NIM : 201910020311042
Syarat:
Islam
Baligh
Berakal Sehat
Merdeka
Mampu
Runtutan Pelaksanaan haji sesuai ajaran nabi :
2. A. Haji Tamattu’
Haji Tamattu’ jika dilihat secara bahasa berasal dari kata bahasa arab al-
mata’ yang memiliki kesenangan dan kata tamattu’ berarti bersenang-
senang.
Adapun secara praktik dilapangan haji tamattu’ adalah berangkat ke tanah
suci pada bulan haji. Lalu berihram dari miqat dengan niat melakukan
ibadah umrah (bukan haji), lalu sesampainya di Mekkah menyelesaikan
ihram dan berdiam di kota Mekkah bersenang-senang sambil menunggu
datangnya hari Arafah untuk kemudian melaksanakan ibadah haji.
B. Haji Qiran
Haji qiran merupakan haji yang dilakukan seseorang dimana ketika
berihram dengan umrah pada bulan-bulan haji. Kemudian memasukkan
haji ke dalamnya sebelum melaksanakan tawaf.
Jadi haji Qiran adalah ketika memulai dari miqat dan berniat untuk
berihram, maka niatnya adalah niat berhaji sekaligus niat berumrah. Maka
Haji Qiran adalah penggabungan antara umrah dan ibadah haji.
C. Haji Ifrad
Dalam istilah haji, ifrad berarti memisahkan antara ritual ibadah
haji dengan ibadah umrah. Sehingga ibadah haji yang dikerjakan tidak
tercampur atau bersamaan dengan ibadah umrah.
Maka orang yang berhaji dengan cara ifrad adalah orang yang hanya
mengerjakan ibadah haji saja tanpa ibadah umrah.
Referensi:
1. Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid , takhrij
hadis: Syaikh Shalah Uwaidhah, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar).
2. Sayid Sabiq, “Fikih Sunnah” (Jakarta : Pena Pundi Aksara)
3. Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi “Fikih Empat Madzhab” (CV.
Penerbit Al- Kautsar: Jakarta, 2015)
4. Ahmad Sarwat Lc. M. A “Ensiklopedi Indonesia Haji dan Umrah”.
(Gramedia Pustaka: jakarta, 2017)
5. Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili “Fiqih Islam Wa Adillatuhu” (Gema
Insani : Jakarta, 2012)
6. Khalilurahman “Haji Lansia ditinjau Dari Prespektif Bimbingan Dan
Konseling” (IAIN Surakarta : Baligh Vol 22)