Anda di halaman 1dari 18

TINDAK PIDANA DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM

PIDANA
RESUME KEJAHATAN TERHADAP HARTA BENDA
ADAMI CHAZAWI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah TP KUHP


Dosen :
Yuliati, SH, LLM.
Oleh:
FINDY PRATAMA ASFARA

NIM. 135010107111001

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2015

RESUME KEJAHATAN TERHADAP HARTA BENDA

I.

Pendahuluan

Kejahatan terhadap harta benda adalah berupa penyerangan terhadap


kepentingan hukum orang atas harta benda milik orang lain (bukan milik
petindak), dimuat dalam Buku II KUHP yaitu :
a. Pencurian (diefstal), diatur dalamBab XXII
b. Pemerasan dan pengancaman (Afpersing dan afdreiging), diatur dalam
Bab XXIII
c. Penggelapan (verduistering), diatur dalam Bab XXIV
d. Penipuan (bedrog), diatur dalam Bab XXV
e. Penghancuran dan perusakan benda (vernieling of beschadiging van
goederen), diatur dalam Bab XXVII
f. Penadahan (heling), diatur dalam Bab XXX
Dalam hal rumusan tentang suatu kejahatan memuat unsur-unsur
objektif maupun unsur subjektif yaitu :
-

II.

Unsur Objektif dapat berupa :


a. Unsur perbuatan materiil seperti perbuatan mengambil pada
pencurian, perbuatan memiliki pada penggelapan, perbuatan
menggerakkan hati pada penipuan, perbuatan memaksa pada
pemerasan dan pengancaman, perbuatan menghancurkan dan
merusakkan pada penghancuran dan perusakan benda.
b. Unsur benda atau barang.
c. Unsur keadaan yang menyertai terhadap objek benda.
d. Unsur upaya yang digunakan dalam melakukan perbuatan yang
dilarang.
e. Unsur akibat konstitutif
Unsur Subjektif, berupa :
a. Unsur kesalahan , dalam kata (dengan maksud dan dengan sengaja
)
b. Unsur melawan Hukum.

Pencurian

Pencurian dalam bentuk pokok ( 362 KUHP )


Barang siapa mengambil suatu benda yang seluruhnya atau
sebagian orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum, diancam karena pencurian dengan pidana 5
tahun atau denda paling banyak Rp. 900,00
2

Unsur Objektif :
a. Unsur perbuatan mengambil, diartikan pencurian adalah
berupa tindak pidana formil. Unsur pokok dari perbuatan
mengambil harus ada perbuatan aktif ditujukan pada benda
dan berpindahnya kekuasaan benda itu kedalam
kekuasaannya secara mutlak dan nyata.

b. Unsur benda, dalam Memorie Van Toelichting hanya terbatas


pada benda bergerak dan benda tidak bergerak. Benda tidak
bergerak dapat menjadi objek pencurian apabila telah
terlepas dari benda tetap dan menjadi benda bergerak.
Benda bergerak adalah setiap benda yang berwujud dan
bergerak ini sesuai dengan unsur perbuatan mengambil,
benda yang kekuasaannya dapat dipindahkan secara mutlak
dan nyata.
c. Unsur sebagian maupun seluruhnya milik orang lain, orang
lain harus diartikan bukan si petindak. Benda yang dapat
menjadi objek pencurian ini haruslah benda-benda yang ada
pemiliknya, mengenai benda yang tidak ada pemiliknya
dibedakan menjadi :
a. Res Nullius : Benda yang sejak semula tidak ada
pemiliknya
b. Resderelictae : Benda yang semula ada pemiliknya
kemudian kepemilikannya itu dilepaskan.
Unsur Subjektif :
a. Maksud untuk memiliki, dibedakan menjadi :
o Unsur maksud ( kesengajaan sebagai maksud, berupa
unsur kesalahan dalam pencurian)
o Unsur memiliki
Dua unsur yang tidak dapat dipisahkan dan dengan
maksud dari perbuatan mengambil barang milik orang lain
itu harus ditujukan untuk memilikinya.

b. Melawan Hukum, sebelum bertindak melakukan perbuatan


mengambil benda, ia sudah mengetahui, sudah sadar
memiliki benda orang lain dengan cara demikian itu
bertentangan dengan hukum.
Pencurian yang diperberat
3

