Anda di halaman 1dari 7

PUTUSAN

”DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”


Pengadilan Negeri Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara Tindak Pidana pada tingkat
pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan putusan terhadap Terdakwa:------------
--------------------------

Nama : Ananda Naula


Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 17-05-1996
Pekerjaan : Pelajar
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Melati Sambi Lodoh, Pacitan
Pendidikan terakhir : SMP

Terdakwa ditahan oleh:


1. Ditahan oleh Penyidik 20 Maret - 22 Maret 2011 di Rutan Polsek Sambi Lodoh, Pacitan.
2. Diperpanjang oleh Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya 25 Maret – 30 Maretdi Ditahan oleh
Penuntut Umum 1 April - 10 April 2011 di Rutan Kelas I, Pacitan.

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum Yono Sugi Anom Darmawan S.H, L.L.M dari kantor
Advocates and Legal Consultans “UMBRA Strategics Legal Solutions” yang beralamat di Jalan
Yos Sudarso, Pacitan; Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 031/SK/I/2011 tertanggal 21
Maret 2011 Pengadilan Negeri Pacitan
Setelah membaca:
1. Berita Acara Penyidikan
2. Surat pelimpahan berkas perkara acara pemeriksaan biasa Nomor : B-
382/O.5.30//Ep.2/02/2011 pada tanggal 20 Maret 2011
3. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pacitan Nomor : 111/Pid.B/2011/PN.PCTN
tanggal 11 April 2011, tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini
4. Surat Penetapan Majelis Hakim Nomor : 111/Pid.B/2011/PN.PCTN tanggal 12 April 2011
tentang Penetapan Hari Sidang
5. Surat-surat lainnya dalam berkas perkara
Menimbang, bahwa Terdakwa dihadapkan di muka sidang Pengadilan Negeri Pacitan oleh
Penuntut Umum dengan surat dakwaan yang disusun secara tunggal dan telah dibacakan pada
Persidangan Pertama pada hari Senin, 20 April 2011,
Yaitu :
Pengadilan Negeri Pacitan;
Setelah mendengar:
1. Pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;
2. Pembacaan keberatan (eksepsi) Penasihat Hukum Terdakwa;
3. Pembacaan tanggapan Penuntut Umum atas eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa;

DAKWAAN
Bahwa terdakwa Ananda Naula alias AN pada hari Minggu 23 Januari 2011, atau setidak-
tidaknya pada waktu-waktu lain dalam bulan Januari 2011 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2011,
yang bertempat tinggal di Jalan Melati desa Sambi Lodoh, Pacitan atau setidak-tidaknya pada
tempat lain yang masuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Pacitan,
“Barang siapa dengan sengaja memiliki dengan melawan hukum sesuatu barang seluruhya
atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam kuasanya bukan
karena kejahatan”,
perbuatan mana terdakwa lakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Bahwa saudara Suryo Ahmad pada tanggal 23 Januari 2011 meminjamkan uang kepada
saudara ANANDA NAULA sebesar 6 juta tanpa bukti tertulis dengan janji akan dibayar tanggal 29
Januari 2011 dirumah saudara ANANDA NAULA di jalan Melati desa Sambi Lodoh, Pacitan.
Pada hari yang ditentukan ternyata saudara ANANDA NAULA tidak dapat mengembalikan uang
tersebut karena belum punya uang dan berjanji akan dikembalikan pada tanggal 7 Februari 2011.
Pada tanggal yang tersebut ternyata saudara ANANDA NAULA juga belum bisa mengembalikan.
Karena takut , ada niat saudara ANANDA NAULA untuk tidak mau mengembalikan uangnya,
maka Saudara Suryo Ahmad minta meminta pada saudara ANANDA NAULA untuk membuat
pernyataan Penitipan Uang secara dibawah tanggan dengan materai 6000,- dengan saksi bapak RD
(52 tahun) dan ibu S (49 tahun) dari saudara ANANDA NAULA. Karena hari-hari berikutnya
ternyata saudara ANANDA NAULA ingkar, maka saudara Suryo Ahmad pada tanggal 20 Maret
2011 melaporkan ke Kepolisian Sektor Sambi Lodoh dan tempat tanggal 23 Maret 2011 saudara
ANANDA NAULA dinyatakan sebagai tersangka. Berdasarkan hasil penyidikan, polisi
mengetahui bahwa saudara A ANANDA NAULA bersembunyi di desa terpencil didaerah Pacitan
dimana untuk mencapai daerah tersebut dibutuhkan minimal 2 hari perjalanan karena susahnya
akses jalan dan letak geografis desa tempat saudara ANANDA NAULA bersembunyi.

