PIDANA
RESUME KEJAHATAN TERHADAP HARTA BENDA
ADAMI CHAZAWI
NIM. 135010107111001
I.
Pendahuluan
II.
Pencurian
Unsur Objektif :
a. Unsur perbuatan mengambil, diartikan pencurian adalah
berupa tindak pidana formil. Unsur pokok dari perbuatan
mengambil harus ada perbuatan aktif ditujukan pada benda
dan berpindahnya kekuasaan benda itu kedalam
kekuasaannya secara mutlak dan nyata.
III.
PENGGELAPAN
Bab XXIV (buku II) KUHP mengatur tentang penggelapan
(verduistering) yang diatur dalam pasal 37 377 KUHP dan terdiri
dari 4 macam bentuk penggelapan, yakni :
Penggelapan dalam bentuk pokok
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain,
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama
empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.
o Unsur Objektif :
a. Perbuatan memiliki, sifatnya aktif dan ada wujud
konkretnya, memiliki berupa unsur objektif yakni unsur
tingkah laku atau perbuatan yang dilarang dalam
penggelapan. Bentuk perbuatan memiliki misalnya :
menjual, menukar, menghibahkan, menggadaikan, dll.
b. Unsur objek kejahatan sebuah benda
c. Sebagian atau seluruhnya milik orang lain
d. Benda berada dalam kekuasaannya bukan karena
kejahatan.
o Unsur Subjektif
o Unsur kesengajaan, merupakan unsur kesalahan dalam
penggelapan. Menghendaki mewujudkan perbuatan
dan ia mengetahui dan mengerti nilai perbuatan serta
sadar akan akibat timbul dari perbuatan itu.
Kesengajaan : Melawan hukum -> perbuatan memiliki
-> suatu benda ->seluruhnya atau sebagian milik orang
lain -> bukan karena kejahatan.
Pasal
o
V.
PENIPUAN
Kejahatan penipuan (bersifat menipu atau membohongi orang lain) dimuat
dalam Bab XXV Buku II KUHP, dari pasal 378 395 KUHP
1. Penipuan dalam bentuk pokok, Pasal 378
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau
martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan,
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
kepadanya, atau supaya memberi hutang rnaupun menghapuskan
piutang diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
Unsur objektif
o Perbuatan menggerakkan
Menggerakkan (bersifat membohongi atau tidak benar) =
mempengaruhi atau menanamkan pengaruh pada orang lain
objek yang dipengaruhi adalah kehendak seseorang.
Perbuatan menggerakkan merupakan perbuatan yang abstrak
dan menjadi konkret apabila dihubungkan dengan cara
melakukannya pasal 55(1) KUHP membujuk,menganjurkan
11
objektif :
Perbuatan membeli
Objeknya benda-benda atau barang-barang
Sebagai mata pencaharian
subjektif
Maksud untuk memastikan kekuasaan atas benda bagi
dirinya sendiri maupun bagi orang lain tanpa
membayar lunas.
Penipuan yang dilakukan penjual
Unsur subjektif :
Kesengajaan
13
khalayak
14
Unsur subjektif
o Mendapatkan, melangsungkan atau memperluas
hasil perdagangan atau perusahaan milik sendiri
atau orang lain
7. Stellionaat
Pasal 385, Diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun:
1. barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, menjual, menukarkan atau
membebani dengan creditverband sesuatu hak tanah yang telah
bersertifikat, sesuatu gedung, bangunan, penanaman atau
pembenihan di atas tanah yang belum bersertifikat, padahal
diketahui bahwa yang mempunyai atau turut mempunyai hak di
atasnya adalah orang lain;
2. barang siapa dengan maksud yang sama menjual, menukarkan
atau membebani dengan credietverband, sesuatu hak tanah yang
belum bersertifikat yang telah dibehani credietverband atau
sesuatu gedung bangunan. penanaman atau pembenihan di atas
tanah yang juga telah dibebani demikian, tanpa mem beritahukan
tentang adanya heban itu kepada pihak yang lain;
3. barang siapa dengan maksud yang sama mengadakan
credietverband mengenai sesuatu hak tanah yang belum
bersertifikat. dengan menyembunyikan kepada pihak lain bahwa
tanah yanr bezhubungan dengan hak tadi sudah digadaikan;
4. barang siapa dengan maksud yang sama, menggadaikan atau
menyewakan tanah dengan hak tanah yang belum bersertifikat
padahal diketahui bahwa orang lain yang mempunyai atau turut
mempunyai hak atas tanah itu:
5. barang siapa dengan maksud yang sama, menjual atau
menukarkan tanah dengan hak tanah yang belum bersertifikat
yang telah digadaikan, padahal tidak diberitahukannya kepada
pihak yang lain bahwa tanah itu telah digadaikan;
6. barang siapa dengan maksud yang sama menjual atau
menukarkan tanah dengan hak tanah yang belum bersertifikat
untuk suatu masa, padahal diketahui, bahwa tanah itu telah
disewakan kepada orang lain untuk masa itu juga.