Pencurian dalam bentuk + unsur-unsur lain baik yang objektif


maupun subjektif yang bersifat memberatkan pencurian itu
dan oleh karenanya diancam dengan pidana yang lebih berat
dari pencurian bentuk pokoknya.
Diatur dalam pasal 363 dan pasal 365 KUHP
Pasal 363
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun:
1. pencurian ternak;
2. pencurian pada waktu ada kebakaran, letusan, banjir
gempa bumi, atau gempa laut, gunung meletus, kapal karam,
kapal terdampar, kecelakaan kereta api, huru-hara,
pemberontakan atau bahaya perang;
3. pencurian di waktu malam dalam sebuah rumah atau
pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan
oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak
dikehendaki oleh yang berhak;
4. pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih:
5. pencurian yang untuk masuk ke tempat melakukan
kejahatan, atau untuk sampai pada barang yang diambil,
dilakukan dengan merusak, memotong atau memanjat, atau
dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau
pakaian jabatan palsu.
Pasal 365
(1) Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan
tahun pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap orang dengan
maksud
untuk
mempersiapkan
atsu
mempermudah
pencurian, atau dalam hal tertangkap tangan, untuk
memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya,
atau untuk tetap menguasai barang yang dicuri.
(Unsur yang terdapat pada pasal 362 + unsur yang terdapat
pada pasal 365(1) = 9 tahun)
(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas
tahun:
1. jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam
sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada
rumahnya, di berjalan;
2. jika perbuatan dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu;
3. jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan
merusak atau memanjat atau dengan memakai anak kunci
palsu, periniah palsu atau pakaian jabatan palsu.
4. jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat.
4

(Unsur pencurian bentuk pokok + unsur khusus dalam pasal


365(1) + unsur lebih khusus yang bersifat alternative pasal
365(2))

(3) Jika perbuatan mengakibatkan kematian maka diancam


dengan pidana penjara paling lama lima belas tuhun.
(Unsur pencurian bentuk pokok + unsur pencurian dengan
kekerasan pasal 365(1) = akibatnya kematian orang)
(4) Diancam dengan pidana mati atau pidana penjara
seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama
dua puluh tahun, jika perbuatan mengakihntkan luka berat
atau kematian dan dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu, disertai pula oleh salah satu hal yang
diterangkan dalam no. 1 dan 3.
(Unsur pencurian bentuk pokok + unsur pencurian dengan
kekeraasan pasal 365(1) + akibatnya luka berat/matinya
orang + penyertaan + 363(1)(3) + 363(1)(5))
Pencurian ringan
Dimuat dalam pasal 364 KUHP yang rumusannya sebagai berikut :
Pasal 364
Perbuatan yang diterangkan dalam pasal 362 dan pasal 363 butir 4,
begitu pun perbuatan yang diterangkan dalam pasal 363 butir 5,
apabila tidak dilakukan dalam sebuah rumah atau pekarangan
tertutup yang ada rumahnya, jika harga barang yang dicuri tidak
lebih dari Rp. 250,00 , diancam karena pencurian ringan dengan
pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling
banyak Rp. 900,00

III.

Pencurian dalam kalangan keluarga


Diatur dalam pasal 367 KUHP yang terdapat 2 bentuk pencurian
dalam keluarga :
o Unsur pencurian bentuk pokok + adanya unsur khusus
(adanya hubungan petindak dengan korban sebagai
suami atau istri ) & (unsur objek bendanya adalah milik
suami atau isri tersebut)
o Unsur objektif maupun subjektif pencurian dalam
bentuk pokok + unsur pokok yang bersifat alternative
( unsur petindak adalah suami istri yang terpisah
tempat tidur atau terpisah harta kekayaan) & (unsur
petindak adalah keluarga sedarah)
PEMERASAN & PENGANCAMAN

Tindak pidana pemerasan sebagaimana diatur dalam BAB XXIII KUHP


sebenarnya terdiri dari dua macam tindak pidana, yaitu tindak pidana
pemerasan (Afpersing) dan tindak pidana pengancaman (Afdreiging).
a. Pemerasan
Dirumuskan dalam pasal 368 KUHP yaitu :
(1)Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri
atau orang lain secara melawan hukum, memaksa seorang
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk memberikan
barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian adalah
kepunyaan orang itu atau orang lain, atau supaya membuat
hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena
pemerasan dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan.
Pemerasan dalam Bentuk Pokok
o Unsur Objektif : perbuatan memaksa, upaya memaksa
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, tujuan dari
akibat yaitu orang menyerahkan benda.
o Unsur Subjektif : dengan maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.
o Perbuatan memaksa, berupa perbuatan aktif dan dalam
hal ini menggunakan cara kekerasan atau ancaman
kekerasan yang sifatnya menekan kehendak pada orang,
agar orang itu melakukan sesuatu yang bertentangan
dengan kehendak orang itu sendiri.
o Perbuatan memaksa ditujukan pada orang
o Upaya kekerasan dan ancaman kekerasan, berupa
perbuatan materiil karena harus aktif dan berupa
perbuatan abstrak.
o Adanya akibat konstitutif, berupa unsur objektif dan
berupa indicator dari selesai/terjadinya tindakan
pemerasan.
o Maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain
dengan melawan hukum, yang menjadi syarat bagi telah
terjadinya atau selesainya pemerasan bukan pada
terwujudnya penambahan kekayaan itu, melainkan pada
apakah dari perbuatan memaksa itu telah terjadi
penyerahan barang atau belum.

