Anda di halaman 1dari 9

KLIPING

MAPEL:FIKIH

Nama:Aslihatul Fakhiroh
Kelas :VII H
NO.ABSEN :09

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 KUDUS


TAHUN 2019
HAJI DAN UMRAH
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang
yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Al Imran: 97) dan Surat al-Baqarah 2:196:
Artinya: “Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah."
URUTAN TATA CARA PELAKSANAAN IBADAH HAJI

URUTAN  PELAKSANAAN IBADAH HAJI

PENGERTIAN HAJI
Pengertian Haji secara literal, haji adalah maksud atau tujuan.  Secara
terminologi syariah haji adalah bermaksud pergi ke Baitullah di Makkah untuk
melaksanakan ibadah haji

DALIL DASAR HUKUM HAJI


Hukum haji adalah wajib sekali seumur hidup bagi setiap muslim (fardhu 'ain)
yang mampu melaksanakannya secara finansial dan fisikal.  Dalil dasar Quran dan
hadits terkait ibadah haji: kewajiban haji, macam-macam haji, syarat rukun haji.-
QS Ali Imron 3:97  Yang artinya: mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah.

SYARAT HAJI YANG HARUS DIPENUHI


Syarat Haji menjadi wajib dilaksanakan bagi seorang muslim apabila memenuhi
syarat di bawah. Apabila tidak terpenuhi syarat ini, hajinya tetap sah. Misalnya,
anak kecil naik haji.
1.     Beragama Islam
2.     Berakal sehat (tidak gila)
3.     Baligh atau dewasa
4.     Merdeka(bukan budak)
5.     Mampu untuk melakukannya
RUKUN HAJI
Rukun Haji yaitu pekerjaan dalam ibadah haji yang harus dilakukan dan tidak
boleh diwakilkan dan tidak sah hajinya apabila ditinggalkan. Meninggalkan salah
satu rukun haji akan gugur atau tidak sah ibadah haji tersebut. Rukun haji ada
enam, yaitu sebagai berikut.
1. Ihram
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai
pakaian ihram, pakaian berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaian
tidak berjahit hanya berlaku bagi laki-laki disertai niat haji atau umroh di
miqat
2.    Wuquf di Arafah
Wuquf di Arafah yaitu berdiam diri, dzikir dan berdo'a di Padang Arafah
pada waktu zuhur, dimulai sejak tergelincir matahari tanggal 9 Zulhijah
sampai terbit fajat tanggal 10 Zulhijah (pada bulan haji).
3.    Tawaf Ifadhah
Tawaf Ifadhah yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan
sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.
4.    Sa'i 
Sa'i di antara Safa dan Marwah yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara
Shafa dan Marwah sebanyak 7 Kali, dilakukan sesudah Tawaf
Ifadah.Ketentuan sai harus dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit
Marwah.  
5.    Tahallul
Tahallul yaitu bercukur atau menggunting rambut setelah melaksanakan
Sa'i.
6.    Tertib
Tertib yaitu mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang
tertinggal. Artinya, harus berurutan dimulai dari niat (ihram), wukuf, tawaf,
sai, dan menggunting rambut (Tahallul)

NIAT HAJI
Bacaan niat haji adalah sebagai berikut:  Labbaik Allahumma Hajjan
Artinya: Ya Allah kupenuhi panggilanMu untuk berhaji.

WAJIB DILAKSANAKAN DALAM IBADAH HAJI


Wajib Haji yaitu pekerjaan dalam ibadah haji yang harus dikerjakan serta wajib
membayar dam jika meningalkan yaitu:

1.     Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah
berpakaian ihram.

2.     Mabit (bermalam) di Muzdalifah, pada tanggal 9 Zulhijah (dalam


perjalanan dari Arafah ke Mina).
3.     Melontar Jumrah Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara
melontarkan tujuh butir kerikil berturut-turut.

4.     Mabit di Mina, pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).

5.     Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah (Klik Video), pada hari
Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah).

6.     Tawaf Wada', yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan


kota Mekah.

7.     Meninggalkan perbuatan yang dilarang saat ihram.

SUNNAH DILAKSANAKAN DALAM IBADAH HAJI


Perbuatan yang disunnahkan dalam ibadah haji adalah sbb:
1.     Mandi sunat Ihram.
2.     Bertalbiah.
3.     Melakukan tawaf qudum bagi orang yang mengerjakan haji ifrad dan haji
qiran.
4. Bermalam di Mina pada malam Arafah.
5.     Berlari-lari kecil dan sopan-santun ketika melakukan Tawaf

