NIM: 19040704010/2019A
Kasus Posisi
Rabu, 16 Juni 2021, terdakwa Alex menjalin hubungan dengan Saksi Aya istri dari
Korban Fadil. Setelah menjali hubungan selama 5 bulan, terdakwa Alex merasa geram dan
kesal karena kekasihnya yang masih menjadi istri korban Fadil tidak banyak menghabiskan
waktu dengan dirinya (terdakwa Alex) seperti hari hari sebelumnya. Korban Fadil tidak
mengetahui bahwa istrinya berselingkuh dengan Terdakwa Alex.
Pada sabtu, 25 September 2021 Terdakwa Alex mengunjungi Mall bersama Saksi Aya
untuk makan siang bersama. Saksi Aya izin kepada Korban Fadil untuk makan siang bersama
temannya, namun karena Korban Fadil curiga dengan Saksi Aya sebagai istrinya maka
Korban Fadil mengikuti Korban Aya. Saat samapi direstauran Korban Aya dan Terdakwa
Alex, Korban Fadil menghampiri mereka dengan sedikit emosi karena melihat istrinya
berselingku. Terjadi pertengakaran kecil disana. Korban Alex mengajak Saksi Aya untuk
pulang kerumah mereka. Setelah kejadian tersebut dua bulan setelahnya tepatnya tanggal 21
November Saksi Aya memutuskan hubungan dengan Terdakwa Alex. Terdakwa Alex yang
emosi karena di putuskan oleh Saksi Aya, membuat celaka atau menyakiti Korban Fadil,
karena menurut Terdakwa Alex, Korban Fadil lah yang membuat hubungan Terdakwa Alex
dan Saksi Aya berakhir.
Pada selasa, tanggal 23 November 2021 pukul 22.47 WIB. Korban Fadil pulang dari
toko petshop miliknya. Jarak dari toko petshop Korban Fadil kerumah menempuh jarak
sekitar 45 menit. Jalan menuju rumah Korban Fadil memang sepi dan jarang dilewati orang
karena lampu jalan disana cukup remang – remang. Terdakwa Alex telah memantau Korban
Fadil dari jam 22.30 WIB, sehingga saat Korban Fadil pulang Terdakwa Alex mengikuti
Korban Fadil dari belakang. Karena Fadil tidak merasa ada yang salah maka Korban Fadil
tidak mencurigai orang yang berada dibelakangnya, sehingga Terdakwa Alex pun dengan
mudah mengikuti Korban Fadil.
Pada hari yang sama, Selasa 23 November 2021, tepatnya pukul 23.02 melewati jalan
sepi dan remang – remang, karena dirasa aman. Terdakwa Alex melakukan aksinya untuk
membunuh Korban Fadil. Tersangka Alex menghentikan motor Korban Fadil dengan cara
menghadang jalan Korban Fadil dan menggoreskan pisau ditangan Korban Fadil. Karena
diserang tiba – tiba Korban Fadil berhenti dengan keadaan luka ditangannya. Pada saat itu
Terdakwa Alex memanfaatkan keadaan dengan menusuk perut Korban Fadil. Korban Fadil
sempat melakukan perlawanan dengan berusaha menendang Terdakwa Alex. Pada saat
Korban Fadil menendang Terdakwa Alex, Terdakwa Alex menggoreskan pisau lagi pada kaki
Korban Fadil. Setelah dirasa Korban Fadil sudah lemas karena kehilangan banyak darah,
Terdakwa Alex meninggalkan Korban Fadil. Tak lama setelah Terdakwa Alex pergi, sekitar
pukul 23.23 Saksi Arka dan Saksi Arwan melewati jalan tersebut dan melihat Korban Fadil
yang terluka, Saksi Arka dan Saki Arwan berhenti dan menolong Korban Fadil. Saksi Arka
dan Saksi Arwan melihat sebuah pisau terletak tidak jauh dari Korban Fadil. Saksi Arka dan
Saksi Arwan mengehubungi ambulan agar Korban Fadil mendapat penangan dengan cepat,
karena Saksi Arka dan Saksi Arwan melihat Korban Fadil banyak kehilangan darah. Karena
keadaan Korban Fadil masih sadar Korban Fadil meminta tolong kepada Saksi Arka untuk
menghubungi Saksi Janu yaitu teman dekat dari Korban Fadil.