Bentuk pemerasan yang diperberat


o Pemerasan yang diancam dengan pidana penjara
maksimum 12 tahun
6

Pemerasan bentuk pokok pasal 368(1) KUHP + salah


satu unsur khusus yang bersifat alternative (Pasal
365(2)) luka berat
o Pemerasan yang diancam dengan pidana penjara
maksimum 15 tahun kemantian orang lain.
o Pemerasan yang diancam dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau penjara sementara maksimum
20 tahun apabila tergabungnya unsur khusus yakni pasal
365(2)(1,2,3) kematian seseorang
b. Pengancaman
Ada 2 bentuk pengancaman (afdreiging) bentuk pokoknya pasal
369 KUHP dan pengancaman dalam kalangan keluarga pasal
370 KUHP.
o Pasal 369, bentuk pokok pengancaman merumuskan :

(1) Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri


sendiri atau orang lain secara melawan hukum. dengan
ancaman pencemaran baik dengan lisan maupun tulisan, atau
dengan ancaman akan membuka rahasia, memaksa seorang
supaya memberikan barang sesuatu yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang itu atau orang lain. atau supaya
membuat hutang atau menghapuskan piutang, diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun.
(2) Kejahatan ini tidak dituntut kecuali atas pengaduan orang
yang terkena kejahatan.
Unsur objektif, terdiri dari :
o Perbuatan memaksa
o Yang dipaksa : orang
o Cara : ancaman pencemaran nama baik,tertulis
maupun lisan, & ancaman akan membuka rahasia.
Tujuan sekaligus akibat :
- orang menyerahkan suatu benda
sebagian/seluruhnya milik orang lain
- orang memberi hutang atau meniadakan hutang
Unsur subjektif, yaitu :
o Maksud yang ditujukan untuk menguntungkan dirinya
sendiri/orang lain.
o Melawan hukum.
Pemerasan dan Pengancaman dalam kalangan
keluarga
Terdiri dari 2 bentuk :
7

1. Berupa pemerasan dan pengancaman dalam


keluarga yang tidak dapat dituntut pidana.
2. Pemerasan dan pengancaman dalam kalangan
keluarga yang dapat dituntut pidana dengan
suatu pengaduan.
o Bentuk pertama :
Unsur pemerasan pasal 368 + unsur
pengancaman pasal 369 + unsur khusus yang
berupa ( hubungan antara korban dengan
petindaknya sebagai suami istri & objeknya
benda milik suami istri)
o Bentuk kedua :
Unsur pemerasan pasal 368 + unsur
pengancaman pasal 369 + unsur khusus yang
bersifat alternative
IV.

PENGGELAPAN
Bab XXIV (buku II) KUHP mengatur tentang penggelapan
(verduistering) yang diatur dalam pasal 37 377 KUHP dan terdiri
dari 4 macam bentuk penggelapan, yakni :
Penggelapan dalam bentuk pokok
Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain,
tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan
diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama
empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.

o Unsur Objektif :
a. Perbuatan memiliki, sifatnya aktif dan ada wujud
konkretnya, memiliki berupa unsur objektif yakni unsur
tingkah laku atau perbuatan yang dilarang dalam
penggelapan. Bentuk perbuatan memiliki misalnya :
menjual, menukar, menghibahkan, menggadaikan, dll.
b. Unsur objek kejahatan sebuah benda
c. Sebagian atau seluruhnya milik orang lain
d. Benda berada dalam kekuasaannya bukan karena
kejahatan.
o Unsur Subjektif
o Unsur kesengajaan, merupakan unsur kesalahan dalam
penggelapan. Menghendaki mewujudkan perbuatan
dan ia mengetahui dan mengerti nilai perbuatan serta
sadar akan akibat timbul dari perbuatan itu.
Kesengajaan : Melawan hukum -> perbuatan memiliki
-> suatu benda ->seluruhnya atau sebagian milik orang
lain -> bukan karena kejahatan.

o Unsur melawan hukum.


