Anda di halaman 1dari 12

KEJAKSAAN NEGERI SAMARINDA

P-42

“DEMI KEADILAN DAN KEBENARAN”

SURAT TUNTUTAN
No. Reg. Perk : PDM-268/SAMAR/04/2023

I. PENDAHULUAN

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Samarinda dengan memperhatikan


hasil pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama terdakwa :

Nama Lengkap : Mifftahur Rizky

Tempat Lahir : Samarinda

Umur/Tanggal Lahir : 21/29 Mei 2002

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Jakarta Blok R

Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SMK/SMA

PENAHANAN

- Ditahan oleh Penyidik (Rutan) :


Sejak Tanggal 22 Desember 2022 s/d Tanggal 10 Januari 2023
- Diperpanjang oleh Kejaksaan :
Sejak Tanggal 11 Januari 2023 s/d Tanggal 19 Februari 2023
- Diperpanjang oleh Ketua PN (Kesatu) :
Sejak Tanggal 20 Februari 2023 s/d Tanggal 21 Maret 2023
- Diperpanjang oleh Ketua PN (Kedua) :
Sejak Tanggal 22 Maret 2023 s/d Tanggal 20 April 2023
- Ditahan oleh Penuntum Umum :
Sejak Tanggal 03 April s/d Tanggal 22 April 2023

--- Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Samarinda Nomor :
308/Pid.B/2023/PN Smr tanggal 10 April 2023 dan surat Pelimpahan Perkara dari Penuntut
Umum pada Kejaksaan Negeri Samarinda Nomor B-1785/O.4.11.3/Eoh.2/04/2023 tanggal
10 April 2023 Terdakwa dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan sebagai
berikut:----------------------------------------------------------------------------------

Kesatu

------------------------ Bahwa ia terdakwa MIFFTAHUR RIZKY Bin Tony Simanjuntak pada hari
Selasa Tanggal 20 Desember 2022 sekira pukul 23.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu
waktu dalam bulan Desember 2022 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2022 bertempat di Jl.
Gatot Subroto Kelurahan Bandara Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda atau setidak-
tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Samarinda telah melakukan “dengan sengaja merampas nyawa orang lain”, perbuatan
mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bahwa pada waktu dan tempat tersebut diatas , terdakwa kumpul dan bergabung dengan
saksi Arie Jr alias Arie , Saksi Jainudin alias Ata , Iwan Setiawan alias dewa, Jenny dan korban
ENCEK DENDY kemudian korban ENCEK DENDY membahas tentang ketapel busur dan pada
saat itu terdakwa juga membawa ketapel dan korban ENCEK DENDY mengatakan bahwa
ketapel busur milik korban lebih baik dan cara menggunakannya lebih bagus dari ketapel
milik Terdakwa dan Korban ENCEK DENDY mengatakan bahwa ketapel milik Terdakwa bisa
cara menggunakan bisa melukai diri sendiri dan saat itu Terdakwa merasa perkataan korban
menyinggung perasaan Terdakwa dan Terdakwa juga merasa lebih tua dari korban
kemudian Terdakwa pulang dan mengajak teman Terdakwa juga ikut pulang sesampainya
dirumah, Terdakwa masih merasa kesal dan sakit hati kemudian untuk melampiaskan sakit
hati maka Terdakwa mengambil senjata senapan angin dan mengajak Saksi Rafli guna
berburu binatang agar sakit hati Terdakwa terlampiaskan, kemudian pada saat perjalanan
berburu Terdakwa melintas di warung Jalaln Gatsu Subroto dan melihat Korban ENCEK
DENDY kemudian Terdakwa berhenti dan turun dari sepeda motor merek Yamaha Mio
Nomor Polisi KT 2494 FB yang digunakan oleh Terdakwa dan Terdakwa mengatakan kepada
korban “apa maksud mu tadi meremehkan saya” lalu terdakwa melihat Korban ENCEK
DENDY berdiri dan menghunus 1 (satu) bilah badik lengkap dengan sarungnya terbuat dari
kayu dengan panjang sekitar 25cm dan mendatangi Terdakwa tetapi Saksi Rafli menghadang
atau menghalangi Terdakwa dan Korban ENCEK DENDY kemudian Terdakwa menarik Saksi
Rafli serta menembakkan dengan menggunakan 1 (satu) buah senapan angin jenis PCP
merek Viper ke arah dinding sebanyak 4 (empat) kali dengan tujuan untuk menakut-nakuti
Korban ENCEK DENDY lalu Terdakwa melihat Korban ENCEK DENDY berlari kejalan karena
tembakan awal Terdakwa, lalu Terdakwa memanggil Saksi Rafli yang saat itu berada di jalan
untuk kembali dan pada saat itulah Terdakwa sempat melihat Korban berlari dengan masih
menghunus badik hendak menikam Saksi Rafli dari belakang dan Terdakwa berteriak
“AWAS...” kemudian Terdakwa melakukan penembakan yang diarahkan ke korban dengan
menggunakan 1 (satu) buah senapan angin jenis PCP merek Viper ke arah depan tubuh
Korban ENCEK DENDY lari dan sempat Terdakwa kejar dan karena Terdakwa tidak dapat
mengejar Korban ENCEK DENDY , maka Terdakwa memilih pulang, dan pada saat perjalanan
pulang Terdakwa sempat melihat Korban ENCEK DENDY muntah darah;

Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa tersebut di atas saksi korban Encek Dendy
merasakan sakit sebagaimana dinyatakan dalam surat Visum Et Repertum No.
038/IKFMLTU2/XII/2022 tanggal 20 Desember 2022 yang dibuat dan ditanda tangani oleh
dr. Kristina Uli,Sp.F.M., selaku dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal di Rumah Sakit
Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda menyatakan bahwa pada hari selasa
tanggal 27 Desember 2022 telah memeriksa ENCEK DENDY dengan kesimpulan hasil
pemeriksaan yaitu terdapat luka tembak masuk arah dada sebelah kiri akibat senjata api,
resapan darah pada tulang sebelah kiri dan kandung jantung, sebab kematian korban di atas
akibat masuknya proyektil lewat dada kiri menembus iga kiri kedua bagian depan,
menyebabkan hancurnya paru-paru kiri dan bersarang diantara tulang belakang dan iga
keenam kiri belakang.

--Bahwa perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 338
KUHP -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Atau
Kedua

Bahwa ia terdakwa MIFFTAHUR RIZKY Bin Tony Simanjuntak pada hari Selasa Tanggal 20
Desember 2022 sekira pukul 23.30 wita atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
bulan Desember 2022 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2022 bertempat di Jl. Gatot
Subroto Kelurahan Bandara Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda atau setidak-tidaknya
pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Samarinda, yang melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan mati perbuatan mana
dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa pada waktu dan tempat tersebut di atas, teredakwa kumpul dan bergabung dengan
saksi, Jainudin alias Ata , Iwan Setiawan alias dewa, Jenny dan korban ENCEK DENDY
kemudian korban ENCEK DENDY membahas tentang ketapel busur dan pada saat itu
terdakwa juga membawa ketapel dan korban ENCEK DENDY mengatakan bahwa ketapel
busur milik korban lebih baik dan cara menggunakannya lebih bagus dari ketapel milik
Terdakwa dan Korban ENCEK DENDI mengatakan bahwa ketapel milik terdakwa bisa
menggunakan bisa melukai diri sendiri dan saat itu terdakwa merasa perkataan korban
menyinggung perasaan terdakwa dan terdakwa juga merasa lebih tua dari korban kemudian
terdakwa pulang dan mengajak teman terdakwa juga ikut pulang, sesampainya dirumah
terdakwa masih merasa kesal dan sakit hati kemudian untuk melampiaskan sakit hati maka
terdakwa mwngambil senapan angin dan mengajak saksi RAFLI guna berburu binatang agar
sakit hati terdakwa terlampiskan, kemudian pda saat dalam perjalanan berburu terdakwa
melintas di warung jalan gatot subroto dan melihat korban ENCEK DENDI kemudian
