Pengadilan Negeri Kota Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana pada
tingkat pertama dengan pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut
dibawah ini dalam perkara terdakwa:
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Cikawao
Pekerjaaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA
Menimbang, bahwa terdakwa telah didakwa oleh dengan dakwaan tunggal oleh Jaksa Penuntut
Umum dalam Surat Dakwaannya Nomor Reg. Perk : PERKARA : PDM –
123/BANDUNG/03/2022 tanggal 10 Januari 2023 yang dibacakan pada hari Rabu, tanggal 12
Januari 2023 berisikan hal-hal sebagai berikut:
Bahwa ia Terdakwa Ahmad Setiawan pada suatu hari pada bulan 01 Oktober 2022, Bersama
temannya sedang berada di steak cikawao yang beralamat di Jalan Lengkong Besar No. 09
Kecamatan Lengkong Besar Kelurahan Cikawao Kota Bandung atau setidak‐tidaknya di
tempat lain yang termasuk di dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Kota Bandung yang
berwenang memeriksan dan mengadili.
Bahwa terdakwa Bersama temanya sedang menongkrong di waroeng steak dihampiri oleh
pengamen yang Bernama andi Bersama temanya.
Bahwa andi yakni terdakwa mengamen dan memaksa terdakwa untuk memberikan sejumlah
uang atas imbalanya korban mengamen.
Bahwa terdakwa tidak memberikan sejumlah uang tetapi korban memukul terdakwa dengan
gitar yang dibawanya.
Bahwa terdakwa terpaksa menusuk perut korban dengan pisau yang berada di meja yakni pisau
steak.
Bahwa korban terjatuh dan bersimbah darah lalu teman korban meminta terdakwa untuk
menelpon ambulan untuk membawa korban yang terjatuh dan tak berdaya
Bahwa teman korban lari meninggalkan korban yang sudah tergeletak di bawah lalu ambulance
dating untuk membawa korban ke RS SANTOSA.
Bahwa pada saat dibawa korban meninggal dunia karna kehabisan darah dan setelah itu
terdakwa menyerahkan diri ke kantor polisi setempat untuk mengakui perbuatanya.
Perbuatan terdakwa diancam dengan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP karena
telah memenuhi unsur dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain.
Menimbang, bahwa para saksi yang diajukan masing-masing telah disumpah menurut
agamanya di muka persidangan ini dan pada pokoknya telah memberikan keterangan sebagai
berikut :
Saksi Bagdja Supartini , di bawah sumpah sebagai saksi a de charge I yang pada intinya
menerangkan:
Bahwa Saksi melihat terdakwa sedang duduk bersma teman temanya di waroeng steakcikawao
Bahwa Saksi melihat bahwa korban menghampiri terdakwa untuk mengamen bersamatemanya
Bahwa Saksi melihat bahwa terdakwa memberikan sejumlah uang dengan cara dilempar
kepada korban
Bahwa saksi melihat terdakwa langsung menusuk pisau kepada korban berkali kali
Bahwa Saksi melihat terdakwa tidak menunjukan ekspresi yang menyesal sehingga terdakwa
membiarkan korban tergeletak di lantai hingga saksi menghampiri untuk mengangkan korban
Bahwa Saksi melihat korban sempat melarikan diri tetapi dihalangi oleh pengunjung di tempat
kejadian
Bahwa Saksi meminta untuk ikut dalam mengantarkan korban ke rs serta menyerahkan diri ke
kantor kepolisian
Saksi Toni Saepulloh di bawah sumpah sebagai saksi a de charge I yang pada intinya
menerangkan :
Bahwa terdakwa benar pada tanggal 23 september 2022 datang bersama teman temannya ke
waroeng steak cikawao
Bahwa benar korban menghampiri terdakwa untuk mengamen dan memaksa terdakwa untuk
memberikan sejumlah uang terhadap korban
Bahwa saksi melihat korban memukul menggunakan gitar terhadap terdakwa
Bahwa Saksi benar melihat kejadian anatara terdakwa dengan korban berkelahi hingga terjadi
penusukan menggunakan pisau oleh terdakwa
Bahwa Saksi terpaksa melakukan penusukan terhadap korban dikarnakan korban memberikan
ancaman terhadap terdakwa
Bahwa Saksi melihat bahwa terdakwa menusuk korban dengan menggunakan pisau yang ada
di meja makan terdakwa
Bahwa Saksi melihat korban terkapar di bawah dengan berlumuran darah setelah di tusuk oleh
terdakwa
Bahwa saksi menyaksikan bersama terdakwa bahwa korban menghembuska nafas terakhirnya
di dalam ambulance
Menimbang pada pokoknya Terdakwa yakni Ahmad Setiawan bin jaenudin menerangkan
sebagai berikut :
Bahwa terdakwa membenarkan pada tanggal 23 september 2022 terdakwa bersama teman
teman berada di waroeng steak cikawao
Bahwa terdakwa membenarkan ada yang menghampiri terdakwa yakni korban bersama
temanya untuk mengamen terdakwa meyakini bahwa korban bersama temannya sedang dalam
keadaan mabuk
Bahwa terdakwa melihat korban bersama temnya bersikap arogan - bahwa terdakwa
menyangkal penyataan yang diberikan saksi JPU bahwa terdakwa tidak memeberikan uang
terhadap korban secara di lempar
Bahwa terdakwa merasa kesal karna korban memukul kepala terdakwa secara tiba tiba dengan
menggunakan gitar
