Anda di halaman 1dari 68

Selamat Datang

CALON JAMAAH HAJI

MASJID NURUL JANNAH


PETROKIMIA GRESIK
TAHUN 2020
FIQIH DAN HIKMAH
HAJI, UMROH
Oleh :
K. H. Moh. Chusnan Ali
PENGERTIAN HAJI DAN UMRAH

Mengunjungi Baitullah Ka’bah dalam


rangka ibadah kepada Allah SWT
dengan menjalankan syarat-syarat
tertentu.
HAJI UMRAH
Bisa dilakukan
Dilakukan hanya setiap waktu.
pada bulan Haji.

Terdapat Wukuf, Tanpa Wukuf,


lempar Jumrah lempar Jumrah
dan Mabit. dan Mabit.
Pola Pelaksanaan Haji dan Umrah
Haji Ifrod
 Mendahulukan ibadah Haji, kemudian ibadah Umrah, tanpa dam.

Haji Tamattu’
 Mendahulukan ibadah Umrah, kemudian ibadah Haji, kena dam.

Haji Qiran
 Ibadah Haji dan ibadah Umrah dalam sekali ihram, kena dam.
TABEL SYARAT, RUKUN, WAJIB
HAJI DAN UMRAH

SYARAT RUKUN WAJIB


HAJI & UMRAH HAJI : UMRAH : Niat dari Miqat Niat Ihram di
Mabit di Miqat
Ihram Ihram Muzdalifah Tidak berbuat
Islam yang
Wukuf Mabit di Mina
Towaf
Baligh/dewasa Melontar diharamkan
Towaf Sa’i
Berakal sehat Jumrah
Sa’i Tahallul
Merdeka Tidak berbuat
Tahallul Tartib
yang
Istitha’ah/ mampu Tartib
diharamkan
Penjelasan
Masing-masing
Rukun
1. IHRAM
 Ihram : artinya memasuki proses ibadah
Haji atau Umrah.
 Pelaksanaannya dimulai di tempat-tempat
yang disebut MIQAT, yaitu :
A. Gelombang I di Dzul Hulaifah/Bir Ali.
B. Gelombang II di Yalamlam atau Qornul Manazil
atau King Abdul Aziz.
C. Bagi yang sudah di Makkah untuk ihram Haji di
Makkah.
D. Bagi yang sudah berada di Makkah untuk Ihram
Umrah, di Tan’im atau Ji’ronah atau di
Hudaibiyah.
PETA MIQAT MAKANI
A. Gelombang I di Dzul Khulaifah/Bir Ali

B. Gelombang II di Yalamlam atau Qornul


Manazil atau King Abdul Aziz.

Bagi yang sudah di Makkah untuk ihram


Haji di Makkah.

A. Bagi yang sudah berada di Makkah untuk


ihram Umrah, di Tan’im atau Ji’ronah
atau Hudaibiyah (lihat di peta tanah
Haram Makkah).
Bagi yang sudah
berada di Makkah
untuk ihram Umrah
maka miqatnya di
Tan’im atau Ji’ronah
atau Hudaibiyah.
A. PERSIAPAN IHRAM
Mandi, potong kuku/rambut serta
memakai wangi-wangian sebelum
berihram.
Mengenakan pakaian ihram (putih
bersih)
Sholat dua rakaat (sebaiknya
berjama’ah)
PAKAIAN IHRAM
 Laki-laki Perempuan
‫)‪B. NIAT IHRAM (Haji/Umrah‬‬
‫‪ Dengan membaca‬‬

‫لبيك اللهم حجا‪/‬عمرة‬


‫‪ Membaca do’a talbiyah, sedikitnya 3 kali‬‬

‫لبيك اللهم لبيك لبيك ال شريك لك لبيك‬


‫ان الحمد و النعمة لك والملك‬
‫ال شريك لك‬
C. MENJAGA HAL-HAL
YANG DIHARAMKAN/
DILARANG SAMPAI
DENGAN TAHALLUL
LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA

NO Larangan Ihram Denda/Fidyah


1 Menutup kepala bagi lelaki Potong kambing,
dan menutup wajah bagi kecuali lupa
perempuan
2 Berpakaian jadi bagi lelaki Potong kambing
dan berkaos tangan bagi
perempuan
3 Memakai wewangian (sabun Boleh memilih
wangi, bedak wangi, minyak •Potong kambing

wangi/minyak rambut) •Sedekah 3 sho’ utk 6


org
•Puasa 3 hari
LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA

N Larangan Ihram Denda/Fidyah


O
4 Memotong kuku, Potong kambing.
rambut, dan bulu badan
lainnya
5 Mengganggu/membunuh Potong hewan sepadan atau
binatang liar sedekah dengan harga
hewan atau puasa setiap 1
mud 1 hari
6 Memotong /mencabut Potong sapi jika besar
tumbuh-tumbuhan tanah dan kambing jika kecil
haram
LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA

NO Larangan Ihram Denda/Fidyah


7 Akad nikah Nikahnya tidak sah
8 Jima’/bersetubuh Secara urut :
1. Potong seekor unta.
2. Potong seekor sapi.
3. Potong 7 ekor kambing.
4. Sedekah bahan makanan
pokok seharga unta 1
mud 1 orang.
5. Puasa setiap 1 mud 1 hari
LARANGAN IHRAM DAN FIDYAHNYA

NO Larangan Ihram Denda/Fidyah


9 Bercumbu rayu. Tidak ada denda/fidyah.
10 Berbicara kotor, keji,
berbuat jahat.
Hikmah Berpakaian Ihram
1. Menanggalkan identitas dan kebanggaan
pribadi.
2. Mengingatkan semua manusia sama di
hadapan Allah SWT.
3. Mengingatkan ketika manusia baru lahir
di dunia dan akan masuk ke liang lahat.
2. WUKUF
Wukuf ialah : Berada di bumi arafah karena ibadah
dengan syarat tertentu :
a. Dalam keadaan berihram
b. Tepat waktunya (mulai tergelincirnya matahari
tanggal 9 hingga fajar tanggal 10 Dzulhijjah)
Suasana wukuf di padang arafah
TENDA ARAFAH (LAMA)
Tenda arafah (baru)
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika
wukuf

Persiapan :
Tanggal 8 Dzulhijjah sore
niat ihram haji di Makkah
langsung brangkat menuju
Arafah
Pelaksanaan wukuf ( 9
Dlulhijjah)
 Shalat Dzuhur dan Ashar jama’ taqdim qashar·
 Mengikuti khotbah Wukuf.
 Niat Wukuf dilanjutkan berdo’a, beristighfar, bersholawat,
membaca al-qur’an serta munajat kepada Allah SWT.
 Ketika sudah tiba waktu maghrib, shalat maghrib dan isya’
jama’ taqdim qashar.

Persiapan berangkat ke Muzdalifah untuk mabit dan


dilanjutkan ke Mina untuk lempar aqabah.
Hikmah Wukuf di Arafah

 Mengingatkan masa berkumpulnya umat


manusia di padang mahsyar di hari kiamat.
 Manusia saat menghadap Allah SWT dengan
memikul dosa kemudian melemparkannya jauh-
jauh dengan taat beribadah, maka akan
memperoleh ampunan dariNya.
 Mengingat persamaan diantara sesama manusia
yang membedakan adalah kualitas
ketaqwaannya.
Masjid Namiroh
3. THAWAF

Thawaf artinya :
Mengelilingi ka’bah 7 kali putaran
dengan syarat tertentu :
a. Suci dari hadats dan najis
b. Menutup aurat
Macam-macam Thawaf
1. Thawaf Rukun, yaitu ; Thawaf yang menjadi bagian
dari rukun Haji dan Umrah. Untuk Thawaf rukun haji
disebut juga dengan Thawaf Ifadlah.
2. Thawaf Qudum, yaitu : Thawaf yang dilakukan siapa
saja yang baru masuk kota Makkah. Untuk Haji
Tamattu’, thowaf Qudum ini sekaligus sebagai thawaf
rukun Umrah.
3. Thawaf Wada’, yaitu : Thawaf yang wajib dilakukan
bagi mereka yang akan meninggalkan kota Makkah.
Pelaksanaannya yaitu pada kesempatan terakhir di
Masjid al-Haram menjelang berangkat ke Madinah atau
pulang ke tanah air.
4. Thawaf Sunnah, yaitu : Thawaf yang dilakukan kapan
saja tidak terkait dengan ibadah yang lain.
Hal-hal yang wajib
dilakukan ketika Thawaf
1. Selain thawaf rukun wajib niat thawaf.
:
2. Mulai dari arah hajar aswad.
3. Di dalam Masjid al-Haram.
4. Tujuh kali putaran dengan yakin dan sempurna.
5. Pundak kiri searah dengan Ka’bah atau Hijir
Ismail.
6. Badan pakaian tidak menyentuh Ka’bah, Hijir
Ismail atau Syadzarwan.
7. Tidak ada maksud lain kecuali thawaf.
8. Menjaga hal-hal yang membatalkan.
Hal-hal yang disunnahkan ketika Thawaf :

