Anda di halaman 1dari 9

Laporan Pertemuan Ke-10 Mata Kuliah Fiqih

Muhammad Syihan Dzulamani 10221033

Kelas IF II-b

Pemateri : Isna Nadifatul Istiqomah


Nurjasmine Intasya
Moderator : Siti Khoerunnisa
Materi : Haji
A. Pengertian Haji

1. Haji menurut bahasa ialah “menuju”. Sedangkan menurut syara’ ialah


“menuju tanah Mekkah karena menjalankan ibadah “.

2. Haji ialah : berkunjung ke Baitullah (ka’bah untuk melakukan beberapa


amalan antara lain : wukuf, mabit, tawaf, so’i dan amalan lainnya pada
masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan
ridho-Nya. (bimbingan Manasik Haji)

3. Haji adalah salah satu rukun islam yang ke lima yang diwajibkan oleh
Allah SWT kepada orang-orang yang mampu menunaikannya, yakni
memiliki kesanggupan biaya serta sehat jasmani dan rohani untuk
menunaikan perintah tersebut. (Hikmah ibadah Haji).

B. Dasar Hukum Perintah Haji

Alloh SWT berfirman :

 )97(........‫وهلل على الناس حج البيت من استط ع اليه سبيال‬

“……mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu


(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”.(QS.Ali
Imron : 7)
Melaksanakan kewajiban haji, hanya sekali seumur hidup. Dalam sebuah
hadist, Rosulullah SAW bersabda : “ Hai man usia, Allah telah
mewajibkan haji kepadamu, maka laksanakan haji. Seorang laki-laki
berkata, Apakah setiap tahun ya Rasulullah? Rasulullah terdiam, hingga
laki-laki itu bertanya tiga kali. Lalu Nabi menjawab, “Andai kukatakan
wajib setiap tahun maka ia menjadi wajib dan kamu tidak akan mampu
mengerjakannya. “(HR.Muslim, Ahmad dan Nasa’i).

C. Macam Macam Haji


1. Haji Ifrad
Haji Ifrad, yaitu hanya untuk haji saja. Dia sudah pernah
melaksanakan umroh, biasanya dilakukan oleh orang-orang yang
berada disekitar jazirah arab.
2. Haji Qiran
Haji Qiran, yaitu niatnya sekaligus umroh dan haji (Mengerjakan
haji bersamaan dengan umroh).
3. Haji Tamattu
Haji Tamattu, yaitu mendahulukan umrah dari pada haji, niat untuk
haji sekaligus dengan umroh, disebut tamattu karena ada saat
bersenang senang. Maksudnya di antara umrah dan haji ada selang
waktu dimana kita bisa bersenang-senang (Bisa melakukan hal-hal
yang saat ihram dilarang). Seperti memakai pakaian bebas. Setelah8
Dzulhijjah barulah melaksanakan haji.
D. Syarat wajib Haji
Untuk mengetahui apakah seorang sudah berkewajiban
melaksanakan haji atau belum, perlu dipahami syarat wajib haji
sebagai berikut :
a. Islam
b. Baligh
c. Berakal Sehat
d. Merdeka (Bukan budak)
e. Mampu
• Ada bekalnya (Ongkos dirinya pulang pergi dan belanja untuk
keluarganya yang ditinggal)
• Ada kendaraannya (Punya sendiri atau menyewa, bagi penduduk kota
Makkah yang jauhnya 15 farsakh atau lebih)
f. Aman jalannya
g. Bisa pergi

E. Rukun Haji
Rukun haji ialah hal-hal yang harus (pasti) dikerjakan dalam ibadah haji
dan tidak dapat diganti dengan yang lain, walaupun dengan dam. Jika
ditinggalkan maka tidak sah hajinya.
Adapun rukun haji sebagai berikut :
1. Niat haji
2. Mengerjakan ihram
3. Wukuf di Arafah
4. Tawaf Ifadloh, mengelilingi ka’bah 7 kali/putaran
5. Sa’I yaitu lari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali
6. Mencukur atau menggunting rambut kepada, sekurang-kurangnya 3
helai rambut.
7. Tertib, yaitu mengerjakan rukun-rukun haji secara berurutan.

F. Wajib Haji
Wajib Haji ialah rangkaian amalan yang harus dikerjakan dalam
ibadah haji, bila tidak dikerjakan sah hajinya akan tetapi harus membayar
dam, berdosa jika sengaja meninggalkan dengan tidak ada udzur Syar’i.
Adapun wajib Haji sebagai berikut :
1. Ihram dari Miqot, bagi tiap-tiap kelopok sudah ada ketentuan masing-
masing. Miqot zamani, yaitu sejak bulan syawal hingga terbit fajar
tanggal 10 Dzulhijjah kurang lebih 2 bulan 10 hari.
2. Bermalam di Muzdalifah, atau sudah hadir disana sudah tengah malam
(jam 24.00) pada tenggal 9 Zulhijjah atau malam hari raya qurban.
3. Melontar jumratul aqobah yang dikerjakan pada hari raya qurban,
dilakukan dengan batu kecil sebanyak 7 buah.
4. Bermalam di Mina. Yaitu pada tanggal 11 – 13 Zulhijjah (hari tasyrik)
5. Melontar 3 jumrah yaitu jumroh ula (kubra) kemudian jumrah wustho
dan lalu jumroh Aqobah ketiga-tiganya dilakukan pada tanggal 11, 12
dan 13 Zulhijjah, masing-masing dengan 7 buah batu
6. Towaf Wada’ yaitu untuk pamitan, kebalikan dari tawaf qudum
7. Menjahui segala hal yang diharamkan.