Setelah dicari beberapa hari, Polisi telah melakukan penangkapan serta penahanan atas
nama ANANDA NAULA (15 tahun) karena disangka melakukan penggelapan atas uang senilai 6
juta milik saudara Suryo Ahmad (18 tahun). Saudara ANANDA NAULA mengatakan pada
penyidik bahwa yang terjadi pada dirinya adalah sebuah ketidakadilan karena yang dilakukannya
hanyalah belum mampu membayar hutang dan masih bersedia membayar dengan bunganya jika
saudara Suryo Ahmad mau. Selain itu saudara ANANDA NAULA meminta dengan sangat kepada
penyidik agar tidak menahan dirinya karena dia satu-satunya tulang punggung keluarga meski
masih muda karena bapaknya sudah tidak bekerja dan ibunya hanyalah buruh cuci dikampung.
Meski dengan alasan-alasan yang disampaikan tersebut, penyidik tetap mengeluarkan Surat
Perintah Penahanan dengan No Sp.Han/17/IV/2011/Pol tertanggal 20 Maret 2011.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa menyatakan telah mengerti dan
tidak mengajukan keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Penuntut Umum telah mengajukan saksi-
saksi sebagai berikut:
1. Saksi atas nama RD (52 tahun), sebagai saksi dalam pembuatan pernyataan penitipan uang,
memberikan kesaksian sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi menerangkan dan diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan
Rohani.
- Bahwa benar saksi merupakan bapak dari terdakwa (AN)
- Bahwa benar saksi menjadi saksi disaat terdakwa (AN) membuat pernyataan penitipan
uang kepada korban.
- Bahwa benar saksi berada ditempat dimana diadakannya pembuatan pernyataan
penitipan uang antara SA dan AN

2. Saksi atas nama S (49 tahun), sebagai saksi dalam membuat pernyataan penitipan uang,
memberikan kesaksian sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi menerangkan dan diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan
Rohani.
- Bahwa benar saksi merupakan ibu dari terdakwa (AN)
- Bahwa benar saksi menjadi saksi disaat terdakwa (AN) membuat pernyataan penitipan
uang kepada korban.
- Bahwa benar saksi berada ditempat dimana diadakannya pembuatan pernyataan
penitipan uang antara SA dan An

3. .Saksi atas nama SS, sebagai saudara terdakwa dimana rumahnya digunakan sebagai
penyimpanan barang hasil penggelapan yang dilakukan terdakwa yang kemudian dijadikan
alat bukti:
- Bahwa benar saksi menerangkan dan diperiksa dalam keadaan sehat jasmani dan
Rohani.
- Bahwa benar saksi merupakan saudara dari terdakwa (AN)
- Bahwa benar sejumlah uang dari hasil penggelapan terdakwa dimasukkan celengan
panda yang kemudian di simpan dibawah tempat tidur rumah saksi.

Menimbang, bahwa terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya
sebagai berikut:

Bahwa benar ia meminjamkan uang sebesar Rp.6.000.000 (enam juta rupiah) pada
Minggu 23 Januari 2011
- Bahwa benar saksi mengakui adanya ketidak sesuaian perjanjian pengembalian uang
dimulai dari tanggal 29 Januari 2011 lalu dimundurkan menjadi 7 Februari 2011
- Bahwa benar terdakwa tidak kunjung mengembalikan peminjaman uang kepada korban
sampai waktu yang ditentukan
- Bahwa benar saksi meminta terdakwa (AN) untuk dibuatkan pernyataan penitipan uang
dengan saksi lainnya yaitu bapak RD (52 tahun) dan ibu S (49 tahun)
- Bahwa saksi mengakui ia merasa uangnya digelapkan oleh terdakwa (AN)sehingga ia
membuat laporan terkait kasus ini.
- Bahwa benar saksi melaporkan terkait kasus ini pada tanggal 20 Maret 2023 ke
Kepolisian Sektor Sambi Lodoh, Pacitan.
- Menimbang bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge)
Menimbang, bahwa berdasarkan surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Tertanggal.
21April 2011 No.Reg.Perkara: PDM-22/PCT/01/2011, terdakwa telah dituntut sebagai
berikut:
1. Menyatakan terdakwa Angga Nazir secara sah dan menyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “Penggelapan” sebagaimana diancam dalam Pasal
372 KUHP
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ANANDA NAULA dengan pidana
penjara selama 4 (empat) tahun.
3. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.60
(Enam puluh rupiah)

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh
fakta-fakta hukum sebagai berikut:
• Bahwa benar awalnya pada hari Minggu, 23 Januari 2011 terdakwa meminjam
uang tanpa bukti tertulis kepada saudara Suryo Ahmad sebesar Rp.6.000.000,00
(enam juta rupiah) dan akan dibayarkan pada tanggal 29 Januari 2011. Namun pada
hari yang ditentukan terdakwa tidak kunjung membayar pinjamannya tersebut
karena belum memiliki uang dan berjanji akan mengembalikannya pada tanggal 7
Februari 2011. Pada tanggal yang dijanjikan tersebut terdakwa tidak kunjung
membayarkan utangnya. Kemudian saudara Suryo meminta terdakwa untuk
membuat pernyataan penitipan uang dengan saksi bapak RD (52 tahun) dan Ibu S
(49 tahun). Namun terdakwa mengingkari janji tersebut dan tidak kunjung
membayarkan pinjamannya tersebut. Lalu ditemui terdakwa bersembunyi di desa
terpencil di daerah Pacitan yang untuk mencapai daerah tersebut dibutuhkan
minimal 2 hari perjalanan karena susahnya akses jalan.
• Bahwa benar dari hasil peminjaman uang kepada saudara Suryo Ahmad sebesar
Rp.6.000.000,00 (enam juta rupiah) tersebut digunakan terdakwa untuk kredit
sepeda motor merek Y dengan uang muka sebesar Rp.500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah), dibelikan 2 ekor kambing sebesar Rp.1.700.000,00 (satu juta tujuh ratus
ribu rupiah), dibelikan ayam petelur sebesar Rp.1.500.000,00 (satu juta lima ratus
ribu rupiah), dan sisanya di masukkan kedalam celengan padnda sebesar
Rp.2.300.000,00 (dua juta tiga ratus ribu rupiah)
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan
fakta-fakta hukum tersebut diatas. Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang
didakwakannya kepadanya;
1. Unsur barang siapa
2. Unsur dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruh atau
sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kuasanya bukan karena
kejahatan
3. Menimbang, bahwa terdapat unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan.
sebagai berikut:
Ad.1.Unsur “Barangsiapa”
- Menimbang, bahwa yang dimaksud “barangsiapa”, yang berarti orang perorangan
secara individual sebagai subjek hukum, yang dapat melakukan perbuatan pidana dan
dapat dimintakan pertanggung-jawaban pidana atas perbuatannya tersbut;
- Menimbang, bahwa dalam persidangan Terdakwa ANGGA NAZIR telah
membenarkan identitasnya sebagaimana telah tercantum dalam Surat Dakwaannya;
- Menimbang, bahwa selama persidangan pertama hingga terakhir Terdakwa mampu
menjawab semua pertanyaan majelis hakim dengan baik dan tidak ditemukan adanya
kelainan jiwa atau mental;
- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut Majelis Hakim berpendapat
bahwa terdakwa adalah subjek hukum yang mampu mempertanggungjawabkan
perbuatannya, dan dalam perkara ini tidak terdapat Error In Persona atau kesalahan
subjek;
- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim
berpendapat bahwa unsur “barangsiapa” telah terpenuhi;

Ad. Unsur “dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruh
atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kuasanya bukan karena
kejahatan”