terdakwa berhenti dan turun dari seoeda motor merek yamaha mio nomor polisi KT 2494 FB
yang digunakan oleh terdakwa dan terdakwa mengatakan kepada korban “ apa maksudmu
meremehkan saya” lalu terdakwa melihat korban ENCEK DENDI berdiri dan menghunuskan
1 (satu) bilah badik lengkap dengan sarung terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 25cm
dan mendatangi terdakwa tetapi saksi RAFLI menghadangi dan korban ENCEK DENDI
kemudian terdakwa menarik saksi RAFLI. Serta menembakan dengan menggunakan 1 (satu)
buah senapan angin jenis PCP merek viper ke arah dinding sebanyak 4 (empat) kali dengan
tujuan menakut-nakuti korban ENCEK DENDI lalu terdakwa melihat korban ENCEK DENDI
berlari kejalan karena tembakan awal terdakwa, lalu terdakwa memanggil saksi RAFLI yang
saat itu berada di jalan untuk kembali dan pada saat itu terdakwa sempat berlari dengan
menghunus badik hendak menikam saksi RAFLI dari belakang dan terdakwa berteriak
“AWAS...” kemudian terdakwa melakukan penembakan yang di arahkan kekorban dengan
menggunakan 1 (satu) buah senapan angin jenis PCP merek viper ke arah depan tubuh
korban ENCEK DENDI, kemudian terdakwa melihat korban ENCEK DENDI lari dan sempat
terdakwa kejar dan karna tidak dapat mengejar korban ENCEK DENDI, maka terdakwa
memilih pulang, dan pada saat perjalanan pulang terdakwa sempat melihat korban ENCEK
DENI muntah darah;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban ENCEK DENDI mengalami luka tembak dibagian
dada dan meninggal dunia sebagaimana visum Et Repertum dari RSUD A.Wahab Sjahranie
samarinda dengan nomor : 038/IKFML/TU2/XII/20022 tanggal 27 desember 2022 yang di
buat dan ditandatangani oleh dr. kristina Ui, Sp.F.M selaku dokter spesialis Forensik, telah
dilakukan pemeriksaan di luar dan dalam terhadap korban jenazah laki-laki umur dua puluh
tahun, panjang tubuh seratus enam puluh sentimeter,zakar di sunat. Pada pemeriksaan
ditemukan:

1. luka tembak masuk ada dada sebelah kiri akibat senjata api;

2. resapan darah pada tulang sebelah kiri dan kantung jantung;

3. sebab kematian korban diatas akibat pendarahan yang di sebabkan masuknya proyektil
lewat dada kiri menembus iga kiri kedua bagian depan, menyebabkan hancurnya paru-paru
kiri dan bersarang di antara tulang belakang dan iga keenam kiri belakang;

----------------Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan di ancam pidana dalam pasal


351 ayat (3) KUHP
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------

II. FAKTA-FAKTA YANG TERUNGKAP DIPERSIDANGAN :


--- fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara berturut-turut
berupa Keterangan Saksi-Saksi, Surat, Barang Bukti, dan Keterangan Terdakwa Petunjuk
sebagai berikut :---------------------------------------------

