.
Menurut informasi, Livia pada 16 Agustus lalu usai mengikuti sidang skripsi pulang
naik angkot bersama teman-temannya. Rupanya dia yang terakhir turun. Di angkot
tersebut, wanita cantik ini disergap oleh empat orang yang ada di angkot tersebut.
Diduga karena melawan, pelaku makin ganas dan membekap korban. Livia,
mahasiswa jurusan Bahasa Mandarin ini dibawa ke Tangerang tepatnya di Cisauk lalu
korban dihabisi. Mayatnya dibuang ke selokan hingga akhirnya empat hari kemudian
ditemukan penggembala kambing sudah dalam keadaan membusuk.Sebelum dibunuh
sempat diperkosa karena ditemukan bercak sperma.
Rupanya pelaku membawa HP Black Berry korban. Oleh pelaku HP tersebut dijual
kepada seseorang di Kemanggisan Jakarta Barat. Tadi pagi saat sahur, Black Berry itu
tiba-tiba mengudara sehingga polisi berhasil melacak signyalnya.
Lelaki yang membeli HP itu lalu ditangkap. Dia mengaku kalau Black Berry itu dibeli
dari sopir angkot. Dengan gerak cepat polisi mengejar pelaku di daerah Kemanggisan
dan berhasil meringkus dua tersangka. Dua lagi yang sudah diketahui identitasnya
masih dikejar polisi. (warto/b)
Sumber : poskota.co.id
"Kita menangkap bandar togelnya yang berinisial TTW pada 9 Mei lalu saat dia baru
saja melakukan pengambilan uang dari ZRM. Dari sana kita kembangkan, sehingga
ZRM berhasil kami tangkap pada 10 Mei 2012," terang dia kepada wartawan, Selasa
(22/5/2012).
Setelah itu, sambung dia, kepolisian juga berhasil membekuk AN pada 16 Mei lalu di
kediamannya. AN adalah oknum yang akan disetori uang oleh TTW. Disita barang
bukti (bb) berupa uang tunai Rp 5 juta, handphone 4 buah, dan satu unit motor. "Atas
perbuatannya, mereka terancam hukuman 10 tahun penjara sesuai pasal 303 KUHP,"
terangnya.(sulis setia markhamah).
Sumber : Tribunlampung.co.id
Anhar Umar Usman (30), warga Desa Ngidiho, Kecamatan Galela Barat, Kabupaten
Halmahera Utara, dan Musri Hakim (31), warga Dukuh Menanggal, Kecamatan
Gayungan, Surabaya harus menerima hadiah timah panas.
Kapolres Jombang, AKBP Tri Bisono Soemiharso, mengatakan, keduanya resedivis
pencurian dengan spesialisasi pemecah kaca mobil. Dalam kurun waktu Januari-Juli
tahun ini, mereka sudah melakukan pencurian dengan modus pecah kaca mobil di tiga
tempat kejadian perkara (TKP)
Yang menjadi korban kejahatan terakhir dus tersangka adalah Iptu Dwi Arys
Purwoko, anggota Polres Jombang, 27 Juli lalu. Saat itu, mobil Honda City milik
korban diparkir di Jalan Adityawarman, sekitar pukul 19.45 WIB.
Tak lama kemudian, korban melihat dua orang berada di mobil berwarna silver
tersebut. Arys bergegas mendatangi mobilnya dan untuk memeriksa.
Namun kedatangan Arys kalah cepat dengan dua penjahat itu. Sebelum Arys tiba di
mobilnya, dua penjahat kambuhan itu sudah kabur membawa hasil jarahannya,
menggunakan sepeda motor.
Ketika diteliti, kaca kiri depan mobil Arys pecah. Perwira pertama polisi ini lantas
melakukan pengejaran dibantu polisi lain. Setelah beberapa hari perburuan, dua bandit
itu berhasil dibekuk.
Tak hanya diringkus, namun juga ditembak bagian kaki kirinya. Versi polisi, kedua
penjahat itu ditembak karena berniat kabur saat disergap polisi.
"Karena berniat kabur, petugas terpaksa melumpuhkan dua pelaku tersebut dengan
tembakan. Dua orang tersebut juga melakukan kejahatan antar kota. Seperti saat ini,
mereka datang dari Surabaya ke Jombang untuk mencari mangsa," jelas Tri Bisono.