G. Miqat (Tempat ihram)

Miqot ada 2 yaitu Miqot Zamany dan Miqat Makany. Adapun yang
dimaksud dengan Miqat Zamani ialah batas waktu jika untuk Haji yaitu
sejak tanggal 1 Syawal hingga terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
Sedangkan mikat zamani untuk umroh yaitu berlaku sepanjang tahun.
Sedangkan Yang dimaksud Miqat Makany yaitu batas tempat yang
ditentukan berdasarkan tempat.

• Bagi orang yang menetap (mukim) di negeri Makkah, baik dia sebagai
penduduk Makkah atau mengembara, maka tempat ihram hajinya ialah
negeri Makkah itu sendiri sedangkan untuk umroh yaitu keluar dari
Makkah yaitu sebaiknya di Ji’ranah, Tan’eim atau Hudaibiyah.
• Bagi yang datang dari sebelah timur seperti indonesia, Malaysia,
Singapura dan negara Asia lainnya tempatnya adalah Yalamlam
• Bagi yang datang dari Barat seperti mesir miqatnya di juhfah
• Bagi yang datang dari Selatan seperti yaman, dan Riyadh temptnya di
Qarnul Manazil
• Bagi yang datang dari Madinah tempatnya di Dzulhulaifah Bir Ali
• Bagi yang datang dari bagian iraq tempatnyayaitu di Dzatu’irq

H. Cara Ihram

Ihram ialah niat memulai mengerjakan ibadah haji / umroh dan


berihrom. Niat ihram untuk yaitu Nawaitul Hajja wa ahromtu bihi lillahi
ta’ala, dan niat untuk umrah yaitu nawaitul umrota wa ahromtu biha lillahi
ta’la.

Ada beberapa Aturan dan larangan saat Ihram sebagai berikut:

Pakaian ihrom :

1. Bagi pria, memakai dua helai kain yang tidak berjahit. Untuk bagian
atas, kain diselendangkan dikedua bahu, dan untuk bagian bawah, kain
dijadikan sarung. Pada waktu melaksanakan towaf disunahkan kain
ihrom dikenakan secara idztiba yaitu dengan membuka bahu sebelah
kanan dan menutup bahu sebelah kiri.
2. Kain ihrom disunahkan berwarna putih bagi pria, sedangkan bagi
wanita boleh warna gelap atau putih.
3. Bagi wanita, memakai busana muslim yaitu pakaian yang nenutupi
seluruh tubuh kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan sampai
ujung jari (kaffain).

Larangan selama ihrom :

1. Bagi Pria
a. Memakai baju dan celana / sarung (pakaian biasa yang dijahit) serta
sepatu yang tertutup tumitnya.
b. Menutup kepala yang melekat seperti peci dan topi, kecuali jika ada
luka yang mengharuskan menutup sebagian kepala atau seluruhnya
seperti diperban
2. Bagi wanita
c. Bersarung tangan
d. Menutup muka (memakai cadar atau masker)
e. Mengenakan pakaian transparent atau ketat

Bagi pria dan wanita


a. Memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai dibadan
sebelum niat ihram
b. Memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut badan
c. Memburu binatang buruan darat yang liar dan boleh dimakan
d. Membunuh dan menganiaya binatang buruan darat dengan cara
apapun (kecuali binatang yang membahayakan
e. Nikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi dan
dinikahkan, dan menjadi saksi nikah
f. Bercumbu atau bersetubuh
g. Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor
h. Berbuat fasik (Keluar dari kebenaran/melarang aturan islam)

I. Cara Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali putaran,


putarannya berlawanan dengan arah jarum jam dan dimulai dari Hajar
Aswad, sedangkan ka’bah harus berada disisi kirinya. Towaf termasuk
rukun haji, maka harus dikerjakan. Orang yang towaf harus suci dari hadas
dan najis baik pada badan maupun pakaian dan menutup aurat. Pundak kiri
harus lurus ke arah kiblat dan tidak boleh menoleh ke belakang tapi
diperbolehkan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Macam-macam towaf :

1. Towaf qudum, yaitu towaf yang dilakukan ketika tiba di Makkah


2. Towaf ifadhoh, yaitu towaf rukun haji dan dilakukan setelah pulang
dari wukuf di Arafah
3. Towaf tahiyyat, yaitu towaf suunah yang lazim dilakukan saat
memasuki Masjidil Haram
4. Towaff nazar, yaitu towaf yang dinazarkan
5. Towaf sunah, yaitu towaf yang dilakukan semata-mata mencari rodha
Alloh
6. Towaf wada’ yaitu ketika akan meninggalkan ka’bah.