A. Keterangan Saksi-Saksi :
1. ARIE ABDUR RAHMAN tempat/tanggal lahir : Samarinda, 31 Januari 2001, jenis
kelamin : Laki-Laki, Agama : Islam, Pekerjaan : Gojek , Kewarganegaraan : Indonesia,
Alamat KTP : JL. Asparagusnam Perum Bengkuring, Kec. Samarinda Utara,
Dibawah sumpah dibacakan dipersidangan pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
- Bahwa benar saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa benar pada hari Selasa tanggal 20 Desember 2022 sekitar pukul 23.30
Wita bertempat di jalan Gatot Subroto Kelurahan Bandara Kecamatan Sungai
Pinang Kota Samarinda tepatnya didepan kantor LBN (Laskar Borneo Nusantara),
telah terjadji kejadian pembunuhan atau penganiayaan yang dilakukan oleh
Terdakwa kepadan Korban ENCEK DENDY.
- Bahwa pada hari Selasa tanggal 20 Desember 2022 sekira pukul 22.00 Wita
bertempat di Jalan Gatot Subroto kelurahan Bandara Kecamatan Sungai Pinang
Kota Samarinda pada kios rokok di pinggir jalan, saksi Arie Abdur Rahman als Arie
dan teman-teman duduk sambil ngobrol dimana ada saksi Arie Abdur Rahman als
Arie, Jainudin als Ata, saksi Nurul Hikmah, sdr Andi Kumpai, Dewa, Iis, Jenny,
Korban Encek Dendy, Terdakwa dan temannya dimana situasinya sebentar pergi
dan sebentar kembali, sehingga korban Encek Dendy dan Terdakwa membahas
soal ketapel busur, yang keduanya tidak saling mengalah menyoalkan yang
terbaik dan penggunaan yang benar tentang ketapel busur dan dikarenakan
suara korban Encek Dendy keras, dimungkinkan Terdakwa tersinggung
dikarenakan merasa tua usia, akhirnya terdakwa pulang dengan temannya,
kemudian sekira pukul 22.30 Wita Terdkawa datang berboncengan dengan
temannya dan langsung turun dari kendaraan dan mengatakan “apa maksudmu
tadi menghina saya” lalu korban Encek Dendy berdiri dan mengambil pisau badik
dan mendatangi Terdakwa tetapi ada orang yang menghalangi kemudian orang
tersebut ditarik oleh Terdakwa dan kemudian Terdakwa menembak peringatan
sekitar lebih 2 kali, lalu korban Encek Dendy dan orang tersebut berlari kejalan,
kemudian saksi Arie Abdur Rahman als Arie sempat melihat korban Encek Dendy
yang masih membawa badik mengejar orang tersebut untuk menikam dari
belakang, kemudian spontan Terdakwa menembak Korban Encek Dendy,
kemudian Korban Encek Dendy kabur dan sempat dikejar tetapi tidak dapat,
maka Terdakwa mengajak temannya untuk pergi dari tempat tersebut
menggunakan sepeda motor, dirasa sudah aman Korban Encek Dendy keluar dari
tempat persembunyian dengan memegang dada dan Saksi Arie Abdur Rahman
als Arie bermaksud menjemput untuk Saksi antar pulang, namun yang saksi Arie
Abdur Rahman Als Arie liat dari mulut korban Encek Dendy menyemburkan
darah, atas kondisi tersebut saksi Arie Abdur Rahman als Arie membonceng
Korban Encek Dendy menuju kerumah sakit AWS Kota Samarinda, hingga di Jalan
Perniagaan Saksi Arie Abdur Rahman Als Arie rasakan korban sudah lunglai
duduk di belakang setibanya di UGD AWS Kota Samarinda dipastikan sudah
meninggal dunia.
- Bahwa penyebab permasalahan adalah keduanya membahas dan berdebat
bagaimana cara yang bagus membuat ketapel busur dan cara menggunakan,
hingga terjadi perdebatan yang berujung Terdakwa tersinggung.
- Bahwa posisi Terdakwa turun dari sepeda motor kemudian menembak sekitar 4
(empat) kali kearah tembok guna memperingatkan korban Encek Dendy,
kemudian menembak sekali pada saat di jalan pada saat korban Encek Dendy
akan menikam teman Terdakwa.
- Bahwa setelah dikantor polisi barulah Saksi Arie Abdur Rahman als Arie bahwa
orang yang setempat menghalangi adalah Saksi Rafli tetapi Saksi Arie Abdur
Rahman als Arie tidak kenal dengan yang bersangkutan.
- Bahwa tidak ada keterangan yang perlu saksi tambahkan dan keterangan
tersebut sudah benar semua dan yang sebenarnya.
- Tanggapan terdakwa : Atas keterangan Saksi, Terdakwa membenarkan.

