Kelas IF II-b
3. Haji adalah salah satu rukun islam yang ke lima yang diwajibkan oleh
Allah SWT kepada orang-orang yang mampu menunaikannya, yakni
memiliki kesanggupan biaya serta sehat jasmani dan rohani untuk
menunaikan perintah tersebut. (Hikmah ibadah Haji).
E. Rukun Haji
Rukun haji ialah hal-hal yang harus (pasti) dikerjakan dalam ibadah haji
dan tidak dapat diganti dengan yang lain, walaupun dengan dam. Jika
ditinggalkan maka tidak sah hajinya.
Adapun rukun haji sebagai berikut :
1. Niat haji
2. Mengerjakan ihram
3. Wukuf di Arafah
4. Tawaf Ifadloh, mengelilingi ka’bah 7 kali/putaran
5. Sa’I yaitu lari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali
6. Mencukur atau menggunting rambut kepada, sekurang-kurangnya 3
helai rambut.
7. Tertib, yaitu mengerjakan rukun-rukun haji secara berurutan.
F. Wajib Haji
Wajib Haji ialah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam
ibadah haji, bila tidak dikerjakan sah hajinya akan tetapi harus membayar
dam, berdosa jika sengaja meninggalkan dengan tidak ada udzur Syar’i.
Adapun wajib Haji sebagai berikut :
1. Ihram dari Miqot, bagi tiap-tiap kelopok sudah ada ketentuan masing-
masing. Miqot zamani, yaitu sejak bulan syawal hingga terbit fajar
tanggal 10 Dzulhijjah kurang lebih 2 bulan 10 hari.
2. Bermalam di Muzdalifah, atau sudah hadir disana sudah tengah malam
(jam 24.00) pada tenggal 9 Zulhijjah atau malam hari raya qurban.
3. Melontar jumratul aqobah yang dikerjakan pada hari raya qurban,
dilakukan dengan batu kecil sebanyak 7 buah.
4. Bermalam di Mina. Yaitu pada tanggal 11 – 13 Zulhijjah (hari tasyrik)
5. Melontar 3 jumrah yaitu jumroh ula (kubra) kemudian jumrah wustho
dan lalu jumroh Aqobah ketiga-tiganya dilakukan pada tanggal 11, 12
dan 13 Zulhijjah, masing-masing dengan 7 buah batu
6. Towaf Wada’ yaitu untuk pamitan, kebalikan dari tawaf qudum
7. Menjahui segala hal yang diharamkan.
Miqot ada 2 yaitu Miqot Zamany dan Miqat Makany. Adapun yang
dimaksud dengan Miqat Zamani ialah batas waktu jika untuk Haji yaitu
sejak tanggal 1 Syawal hingga terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
Sedangkan mikat zamani untuk umroh yaitu berlaku sepanjang tahun.
Sedangkan Yang dimaksud Miqat Makany yaitu batas tempat yang
ditentukan berdasarkan tempat.
• Bagi orang yang menetap (mukim) di negeri Makkah, baik dia sebagai
penduduk Makkah atau mengembara, maka tempat ihram hajinya ialah
negeri Makkah itu sendiri sedangkan untuk umroh yaitu keluar dari
Makkah yaitu sebaiknya di Ji’ranah, Tan’eim atau Hudaibiyah.
• Bagi yang datang dari sebelah timur seperti indonesia, Malaysia,
Singapura dan negara Asia lainnya tempatnya adalah Yalamlam
• Bagi yang datang dari Barat seperti mesir miqatnya di juhfah
• Bagi yang datang dari Selatan seperti yaman, dan Riyadh temptnya di
Qarnul Manazil
• Bagi yang datang dari Madinah tempatnya di Dzulhulaifah Bir Ali
• Bagi yang datang dari bagian iraq tempatnyayaitu di Dzatu’irq
H. Cara Ihram
Pakaian ihrom :
1. Bagi pria, memakai dua helai kain yang tidak berjahit. Untuk bagian
atas, kain diselendangkan dikedua bahu, dan untuk bagian bawah, kain
dijadikan sarung. Pada waktu melaksanakan towaf disunahkan kain
ihrom dikenakan secara idztiba yaitu dengan membuka bahu sebelah
kanan dan menutup bahu sebelah kiri.
2. Kain ihrom disunahkan berwarna putih bagi pria, sedangkan bagi
wanita boleh warna gelap atau putih.
3. Bagi wanita, memakai busana muslim yaitu pakaian yang nenutupi
seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan sampai
ujung jari (kaffain).
1. Bagi Pria
a. Memakai baju dan celana / sarung (pakaian biasa yang dijahit) serta
sepatu yang tertutup tumitnya.
b. Menutup kepala yang melekat seperti peci dan topi, kecuali jika ada
luka yang mengharuskan menutup sebagian kepala atau seluruhnya
seperti diperban
2. Bagi wanita
c. Bersarung tangan
d. Menutup muka (memakai cadar atau masker)
e. Mengenakan pakaian transparent atau ketat
I. Cara Tawaf
Macam-macam towaf :
J. Sa’i
1. Haji ifrad
2. Membaca talbiyah
6. Masuk ka’bah
7. Towaf qudum
8. Towaf Wada
M. Tahalul
1. Tahalul awal
• Sa’I
3. Tahalul towaf
Yaitu dam yang diwajibkan atas orang yang sedang dalam ihram
lalu mencukur rambutnya karena sakit atau sesuatu yang mengganggu
kepalanya, seperti kutu atau lainnya, berdasarkan firman Allah : Maka jika
ada diantara kamu yang sakit atau ada gangguan dikepalanya (lalu ia
bercukur), maka wajiblah atasnya untuk berfidyah, yaitu berpuasa,
bersedekah, atau berkurban (QS. Al-baqoroh : 196).
3. Dam Jazaa’(Imbalan/bahasan)
Dam jazaa yaitu dam yang wajib dibayar oleh orang yang sedang
berihram bila membunuh binatang buruan darat. Adapun binatang buruan
laut, tidak ada dendanya.
Dam ihshar Yaitu dam yang wajib dibayar oleh jama’ah haji yang
tertahan atau terkepung sehingga tidak dapat menyelesaikan manasik
hajinya, baik tertahannya disebabkan sakit, terhalang oleh musuh atau
sebab lainnya. Allah SWT berfirman :
Dam jima yaitu dam yang diwajibkan kepada jama’ah haji yang
dengan sengaja berhubungan suami istri, hukuman dedanya adalah harus
menyembelih seekor badanah (unta yang sudah berusia 5 tahun atau sapi
yang sudah berusia 2 tahun). Hal ini berdasarkan pendapat Umar bin al-
Khathab, Ali bin Abi Thalib dan Abu Hurairah, serta para Jumhur
Madzhab.(Ahkaamul Hajj, al-Qar’awi: 21, al-Wajiiz: 257-258).