1. Menimbang, bahwa dalam hukum pidana “sengaja” diartikan debagai menghendaki atau
mengetahui yang mana menghendaki dapat diartikan sebagai menghendaki perbuatan dan
akibat perbuatan sementara “mengetahui”diartikan sebagai mengetahui perbuatan dan akibat
dari perbuatan sehingga dengan sengaja memiliki makna seseorang yang melakukan suatu
tindakan dengan sengaja harus menghendaki serta mengetahui tindakan tersebut dan/atau
akibatnya;
2. Menimbang bahwa dalam teori hukum yang dimaksud dengan melawan hukum yakni
mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil yang bermakna perbuatan yang
diatur dalam perundang-undangan secara tertulis yang mana apabila perbuatan tersebut
dilakukan maka dapat dipidana, kemudian dalam arti materil yang bermakna meskipun
perbuatan tersebut tidak diatur dalam perundang-undangan secara tertulis, namun apabila
perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma-
norma kehidupan social dalam masyarakat maka perbuatan tersebut dapat dipidanakan.
3. Menimbang, bahwa menurut R.Soesilo dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang
dimaksud dengan sesuatu barang dalam hukum pidana ialah segala sesuatu yang berwujud
maupun tidak berwujud baik yang memiliki nilai ekonomis dan/atau tidak memiliki nilai
ekonomis;
4. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan bahwa sekitar hari
Minggu, 23 Januari 2011 terdakwa meminjam uang tanpa bukti tertulis kepada saudara Suryo
Ahmad sebesar Rp.6.000.000,00 (enam juta rupiah) dan akan dibayarkan pada tanggal 29
Januari 2011. Namun pada hari yang ditentukan terdakwa tidak kunjung membayar
pinjamannya tersebut karena belum memiliki uang dan berjanji akan mengembalikannya pada
tanggal 7 Februari 2011. Pada tanggal yang dijanjikan tersebut terdakwa tidak kunjung
membayarkan utangnya. Kemudian saudara Suryo meminta terdakwa untuk membuat
pernyataan penitipan uang dengan saksi bapak RD (52 tahun) dan Ibu S (49 tahun). Namun
terdakwa mengingkari janji tersebut dan tidak kunjung membayarkan pinjamannya tersebut.
Lalu ditemui terdakwa bersembunyi di desa terpencil di daerah Pacitan yang untuk mencapai
daerah tersebut dibutuhkan minimal 2 hari perjalanan karena susahnya akses jalan.
5. Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal ihwal sebagaimana tersebut diatas majelis hakim
berkesimpulan bahwa Terdakwa dengan sengaja dan secara melawan hukum menguasai
uangtersebut bukan karena aebuah bentuk kejahatan oleh karena itu unsur kedua ini pun telah
terpenuhi.
6. Menimbang, abhwa untuk menjatuhkan pidana terhadap terdakwa, maka perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan meringankan terdakwa;
Keadaan yang memberatkan:
- Terdakwa kabur ke desa terpencil di daerah Pacitan yang untuk mencapai daerah tersebut
dibutuhkan waktu 2 hari perjalanan

MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa ANANDA NAULA telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tidnak pidana “Penggelapan”
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ANANDA NAULA dengan pidana penjara
selama 4 (empat) tahun.
3. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan terhadap Terdakwa
ANANDA NAULA
dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pacitan, pada hari Kamis
28 April 2011 oleh kami, Yono Sugi Anom Darmawan, S.H.,L.L,M sebagai Hakim Ketua, Bimo
Haryadi, S.H.,M.H, dan Aji Saputra, S.H.,M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang
diucapkan dalam sidang terbuka untuk pada hari itu juga oleh Hakim Ketua dengan di damping
oleh Hakim Anggota tersebut di bantu oleh Susanti Putri,S.H, Panitera Pengganti pada
pengadilan Negeri Pacitan, serta dihadiri oleh Siswoko Adi, S.H.,M.H., Penuntut Umum dan
Terdakwa

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Bimo Haryadi, S.H.,M.H. Yono Sugi Anom Darmawan S,H.


LL.M

Intan Argasana ,
S.H.,M.H Panitera Pengganti,

Anisa Ramadhan,S.H.

Anda mungkin juga menyukai