Anda di halaman 1dari 8

NOTA PEMBELAAN

(PLEDOI)

Dalam Perkara Pidana

No . No. Reg. Perkara : PDM-22/Pct/27/2011

Dan Yang Terhormat

Penuntut Umum

Dari Kejakasaan Negeri Pacitan

Saya Penasehat Hukum/Advokat :

Nama : Yono Sugi Anom Damawan.S.H., M.H.

Pekerjaan : Advokat

Alamat : Jalan Jojoran Dalam No.140 Pacitan

Berdasarkan pasal 56 KUHAP dan Undang undang no.18 tahun 2003 tentang advokat serta
surat kuasa tanggal 6 Mei 2011, bertindak untuk dan atas nama terdakwa bernama :

Nama Lengkap : Ananda Naula (AN)

Tempat/Tanggal : Surabaya/ 11 Januari 1995

Umur : 15 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jalan Melati desa Sambi Lodoh, Pacitan

Agama : Islam

Pekerjaan : Pelajar.
Majelis Hakim yang kami hormati

Saudara penuntut umum yang kami hormati

Siding pengadilan yang terhormat.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya atas rahmat dan kasihNya
kita dapat dipertemukan dalam majelis yang kita muliakan ini. Saya selaku Penasehat hukum
untuk dan atas nama AN yang menjadi Terdakwa. Setelah mempelajari dan mendengarkan
secara seksama surat dakwaan saudara penuntut umum, maka saya selaku penasehat hukum
memberikan pembelaan, apakah surat dakwaan ini telah memenuhi asas dan ketentuan hukum
yang mendudukan AN menjadi Terdakwa sekaligus menjadi pedoman dalam memeriksa di
persidangan.

Atas Surat Tuntutan perkara tindak pidana penggelapan dari Jaksa Penuntut Umum pada
Kejaksaan Agung Republik Indonesia No. Perkara PDM-115/Epp.3/PCTN/05/2011 tertanggal
25 Mei 2011 di persidangan Pengadilan Negeri Pacitan :

- Majelis Hakim Yang Terhormat;

- Jaksa Penuntut Umum Yang Terhormat

- Dan Hadirin Persidangan yang kami muliakan;

1. DAKWAAN DAN TUNTUTAN PIDANA


1. DAKWAAN

Pada awal persidangan perkara ini Penuntut Umum telah membacakan


dakwaan yang dijatuhkan kepada kepada Terdakwa adalah sebagaimana yang di atur
dalam Pasal 372 KUHP
2. TUNTUTAN PIDANA

Pada persidangan hari Rabu tanggal 4 Mei 2011 saudara/i Jaksa


Penuntut Umum telah membacakan Surat Tuntutan pada pokoknya sebagai
berikut:

- Menyatakan Terdakwa AN terbukti bersalah melakukan tindak pidana Penggelapan


berdasarkan ketentuan Pasal 372 KUHP;
- Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa AN selama 4 tahun kurungan penjara
dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara;
- Menyatakan seluruh barang bukti dan alat bukti sah, dinyatakan benar adanya, dan
diterima; dan
- Menyatakan segala biaya yang timbul akibat perkara ini ditanggung oleh Terdakwa.

3. FAKTA PERSIDANGAN

Di persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi, keterangan korban, keterangan


terdakwa, dan pemeriksaan barang bukti yang pada pokoknya sebagai berikut:

A. KETERANGAN KORBAN
1. Saksi atas nama SA (18 tahun) dalam persidangan dibawah sumpah, pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar saksi merupakan saksi dari kasus ini;
- Bahwa pada tanggal 23 Januari 2011 saksi meminjamkan uang kepada
Terdakwa sebesar Rp6.000.000 (enam juta rupiah) tanpa bukti tertulis apapun;
- Bahwa Terdakwa berjanji kepada saksi akan membayar peminjaman uang
tanggal 29 Januari 2011 di rumah Terdakwa di Jalan Melati Desa Sambi
Lodoh Pacitan;
- Bahwa pada hari yang ditentukan, Terdakwa tidak dapat mengembalikan
uang tersebut karena belum punya uang;
- Bahwa Terdakwa berjanji kembali akan mengembalikan uang di tanggal 7
Februari 2011 dan akan dibayar;
- Bahwa Terdakwa tetap tidak dapat mengembalikan uang saksi di tanggal
yang ditentukan untuk kedua kalinya;
Bahwa benar saksi meminta kepada Terdakwa untuk membuat pernyataan
Penitipan Uang secara di bawah tangan dengan materai 6000,-;
- Bahwa ketika saksi membuat surat pernyataan Penitipan Uang secara di
bawah tangan dengan materai 6000,- terdapat 2 (dua) orang saksi, yaitu
Bapak (RD 52 th) dan Ibu (S 49 th) dari Terdakwa;
- Bahwa setelah pembuatan pernyataan Penitipan Uang tersebut, di hari-hari
berikutnya Terdakwa ingkar janji dan tetap tidak dapat mengembalikan
uang saksi, sehingga saksi melaporkan Terdakwa ke Polsek Sambi Lodoh;
dan
- Bahwa saksi melaporkan Terdakwa ke Polsek Sambi Lodoh pada tanggal
20 Maret 2011.

B. KETERANGAN TERDAKWA
Keterangan Terdakwa AN (16 tahun) dalam persidangan di bawah sumpah,
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa mengakui telah melakukan kesalahan dalam tindak pidana ini dan
tidak membantah segala kesaksian di persidangan;
- Bahwa benar Terdakwa melakukan tindak pidana Penggelapan uang dari Korban
sebesar Rp6.000.000 (enam juta rupiah);
- Bahwa pada tanggal 23 Januari 2011 Terdakwa meminjam uang dari Korban sebesar
Rp6.000.000 (enam juta rupiah) tanpa bukti tertulis;
- Bahwa Terdakwa berjanji kepada saksi akan membayar dan mengembalikan
peminjaman uang tanggal 29 Januari 2011 di rumah Terdakwa di Jalan Melati Desa
Sambi Lodoh Pacitan;
- Bahwa benar pada tanggal 29 Januari 2011, Terdakwa tidak dapat mengembalikan
uang tersebut karena belum punya uang;
- Bahwa Terdakwa berjanji kembali kepada Korban akan mengembalikan uang di
tanggal 7 Februari 2011 dan akan dibayar;
- Bahwa benar Terdakwa tetap tidak dapat dan belum mengembalikan uang pinjaman
dari saksi di tanggal yang ditentukan untuk kedua kalinya;
- Bahwa benar Terdakwa membuat pernyataan Penitipan Uang secara di bawah tangan
dengan materai 6000,- atas permintaan Saksi dengan disaksikan oleh orang tuanya,
yaitu RD (52 th) dan S (49 th);
- Bahwa setelah pembuatan pernyataan Penitipan Uang tersebut, benar Terdakwa
ingkar janji dan tetap tidak dapat mengembalikan uang saksi;
- Bahwa Terdakwa menggunakan uang pinjaman untuk kredit sepeda motor merek Y
dengan uang muka Rp500.000 (lima ratus ribu rupiah), ,membeli 2 (dua) ekor
kambing senilai Rp1.700.000 (satu juta tujuh ratus ribu rupiah), membeli 30 (tiga
puluh) ekor ayam petelur senilai Rp1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah), dan
sisa uang dimasukkan ke dalam Celengan Panda;
- Bahwa benar celengan panda yang berisi sisa uang berada di rumah saudaranya yaitu
SS (45 tahun);
- Bahwa Terdakwa tidak dapat mengembalikan uang tersebut karena ia merupakan
tulang punggung keluarga sehingga masih sulit mengumpulkan uang sebanyak itu,
tetapi Terdakwa menyatakan bahwa ia tetap akan mengembalikan uang tersebut;
- Bahwa Terdakwa siap menanggung akibat dari perbuatannya; dan
- Bahwa Terdakwa bersedia untuk meminta maaf kepada SA selaku korban.