Saksi Janu yang dihubungi jika temannya Korban Fadil mengalami begal segera
berangkat ketempat kejadian. Sekitar pukul 23.30 Saksi Janu tiba ditempat kejadian, pada
saat itu Korban Fadil masih sadar tetapi sudah sangat lemah. Korban Fadil dilarikan kerumah
sakit oleh Saksi Janu. Karena kehabisan banyak darah dan luka tusukan serta goresan pisau
ditangan Korban Fadil cukup dalam maka Korban Fadil diharuskan melakukan operasi dan
transfusi darah. Setelah melakukan operasi 4 hari kemudian tepatnya pada tanggal 27
November 2021 pada pukul 16.38 WIB Korban Fadil dinyatakan meninggal oleh dokter.
1. JANU : Pada pokoknya keterangan saksi sesuai BAP tanggal 30 November 2021;
sebelum memberikan keterangan dipersidangan saksi telah disumpah menurut
agama Islam, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan korban sebagai teman dekat korban----------
- Bahwa saksi mengetahui dari cerita korban bahwa istrinya berselingkuh
dengan terdakwa
- Bahwa saksi ditelpon oleh saksi 2 dan saksi 3 bahwa korban terkena
pembegalan
- Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa
- Bahwa saksi tidak mengetahui kejadian yang melukai korban yang dilakukan
oleh tersangka
2. ARKA : keterangan saksi pada pokoknya sesuai BAP tanggal 5 Desember 2021;
sebelum memberikan keterangan dipersidangan saksi telah disumpah menurut
agama Islam, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi tidak kenal dengan korban dan tersangka---------------------
- Bahwa saksi mengetahui korban mengalami luka
- Bahwa saksi tidak mengetahui kejadian terdakwa melukai korban
- Bahwa saksi melihat sebilah pisau tidak jauh dari korban
3. ARWAN : keterangan saksi pada pokoknya sesuai BAP tanggal 2 Desember 2021
; sebelum memberikan keterangan dipersidangan saksi telah disumpah menurut
agama Islam, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi tidak kenal dengan korban dan tersangka--------------------
- Bahwa saksi mengetahui korban mengalami luka
- Bahwa saksi tidak mengetahui kejadian terdakwa melukai korban
- Bahwa saksi melihat sebilah pisau tidak jauh dari korban
4. AYA : keterangan saksi pada pokoknya sesuai BAP tanggal 30 November 2021 ;
sebelum memberikan keterangan dipersidangan saksi telah disumpah menurut
agama Islam, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi mengenal tersangka sebagai mantan kekasihnya------------
- Bahwa saksi mengenal korban sebagai suaminya
- Bahwa saksi tidak mengetahui tersangka ingin melukai korban
Keterangan terdakwa :
Barang Bukti :
Dakwaan :
Dakwaan:
Untuk membuktikan apakah terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum telah melakukan perbuatan pidana sebagaimana yang didakwakan. oleh karena bentuk
Dakwaan adalah Alternatif maka akan kami akan membuktikan dakwaan yang kami anggap
lebih terbukti yaitu Dakwaan Kesatu Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan
ketiga 351 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagai dakwaan alternatif dengan
unsur-unsur sebagai berikut:
Pembunuhan terencana dalam hukum umumnya merupakan tipe pembunuhan yang paling
serius, dan pelakunya dapat dijatuhi hukuman mati. Unsur-unsur pembunuhan berencana
berdasarkan Pasal 340 KUHP yang berbunyi “Barang siapa dengan sengaja dan dengan
rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
rencana, dengan pidana rnati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,
paling lama dua puluh tahun.” adalah:
1) Barangsiapa, adalah subyek hukum dimana subyek hukum yang dapat dimintai
pertanggungjawaban menurut hukum pidana adalah Naturlijk person, yaitu manusia.
2) Sengaja, adalah pelaku memiliki kehendak dan keinsyafan untuk menimbulkan akibat
tertentu yang telah diatur dalam perundangundangan yang didorong oleh pemenuhan
nafsu (motif).
3) Dengan rencana lebih dahulu, artinya terdapat waktu jeda antara perencanaan dengan
tindakan yang memungkinkan adanya perencanaan secara sistematis terlebih dahulu
lalu baru diikuti dengan tindakannya.
4) Rencana tidak dilakukan terlalu lama dan terlalu sebentar, yang penting adalah
didalam sipembuat masih tenang dan dapat berpikir-pikir, yang sebenarnya masih ada
waktu untuk membatalkan niatnya.