1. Mencium atau mengusap atau isyarat dengan tangan pada Hajar Aswad
sambil membaca Bismillah Allahu Akbar.

2. Berjalan setengan lari bagi lelaki pada putaran 1,2 dan 3 (untuk thawaf
rukun).

3. Ber-iththiba’ ( berselendang ) bagi lelaki.

4. Mengusap rukun yamani.

5. Membaca do’a-do’a thawaf.

6. Shalat 2 raka’at sesudah thawaf di belakang Maqam Ibrahim atau di


Hijir Ismail atau di tempat lain.
Hikmah Thawaf
Mengingatkan kita tentang gambaran
kehidupan manusia.
Membimbing umat manusia untuk menghayati
hahekat perjalanan hidup, manusia berasal dari
tanah dan kembali ke tanah.
Bergerak menuju awal kejadian.
Seluruh aktifitas kehidupan harus mengikuti
garis yang telah ditetapkan olehNya (agama).
Seluruh perbuatan manusia tidak ada yang
terlepas dari hukum, penilaian dan balasan dari
Allah SWT.
GAMBAR
Hijr Ismail
Makam Ibrahim
Hajar Aswad
Pintu Ka’bah
4. SA’I

Sa’i ialah :
Melintasi jarak antara
Shofa dan Marwah 7
lintasan karena Ibadah.
Syarat-syarat Sa’i :

1. Sesudah melakukan Thawaf


Rukun.
2. Bagi haji Ifrad, boleh dilakukan
sesudah Thawaf Qudum.
Hal-hal yang wajib dilakukan
ketika Sa’i :
1. Menempuh jarak Shofa – Marwah.
2. Dimulai dari Shofa dan diakhiri di Marwah.
3. Dilakukan di tempat Sa’i (Mas’a) tidak boleh
di tempat lain.
4. Tujuh kali lintasan dengan yakin dan
sempurna (Shofa – Marwah dihitung 1 kali,
Marwah – Shofa dihitung 1 kali).
5. Berjalan lurus ke depan, tidak mundur atau
ke samping.
Hal-hal yang disunnahkan
ketika Sa’i :
1. Niat Sa’i.
2. Suci dari hadats dan najis.
3. Berlari kecil bagi lelaki pada lintasan 1, 2 dan
3 diantara pilar atau lampu hijau.
4. Setiap mengawali lintasan, menghadap ke
arah Ka’bah, isyarah dengan tangan sambil
membaca Bismillah Allahu Akbar.
5. Mutawalliyat /bersambung langsung.
6. Membaca do’a, dzikir dan lain-lain.
Hikmah Sa’i
 Mengisyaratkan akan ikhtiar manusia dalam
kehidupan.
 Mengingatkan kita dalam menghadapi realitas
kehidupan sebagai sunnatullah, harus disikapi
secara istiqomah.
 Jika semua dihadapi sesuai aturan, didorong
niat yang suci “Shafa”, niscaya akan berakhir
pada kepuasan hakiki “Marwa”.
5. TAHALLUL

Tahallul, ialah : Melepaskan


diri dari ikatan Ihram. Ibarat
Shalat Tahallul adalah
salamnya.
Syarat-syarat Tahallul :

1. Sesudah melakukan semua


rukun secara sah
2. Menghilangkan rambut kepala
sedikitnya 3 helai dengan niat
tahallul
Pelaksanaan Tahallul :
1. Untuk Tahallul Umrah, yaitu setelah selesai
mengerjakan sa’i.
2. Untuk Tahallul Haji ada 2 Macam :
 Tahallul Awwal, pelaksanaannya sesudah
melempar jumrah Aqabah, dilanjutkan memotong
rambut kepala (di Mina), atau sesudah Thawaf
Ifadlah dan sa’i dilanjutkan memotong rambut
kepala (di Makkah).
 Tahallul Tsani, pelaksanaannya yaitu : Bagi
yang bertahallul awal di Mina telah
menyelesaikan Tawaf Ifadlah dan Sa’i. Bagi yang
bertahallul awal di Makkah telah menyelesaikan
Jumrah Aqabah. Tahallul Tsani tidak ditandai
dengan memotong rambut kepala.
Hikmah Tahallul
 Menghilangkan pikiran-pikiran yang kotor yang
ada di kepala serta mengharap tumbuhnya
pikiran-pikiran yang bersih dan mulia.
 Pengendalian diri dan menjaga stabilitas iman.
 Ketika manusia telah melakukan semua tugas
dan kewajiban secara paripurna, maka lepaslah
seluruh dosa, dan tinggal ampunan dan ridla dari
Allah SWT yang kita terima.
6. TERTIB