Penggelapan dalam bentuk yang diperberat Pasal 374
KUHP.
Faktornya disebabkan pada lebih besarnya kepercayaan yang
diberikan pada orang yang menguasai benda yang
digelapkan.
Pasal 374, Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang
penguasaannya terhadap barang disebabkan karena ada
hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat
upah untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun.
o

Unsur-unsur sebagai berikut :


a. Semua unsur penggelapan dalam bentuk pokok pasal
372 + unsur-unsur khusus yang memberatkan (benda
dalam kekuasaan petindak) disebabkan oleh :
1. Hubungan kerja : suatu hubungan yang mengenai
keadaan ataukualitas pribadi seseorang.
2. Mata pencaharian : diartikan sebagai suatu mata
pencaharian atau jabatan dimana seseorang
itumelakukan pekerjaan.
3. Upah khusus untuk itu: seseorang mendapat upah
tertentu berhubungan dengan ia mendapat
kepercayaan karena suatu perjanjian.

Pasal 375, Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang karena


terpaksa diberi barang untuk disimpan, atau yang dilakukan oleh
wali pengampu, pengurus atau pelaksana surat wasiat, pengurus
lembaga sosial atau yayasan, terhadap barang sesuatu yang
dikuasainya selaku demikian, diancam dengan pidana penjara
paling lama enam tahun.
o

Unsur-unsur sebagai berikut :


a. Unsur penggelapan bentuk pokok pasal 372 + unsur
khusus yang sifatnya memberatkan yakni beradanya
benda objek penggelapan didalam kekuasaan petindak
disebabkan oleh:
1. Keadaan terpaksa untuk dititipkan, suatu keadaan
yang tidak dapat diduga terlebih dahulu dalam
keadaan mana untuk keselamatan suatu benda
terpaksa dititipkan untuk disimpan pada orangorang tertentu yang dapat menjaga benda itu.
2. Kedudukan sebagai wali, seorang wali terhadap
anak yang belum dewasa, yang pengangkatannya
melalui penetapan hakim.
3. Kedudukan sebagai pengampu, mempunyai
kewajiban melakukan pengurusan dan pengawasan
9

baik terhadap orang yang dibawah pengampuannya


maupun harta benda miliknya.
4. Kedudukan sebagai kuasa, berkewajiban melakukan
pengurusan dan pengawasan atas harta benda yang
diberikan kepercayaan kepadanya itu.
5. Kedudukan sebagai pelaksana surat wasiat,
6. Kedudukan sebagai pengurus dari suatu lembaga
social atau yayasan, dalam kedudukan sebagai
pengurus ini ialah menguasai harta benda milik
yayasan dan berkewajiban untuk mengurus,
mengamankan, mengatur penggunaannya.
Penggelapan ringan pasal 373 KUHP
Perbuatan yang dirumuskan dalam pasal 372 apabila yang
digelapkan bukan ternak dan harganya tidak lebih dari dua
puluh lima rupiah, diancam sebagai penggelapan ringan
dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana
denda paling banyak dua ratus lima puluh rupiah.
Unsur-unsur sebagai berikut :
1. Semua unsur penggelapan dalam bentuk pokok pasal 372 +
unsur-unsur khusus ( objeknya benda bukan ternak, nilai
benda tidak lebih dari Rp. 250,00)
Penggelapan dalam kalangan keluarga
Dalam kejahatan terhadap benda apabila dilakukan dalam
kalangan keluarga maka dapat menjadi :
a. Tidak dapat dilakukan penuntutan baik terhadap
petindaknya maupun pelaku pembantunya pasal 367(1)
b. Tindak pidana aduan, tanpa pengaaduan tidak dapat
dilakukan penuntutan.
Penggelapan yang berupa tindak pidana korupsi
a. Pasal 8 UU No.31 Tahun 1999 yang diubah dengan UU No.20
tahun 2001
o Unsur Objektif :
1. Mengenai petindaknya :
Pegawai negeri : orang-orang yang dipilih dalam suatu
pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan umum,
dll. Pasal 92(1) KUHP.
Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dalam UU
Kepegawaian, dll yang diatur dalam UU No. 20 tahun
2001 pasal 1 butir ke 2.
Bukan pegawai negeri yang menjalankan tugas
jabatan umum baik sementara maupun terusmenerus.
2. Perbuatan yang dilarang berupa :
Menggelapkan, disamakan dengan perbuatan memilik
pasal 372 KUHP
Perbuatan membiarkan diambil
Perbuatan membiarkan digelapkan
Perbuatan membantu orang lain dalam melakukan
perbuatan tersebut, secara objektif, : apabila
10

