“UNTUK KEADILAN”
SURAT TUNTUTAN
NO. REG. 111/SK/2021/PN Mdn
Jaksa pada kejaksaan Negeri Medan , yang bertindak selaku penuntut memperhatikan hasil
pemeriksaan di dalam persidangan yang memeriksa dan mengadili:
Sebagaimana yang dimaksud dalam perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 340 Pasal 338 KUHP Jo Pasal 65 KUHPidana.
Adapun fakta-fakta yang terungkap di persidangan secara berturut-turut telah diterangkan saksi-sakti
sebagai berikut:
KETERANGAN SAKSI
1. Saksi Gametta binti Hamdan
- Sebelum memberi keterangan, maka saksi disumpah terlebih dahulu.
- Bahwa saksi merupakan isteri terdakwa.
- Dari keterangan saksi bahwa awalnya pada hari senin 20/2/2021 sekitar jam 02.00 dini hari
pemohon membawa dua wanita (korban) masuk kekediamannya di jl. Sempoyongan untuk
bertugas dan memulangkan dua wanita tersebut satu jam setelahnya.
2. Saksi Junartobin Hadi
- Sebelum memberi keterangan, maka saksi disumpah terlebih dahulu.
- Saksi mengenal terdakwa sebagai tetangga.
- Dari keterangan saksi bahwa pada hari senin 20/2/2021 pemohon terlihat mengendarai
mobil jenis Pajero dengan plat (BK 1896 ZV) sekiranya jam 04.00 dini hari
3. Saksi Aipda Slamet Nurdin bin Rumi
- Sebelum memberi keterangan, mak saksi disumpah terlebih dahulu.
- Saksi adalah rekan kerja (Sekantor) Terdakwa.
- Dari keterangan saksi bahwa pada tanggal 20 februari 2021 sekitar pukul 02.30 Wib. Saksi
hendak pulang ke rumah setelah menghadiri rapat dinas kepolisian dikantornya.
Sesampainya saksi di depan rumahnya yakni dijalan sempoyongan saksi melihat dua
wanita (Riska dan Aprilia) sedang dibawa masuk kerumah Pemohon. Karena terdengar
teriakan maka saksi mengintip keluar jendela mobil akan tetapi tidak menghiraukan
teriakan tersebut. Dan setelah itu saksi melanjutkan aktifitasnya yakni beristirahat malam.
KETERANGAN TERDAKWA
- Bahwa awal mula terjadi kasus adalah sebagaimana yang telah dinyatakan Pemohon I
dalam BAP berdasarkan Surat Keputusan No. Pol : Skep/34/IV/2002, tertanggal 5
November 2020 yakni Kasus bermula ketika korban RF(Riska Fitria) dan AC(Aprilia)
datang ke polres pelabuhan Belawan, pada Sabtu (13/2/2021) sekitar pukul 16.20
WIB untuk menanyakan barang titipan tahanan, Pemohon I (Aipda Roni) yang saat
itu bertugas piket jaga tahanan, langsung meminta nomor telepon RP, beralasan agar bisa
membantu korban mencari barang titipan yang dimaksud diketahui Pemohon I memang
tertarik pada sosok RP.
- Bahwa selanjutnya pada Malam hari ia menghubungi RF untuk mengajak bertemu
dengan beralasan ingin membicarakan soal barang titipan yang dicari RF. Namun, RF
menolak ajakan tersebut tak berhenti sampai disitu, pada Sabtu (20/2/2021), Pemohon I
kembali menghubungi RF, ia sengaja berbohong mengaku sudah menemukan barang
titipan RF, yaitu uang dan HP, agar korban bersedia diajak bertemu. Kemudian, Pemohon
I dan riska janjian bertemu di polres pelabuhan Belawan. Dari rumahnya, Pemohon I
mengendarai mobil Xenia miliknya. Sedangkan Riska ditemani oleh tetangganya
berinisial Aprilia (13), korban lain dalam perkara ini.