Tertib ialah :
Pelaksanaan semua rukun sesuai
dengan urutannya, kecuali Sa’i.
Untuk haji Ifrad boleh
dilaksanakan sesudah Thawaf
Qudum, meskipun belum Wukuf.
BEBERAPA WAJIB HAJI DAN
PELAKSANAANNYA
1. Niat Ihram pada Miqat.
Miqat ada 2 macam :
1. Zamani : Mulai tanggal 1 syawal sampai 10
Dzul Hijjah
2. Makani : Tempat – tempat untuk melakukan
niat Ihram (seperti pada keterangan di atas ).
2. Mabit di Muzdalifah
Pelaksanaannya :
1. Sesudah wukuf di Arafah.
2. Berada di Bumi Muzdalifah (antara
Arafah – Mina).
3. Tepat waktu (mulai tengah malam
sampai fajar tanggal 10 Dzul Hijjah).
4. Masih berihram (Belum tahallul).
5. Mengambil kerikil untuk melempar
Jamarat di Mina esok harinya.
Muzdalifah
Suasana mencari kerikil untuk melempar jumrah.
Hikmah Mabit dan memungut
krikil di Muzdalifah
 Mengingatkan akan azab Allah SWT Yang Maha
Perkasa serta ketidak mampuan umat manusia untuk
menghadapinya, kecuali perlindungan dari pada-Nya.

 Mengingatkan potensi pada diri manusia yang harus


dihimpun untuk menyusun kekuatan dengan
mengharap pertolongan Allah SWT, sebagai bekal
menghadapi perjuangan dalam kehidupan
3. Mabit di Mina
Yang harus dilakukan :

1. Bertempat di bumi Mina dengan niat Ibadah.

2. Tepat waktunya (mulai terbenam matahari sampai dengan fajar malam

tanggal 11, 12 Dzulhijjah bagi yang mengambil Nafar Awal, atau malam

tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah bagi yang mengambil Nafar Tsani

minimal 6 jam lebih (Mu’dhamul lail)

Yang dimaksud dengan Nafar Awwal ialah : Berangkat meninggalkan Mina

pada tanggal 12 Dzul Hijjah, sedangkan Nafar Tsani ialah mereka yang

berangkat meninggalkan Mina pada tanggal 13 Dzul Hijjah.


4. Melempar Jumrah
Pelaksanaannya adalah :
A. Jumrah Aqabah, waktunya mulai tengah malam
tanggal 10 Dzul Hijjah yang lebih utama setelah
terbitnya fajar.
B. Jumrah Tiga (Ula, Wustha dan Aqabah), waktunya
mulai tergelincirnya matahari tanggal 11, 12 dan 13
Dzulhijjah. Namun ada pendapat yang
memperbolehkan setelah matahari terbit, walaupun
belum lingsir.
C. Masing-masing Jumrah 7 kali lemparan, dengan
yakin dan sempurna.
D. Mengena pada sasaran, yaitu tempat pelemparan
(Marma)
Hikmah Melempar jamarat dan
mabit di Mina

Setelah potensi terhimpun,


meneguhkan niat untuk menghalau
bisikan nafsu.

Melempar jauh-jauh perbuatan dosa


dan maksiat sebagai bentuk
perlawanan terhadap syaitan.
LAIN-LAIN :
1. Mabit di Muzdalifah dan di Mina ada
pendapat yang mengatakan Sunnah (tidak
wajib).
2. Dam Tamattu’ sebaiknya dilaksanakan pada
hari-hari di Mina (sesudah lempar Jumrah).
Tetapi boleh dilakukan sesudah Umrah
Wajib walaupun belum Ihram Haji.
3. Shalat di pesawat statusnya sebagai shalat li
hurmatil wakti karena tidak memenuhi
banyak persyaratan, oleh karena itu setelah
keadaan memungkinkan maka wajib
I’adah / mengulang.
KH. Moh. Chusnan Ali

081331148648

Anda mungkin juga menyukai