Pasal
o

V.

perbuatan yang dilakukan bersifat dan berperan


sebagai mempermudah atau memperlancar bagi
orang lain dalam melakukan perbuatan tertentu.
3. Unsur objek : terbatas dalam hal uang dan atau surat
berharga dan tidak ditegaskan milik siapa.
4. Benda yang disimpan karena jabatannya.
Unsur subjektif :
1. Kesengajaan, salah satu bentuk dari kesalahan yang
dapat berwujud dalam 3 bentuk :
Kesengajaan sebagai maksud, kesengajaan sebagai
kemungkinan, kesangajaan sebagai kepastian.
10 UU No.20 Tahun 2001
Unsur Objektif :
a. Petindaknya terdiri : pegawai negeri dan bukan pegawai
negeri yang bertugas menjalankan jabatan umum secara
terus-menerus atau sementara waktu.
b. Perbuatan berupa : menggelapkan, menghancurkan,
merusakkan, membuat tidak dapat dipakai, membiarkan
orang lain menghancurkan, membantu orang lain
melakukan perbuatan itu.
c. Objeknya berupa : benda yang diperuntukkan guna
meyakinkan penguasa yang berwenang, dan akta-akta,
surat-surat, daftar-daftar.
d. Yang dikuasai karena jabatannya.
Unsur subjektif :
o Perbuatan materiil dalam pasal 417 lebih luas.
o Objek pada pasal 417 tidak berupa uang dan surat
berharga melainkan benda-benda yang diperuntukkan
untuk membuktikan sesuatu.

PENIPUAN
Kejahatan penipuan (bersifat menipu atau membohongi orang lain) dimuat
dalam Bab XXV Buku II KUHP, dari pasal 378 395 KUHP
1. Penipuan dalam bentuk pokok, Pasal 378
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau
martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan,
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu
kepadanya, atau supaya memberi hutang rnaupun menghapuskan
piutang diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama
empat tahun.
Unsur objektif
o Perbuatan menggerakkan
Menggerakkan (bersifat membohongi atau tidak benar) =
mempengaruhi atau menanamkan pengaruh pada orang lain
objek yang dipengaruhi adalah kehendak seseorang.
Perbuatan menggerakkan merupakan perbuatan yang abstrak
dan menjadi konkret apabila dihubungkan dengan cara
melakukannya pasal 55(1) KUHP membujuk,menganjurkan
11

untuk melakukan tindak pidana dengan cara -> memberikan


atau menjanjikan sesuatu, menyalahgunakan kekuasaan dsb.
o Yang digerakkan adalah orang
Orang yang menyerahkan benda, memberi hutang, maupun
menghapuskan piutang bisa juga oleh orang yang selain
digerakkan asalkan pihak ketiga itu menyerahkan benda itu
atas perintah dan kehendak orang yang digerakkan
penyerahan benda itu dapat dilakukan dengan perantaraan
orang lain selain orang yang digerakkan.
o Tujuan perbuatan
Menyerahkan benda benda yang berwujud dan
bergerak
Memberi hutang dan menghapuskan piutang -> hutang
disini diartikan sebagai suatu perikatan misalnya
menyetor sejumlah uang jaminan ; menghapuskan
piutang diartikan sebagai menghapuskan segala macam
perikatan hukum yang sudah ada, dimana karenanya
menghilangkan kewajiban hukum penipu untuk
menyerahkan sejumlah uang tertentu pada korban atau
orang lain.
o Upaya-upaya penipuan
Dengan menggunakan nama palsu.
Nama bukan namanya sendiri melainkan nama
orang lain
Suatu nama yang tidak diketahui secara pasti
pemiliknya atau tidak ada pemiliknya
Menggunakan martabat/kedudukan palsu/keadaan
palsu/sifat palsu
Kedudukan hak-hak tertentu dimana seseorang tidak
mempunyai hak-hak tertentu.
Menggunakan tipu muslihat
Suatu perbuatan yang sedemikian rupa dan yang
menimbulkan kesan atau kepercayaan tentang
kebenaran perbuatan itu, yang sesungguhnya tidak
benar.
Unsur Subjektif
o Maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
Menambah kekayaan dari yang sudah ada baik bagi diri
sendiri maupun bagi orang lain
o Dengan melawan hukum
o Tidak hanya bertentangan dengan undang-undang
melainkan bertentangan dengan apa yang dikehendaki
masyarakat, suatu celaan masyarakat.
2. Penipuan ringan
Pasal 379, Perbuatan yang dirumuskan dalam pasal 378, jika
barang yang diserahkan itu bukan ternak dan harga daripada
barang, hutang atau piutang itu tidak lebih dari Rp. 250,00
12