Bersamaan diringkusnya dua tersangka, juga disita barang bukti sepeda motor Suzuki
Satria B 6510 PMB, obeng gagang biru, senter merah, sarung tangan, tas ransel, smart
phone BlackBerry, serta pecahan kaca mobil Honda City.
Kepada polisi keduanya mengaku melakukan pencurian tiga kali dengan TKP di
Jombang. Namun keduanya kompak mengaku lupa.
Sumber : tribunjatim.com
8. Organize Criminal
Sumber : tempo.co.id
Merupakan suatu bentuk kejahatan yang dilakukan oleh orang bermental tidak
normal. Contoh kasus :
LAMPUNG (Pos Kota) – Diduga seorang psikopat, Hari ,34, yang tega membunuh
adik kandungnya sendiri, Putri,30, dengan sebuah alu hingga berlumuran darah saat
sedang menyetrika
Hal ini dikatakan Samsi ,50, paman Hari pada Sabtu (17/9). Tampak orang tua dan
suami Putri terlihat sangat shok. Mereka tidak menyangka Hari setega itu dengan
Putri. Bahkan Hari sepertinya memaksa cincin kawin yang dikenakan Putri
dikeluarkan paksa dengan menggunakan pisau saat Putri masih hidup. Ini terlihat saat
hasil visum bahwa Putri berusaha melawan saat cincinnya mau dikeluarkan Hari
“Kami sudah pasrah terhadap hukuman yang nanti akan diberikan ke Hari jika Hari
sudah tertangkap. Kami sudah berusaha menuruti semua kemaunnya minta uang,
minta motor hingga puluhan kali dibelikan tetap saja dijual. Bahkan ada isi SMS di
HP Putri bahwa suami dan anaknya juga akan dihabisi oleh Hari, ” kata Samsi.
Sementara itu, Abdul Gani, Bapak Putri belum bisa dimintai keterangan karena
sedang sakit.
Seperti diberitakan sebelumnya , diduga ingin mengambil alih kontrakan rumah orang
tuanya, Hari , 34, membunuh adik kandungnya sendiri Putri ,30, dengan
menggunakan alu yang biasa digunakan untuk menumbuk saat adiknya sedang
menyetrika baju di rumah, Jl. DR. Warsito, Kupang Teba, Bandarlampung, pada
Kamis (15/9) sekitar pukul 13.30 WIB.
Isti , 28, orang yang mengontrak rumah Abdul Gani ,50, orang tua Putri dan Hari,
mendengar suara Putri merintih kesakitan. Isti kemudian meminta tolong suaminya
Kahar ,32, untuk melihat Putri. Saat itulah Kahar menjerit memanggil Isti mengatakan
bahwa Putri pingsan.
Isti kemudian penasaran membalikkan tubuh Putri yang telungkup dan alangkah
terkejutnya Isti saat melihat wajah Putri yang berlumuran darah dengan kondisi tewas
mengenaskan sedangkan anaknya duduk disampingnya.
Selanjutnya, Isti langsung menelpon orang tua Putri yang sedang berobat ke Jakarta.
Isti juga menelpon suami Putri, Cahyadi yang bekerja sebagai konsultan pertanian.
“Orang tua Putri menjawab akan langsung pulang ke Lampung demikian pula suami
Putri langsung berangkat dari Liwa. Hari kabur usai membunuh adiknya Putri”, kata
Isti.
Menurut Isti pada hari itu, Hari yang dikenal pemabuk baru datang, tidak lama terjadi
keributan yang berakhir dengan rintihan jerit kesakitan Putri. Saat Putri ditemukan,
Hari sudah tidak ada kabur lewat pintu belakang.
Beberapa warga sekitar menjelaskan bahwa Hari sangat beda sekali dengan
saudaranya. Hari dikenal suka berfoya-foya dan mabuk-mabukan. Ulah Hari inilah
yang membuat Abdul Gani jatuh sakit dan langsung dibawa ke Jakarta bersama
istrinya Siti.
Saat ditinggalkan Putri hanya bersama Hari dan anak Putri yang baru berumur 6
bulan. Suami Putri pulang satu minggu sekali karena bekerja di Lampung Barat.
Kapolsek Telukbetung Barat, Kompol. Charlie mengatakan bahwa pihaknya masih
melakukan pengejaran terhadap Hari dan kasus ini masih terus diselidiki.
(Koesma/dms)
SUMBER : poskota.co.id
Tugas Terstruktur 1 Kriminologi
Tipe-tipe Kejahatan
Disusun Oleh :