J. Sa’i

Sa’i adalah berjalan atau berusaha.


Tata Cara :

1. Hendaklah dimulai dari bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah


2. Sa’i dikerjakan sebanyak tujuh kali
3. Perjalanan dari bukit Shofa ke bukit marwah atau sebaliknya masing-
masing dihitung satu kali.
K. Wukuf

Wukuf ialah keberadaan seseorang di Arafah walaupun sejenak


dalam waktu antara tergelincir matahari tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arofah)
sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah (hari nahar). Wukuf di arafah
termasuk salah satu rukun haji yang paling utama. Jama’ah Haji yang tidak
melaksanakan wukuf di Arafah berarti tidak mengerjakan haji.

Wukuf dilakukan setelah khutbah dan sholat jama’ qasar taqdim


Dhuhur dan Ashar. Wukuf juga dapat dilaksanakan dengan berjama’ah
atau sendiri-sendiri. Dan selama wukuf harus memperbanyak zikir,
istighfar dan do’a sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Tempat
pelaksanaan wukuf antara lain:

1. Wukuf dilaksanakan di kemah yang telah disediakan bagi jamaah haji


2. Bagi jama’ah haji yang sakit dan tidak bisa berada di kemah
pelaksanaan wukufnya dilakukan dengan pelayanan khusus.
L. Beberapa sunah Haji

1. Haji ifrad

2. Membaca talbiyah

3. Berdoa sesudah membaca talbiyah

4. Membaca doa dan dzikir sewaktu towaf

5. Shalat dua rakaat setelah towaf

6. Masuk ka’bah

7. Towaf qudum
8. Towaf Wada

M. Tahalul

Menurut bahasa Tahalul bererti ‘menjadi boleh’ atau ‘dihalalkan’.


Dengan demikian Tahalul ialah diperbolehkan, halal, keluar atau
membebaskan diri daripada larangan atau pantangan Ihram dengan mencukur
seluruh rambut di kepala atau menggunting sekurang-kurangnya tiga helai
rambut.

1. Tahalul awal

Melepaskan diri dari keadaan Ihram, setelah melakukan dua di


antara tiga perbuatan berikut :

• Melontar Jumratul Aqabah dan bercukur.

• Melontar Jumratul Aqabah dan Tawaf Ifadah,

• Tawaf Ifadah, Saie dan bercukur.

2. Tahalul thani / qubra

Melepaskan diri dari keadaan Ihram setelah melakukan secara


lengkap ketiga-tiga ibadah berikut:

• Melontar juratul aqobah

• Bercukur dan towaf ifadah

• Sa’I

3. Tahalul towaf

N. DAM PELANGGARAN IHROM HAJI DAN UMROH


1. Dam Nusuk (rangakain ibadah)

Yaitu dam yang diwajibkan bagi mereka yang melaksanakan haji


tamattu atau Qiran. Jika tidak mampu membeli binatang kurban, maka
wajib melaksanakan puasa selama 10 hari, 3 hari dilakukan pada musim
haji dan yang 7 hari dilakukan setelah kembali ke kampung halaman.

2. Dam Fidyah (Tebusan)

Yaitu dam yang diwajibkan atas orang yang sedang dalam ihram
lalu mencukur rambutnya karena sakit atau sesuatu yang mengganggu
kepalanya, seperti kutu atau lainnya, berdasarkan firman Allah : Maka jika
ada diantara kamu yang sakit atau ada gangguan dikepalanya (lalu ia
bercukur), maka wajiblah atasnya untuk berfidyah, yaitu berpuasa,
bersedekah, atau berkurban (QS. Al-baqoroh : 196).

3. Dam Jazaa’(Imbalan/bahasan)

Dam jazaa yaitu dam yang wajib dibayar oleh orang yang sedang
berihram bila membunuh binatang buruan darat. Adapun binatang buruan
laut, tidak ada dendanya.

4. Dam Ihshar (Terkepung/terhalang)

Dam ihshar Yaitu dam yang wajib dibayar oleh jama’ah haji yang
tertahan atau terkepung sehingga tidak dapat menyelesaikan manasik
hajinya, baik tertahannya disebabkan sakit, terhalang oleh musuh atau
sebab lainnya. Allah SWT berfirman :

“Maka jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena


sakit), sembelihlah binatang kurban yang mudah didapat … (QS. Al-
Baqoroh: 196)”.

5. Dam Jima (Berhubungan suami istri)

Dam jima yaitu dam yang diwajibkan kepada jama’ah haji yang
dengan sengaja berhubungan suami istri, hukuman dedanya adalah harus
menyembelih seekor badanah (unta yang sudah berusia 5 tahun atau sapi
yang sudah berusia 2 tahun). Hal ini berdasarkan pendapat Umar bin al-
Khathab, Ali bin Abi Thalib dan Abu Hurairah, serta para Jumhur
Madzhab.(Ahkaamul Hajj, al-Qar’awi: 21, al-Wajiiz: 257-258).

Anda mungkin juga menyukai