diancam sebagai penipuan ringan dengan pidana penjara paling


lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak sembilan ratus
rupiah.
Unsur penipuan ringan :
o semua unsur penipuan pasal 378 + unsur khusus
( benda objek bukan ternak atau nilainya tak lebih dari
Rp. 250,00)
3. Penipuan dalam hal jual beli
Penipuan yang dilakukan pembeli
Pasal 379a, Barang siapa menjadikan sebagai mata pencarian
atau kebiasaan untuk membeli barang- barang, dengan maksud
supaya tanpa pembayaran seluruhnya memastikan penguasaan
terhadap barang- barang itu untuk diri sendiri maupun orang lain
diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
Unsur
o
o
o
Unsur
o

objektif :
Perbuatan membeli
Objeknya benda-benda atau barang-barang
Sebagai mata pencaharian
subjektif
Maksud untuk memastikan kekuasaan atas benda bagi
dirinya sendiri maupun bagi orang lain tanpa
membayar lunas.
Penipuan yang dilakukan penjual

Pasal 383, Diancam dengan pidana penjara paling lama satu


tahun empat bulan, seorang penjual yang berbuat curang terhadap
pembeli:
1. karena sengaja menyerahkan barang lain daripada yang ditunjuk
untuk dibeli;
2 mengenai jenis, keadaan atau jumlah barang yang diserahkan,
dengan menggunakan tipu muslihat.
Unsur Objektif :

Petindaknya seorang penjual


Perbuatannya : berbuat curang
Terhadap pembelinya
Upaya :
o Menyerahkan benda lain daripada yang ditunjuk
untuk dibeli
o Dalam mempergunakan tipu muslihat mengenai :
jenis, keadaan, dan jumlah benda yang diserahkan

Unsur subjektif :

Kesengajaan
13

4. Penipuan dengan memalsu nama atau tanda


Pasal 380, (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua
tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak lima ribu
rupiah:
1. barang siapa menaruh suatu nama atau tanda secara palsu di
atas atau di dalam suatu hasil kesusastraan, keilmuan, kesenian
atau kerajinan, atau memalsu nama atau tanda yang asli, dengan
mal sud supaya orang mengira bahwa itu benar-benar buah hasil
orang yang nama atau tandanya ditaruh olehnya di atas atau di
dalamnya tadi;
2. barang siapa dengan sengaja menjual menawarkan
menyerahkan, mempunyai persediaan untuk dijual at.au
memasukkan ke Indonesia, hasil kesusastraan, keilmuan, kesenian
atau kerajinan. yang di dalam atau di atasnya telah ditaruh nama
at.au tanda yang palsu, atau yang nama atau tandanya yang asli
telah dipalsu, seakan-akan itu benar- benar hasil orang yang nama
atau tandanya telah ditaruh secara palsu tadi.
(2)Jika hasil itu kepunyaan terpidana, maka boleh dirampas.
5. Penipuan dalam bidang asuransi
Pasal 381, Barang siapa dengan jalan tipu muslihat menyesatkan
penanggung
asuransi
mengenai
keadaan-keadaan
yang
berhubungan dengan pertanggungan sehingga disetujui perjanjian,
hal mana tentu tidak akan disetujuinya atau setidak-tidaknya tidak
dengan syarat- syarat yang demikian, jika diketahuinya keadaankeadaan sebenarnya diancam dengan pidana penjara paling lama
satu tahun empat bulan.
Pasal 382, Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum. atas kerugian
penanggung asuransi atau pemegang surat bodemerij yang sah.
menimbulkan kebakaran atau ledakan pada suatu barang yang
dipertanggungkan
terhadap
bahaya
kebakaran,
atau
mengaramkan. mendamparkan. menghancurkan, merusakkan.
atau membikin tak dapat dipakai. kapal yang dipertanggungkan
atau yang muatannya maupun upah yang akan diterima untuk
pengangkutan muatannya yang dipertanggungkan, ataupun yang
atasnya telah diterima uang bode- merij diancarn dengan pidana
penjara paling lama lima tahun.
6. Persaingan curang
Unsur objektif
o Perbuatan berupa perbuatan curang
o Yang ditujukan untuk menyesatkan
umum atau orang tertentu
o Menimbulkan kerugian