Sperti yang dijelaskan pada pasa tersebut yang berbunyi “ Jika mengakibatkan mati, diancam
dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.” Terdapat unsur – unsur seperti berikut:
Sebelum kami sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa, perkenankan kami
mengemukakan hal – hal yang dijadikan pertimbangan dalam tuntutan pidana yaitu :
Hal – hal yang memberatkan : Dalam hal ini terdakwa dengan sengaja menggoreskan pisau
pada lengan korban, menusuk perut korban, serta menggoreskan pisau kekaki korban
sehingga menyebabkan korban mengalami luka dan meninggal dunia. Terdakwa masih
mempunyai kesempatan untuk membatalkan niatnya, namun tetap tidak ia pergunakan.
Hal – hal yang meringankan : Dalam hal meringankan ini, terdakwa bertanggung jawab
dan dengan tulus untuk menanggung biaya pemakaman korban menunggunakan dana
pribadinya. Serta akan menanggung biaya memberikan uang perbulan jajan kepada anak
korban sebesar 1.500.000, membiayai pendidikan anak korban hingga lulus kuliah dan
seorang anak yatim piatu.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini :
MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jember yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa Alexander Dwingga terbukti bersalah secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana ”dengan sengaja menghilangkan nyawa orang
lain dengan berencana dan melakukan penganiayaan yang menyebabkan orang lain
meninggal dunia dan luka berat.”
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Alexander Dwingga dengan pidana penjara
selama 13 (tiga belas) tahun.
3. Menyatakan barang bukti :
1. 1 (satu) buah pisau lipat warna hitam terdapat bercak darah
2. 1 (satu) buah jaket bermerek H&M berwarna hitam dengan saku terdapat bercak
darah, sobek tusukan pisau didaerah bagian depan dekat saku, dan goresan pisau
di bagian daerah lengan
3. 1 (satu) buah celana panjang hitam bermerek Trisset terdapat bercak darah dan
sobek goresan pisau
4. 1 (satu) buah ikat pinggang berwarna hitam tidak bermerek terdapat bercak darah
5. 1 (satu) buah baju kaos Uniclo berwarna kuning terdapat bercak darah dan sobek
tusukan pisau
6. 1 (satu) pasang sandal bermerek nevada terdapat bercak darah
7. 1 (satu) buah jam tangan bermerek G-SHOCK berwarna hitam terdapat bercak
darah
8. 1 (satu) buah helm bermerek honda warna hitam
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu
rupiah).
Demikian tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini, 15
Januari 2022.
(PLEDOOI)
UNTUK TERDAKWA :
Kebangsaan : WNI
Tempat tinggal : Perumahan Raya Indah Blok DD-51, Desa Jua, Kecamatan
Ringga, Kabupaten Jember, Jawa Timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengusaha
Pendidikan : S1 Akuntansi
Bahwa tidak terasa tahap demi tahap persidangan telah kita lalui bersama mulai dari
pembacaan surat dakwaan, eksepsi, putusan sela dan juga setelah mendengarkan
keterangan para saksi, baik saksi dari Jaksa Penuntut Umum, saksi dari Penasehat
Hukum, serta Surat Tuntutan No. Reg.Perkara : P-4671/O.2.23/Ep.1/12/2021 yang
dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum pada 15 Januari 2022
Adapun surat tuntutan penuntut umum yang antara lain menuntut supaya majelis hakim
Pengadilan Negeri Jember yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
menyatakan terdakwa Alexander Dwingga terbukti bersalah secara sah dan menyakinkan
melakukan tindak pidana yang melakukan, yang menyuruh-lakukan atau turut
melakukan perbuatan penggelapan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
340 dan 351 ayat (3) KUHP sebagaimana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum,
menjatuhkan pidana pada terdakwa Alexander Dwingga dengan pidana penjara selama
13 (tiga belas) tahun.
Bahwa tuntutan jaksa Penuntut Umum tersebut adalah tidak adil karena tuntutan jaksa
penuntut umum tersebut tidak didasarkan atas fakta persidangan, bahkan surat tuntutan
tersebut terkesan sebagai suatu imajinasi jaksa penuntut umum dalam persidangan yang
mulia ini.
Sehubungan surat tuntutannya jaksa penuntut umum tersebut maka kami selaku
Penasehat Hukum dari Terdakwa perkenankan akan menyampaikan NOTA
PEMBELAAN (PLEDOOI).