2. Rafli tempat/tanggal lahir : Samarinda, 19 Desember 2000 , jenis kelamin : Laki-Laki,


Agama : Islam, Pekerjaan : Swasta , Kewarganegaraan : Indonesia, Alamat KTP : JL.
Pemuda 3 Blok D Kec Sungai Pinang.
Dibawah sumpah dipersidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ;
- Bahwa pada hari Selassa tanggal 20 Desember 2022 sekira pukul 23.30 WITA
bertempat di Jalan Gatot Subroto Kelurahan bandara Kecamatan Sungai Pinang Kota
Samarinda tepatnya di warung dekat PUB Celcius, Terdakwa yang merupakan paman
Saksi Rafli telah melakukan penganiayaan hingga menyebabkan Korban Encek Dendy
meninggal dunia.
- Bahwa pada saat kejadian Saksi Rafli berada dirumah keluarga Saksi Rafli, Saksi Rafli
dijemput dengan menggunakan sepeda motor yamaha mio M3 oleh Terdakwa guna
diajak untuk berburu dengan menggunakan senapan yang dibawa oleh Terdakwa
kemudian kami sempat mampir di warung di Jalan Gatot Subroto dekat Pub Celcius,
kemudian pada saat kami turun dari sepeda motor Saksi Rafli melihat ada orang yang
tiba-tiba mencabut pisau badik dan mendatangi Terdakwa lalu Saksi Rafli segera
menghalangi orang tersebut tetapi Saksi Rafli ditarik oleh Terdakwa, kemudian
Terdakwa melakukan penembakan kearah tembok sekitar 4 (empat) kali, atas hal
terebut Saksi Rafli segera menghindar menjauh dan orang tersebut yang kemudian
Saksi Rafli ketahui adalah korban Encek Dendy juga sempat menjauh ke arah jalan,
kemudian Saksi Rafli dipanggil oleh Terdakwa dan saat itulah Saksi Rafli mendengar
teriakan Terdakwa “AWAS” dan Saksi Rafli melihat Terdakwa spontan menembak
dan Saksi Rafli sempat kaget ternyata Korban Encek Dendy mengejar Saksi Rafli
dengan menggunakan pisau dengan maksud menikam Saksi Rafli dari belakang tanpa
Saksi Rafli ketahui sehingga Terdakwa spontan menembak ke arah orang tersebut,
kemudian orang tersebut melarikan diri kemudian Terdakwa sempat melakukan
pengejaran tetapi kemudian berhenti dan kembali menuju Saksi ASLIM yang masih
didepan warung dan kemudian kami pergi dari tempat tersebut dan pada saat
berada diatas sepeda motor arah pulang Saksi ASLIM sempat melihat Korban Encek
Dendy muntah darah, tetapi kami tidak mendatangi Korban Encek Dendy melainkan
langsung pulang kemudian barulah pada keesokan harinya Saksi Rafli mendapatkan
kabar jika Korban Encek Dendy telah meninggal.
- Bahwa Terdakwa melakukan penembakan tersebut secara spontan saja
dikarenakan saat itu, Saksi Rafli akan ditikam oleh Korban Encek Dendy dengan
menggunakan pisau badik sehingga Terdakwa langsung melakukan penembakan
guna menyelamatkan Saksi Rafli dari tikaman Korban Encek Dendy sedangkan untuk
apakah sebelumnya ada permasalahan antara Terdakwa dengan Korban Encek
Dendy, Saksi Rafli tidak tahu.
- Bahwa tidak ada keterangan yang perlu saksi tambahkan dan keterangan tersebut
sudah benar semua dan yang sebenarnya.
Tanggapan terdakwa : Atas keterangan Saksi, Terdakwa membenarkan.

SAKSI A DE CHARDE

KETERANGAN TERDAKWA

Surat :

---Dalam persidangan telah diajukan alat bukti surat berupa :


--------------------------------------------------

- Berdasarkan Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban STEVEN PONTO mengalami Luka
tembak dibagian dada dan meninggal dunia sebagaimana Visum Et Repertum dari RSUD A.
Wahab Sjahranie Samarinda dengan Nomor: 038/IKFML/TU2/XII/2022 tanggal 27 Desember
2022 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Kristina Uli, Sp.F.M selaku Dokter Spesialis
Forensik, tlah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap korban jenazah laki-laki umur
tiga puluh tahun, panjang tubuh seratus enam puluh sentimeter, zakar disunat. Pada
pemeriksaan ditemukan:

1. Luka tembak masuk ada dada sebelah kiri akibat senjata api

2. Resapan darah pada tulang sebeah kiri dankandung jantung.


3. Sebab kematian korban diatas akibat pendarahan yang disebabkan masuknya proyektil
lewat dada kiri menembus iga kiri kedua bagian depan, menyebabkan hancurnya paru-paru
kiri dan bersarang diantara tulang belakang dan iga keenam kiri belakang.

