“UNTUK KEADILAN”
SURAT TUNTUTAN
No. Reg. Perkara : 930/Pid.B/2023/PN-JKTSL
Jaksa pada Kejaksaan Negeri Purwakarta, yang bertindak selaku Penuntut Umum, setelah
memperhatikan hasil pemeriksaan di dalam persidangan yang memeriksa dan mengadili atas nama Terdakwa:
Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 17 April 2023 terdakwa
dihadapkan kedepan persidangan dengan dakwaan berbentuk Tunggal sebagaimana telah kami bacakan
dimuka persidangan tanggal 20 Maret 2023 sebagaimana terlampir dalam surat pidana ini yakni dakwaan “Pasal
351 ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan Berat.”
KETERANGAN SAKSI
KETERANGAN TERDAKWA
BARANG BUKTI
Di dalam perkara ini terdapat barang bukti berupa:
1. Sepatu yang di gunakan oleh terdakwa untuk menendang korban.
2. Satu buah handphone yang di gunakan terdakwa untuk berkomunikasi
3. Satu unit mobil Rubicon yang di gunakan terdakwa untuk mencari korban
- Unsur kesengajaan
Yang dimaksud dengan kata “kesengajaan” di sini berarti bahwa seseorang dengan sengaja melakukan suatu
tindak pidana tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya.
Bahwa terdakwa Mario Dandi Saytriyo kiranya sudah jelas dan terbukti bahwa ia subjek pelaku yang dengan
kesengajaannya melakukan tindak pidana, berdasarkan fakta persidangan bahwa terdakwa dalam keadaan
sadar dan sengaja mecari keberadaan korban melalui barang bukti ponsel yang di temukan di TKP dan juga
dengan sengaja melakukan aksi penganiayaannya tanpa belas kasihan kepada korban.
- Unsur Perbuatan Melukai Berat
Yang dimaksud dengan kata “Perbuatan Melukai Berat” berarti bahwa akibat dari perbuatan seseorang dalam
melakukan tindak pidana yang membuat atau mengakibatkan korban mengalami luka berat, baik menggunakan
senjata tajam, benda tumpul, ataupun menggunakan tangan kosong.
Bahwa terdakwa Mario Dandi Satriyo benar adanya telah melakukan perbuatan melukai berat karena perbuatan
terdakwa yang mengakibatkan korban tergeletak tak sadarkan diri yang mana hal ini termasuk dalam kategori
luka berat, berdasarkan barang bikti yang di temukan di TKP terdakwa melakukan aksinya dengan tangan
kosong untuk memukil korban dan juga menggunakan sepatunya yang tertinggal di TKP untuk menendang
kepala korban hingga berkali-kali.
Berdasarkan fakta persidangan didukung oleh keterangan saksi dan pengakuan para terdakwa, bahwa pada
Pada hari senin tanggal 20 Februari 2023 sekitar pukul 20.30 WIB, Terdakwa telah dengan sengaja melakukan
tindak pidana penganiayaan berat berupa aksi menedang kepala dan pemukulan terhadap korban.
Unsur dilakukan pada waktu malam hari dengan TKP di depan atau sekitar rumah temannya korban yang
berada di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan di wilayah
hukum Jakarta Selatan.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan seperti keterangan para saksi dan juga pengakuan
dan keterangan terdakwa yang pada intinya menyebutkan bahwa terdakwa mengakui tentang perbuatannya.
Maka kami Penuntut Umum berkesimpulan bahwa perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum telah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan kami Pasal 351 ayat 2 KUHP
tentang Penganiayaan Berat.
Berdasarkan uraian diatas maka kami Penuntut Umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan ketentuan Undang-undang yang bersangkutan :
MENUNTUT
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan:
Menyatakan Terdakwa MARIO DANDI SATRIYO bersalah telah melakukan tindak pidana
penganiayaan berat sebagaimana diatur dalam Pasal pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan
berat.
Menjatuhkan pidana bagi terdakwa MARIO DANDI SATRIYO dengan hukuman penjara 5 (Lima) Tahun
Penjara dikurangi masa tahanan.
Demikianlam surat tuntutan ini kami serahkan dan bacakan dalam sidang terbuka hari Senin 20 Maret 2023.