URUTAN PELAKSANAAN  IBADAH HAJI


1.    IHRAM DARI MIQÂT.
Melakukan ihram dari Miqat(Klik) yang telah ditentukan Ihram dapat
dimulai sejak awal bulan Syawal dengan melakukan mandi sunah,
berwudhu, memakai pakaian ihram, dan berniat haji dengan
mengucapkan Labbaik Allâhumma hajjan, yang artinya “aku datang
memenuhi panggilanmu ya Allah, untuk berhaji”.
Kemudian berangkat menuju arafah dengan membaca talbiah untuk
menyatakan niat: Labbaik Allâhumma labbaik, labbaik lâ syarîka laka
labbaik, inna al-hamda, wa ni’mata laka wa al-mulk, lâ
syarîkalakaArtinya: Aku datang  ya Allah, aku datang memenuhi
panggilan-Mu; Aku datang, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang;
Sesungguhnya segala pujian, segala kenikmatan, dan seluruh kerajaan
adalah milik Engkau; tiada sekutu bagi- Mu.

2. WUKUF DI ARAFAH

Dilaksanakan pada tanggal 9 Zulhijah, waktunya dimulai setelah matahari


tergelincir sampai terbit fajar pada hari nahar (hari menyembelih kurban)
tanggal 10 Zulhijah. Saatwukuf, ada beberapa hal yang harus dilakukan,
yaitu: shalat jamak taqdim dan qashar zuhur-ashar, berdoa, berzikir
bersama, membaca Al-Qur’an, shalat jamak taqdim dan qashar maghrib-
isya.

3. MABÎT DI MUZDALIFAH
Mekah Waktunya sesaat setelah tengah malam sampai sebelum terbit fajar.
Disini mengambil batu kerikil sejumlah 49 butir atau 70 butir untuk
melempar jumrah di Mina, dan melakukan shalat subuh di awal waktu,
dilanjutkan dengan berangkat menuju Mina. Kemudian berhenti sebentar di
masy’ar al-harâm (monumen suci) atau Muzdalifah untuk berzikir kepada
Allah SWT (QS 2: 198), dan mengerjakan shalat subuh ketika fajar telah
menyingsing.

4. MELONTAR JUMRAH ‘AQABAH

Dilakukan di bukit ‘Aqabah, pada tanggal 10 Zulhijah, dengan 7 butir


kerikil, kemudian menyembelih hewan kurban.

5. TAHALLUL
Tahalul adalah berlepas diri dari ihram haji setelah selesai mengerjakan
amalan-amalan haji. Tahalul awal, dilaksanakan setelah selesai melontar
jumrah ‘aqobah, dengan cara mencukur/memotong rambut sekurang-
kurangnya 3 helai.
Setelah tahalul, boleh memakai pakaian biasa dan melakukan semua
perbuatan yang dilarang selama ihram, kecuali berhubungan seks. Bagi yang
ingin melaksanakan tawaf ifâdah pada hari itu dapat langsung pergi ke
Mekah untuk tawaf. Dengan membaca talbiah masuk ke Masjidil Haram
melalui Bâbussalâm (pintu salam) dan melakukan tawaf. Selesai tawaf
disunahkan mencium Hajar Aswad (batu hitam), lalu shalat sunah 2 rakaat
di dekat makam Ibrahim, berdoa di Multazam, dan shalat sunah 2 rakaat di
Hijr Ismail (semuanya ada di kompleks Masjidil Haram).
Kemudian melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwa, dimulai dari Bukit
Shafa dan berakhir di Bukit Marwa. Lalu dilanjutkan dengan tahalul kedua,
yaitu mencukur/memotong rambut sekurang-kurangnya 3 helai. Dengan
demikian, seluruh perbuatan yang dilarang selama ihram telah dihapuskan,
sehingga semuanya kembali halal untuk dilakukan. Selanjutnya kembali ke
Mina sebelum matahari terbenam untuk mabît di sana.

6. MABÎT DI MINA
Dilaksanakan pada hari tasyrik (hari yang diharamkan untuk berpuasa),
yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Setiap siang pada hari-hari
tasyrik itu melontar jumrah ûlâ, wustâ, dan ‘aqabah, masing-masing 7 kali.
Bagi yang menghendaki nafar awal (meninggalkan Mina tanggal 12
Zulhijah setelah jumrah sore hari), melontar jumrah dilakukan pada tanggal
11 dan 12Zulhijah saja.
Tetapi bagi yang menghendaki nafar sânî atau nafar akhir (meninggalkan
Mina pada tanggal 13 Zulhijah setelah jumrah sore hari),melontar jumrah
dilakukan selama tiga hari (11, 12, dan 13 Zulhijah). Dengan selesainya
melontar jumrah maka selesailah seluruh rangkaian kegiatan ibadah haji dan
kembali ke Mekah.

7.    TAWAF IFÂDAH.
Bagi yang belum melaksanakan tawaf ifâdah ketika berada di Mekah, maka
harus melakukan tawaf ifâdah dan sa’i. Lalu melakukan tawaf wada’
sebelum meninggalkan Mekah untuk kembali pulang ke daerah asal.

Anda mungkin juga menyukai