Barang Bukti :
barang bukti yang diajukan dalam persidangan yaitu :
- 1 (satu) buah senapan angin jenis PCP merk Viper
- 11 (sebelas) butir amunisi caliber 4,5 Milimeter
- 1 (satu) buah ketapel kayu
- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio KT 2494 FB,
- 1 (satu) bilah badik lengkap dengan sarungnya terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 25
Cm

-------Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut
hukum berdasarkan Penetapan PN Samarinda No.1146/Pen.Pid.Sit/2022/PN Smr Tanggal 29
Desember 2022 dan Penetapan PN Samarinda No.86/PenPid.B-SITA/2023/PN Smr Tanggal
30 Januari 2023 serta dan Penetapan PN Samarinda No.143/PenPid.B-SITA/2023/PN Smr
Tanggal 16 Februari 2023, karena itu dapat digunakan untuk memperkuat
pembuktian.------------------------------------------------------------------

-------Majelis Hakim telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada terdakwa dan atau
saksi-saksi, oleh yang bersangkutan telah
membenarkannya.------------------------------------------------------------------

Petunjuk.

-------Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan yang diperoleh dari keterangan


saksi-saksi dengan dihubungkan Surat, keterangan terdakwa dan Barang bukti yang disita,
dimana antara keterangan yang satu dengan yang lainnya saling bersesuaian dan
dibenarkan terdakwa, maka berdasarkan pasal 188 ayat (1), (2) KUHAP diperoleh alat bukti
PETUNJUK yang menandakan telah terjadi tindak pidana Dengan Sengaja Merampas Nyawa
Orang Lain, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338
KUHP.-------------------------------------------------------------------------------

ANALISIS/PEMBAHASAN YURIDIS

Sdr. Hukum Ketua Majelis yang terhormat,

Sdr. Para Hakim Anggota Majelis yang terhormat,

Setelah mengemukakan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan ini yang pada
dasarnya merupakan perwujudan dan ungkapan atau serangkaian perbuatan terdakwa sendiri,
maka sampailah pada analisa hukum yang aakan memberikan pandangan tentang persoalan
apakah fakta-fakta yang telah dikemukakan di atas dapat terbukti serta perbuatan pidana apa
yang telah dilakukan terdakwa.
Untuk dapat dikatakan bahwa terdakwa telah terbukti melanggar pasal-pasal yang
didakwakan, maka perbuatan yang terbukti harus pula memenuhi unsur-unsur dari pasal
tersebut.

Unsur-Unsur pidana yang didakwakan sebagaimana surat dakwaan kami yakni Pasal 351 ayat
(3) KUHP, maka kami akan membuktikan dakwaan yang terbukti di persidangan yaitu
dakwaan Kesatu Pasal 338 KUHP, adalah dengan unsur – unsur sebagai berikut :

1. Unsur “BARANG SIAPA”

Unsur Barang Siapa merupakan penunjukan kata ganti orang sebagai subyek/pelaku dari
tindak pidana. Terungkap di persidangan berdasarkan keterangan para saksi dan keterangan
terdakwa dan barang bukti diperoleh fakta bahwa benar Terdakwa MIFFTAHUR RIZKY
BIN TONY SIMANJUNTAK adalah pelaku dari tindak pidana yang didakwakan. Dan
terhadap terdakwa selama proses perkara ini dari tingkat penyidikan sampai dengan
pemeriksaan dipersidangan terdakwa mampu dengan tegas menanggapi setiap pertanyaan
yang diajukan kepadanya baik oleh penyidik, Hakim, Penuntut Umum. Bahwa dalam diri
terdakwa tidak ditemukannya adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf yang dapat
menghapuskan sifat pidananya serta adanya kemampuan bertanggung jawab pada diri
terdakwa.

