Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Fahmi Aulia

NIM : 201910020311042

Jurusan : HKI IV-A

1. Haji adalah perjalanan ibadah mengunjungi Ka’bah dan sekitarnya di kota


Makkah untuk melakukan berbagai ritual seperti thawaf, sa’i, wukuf di
Arafah dan sebagainya sesuai dengan Rukun, Syarat, dan Uraian mengenai
haji secara umum :
Rukun :
 Ihram
Ihram niat dan yang dilakukan di miqat yang ditentukan Rasullulah
SAW
 Wukuf di Arafah
Berdiam diri di bukit arafah serta senantiasa mengingat Allah SWT
 Tawaf Ifadah
Yang dilakukan pertama datang saat di Masjidil Haram
 Sai
Lari kecil dari bukit shafa ke bukit marwah
 Tahallul
Mencukur beberapa rambut kepala
 Tertib

Syarat:

 Islam
 Baligh
 Berakal Sehat
 Merdeka
 Mampu
Runtutan Pelaksanaan haji sesuai ajaran nabi :

1. Ihram dan Niat


Pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah berihram.
2. Wukuf di Arafah
Pada tanggal 9 Dzulhijjah, sekitar pukul 12 siang sampai pukul 6 sore
merupakan waktu wukuf.
3. Mabit di Muzdalifah
Ketika matahari telah tenggelam, para jamaah meninggalkan Arafah
menuju Muzdalifah untuk Mabit kemudian mengambil kerikil untuk
melontar jumrah.
4. Melontar Jumrah
Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah melanjutkan perjalanan dari
Muzdalifah menuju Mina sebelum matahari terbit untuk melontar
jumrah sebanyak tujuh kali. Setelah selesai, jamaah bertahalul
(mencukur rambut), kemudian diperbolehkan memakai baju biasa.
5. Mabit di Mina
Setelah itu jamaah kembali ke Mina untuk menginap pada tanggal 11-
12 Dzulhijjah.
6. Tawaf Ifadah
Setelah selesai mabit di Mina jamaah menuju Mekkah untuk
melaksanakan Tawaf Ifadah yang dilanjutkan dengan Sai.
7. Tawaf Wada
Setelah jamaah menyelesaikan semua ibadah haji, jamaah terlebih dulu
melaksanakan Tawaf Wada sebelum meninggalkan Mekkah untuk
kembali ke negara masing-masing.

2. A. Haji Tamattu’
Haji Tamattu’ jika dilihat secara bahasa berasal dari kata bahasa arab al-
mata’ yang memiliki kesenangan dan kata tamattu’ berarti bersenang-
senang.
Adapun secara praktik dilapangan haji tamattu’ adalah berangkat ke tanah
suci pada bulan haji. Lalu berihram dari miqat dengan niat melakukan
ibadah umrah (bukan haji), lalu sesampainya di Mekkah menyelesaikan
ihram dan berdiam di kota Mekkah bersenang-senang sambil menunggu
datangnya hari Arafah untuk kemudian melaksanakan ibadah haji.

B. Haji Qiran
Haji qiran merupakan haji yang dilakukan seseorang dimana ketika
berihram dengan umrah pada bulan-bulan haji. Kemudian memasukkan
haji ke dalamnya sebelum melaksanakan tawaf.
Jadi haji Qiran adalah ketika memulai dari miqat dan berniat untuk
berihram, maka niatnya adalah niat berhaji sekaligus niat berumrah. Maka
Haji Qiran adalah penggabungan antara umrah dan ibadah haji.

C. Haji Ifrad
Dalam istilah haji, ifrad berarti memisahkan antara ritual ibadah
haji dengan ibadah umrah. Sehingga ibadah haji yang dikerjakan tidak
tercampur atau bersamaan dengan ibadah umrah.
Maka orang yang berhaji dengan cara ifrad adalah orang yang hanya
mengerjakan ibadah haji saja tanpa ibadah umrah.

Referensi:
1. Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid , takhrij
hadis: Syaikh Shalah Uwaidhah, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar).
2. Sayid Sabiq, “Fikih Sunnah” (Jakarta : Pena Pundi Aksara)
3. Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi “Fikih Empat Madzhab” (CV.
Penerbit Al- Kautsar: Jakarta, 2015)
4. Ahmad Sarwat Lc. M. A “Ensiklopedi Indonesia Haji dan Umrah”.
(Gramedia Pustaka: jakarta, 2017)
5. Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili “Fiqih Islam Wa Adillatuhu” (Gema
Insani : Jakarta, 2012)
6. Khalilurahman “Haji Lansia ditinjau Dari Prespektif Bimbingan Dan
Konseling” (IAIN Surakarta : Baligh Vol 22)

Anda mungkin juga menyukai