Bahwa untuk lebih mendekatkan kebenaran fakta-fakta yang telah diperoleh selama
berlangsungnya proses persidangan, maka dalam NOTA PEMBELAAN (PLEDOOI)
kami ini akan diuraikan menjadi 4 (empat) bagian, diantaranya:
I. DAKWAAN PENUNTUT UMUM.
II. FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN.
III. ANALISA YURIDIS.
IV. PERMOHONAN
V. KESIMPULAN.
I. DAKWAAN PENUNTUT UMUM.
Majelis Hakim, yang terhormat.
Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.
Bahwa terdakwa Alexander Dwingga telah dihadapkan dalam persidangan ini oleh
penuntut umum sebagaimana surat dakwaan No. Reg. Perkara : PDM – 1306 / EP.1 /
06 / 2021 tanggal 15 Januari 2022 dengan dakwaan sebagai berikut :
Dakwaan Kesatu : Pasal 340 ;
Atau Dakwaan Kedua : Pasal 338 ;
Atau Dakwaan Ketiga : Pasal 351 ayat (3) ;
1. Keterangan Saksi
Memberikan keterangan didepan persidangan dibawah sumpah pada pokoknya telah
menerangkan :
1. JANU : Pada pokoknya keterangan saksi sesuai BAP tanggal 30 November 2021;
sebelum memberikan keterangan dipersidangan saksi telah disumpah menurut
agama Islam, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi kenal dengan korban sebagai teman dekat korban----------
- Bahwa saksi mengetahui dari cerita korban bahwa istrinya berselingkuh
dengan terdakwa
- Bahwa saksi ditelpon oleh saksi 2 dan saksi 3 bahwa korban terkena
pembegalan
- Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa
- Bahwa saksi tidak mengetahui kejadian yang melukai korban yang dilakukan
oleh tersangka
2. ARKA : keterangan saksi pada pokoknya sesuai BAP tanggal 5 Desember 2021;
sebelum memberikan keterangan dipersidangan saksi telah disumpah menurut
agama Islam, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi tidak kenal dengan korban dan tersangka---------------------
- Bahwa saksi mengetahui korban mengalami luka
- Bahwa saksi tidak mengetahui kejadian terdakwa melukai korban
- Bahwa saksi melihat sebilah pisau tidak jauh dari korban
3. ARWAN : keterangan saksi pada pokoknya sesuai BAP tanggal 2 Desember 2021
; sebelum memberikan keterangan dipersidangan saksi telah disumpah menurut
agama Islam, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi tidak kenal dengan korban dan tersangka--------------------
- Bahwa saksi mengetahui korban mengalami luka
- Bahwa saksi tidak mengetahui kejadian terdakwa melukai korban
- Bahwa saksi melihat sebilah pisau tidak jauh dari korban
4. AYA : keterangan saksi pada pokoknya sesuai BAP tanggal 30 November 2021 ;
sebelum memberikan keterangan dipersidangan saksi telah disumpah menurut
agama Islam, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa saksi mengenal tersangka sebagai mantan kekasihnya------------
- Bahwa saksi mengenal korban sebagai suaminya
- Bahwa saksi tidak mengetahui tersangka ingin melukai korban
2. Keterangan Terdakwa.
Bahwa terdakwa Alexander Dwingga memberikan keterangan didepan persidangan pada
pokoknya menerangkan :
− Pada 21 November Saksi Aya mengakhir hubungannya dengan terdakwa.
− Bahwa terdakwa merasa emosi dan sangat marah kepada Korban karena terdakw
merasa bahwa akhirnya hubungan terdakwa dengan Saksi Aya adalah kesalahan dari
Korban, sehinga terdakwa berniat melukai Korban.
− Pada 23 November 2021 terdakwa memngikuti Korban yang akan pulang kerumah
dari toko milik Korban.
− Bahwa terdakwa sengaja menggoreskan satu (1) bilah pisau ke lengan Korban.
− Bahwa terdakwa kemudian musukan satu (1) bilah pisau ke perut Korban karena
Korban melakukan perlawanan.
− Bahwa terdakwa menggoreskan satu (1) bilah pisau ke kaki kanan Korban karena
Korban melakukan perlwanan.