Dengan demikian unsur ini telah terbukti secara sah meurut hukum,

2. Unsur “dengan sengaja merampas nyawa orang lain” :

Berdasarkan keterangan saksi-saksi keterangan terdakwa, dan Surat diperoleh fakta hukum
pada hari Selasa tanggal 20 Desember 2022 sekira pukul 23.30 bertempat di jl. Gatot Subroto
Kelurahan Bandara Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda tepatnya di pinggir jalan,
Terdakwa kumpul dan bergabung denagn Arie Jr als Arie, Saksi Jaiudin als ATA, IWAN
SETIAWAN Als Dewa, Sdr. JENNY dan Korban ENCEK DENDY kemudian korban
ENCEK DENDY membahas tentang ketapel busur dan saat itu Terdakwa Juga membawa
ketapel dan korban ENCEK DENDY mengatakan bahwa ketapel busur milik korban lebih
baik dan cara menggunakannya lebih bagus dari ketapel milik Terdakwa dan Korban ENCEK
DENDY mengatakan bahwa ketapel milik Terdakwa bisa cara menggunakan bisa melukai
diri sendiri dan saat tu Terdakwa merasa perkataan korban menyinggung perasaan Terdakwa
dan Terdakwa juga merasa lebih tua dari korban kemudian Terdakwa pulang dan mengajak
teman Terdakwa juga ikut pulang sesampainya dirumah, Terdakwa merasa kesal dan sakit
hati kemudian untuk melampiaskan sakit hati maka terdakwa mengambil senjata senapan
angina da mengajak Saksi RAFLI guna berburu binatang agar sakit hati Terdakwa
terlampiaskan, kemudian pada saat dalam perjalanan berburu Terdakwa melintas di warung
Jalan Gatot Subroto dan melihat Korban ENCEN DENDY kemudian Terdakwa berhenti dan
turun dari sepeda motor merk Yamaha Mio Nomor Polisi KT 2494 FB yang digunakan oleh
Terdakwa dan Terdakwa mengatakan kepada korban “apa maksud mu tadi meremehkan
saya” lalu Terdakwa melihat korban ENCEK DENDY berdiri dan menghunus 1 (sati) bilah
badik lengkap dengan sarungnya terbuat dari kayu dengan panjag sekitar 25 Cm dan
mendatangi Terdakwa tetapi Saksi Rafli mengahadang atau menghalangi Terdakwa dan
Korban ENCEK DENDY kemudian Terdakwa menarik Saksi Rafli serta menembakan
dengan menggunakan 1 (satu) buah senapan angina jenis PCP merk Vier kearah dinding
sebagnayk 4 (empat) kali dengan tujuan untuk menakut – nakuti Korban ENCEK DENDY
lalu Terdakwa melihat Korban ENCEK DENDY berlari kejalan karena tembakan awal
Terdakwa, lalu Terdakwa memanggil Saksi Rafli yang saat itu berada di jalan unutk kembali
dan pada saat itulah Terdakwa sempat melihat Korban berlari dengan masih menghunus
badik hendak menikam Saksi ENCEK DENDY dari belakang dan Terdakwa berteriak
“AWAS…” kemudian Terdakwa melakukan penembakan yang diarahkan ke korban dengan
menggunakan 1 (satu) buah senapan agin jenis PCP merek Viper kea rah depan tubuh korban
ENCEK DENDY, kemudian Terdakwa melihat korba ENCEK DENDY lahi dan sempat
Terdakwa kejar dank arena tidak Terdakwa dapat mengejar korban ENCEK DENDY, maka
Terdakwa memilih pulang dan pada saat perjalanan pulang Terdakwa sempat melihat Korba
ENCEK DENDY muntah darah;

Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban ENCEK DENDY mengalami Luka tembak
dibagian dada meninggal dunia sebagaimaa Visum Et Repertum dari RSUD A. Wahab
Sjahranie Samarinda dengan Nomor : 038/IKFML/TU2/XXI/2022 tanggal 27 Desember
2022 yang dibuat dan ditandatagani oleh Dr. Kristina Uli, Sp.F.M selaku Dokter Forensik,
tlah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam terhadap korban jenazah laki-laki umur tiga puluh
tahun, panjang tubuh seratus enam puluh sentimeter, zakar disunat, pada pemeriksaan
ditemukan:

1. Luka Tembak masuk ada dada sebelah kiri akibat senjata api,
2. Resapan darah pada tulang sebelah kiri dan kandung jantung,
3. Sebab kematian korban diatas akibat pendarahan yang disebabkan masuknya proyektil
lewat dada kiri menembus iga kiri kedua bagian depan, menyebabkan hancurnya paru-
paru kiri dan bersarang diantara tulang belakang dan iga keenam kiri belakang.

Dengan demikian unsur ini telah terbukti secara sah menurut hukum.

--------Berdasarka uraian-uraian tersebut diatas, maka terdakwa telah terbutki secara sah dan
meyakinka telah melakukan tindak pidana dengan sengaja merampas nyawa orang lain
sebagimana diatur dan di ancam pidana dalam Pasal 338 KUHP, dan pada diri terdakwa tidak
ditemukan alasan pembenar ataupun alasan pemaaf sehingga Terdakwa dapat dikenakan
pertanggung jawaban Pidana------------------------------------------------------------------------------

III. TUNTUTAN PIDANA


------ sebelum kami sampai kepada tuntutan pidana atas diri terdakwa,
perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan
dalam mengajukan tuntutan pidana, yaitu : -------------------------------------------------

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan terdakwa menimbulkan keresahan pada masyarakat


2. Perbuatan terdakwa sadis karena menembak korban sebanyak 4 kali
3. Perbuatan terdakwa menimbulkan penderitaan yang mendalam dan berkepanjangan
bagi keluarganya
4. Keadaan memberatkan lain yang bersifat kasuistis berdasarkan fakta persidangan
atau faktor pertimbangan lain yang diatur dalam perundang-undangan

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berlaku sopan di persidangan


2. Terdakwa mengakui perbuatannya
3. Terdakwa belum pernah dihukum
4. Terdakwa menyesali perbuatannya

----- setelah mempertimbangkan keadaan yang memberatkan dan yang meringankan diri
terdakwa , kami Penuntut Umum dalam perkara ini dengan memperhatikan segala
ketentuan perundang-undang yang bersangkutan.

-----------------------------------------------------MENUNTUT-----------------------------------------------------

Supaya Hakim Pengadilan Negeri Samarinda yang memeriksa dan mengadili perkara
ini Memutuskan :

Menyatakan Terdakwa MIFFTAHUR RIZKY BIN TONY SIMANJUNTAK


bersalah telah melakukan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian
sebagaimana diatur dalam Pasal 351 ayat (3) KUHP.

Menjatuhkan pidana bagi terdakwa MIFFTAHUR RIZKY dengan hukuman penjara


7 (Tujuh Tahun Penjara)

Menyatakan barang bukti berupa :

1. 1 (satu) buah senapa angina jenis PCP merk Viper;


2. 11 (Sebelas) butir amunisi caliber 4,5 Milimeter;
3. 1 (satu) buah ketapel kayu;
4. 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio KT 2494 FB;
5. 1 (satu) bilah badik lengkap denga sarungnya terbuat dari kayu dengan panjang
sekitar 25 Cm;

Menetapkan bahwa terdakwa dibebani biaya perkara Rp. 1000,- (Seribu Rupiah).
Demikian Tuntutan Pidana ini kami bacaka dimuka persidangan yang terbuka untuk umum
pada hari apa, tanggal berapa bulan berapa tahun berapa

Samarinda, Tanggal bulan tahun


Penuntut Umum
ANINDIA JULIANTI MARSHANDA., S.H., M.H
KEPALA KEJAKSAAN NEGERI SAMARINDA
NIP. 2011102432069

Anda mungkin juga menyukai