khalayak

14

Unsur subjektif
o Mendapatkan, melangsungkan atau memperluas
hasil perdagangan atau perusahaan milik sendiri
atau orang lain
7. Stellionaat
Pasal 385, Diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun:
1. barang siapa dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, menjual, menukarkan atau
membebani dengan creditverband sesuatu hak tanah yang telah
bersertifikat, sesuatu gedung, bangunan, penanaman atau
pembenihan di atas tanah yang belum bersertifikat, padahal
diketahui bahwa yang mempunyai atau turut mempunyai hak di
atasnya adalah orang lain;
2. barang siapa dengan maksud yang sama menjual, menukarkan
atau membebani dengan credietverband, sesuatu hak tanah yang
belum bersertifikat yang telah dibehani credietverband atau
sesuatu gedung bangunan. penanaman atau pembenihan di atas
tanah yang juga telah dibebani demikian, tanpa mem beritahukan
tentang adanya heban itu kepada pihak yang lain;
3. barang siapa dengan maksud yang sama mengadakan
credietverband mengenai sesuatu hak tanah yang belum
bersertifikat. dengan menyembunyikan kepada pihak lain bahwa
tanah yanr bezhubungan dengan hak tadi sudah digadaikan;
4. barang siapa dengan maksud yang sama, menggadaikan atau
menyewakan tanah dengan hak tanah yang belum bersertifikat
padahal diketahui bahwa orang lain yang mempunyai atau turut
mempunyai hak atas tanah itu:
5. barang siapa dengan maksud yang sama, menjual atau
menukarkan tanah dengan hak tanah yang belum bersertifikat
yang telah digadaikan, padahal tidak diberitahukannya kepada
pihak yang lain bahwa tanah itu telah digadaikan;
6. barang siapa dengan maksud yang sama menjual atau
menukarkan tanah dengan hak tanah yang belum bersertifikat
untuk suatu masa, padahal diketahui, bahwa tanah itu telah
disewakan kepada orang lain untuk masa itu juga.
8. Penipuan dalam hal pemborong membuat bangunan
Pasal 387, (1) Diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun seorang pemborong atau ahli bangunan atau penjual bahanbahan bangunan, yang pada waktu membuat bangunan atau pada
waktu menyerahkan bahan-bahan bangunan, melakukan sesuatu
15

perhuatan curang yang dapat membahayakan amanan orang atau


barang, atau keselamatan negara dalam keadaan perang.
(2).Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa yang
bertugas mengawasi pemhangunan atau penyerahan barangbarang itu, sengaja membiarkan perbuatan yang curang itu.
9. Penipuan dalam hal penyerahan alat-alat keperluan
militer
10.
Penipuan dalam hal batas pekarangan
11.
Penipuan dengan menyiarkan berita bohong
yang menyebabkan naik atau menurunnya harga
benda-benda
12.
Penipuan
dengan
membohongi
khalayak
tentang surat sero atau surat hutang
13.
Penipuan dalam hal pengumuman neraca
14.
Penipuan dalam hal mengimpor, menjual dan
sebagainya benda-benda yang diketahui memakai
nama perdagangan atau merek orang lain
15.
Penipuan
yang
berhubungan
dengan
penyerahan perkarapada seorang pengacara.

VI.

PERUSAKAN dan PENGHANCURAN BENDA pasal 406 412 KUHP


o Perusakan dan penghancuran benda bentuk pokok
a. Unsur objektif :
1. Perbuatan : menghancurkan, merusakkan, membikin tidak
dapat dipakai dan menghilangkan
2. Objeknya : suatu benda
3. Yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain
b. Unsur subjektif :
1. Dengan sengaja dan melawan hukum
o Penghancuran dan Perusakan benda ringan
Pasal 407, perbuatan-perbuatan yang dirumuskan dalam pasal 406,
jika harga kerugian tidak lebih dari Rp.250,00 diancam dengan pidana
pejara paling lama 3 bulan atau pidana denda Rp. 900,00. 407(1)
Perbuatan yang diterangkan dalam pasal 406(2) dengan
memasukkan bahan-bahan yang merusak nyawa atau kesehatan atau
jika hewan termasuk yang tersebut dalam pasal 101 maka ketentuan
ayat pertama tidak berlaku 407(2)
o Perusakan dengan sengaja terhadap bangunan kereta apa dan
sebagainya.
o Unsur Objektif :
Perbuatan : menghancurkan,merusakkan dan membikin
tidak dapat dipakai.
Objeknya, bangunan-bangunan : kereta api, listrik,
telepon, bangunan membendung air, membagi air,
saluran gas dan bangunan saluran air.
16