3. Barang Bukti
Selama persidangan jaksa penuntut umum telah mengajukan barang bukti antara lain
berupa :
1. 1 (satu) buah pisau lipat warna hitam terdapat bercak darah
2. 1 (satu) buah jaket bermerek H&M berwarna hitam dengan saku terdapat bercak
darah, sobek tusukan pisau didaerah bagian depan dekat saku, dan goresan pisau
di bagian daerah lengan
3. 1 (satu) buah celana panjang hitam bermerek Trisset terdapat bercak darah dan
sobek goresan pisau
4. 1 (satu) buah ikat pinggang berwarna hitam tidak bermerek terdapat bercak darah
5. 1 (satu) buah baju kaos Uniclo berwarna kuning terdapat bercak darah dan sobek
tusukan pisau
6. 1 (satu) pasang sandal bermerek nevada terdapat bercak darah
7. 1 (satu) buah jam tangan bermerek G-SHOCK berwarna hitam terdapat bercak
darah
8. 1 (satu) buah helm bermerek honda warna hitam
Petunjuk
Dalam surat tuntutannya jaksa penuntut umum telah menyampaikan bukti petunjuk
dalam perkara ini dengan kesimpulan sebagai berikut : adanya persesuaian antara
keterangan saksi–saksi yang telah sumpah didepan persidangan yang diajukan penuntut
umum dan keterangan saksi yang diajukan penasehat hukum terdakwa dengan
keterangan terdakwa dan barang bukti ,bahwa terdakwa telah terbukti melakukan tindak
pidana pembunuhan berencana dan tindak pidana penganiayaan.
Bahwa yang dimaksud dengan unsur menghilangkan nyawa orang lain adalah
mengakibatkan kematian orang lain. Bahwa dalam hal ini memang terdakwa sangat jelas
melawan hukum untuk menghilangkan nyawa orang lain, namun tidak terbukti karena
pada saat itu terdakwa hanya ingin membuat korban Fadil meninggal. Karena Terdakwa
hanya ingin membuat Korban Fadil terluka.
Dengan demikian unsur "Dengan sengaja menghilangkan jiwa orang lain.” ini telah tidak
seluruhnya terbukti dan terpenuhi.
IV. PERMOHONAN
Untuk itu kami penasehat hukum sependapat dengan pendapat penuntut umum
menyatakan unsur-unsur dalam dakwaan yang lain Dakwaan Ketiga : Pasal 351 ayat (3)
KUHPidana tidak terbukti dan tidak perlu dibuktikan lagi.
Namun demikian Pendapat Penuntut Umum yang telah menyatakan Terdakwa telah
terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Dakwaan Kesatu :
Pasal 340 KUHP adalah merupakan pendapat yang sangat tidak tepat dan tidak berdasar
hukum. Untuk itu, pendapat Penuntut Umum yang demikian itu harus ditolak keras, karena
sama sekali tidak berdasarkan fakta yang terungkap selama dalam persidangan maupun
ketentuan hukum yang berlaku.
Sebagaimana yang telah kami uraikan di atas, bahwa berdasarkan azas hukum pidana
yang berlaku universal, seseorang tidak dapat dijatuhi pidana tanpa ada kesalahan atau “geen
straf zonder schuld”. Namun demikian, apabila kita perhatikan uraian dakwaan, pembuktian
sampai dengan adanya surat tuntutan, ternyata tidak ada upaya dari Penuntut Umum untuk
membuktikan di mana letak kesalahan Terdakwa.
Bahkan, kalau kita cermati, mulai dari kalimat pertama pada halaman pertama sampai
dengan kata terakhir yang ditutup dengan tanda tangan, pada kesimpulan Penuntut Umum
atau surat tuntutannya, tidak akan dapat kita temukan pembuktian dengan menunjuk saksi-
saksi yang mendukung bahwa Terdakwa telah bersalah. Yang ada hanyalah uraian unsur-
unsur rumusan delik dakwaan ketiga.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, kami selaku penasihat hukum terdakwa, mohon kepada
majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya menjatuhkan putusan
sebagal berikut:
1. Menyatakan terdakwa Salim Mukhlis tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan penuntut umum.
2. Membebaskan atau setidak-tidaknya melepaskan terdakwa dan segala dakwaan dan
tuntutan hukum.
3. Memulihkan, mengembalikan nama baik, harkat dan martabat terdakwa dalam
keadaan semula.
4. Membebankan biaya perkara kepada negara.
V.PENUTUP
Demikian, nota pembelaan dari kami kurang dan lebihnya, bilamana ada uraian kata
kurang berkenan, kami sampaikan mohon maaf yang setulus-tulusnya. Dengan penuh
harapan, apa yang telah kami sampaikan dalam dalam nota pembelaan kami ini benar-benar
dapat menjadikan bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam menjatuhkan putusannya.
Hormat Kami