0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan3 halaman
Haji adalah ibadah wajib bagi muslim yang mampu yang dilakukan dengan mengunjungi Baitullah di Mekkah. Terdiri dari berbagai rukun seperti ihram, wukuf di Arafah, tawaf Ka'bah, dan sa'i. Ada juga larangan seperti memakai pakaian tertentu, memotong rambut, dan berburu selama ihram. Haji dapat dilakukan secara Ifrad, Qiran, atau Tamattu.
Haji adalah ibadah wajib bagi muslim yang mampu yang dilakukan dengan mengunjungi Baitullah di Mekkah. Terdiri dari berbagai rukun seperti ihram, wukuf di Arafah, tawaf Ka'bah, dan sa'i. Ada juga larangan seperti memakai pakaian tertentu, memotong rambut, dan berburu selama ihram. Haji dapat dilakukan secara Ifrad, Qiran, atau Tamattu.
Haji adalah ibadah wajib bagi muslim yang mampu yang dilakukan dengan mengunjungi Baitullah di Mekkah. Terdiri dari berbagai rukun seperti ihram, wukuf di Arafah, tawaf Ka'bah, dan sa'i. Ada juga larangan seperti memakai pakaian tertentu, memotong rambut, dan berburu selama ihram. Haji dapat dilakukan secara Ifrad, Qiran, atau Tamattu.
→ istilah : amal ibadah yang dilakukan dengan sengaja mengunjungi Baitullah. Haji hukumnya wajib bagi muslim yang mampu, sekali seumur hidup. Syarat wajib Haji diantaranya : - sah semata-mata - sah mengerjakan sendiri - sah untuk haji yang dinazarkan - sah menjadi bayaran fardhu Isam - sah karena wajib Rukun Haji → bagian-bagian dalam ibadah haji yang harus dilaksanakan, jika tidak hajinya tidak dikatakan sah, rukun Haji diantaranya : 1. Ihram, berniat mengerjakan haji dengan Ihram 2. Wukuf di padang Arafah 3. Tawaf Ifadah, tawaf mengelilingi Ka’bah 7 kali 4. Sa’I, berlari-lari kecil dari bukit Safa ke Marwah 5. Tahallul, mencukur/menggunting rambut. Wajib Haji → bagian-bagian dalam ibadah haji yang apabila ditinggalkan/tertinggal bisa diganti dengan membayar dam (denda), diantaranya : 1. Ihram dari Miqat 2. Bermalam di Mudzhalifah 3. Melontar jumroh aqabah 4. Melontar 3 jumrah (ula, wusta, aqabah) 5. Bermalam di Mina 6. Tawaf Wadak 7. Menjauhkan diri dari segala macam larangan. Sunnah-sunnah haji diantaranya : 1. membaca talbiyah 2. membaca do’a setelah membaca talbiyah 3. melakukan tawaf qudum atau tawaf ketika baru masuk Masjidil Haram 4. membaca dzikir sewaktu tawaf 5. salat 2 rakaan setelah tawaf 6. Masuk ke Ka’bah 7. mengerjakan haji dengan cara Ifrad Larangan-larangan dalam ibadah haji : 1. Larangan khusus bagi pria : Memakai pakaian berjahit selama ihram, memakai tutup kepala, memakai sepatu yang menutup mata kaki 2. Larangan khusus bagi wanita Memakai cadar dan memakai sarung tangan 3. Larangan bagi pria ataupun wanita Memotong kuku, memotong rambut, memakai wangi-wangian, berburu, mengadakan perkawinan/mengawinkan orang lain/menjadi wakil dalam akad nikah, bercumbu rayu dengan syahwat. Macam-macam Haji : - Haji Ifrad, Haji dulu baru umroh - Haji tamattuk, Umroh dulu baru Haji - Haji Qiran, Haji dan Umroh dalam 1 waktu Miqat Haji : 1. Miqat Zamani, batas mulai permulaan ihram (1 Syawal-10 Dzulhijjah sebelum waktu wukuf habis) 2. Miqat Makani, tepat untuk mulai berihram, diantaranya - Mekkah(warga mekkah sendiri) - Zulhulaifah (warga Madinah dan sekitarnya) - Juhfah (warga Syiria, mesir, Maroko, dan sekitarnya) - Yalamlam (warga India, Yaman, Indonesia, dan sekitarnya) - Qarmul Munazil - Zatu Irqin (irak) Tata Cara pelaksanaan Haji : 1. Ihram Haji paling lambat tanggal 9 Dzulhijjah dari miqat yang ditentukan 2. Jamaah menuju padang Arafah untuk wukuf tanggal 9 Dzulhijjah mulai waktu dzuhur sampai tanggal 10 Dzulhijjah 3. Tanggal 9 Dzulhijjah setelah terbenam matahariberangkat ke Muzdalifah untuk bermalam sambil mencari kerikil 4. Lewat tengah malam 10 Dzulhijjah menuju Mina 5. 10 Dzulhijjah setelah setelah terbit matahari, melempar jumroh aqabah, tahallul pertama dengan bercukur. Bila ada kesempatan langsung kembali ke Mekkah untuk tawaf dan sa’I dan kembali ke Mina sebelum matahari terbenam 6. 11 dan 12 Dzulhijjah melontar 3 jumroh (ula, wusta, aqabah). Setelah selesai, 12 Dzulhijjah kembali ke Mekkah (Nafar Awal) 7. Bagi yang bermalam sampai 13 Dzulhijjah maka wajib melempar 3 jumroh pagi harinya, lalu kembali ke Mekkah (Nafar sani). Sesampainya di Mekkah langsung tawaf ifadah dan sa’I bagi yang belum melaksanakan, melaksanakan tahallul sani, sebelum pulang melaksanakan tawaf wada’.