8. Penipuan dalam hal pemborong membuat bangunan
Pasal 387, (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun seorang pemborong atau ahli bangunan atau penjual bahanbahan bangunan, yang pada waktu membuat bangunan atau pada
waktu menyerahkan bahan-bahan bangunan, melakukan sesuatu
15
VI.
Kejahatan penadahan masuk menjadi bagian dari Bab XXX buku II KUHP,
terdiri dari 3 pasal yakni pasal 480 482 KUHP:
Pasal 480 Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau
pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah:
1. barang siapa membeli, menyewa, menukar, menerima gadai,
menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual,
menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, meyimpan
atau menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau
sepatutnya. harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan penadahan;
Unsur objektif :
o Perbuatan kelompok 1, yakni :
Membeli, menyewa, menukar, menerima gadai dan
menerima hadiah.
Untuk menarik keuntungan : menjual, menyewakan,
menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan
dan menyembunyikan.
o Objeknya terhadap suatu benda
o Yang diperolehnya dari suatu kejahatan
Unsur subjektif :
o Yang diketahuinya atau yang sepatutnya dapat diduga bahwa
benda itu diperoleh dari kejahatan.
2. barang siapa menarik keuntungan dari hasil sesuatu benda,
yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh
dari kejahatan.
Unsur subjektif :
17
Benda objek penadahan adalah benda yang diperoleh dari kejahatan, dan bukan
suatu pelanggaran. Benda yang diperoleh dari kejahatan dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yakni :
a. Benda yang mula pertama bukan berasal dari kejahatan,
kemudian dilakukan kejahatan, misalnya dicuri.
b. Benda yang keberadaannya/menjadi adanya itu karena hasil
dari suatu kejahatan, misalnya senjata api buatan sendiri,
uang palsu.
B. Penadahan sebagai kebiasaan
Pasal 481, (1) Barang siapa menjadikan sebagai kebiasaan untuk sengaja
membeli, menukar, menerima gadai, menyimpan, atau menyembunyikan barang
yang diperoleh dari kejahatan, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.
(2) Yang bersalah dapat dicabut haknya berdasarkan pasal 35 no. 1
- 4 dan haknya untuk melakukan pencarian dalam mana kejahatan
dilakukan.
Unsur objektif
o Perbuatan : membeli, menukar, menerima gadai, menyimpan,
menyembunyikan.
o Objeknya terhadap suatu benda
o Yang diperoleh dari suatu kejahatan
o Menjadikan sebagai kebiasaan.
Unsur subjektif
o Kesengajaan
C. Penadahan ringan
Pasal 482 Perbuatan sebagaimana dirumuskan dalam pasal 480, diancam
karena penadahan ringan dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau
pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah, jika kejahatan dari mana
benda tersebut diperoleh adalah salah satu kejahatan yang dirumuskan dalam
pasal 364, 373, dan 379.
Dari rumusan tersebut maka jelas bahwasannya ada 3 kemungkinan terjadinya
penadahan ringan, ialah bila benda yang diperoleh dari kejahatan itu adalah
berupa benda-benda :
a. Kejahatan pencurian ringan 364 KUHP
b. Kejahatan penggelapan ringan 373 KUHP
c. Kejahatan penipuan ringan 379 KUHP
18