Objeknya digunakan untuk keperluan umum


Unsur subjektif :
o Kesengajaan dan melawan hukum
Perusakan karena lalai terhadap bangunan K.A dan sebagainya.
o Pasal 409, barang siapa karena kelalaiannya menyebabkan
bangunan tersebut dalam pasal diatas dihancurkan, dirusakkan
atau dibikin tidak dapat dipakai diancam dengan pidana
kurangan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp.
1500,00
Perusakan Gedung dan Kapal Pasal 410 KUHP
o Unsur objektif :
Perbuatan : menghancurkan atau membuat hingga tidak
dapat dipakai
Objeknya: gedung atau kapal
Yang seluruhnya atau sebagainya milik orang lain
o Unsur subjektif :
o Dengan sengaja dan melawan hukum
VII.
PENADAHAN
A. Rumusan penadahan
o

Kejahatan penadahan masuk menjadi bagian dari Bab XXX buku II KUHP,
terdiri dari 3 pasal yakni pasal 480 482 KUHP:
Pasal 480 Diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau
pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah:
1. barang siapa membeli, menyewa, menukar, menerima gadai,
menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual,
menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, meyimpan
atau menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau
sepatutnya. harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan penadahan;
Unsur objektif :
o Perbuatan kelompok 1, yakni :
Membeli, menyewa, menukar, menerima gadai dan
menerima hadiah.
Untuk menarik keuntungan : menjual, menyewakan,
menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan
dan menyembunyikan.
o Objeknya terhadap suatu benda
o Yang diperolehnya dari suatu kejahatan
Unsur subjektif :
o Yang diketahuinya atau yang sepatutnya dapat diduga bahwa
benda itu diperoleh dari kejahatan.
2. barang siapa menarik keuntungan dari hasil sesuatu benda,
yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh
dari kejahatan.

Unsur subjektif :
17

Yang diketahuinya atau yang sepatutnya dapat diduga bahwa


benda itu diperoleh dari kejahatan.
Unsur objektif :
o Perbuatan menarik keuntungan dari :
o Objeknya hasil suatu benda
o Yang diperolehnya dari suatu kejahatan.
o

Benda objek penadahan adalah benda yang diperoleh dari kejahatan, dan bukan
suatu pelanggaran. Benda yang diperoleh dari kejahatan dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yakni :
a. Benda yang mula pertama bukan berasal dari kejahatan,
kemudian dilakukan kejahatan, misalnya dicuri.
b. Benda yang keberadaannya/menjadi adanya itu karena hasil
dari suatu kejahatan, misalnya senjata api buatan sendiri,
uang palsu.
B. Penadahan sebagai kebiasaan
Pasal 481, (1) Barang siapa menjadikan sebagai kebiasaan untuk sengaja
membeli, menukar, menerima gadai, menyimpan, atau menyembunyikan barang
yang diperoleh dari kejahatan, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.
(2) Yang bersalah dapat dicabut haknya berdasarkan pasal 35 no. 1
- 4 dan haknya untuk melakukan pencarian dalam mana kejahatan
dilakukan.
Unsur objektif
o Perbuatan : membeli, menukar, menerima gadai, menyimpan,
menyembunyikan.
o Objeknya terhadap suatu benda
o Yang diperoleh dari suatu kejahatan
o Menjadikan sebagai kebiasaan.
Unsur subjektif
o Kesengajaan
C. Penadahan ringan
Pasal 482 Perbuatan sebagaimana dirumuskan dalam pasal 480, diancam
karena penadahan ringan dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau
pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah, jika kejahatan dari mana
benda tersebut diperoleh adalah salah satu kejahatan yang dirumuskan dalam
pasal 364, 373, dan 379.
Dari rumusan tersebut maka jelas bahwasannya ada 3 kemungkinan terjadinya
penadahan ringan, ialah bila benda yang diperoleh dari kejahatan itu adalah
berupa benda-benda :
a. Kejahatan pencurian ringan 364 KUHP
b. Kejahatan penggelapan ringan 373 KUHP
c. Kejahatan penipuan ringan 379 KUHP
18

Anda mungkin juga menyukai