- Bahwa Selanjutnya sesampainya di polres Pelabuhan Belawan, Pemohon I menyuruh
Riska dan Aprila naik ke dalam mobilnya. Namun saat itu Riska sempat curiga dan
bertanya kepada Pemohon I. Selanjutnya, Pemohon I mengemudikan mobil ke jalan Haji
Anif Kecamatan percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang. Di mobil , Pemohon I
mengatakan,”Masalah uangmu dan Hp nantilah kita ambil”. “jangan gitulah, pak,” jawab
Riska kala itu. Lalu, Pemohon I memintanya bersabar. Karena sangat bernafsu dan
tertarik dengan tubuh Riska, terdakwa menarik tangan sebelah kiri Riska. Karena Kaget,
Riska menolaknya sambil mengatakan. ‘Apa ini pak’. Pemohon I mengatakan, ‘Diam aja
kau, biar aku urus perkaramu”. Riska kembali menjawab sambil membentak. “Ya sudah,
nggak usah di urus.” Namun, Pemohon I kembali memaksa dan memeluk serta meremas
payudara Riska. Ketika itu, Riska kembali berontak dan korban Aprilia langsung
berteriak. Melihat itu, Pemohon I melakukan penganiayaan terhadap kedua korban.
Kepala kedua korban dipukul. Tangan diborgol dan mulut diplester. Selanjutnya,
Pemohon I membawa kedua korban ke hotel Alam Indah di jalan jamin Ginting,
kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan dan memesan kamar seharga
Rp 80 ribu. Pemohon I memasukan kedua korban ke kamar.
- Bahwa selanjutnyaa saat di dalam kamar, terdakwa mencoba memperkosa Riska terlebih
dahulu. Karena saat itu Riska sedang datang bulan sehingga terdakwa kesal. Kemudian,
Pemohon I melampiaskannya kepada Aprilia. Lalu Pemohon I mebawa kedua korban
yang masih diborgol ke rumahnya. Sesampingnya dirumah, Pemohon I memasukkan
kedua korban ke kamar. Pemohon I menyekap keduanya. Dini hari setelahnya, Pemohon I
mengambil bantal dan duduk di atas perut Riska dengan menekan sekuat tenaganya.Riska
pun meninggal dunia. Hal sama juga dilakukan terdakwa kepada Aprilia. Selanjutnya,
jasad kedua korban dibuang di di kawasan perbaungan Kabupaten Sergai, Kecamatan
Medan Barat.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan seperti keterangan para saksi juga
pengakuan dan keterangan terdakwa yang pada intinya menyebutkan bahwa terdakwa
mengakui tentang perbuatannya. Maka kamu Jaksa Penuntut Umum berkesimpulan
bahwa perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum
telah melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan kami Pasal 340 Pasal 338 KUHP
Jo Pasal 65 KUHPidana mengenai tindak pidana pelecehan sexsual dan pembunuhan.
Hal-hal yang meringankan :
-Terdakwa menyesali perbuatannya
-Terdakwa bersikap kooperatif dan berterus terang
-Terdakwa belum pernah dihukum
-Terdakwa bersikap sopan selama persidangan
Hal- hal yang memberatkan :
-Perbuatan yang terdakwa lakukan menimbulkan banyak kerugian materil maupun inmateril
bagi negara
-Meresahkan masyarakat sekitar
Berdasarkan uraian diatas maka kami jaksa penuntut umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan ketentuan Undang-undang yang bersangkutan:
MENUNTUT
Supaya Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :
- Menyatakan terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana Pelecehan Sexsual dan
pembunuhan sehingga perbuatan terdakwa merupakan penderitaan yang berkepanjangan
bagi keluarga korban kemudian perbuatan juga dinilai sangat meresahkan masyarakat dan
ada 1 korban yang masih di bawah umur.
- Maka Hakim mengadili perkara ini dengan menjatuhkan hukuman mati sebagaimana tertera
dan melanggar pasal 340 KUHPidana Jo pasal 65 KUHPidana.
Demikian Tuntutan Pidana ini kami bacakan dimuka persidangan yang terbuka untuk umum pada hari
selasa, 30 November 2021.