Anda di halaman 1dari 3

Haji dan Umroh

 Haji → bahasa : menyengaja


→ istilah : amal ibadah yang dilakukan dengan sengaja
mengunjungi Baitullah.
 Haji hukumnya wajib bagi muslim yang mampu, sekali seumur hidup.
 Syarat wajib Haji diantaranya :
- sah semata-mata
- sah mengerjakan sendiri
- sah untuk haji yang dinazarkan
- sah menjadi bayaran fardhu Isam
- sah karena wajib
 Rukun Haji → bagian-bagian dalam ibadah haji yang harus dilaksanakan,
jika tidak hajinya tidak dikatakan sah, rukun Haji diantaranya :
1. Ihram, berniat mengerjakan haji dengan Ihram
2. Wukuf di padang Arafah
3. Tawaf Ifadah, tawaf mengelilingi Ka’bah 7 kali
4. Sa’I, berlari-lari kecil dari bukit Safa ke Marwah
5. Tahallul, mencukur/menggunting rambut.
 Wajib Haji → bagian-bagian dalam ibadah haji yang apabila
ditinggalkan/tertinggal bisa diganti dengan membayar dam (denda),
diantaranya :
1. Ihram dari Miqat
2. Bermalam di Mudzhalifah
3. Melontar jumroh aqabah
4. Melontar 3 jumrah (ula, wusta, aqabah)
5. Bermalam di Mina
6. Tawaf Wadak
7. Menjauhkan diri dari segala macam larangan.
 Sunnah-sunnah haji diantaranya :
1. membaca talbiyah
2. membaca do’a setelah membaca talbiyah
3. melakukan tawaf qudum atau tawaf ketika baru masuk Masjidil
Haram
4. membaca dzikir sewaktu tawaf
5. salat 2 rakaan setelah tawaf
6. Masuk ke Ka’bah
7. mengerjakan haji dengan cara Ifrad
 Larangan-larangan dalam ibadah haji :
1. Larangan khusus bagi pria :
Memakai pakaian berjahit selama ihram, memakai tutup kepala,
memakai sepatu yang menutup mata kaki
2. Larangan khusus bagi wanita
Memakai cadar dan memakai sarung tangan
3. Larangan bagi pria ataupun wanita
Memotong kuku, memotong rambut, memakai wangi-wangian,
berburu, mengadakan perkawinan/mengawinkan orang
lain/menjadi wakil dalam akad nikah, bercumbu rayu dengan
syahwat.
 Macam-macam Haji :
- Haji Ifrad, Haji dulu baru umroh
- Haji tamattuk, Umroh dulu baru Haji
- Haji Qiran, Haji dan Umroh dalam 1 waktu
 Miqat Haji :
1. Miqat Zamani, batas mulai permulaan ihram (1 Syawal-10 Dzulhijjah
sebelum waktu wukuf habis)
2. Miqat Makani, tepat untuk mulai berihram, diantaranya
- Mekkah(warga mekkah sendiri)
- Zulhulaifah (warga Madinah dan sekitarnya)
- Juhfah (warga Syiria, mesir, Maroko, dan sekitarnya)
- Yalamlam (warga India, Yaman, Indonesia, dan sekitarnya)
- Qarmul Munazil
- Zatu Irqin (irak)
 Tata Cara pelaksanaan Haji :
1. Ihram Haji paling lambat tanggal 9 Dzulhijjah dari miqat yang
ditentukan
2. Jamaah menuju padang Arafah untuk wukuf tanggal 9 Dzulhijjah
mulai waktu dzuhur sampai tanggal 10 Dzulhijjah
3. Tanggal 9 Dzulhijjah setelah terbenam matahariberangkat ke
Muzdalifah untuk bermalam sambil mencari kerikil
4. Lewat tengah malam 10 Dzulhijjah menuju Mina
5. 10 Dzulhijjah setelah setelah terbit matahari, melempar jumroh
aqabah, tahallul pertama dengan bercukur. Bila ada kesempatan
langsung kembali ke Mekkah untuk tawaf dan sa’I dan kembali ke
Mina sebelum matahari terbenam
6. 11 dan 12 Dzulhijjah melontar 3 jumroh (ula, wusta, aqabah).
Setelah selesai, 12 Dzulhijjah kembali ke Mekkah (Nafar Awal)
7. Bagi yang bermalam sampai 13 Dzulhijjah maka wajib melempar 3
jumroh pagi harinya, lalu kembali ke Mekkah (Nafar sani).
Sesampainya di Mekkah langsung tawaf ifadah dan sa’I bagi yang
belum melaksanakan, melaksanakan tahallul sani, sebelum pulang
melaksanakan tawaf wada’.

Anda mungkin juga menyukai