Setelah membaca dengan cermat serta mempelajari Surat Dakwaan dan Surat
Tuntutan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, maka kami selaku Penasehat Hukum
Terdakwa, sesuai dengan ketentuan Pasal 182 ayat (1) huruf b KUHAP, maka kepada
Terdakwa dan/atau Penasehat Hukum Terdakwa diberikan hak untuk mengajukan Pledoi
(Pembelaan) atas Tuntutan Pidana yang telah diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum. Maka
kami akan mengajukan Nota Pembelaan (Pledoi) dengan resume sebagai berikut:

1. Tanggapan AN
Bahwa pada persidangan terungkap fakta-fakta yang diutarakan oleh saksi
korban dibawah sumpah yang menyatakan bahwa uang yang dipinjam atau uang yang
digunakan untuk Penggelapan oleh AN sebesar Rp6.000.000 (enam juta rupiah) belum
dikembalikan kepada SA, tetapi uang tersebut justru digunakan untuk beberapa hal,
seperti menggunakan uang pinjaman untuk kredit sepeda motor merek Y dengan uang
muka Rp500.000 (lima ratus ribu rupiah), membeli 2 (dua) ekor kambing senilai
Rp1.700.000 (satu juta tujuh ratus ribu rupiah), membeli 30 (tiga puluh) ekor ayam
petelur senilai Rp1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah), dan sisa uang
dimasukkan ke dalam Celengan Panda. Dan dalam persidangan, AN memberi
tanggapan berupa keterangan, bahwa ia tidak membantah semua kesaksian dan merasa
telah melakukan kesalahan. Bahkan ia menyatakan siap menanggung akibat dari
perbuatannya serta membayar sejumlah kerugian yang diderita oleh Korban (SA).

2. Unsur “Secara Melawan Hukum”


Dalam surat tuntutannya, Jaksa Penuntut Umum dalam membuktikan unsur “secara
melawan hukum” berargumentasi bahwa Terdakwa Ananda Naula sebelum memulai
perbuatannya, telah memiliki kesadaran dalam dirinya bahwa menguntungkan diri
sendiri atau orang lain dengan melakukan perbuatan itu adalah melawan hukum.
Melawan hukum yang diartikan oleh Jaksa Penuntut Umum tidak hanya berarti dilarang
undang-undang, melainkan harus diartikan secara luas sebagai hal yang bertentangan
dengan kehendak masyarakat. Akan tetapi, apabila ditinjau kembali berdasarkan fakta
yang ada, uang yang dipinjam oleh Ananda Naula dari SA tidak dilakukan secara
melawan hukum, karena SA telah meminjamkan uang sebesar Rp6.000.000 (enam juta
rupiah) kepada AN secara sukarela tanpa adanya paksaan. Dengan demikian, unsur
“Melawan Hukum” disini TIDAK TERBUKTI SECARA
SAH DAN TIDAK MEYAKINKAN.

3. Unsur “Memiliki Barang Suatu Yang Seluruhnya atau Sebagian adalah


Kepunyaan Orang Lain”

Bahwa unsur “Memiliki Barang Suatu Yang Seluruhnya atau Sebagian adalah
Kepunyaan Orang Lain” dapat diartikan sebelum melakukan atau setidak-tidaknya
ketika akan memulai perbuatannya, pelaku telah memiliki kesadaran dalam dirinya
bahwa menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melakukan perbuatan itu
adalah melawan hukum.
Namun apabila ditinjau kembali, sesungguhnya uang yang dipinjam oleh
Terdakwa dapat dikatakan sudah menjadi milik Terdakwa, sehingga Terdakwa memiliki
hak untuk menggunakan uang tersebut sesuai kebutuhan dan keinginannya. Bahkan
Terdakwa juga telah membuat surat pernyataan penitipan uang, yang artinya uang
tersebut sudah pasti akan dikembalikan oleh Terdakwa kepada SA.Dengan demikian,
unsur “Memiliki Barang Suatu Yang Seluruhnya atau Sebagian adalah Kepunyaan
Orang Lain” disini TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN TIDAK
MEYAKINKAN.
4. Unsur “Tetapi Yang Ada Dalam Kekuasaanya Bukan Karena Kejahatan”
Bahwa unsur “Tetapi Yang Ada Dalam Kekuasaannya Bukan Karena Kejahatan” yang
diartikan oleh Penuntut Umum, Terdakwa melakukan perbuatan tersebut dengan
kesengajaan. Pidana pada umumnya hendak dijatuhkan hanya pada barang siapa
melakukan perbuatan yang dilarang dengan dikehendaki dan diketahui. Artinya
seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja, harus menghendaki dan
mengetahui apa yang dilakukan. Orang yang melakukan perbuatan dengan sengaja
menghendaki perbuatan itu dan disamping itu mengetahui atau menyadari tentang apa
yang dilakukan itu dan akibat yang akan timbul darinya.

