NIM
: RONNY OKTAHANDIKA
: 010001300321
*KASUS
Polsek Metro Cipayung Bekuk 2 perampok di Rumah WN
Korea
PUSKOMINFO - Polsek Metro Cipayung, Polres Metro Jakarta Timur,
berhasil menangkap dua orang yang diduga melakukan perampokan
di rumah Warga Negara Korea, Mr. Choi Ungsu, 43 tahun, di Premier
Estate Blok L15 Jalan H. Karim, Cipayung, Jakarta Timur yang terjadi
pada Jumat (21/2/2014) lalu.
Kapolsek Metro Cipayung, Kompol Ua Triyanto mengatakan, kedua
tersangka yakni SF, 26 tahun dan MWD, 40 tahun, berhasil
diamankan pada Rabu 26 Februari malam di Daerah Pasar Rebo,
Jakarta Timur.
"Keduanya kedapatan sedang menggunakan sebuah handphone
merek Samsung milik korban yang harganya berkisar Rp7 juta," ujar
Kapolsek kepada wartawan, Senin (3/3/2014).
pelaku mengaku sudah mengintai rumah target sejak sebulan yang
lalu, mereka kerap mengecek sekeliling apakah ada petugas
keamanan atau cctv yang terpasang dirumah tersebut kata
Kapolsek.
Keduanya akan dikenakan pasal 365 KUHP tentang Pencurian
dengan kekerasan dan diancam pidana Sembilan tahun
Jumat 21 Februari lalu sekira pukul 02:30 WIB, kawanan perampok
berjumlah tiga orang menyatroni rumah milik Mr Choi Ungsu. Pelaku
masuk ke dalam kompleks perumahan elit tersebut dengan cara
membobol tembok pembatas komplek yang berada tak jauh dari
rumah korban.
Setelah berhasil masuk ke areal komplek, pelaku yang mengenakan
topeng dan bersenjata tajam menerobos masuk ke dalam rumah
korban melalui pintu samping yang telah dirusak dengan
menggunakan linggis. Pelaku langsung mengikat korban dan
keluarganya di dalam kamar, dan memaksa istri korban untuk
menunjukan barang berharga yang berada di dalam brangkas.
Pelaku berhasil melarikan diri dengan membawa uang tunai Rp20
juta dan USD5.800 serta perhiasan emas senilai USD150 dan enam
buah ponsel.
ANALISIS KASUS
Dalam kasus perampokan ini, dikenakan Pasal 365 ayat 2
angka ke satu, dua, dan tiga KUHP.
Pada kasus di atas, pelaku berjumlah tiga orang telah melakukan
tindak pidana pencurian (perampokan) dengan cara mengambil
uang tunai Rp 20 juta, Uang tunai dollar sebanyak USD. 5.800,
Perhiasan emas, dan 6 buah handphone di dalam laci kamar utama
korban. Karena yang melakukan tindak pidana adalah orang
Indonesia dan terjadi di wilayah Indonesia, maka yang berlaku
adalah hukum pidana Indonesia, yang berarti KUHPidana (asas
teritorialitas).
Perbuatan pelaku tergolong kepada delik berkualifikasi, karena
perbuatan tersebut memiliki unsur unsur yang sama dengan delik
dasar atau delik pokok, tetapi ditambah dengan unsur unsur lain
sehingga ancaman pidananya lebih berat daripada delik dasar.
Dalam kasus ini, delik dasarnya adalah pasal 362 KUHP yaitu
mengenai pencurian. Tetapi karena pencurian tersebut disertai
dengan ancaman kekerasan pada penghuni rumah dengan cara
mengikat para penghuni rumah dengan tali di dalam kamar, pelaku
lebih dari satu orang, dan perampokan terjadi di tengah malam
maka pelaku akan diancam dengan pasal 365 KUHP ayat (1) dan (2),
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan
tahun, pencurian yang didahului, disertai, atau diikuti dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang, dengan
maksud untuk mempersiap atau mempermudah pencurian,
atau dalam hal tertangkap tangan, atau memungkinkan
melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, dan atau untuk
tetap menguasai barang yang dicurinya.
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun:
1. Jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah
rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, di
jalan umum, atau dalam kereta api atau trem yang sedang
berjalan;
2. Jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu;
3. Jika masuknya ke tempat melakukan kejahatan, dengan
merusak atau memanjat atau dengan memakai anak kunci
palsu, perintah palsu, atau pakaian jabatan palsu;
4. Jika perbuatan mengakibatkan luka luka berat.