Bahwa terdakwa terpaksa melakukan penusukan terhadap korban karna ingin melindungi diri
dari serangan korban
Bahwa terdakwa menyangkal terhadap keterangan JPU mengenai melarikan diri yakni
terdakwa setelah terjadi penusukan terhadap korban langsung menghuungi ambulance untuk
membawanya ke RS
Bahwa Terdakwa bersama teman teman di dalam ambulance menyaksikan hembusan terakhir
dari korban
Menimbang, selanjutnya bahwa barang bukti dalam perkara ini adalah sebagai berikut;
1) Gitar Korban
2) Pisau Terdakwa
3) Pakaian Terdakwa ( Celana Berwarna Hitam Baju Putih ) 4) Topi Terdakwa 5) Jam
Tangan Terdakwa
4) Garpu Terdakwa
5) Sendok Terdakwa
6) Piring Terdakwa
7) Pakaian Korban ( Celana Berwarna Hitam Baju Kuning )
8) Sepatu Korban
9) Meja
10) Kursi
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti tersebut telah dilakukan penyitaan secara sah
menurut hukum dan setelah diteliti oleh Majelis Hakim kemudian diperlihatkan kepada saksi-
saksi serta terdakwa, sehingga keberadaannya dapat diterima sebagai barang bukti dalam
perkara ini;
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dalam Tuntutan Pidananya No. Reg Perk. :
819/Pid.B/2022/Pn Bdg, Tanggal 12 Januari 2023 yang dibacakan pada hari Rabu tanggal 12
Januari 2023 pada
Supaya Hakim Pengadilan Negeri Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :
1) gitar korban
2) pisau terdakwa
4) topi terdakwa
6) garpu terdakwa
7) sendok terdakwa
8) piring terdakwa
11) meja
12) kursi
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum menyatakan tetap pada hal-hal yang telah
dikemukakan sebelumnya sedangkan Terdakwa menyatakan tetap pada hal-hal yang telah
dikemukakan dalam Pledoi sebelumnya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan
tunggal dimana berdasarkan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan Majelis Hakim
memilih untuk membuktikan dakwaan Jaksa Penuntut Umum yaitu Pasal 359 KUHP yang
mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) berbunyi “Barang siapa karena
kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara
paling lama 5 tahun atau pidana kurungan paling lama 1 tahun.”
Dengan demikian maka tugas kami selaku Penuntut Umum adalah untuk membuktikan
dakwaan tersebut. Menurut kami sebagaimana faktor-faktor yangdiperoleh dimuka
persidangan, maka kami selaku Penuntut Umum berkeyakinan bahwa dari semua dakwaan
kami tersebut sangat beralasan dan cukup bukti yakni Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) yang mana unsur-unsurnya sebagai berikut :
Unsur ini dibuktikan berdasarkan fakta dan bukti persidangan yang menunjukan bahwa
Terdakwa melakukan kesalahanya yang menyebabkan kroban meninggal dunia. Hal-hal yang
meringankan: − Terdakwa belum pernah dihukum
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri terdakwa telah dikenakan penangkapan dan
penahanan yang sah, maka berdasarkan Pasal 22 ayat (4) KUHAP masa penangkapan dan atau
penahanan tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa ditahan dan penahanan terhadap diri terdakwa
dilandasi alasan yang cukup dan tidak ada alasan untuk mengalihkan ataupun untuk
menangguhkan penahanan tersebut, maka berdasarkan Pasal 193 ayat (2) sub b KUHAP, maka
perlu ditetapkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan;
1. Menyatakan terdakwa Ahmad Setiawan binSuratman telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana tersebut dalam Pasal 359
KUHP;
2. Menjatuhkan pidana penjara selama 6 tahun di potong masa penahanan
3. Menetapkan barang bukti berrupa :
1) gitar korban
2) pisau terdakwa
3) pakaian terdakwa ( celana berwarna hitam baju putih )
4) topi terdakwa
5) jam tangan terdakwa
6) garpu terdakwa
7) sendok terdakwa
8) piring terdakwa
9) pakaian korban ( celana berwarna hitam baju kuning )
10) sepatu korban
11) meja
12) kursi
4. Menetapkan bahwa terdakwa dibebani biaya perkara Rp. 1000,- (seribu rupiah)
Demikianlah diputuskan dari hasil permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini senin tanggal
20 maret 2022 oleh kami sharul maunia nainggolan S.H.,M.H sebagai Hakim Ketua, Jaswita
Anggraeni S.H.,M.H dan Tania Putri Syahrina S.H.,M.H masing-masing sebagai Hakim
Anggota berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bandung Nomor :
819/Pid.B/2022/Pn Bdg Tanggal 29 Desember 2022 tentang penunjukan Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara tersebut, putusan mana oleh Hakim Ketua diucapkan pada
hari ini juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri para Hakim
anggota, dan dibantu oleh Akbar Tasyrullah S.H sebagai panitera pengganti dan dihadiri pula
oleh Trini Syahlawinata S.H.,M.H sebagai Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Bandung dan Tim penasehat hukum terdakwa.
Hakim – Hakim Anggota Hakim Ketua