Secara fakta, uang yang dipinjam lalu dibelikan hal lain oleh Terdakwa dilakukan
secara sengaja dan sadar, akan tetapi tidak ada larangan khusus untuk Terdakwa
menggunakan uang tersebut untuk apa. Secara fakta pula, bahwa Terdakwa juga telah
membuat Surat Pernyataan Penitipan Uang dan artinya Terdakwa akan membayar
kembali uang yang dipinjamnya. Dengan demikian, unsur “Tetapi Yang Ada Dalam
Kekuasaannya Bukan Karena Kejahatan” disini TIDAK TERBUKTI SECARA SAH
DAN TIDAK MEYAKINKAN.

5. Unsur dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat
ataupun rangkaian kebohongan:
Nama palsu atau martabat palsu merupakan nama yang tidak sebenarnya, bukan nama
asli termasuk keterangan-keterangan palsu dan tidak beanr :
- Bahwa benar keterangan yang diberikan saksi Korban bahwa dia benar
mengetahui identitas asli Terdakwa;
- Bahwa sesuai keterangan terdakwa, terkait dengan pengembalian hutangnya tersebut
benar-benar akan dipenuhi namun dengan waktu yang tidak sesuai dengan perjanjian
dan persetujuan awal dalam hal ini tidak ada rangkaian kebohongan yang dilakukan.

Dengan deikian unsur “dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
msulihat, ataupun rangkaian kebohongan” telah tidak terbukti.
Dalam hal ini ketika uang dari SA telah diserahkan kepada AN maka kekuasannya telah
berpindah menjadi milik AN, dan hanya disertai persetujuan akan membayar uang tersebut
tanpa bukti tertulis. dalam hal ini telah terbukti memenuhi unsur ini secara sah dan meyakinkan.
Demikian unsur “Tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan” telah
terbukti.

KESIMPULAN DAN PERMOHONAN

Demikian Nota Pembelaan atau Pledoi ini kami ajukan, yang mana di dalam penyusunannya
masih memilik kekurangan dan keterbatasan, meskipun demikian semoga Nota Pembelaan
atau Pledoi ini dapat berguna bagi penegakan hukum dan keadilan, serta mempunyai makna
bagi kami, Terdakwa selaku Pencari Keadilan. Bahwa oleh karena persidangan dan nota
pembelaan tersebut telah selesai kami uraikan satu persatu, maka dengan segala kerendahan
hati kami Penasehat Hukum Terdakwa, Ananda Naula , memohon dengan hormat kepada
Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan memutuskan :

1. Menyatakan bahwa Terdakwa tidak terbukti kesalahannya secara sah dan meyakinkan
melakukan tindak pidana yang didakwaan secara DAKWAAN TUNGGAL;
2. Membebaskan Terdakwa Ananda Naula dari semua tuntutan hukum (Vrijspraak) atau
setidak-tidaknya melepaskan Terdakwa Ananda Naula dari semua tuntutan hukum
(Onslaag Van Alle Rechtsvervorging);
3. Membebankan biaya perkara kepada negara.

SURABAYA 15 JUNI 2023

Penasehat Hukum Terdakwa

Yono Sugi Anom Darmawan S.H. L.L,M

Anda mungkin juga menyukai