Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TERHADAP AKTA PENDIRIAN CV.

ABADI JAYA SELALU

CV (Comanditaire Venootschap) adalah persekutuan yang mempunyai satu atau


beberapa orang sekutu komanditer. Bentuk usaha yang merupakan salah satu alternatif yang
dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang
terbatas. Karena, berbeda dengan PT yang mensyaratkan minimal modal dasar sebesar Rp. 50jt
dan harus di setor ke kas Perseroan minimal 25%nya, untuk CV tidak ditentukan jumlah modal
minimal. Jadi, misalnya seorang pengusaha ingin berusaha di industri rumah tangga, percetakan,
biro jasa, perdagangan, catering, dll dengan modal awal yang tidak terlalu besar, dapat memilih
CV sebagai alternatif Badan Usaha yang memadai. Perbedaan yang mendasar antara PT dan CV
adalah, PT merupakan Badan Hukum, yang dipersamakan kedudukannya dengan orang dan
mempunyai kekayaan yang terpisah dengan kekayaan para pendirinya. Jadi, PT dapat bertindak
keluar baik di dalam maupun di muka pengadilan sebagaimana halnya dengan orang, serta dapat
memiliki harta kekayaan sendiri. Sedangkan CV, dia merupakan Badan Usaha yang tidak
berbadan hukum, dan kekayaan para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.1

CV secara khusus diatur dalam Pasal 19-21 KUHD, disamping ketentuan khusus tersebut
berlaku ketentuan umum yang terdapat dalam KUHPerdata yaitu tentang persekutuan perdata
dan perikatan. Dalam pendiriannya melalui pembuatan suatu perjanjian pendirian perusahaan
yang dibuat dengan akta otentik sebagai Akta pendirian oleh Notaris. Pembuatan perjanjian ini
tunduk pada aturan hukum perjanjian. Setelah perjanjian selesai, pengusaha harus mendaftarkan
perusahaan pada Departemen Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan Undang-undang
tentang wajib daftar perusahaan dan mengurus berbagai macam perizinan sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku pada UU No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

Akta pendirian CV. ABADI JAYA SELALU terdapat beberapa Pasal yang mengatur
mengenai nama dan tempat kedudukan, waktu, tujuan,modal, pengurus, tahun buku,pengawasan,

1
http://eritristiyanto.wordpress.com/2010/02/22/prosedur-cara-dan-syarat-pendirian-cv/, diakses pada hari
minggu tanggal 21 Oktober 2012.
pembagian keuntungan, pembubaran, pemberesan, dan ketentuan penutup. Ketentuan-ketentuan
yang mengatur mengenai hal tersebut ditentukan dalam pasal-pasal berikut dibawah ini.

Pasal 1 ( Nama dan Tempat Kedudukan )

Persekutuan ini bernama CV. JAYA ABADI SELALU, bekedudukan dan berkantor
pusat di kota Administrasi Jakarta Selatan dan ditempat-tempat lain yang dipandang perlu
dapat didirikan cabang-cabang atau perwakilannya.

Dalam ini telah sesuai dengan syarat mengenai nama CV yang tidak bertentangan dengan
ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan serta CV tersebut
berkedudukan di wilayah Indonesia.

Pasal 2 ( Waktu )

Persekutuan CV. JAYA ABADI SELALU ini didirikan untuk waktu yang tidak
ditentukan lamanya dan mulai berdiri sejak tanggal ditanda tanganinya akta ini yaitu pada
tanggal 25 Maret 2021.

Pasal 3 ( Tujuan )

Tujuan persekutuan ini dalam akta pendirian dikatakan untuk menjalankan usaha
sebagai Jasa Konsultasi Regulatory Affairs, Eksport atau Impor, Logistik, distributor,
supplier, leveransir, grosir, komisioner dan keagenan (perwakilan) dari berbagai macam
barang perdagangan dan untuk berbagai perusahaan, baik perusahaan-perusahaan dalam
negeri maupun perusahaan-perusahaan luar negeri, kecuali keagenan dalam bidang
perjalanan; Perdagangan barang pada umumnya, baik atas perhitungan sendiri maupun
atas tanggungan pihak lain secara komisi, termasuk pula perdagangan impor, ekspor,
lokal dan antar pulau; Periklanan dan Reklame pada umumnya; Percetakan dan
penerbitan, dan penjilidan; Kesemuanya dalam arti kata seluas-luasnya, baik untuk --
pihak sendiri maupun pihak lain.
Dapat dikatakan hal ini telah memenuhi syarat pendirian dalam hal tujuan yang
telah memaparkan bidang usaha dan lingkup kegiatan usaha yang ingin dilaksanakan
dengan jelas serta tidak melanggar ketertiban umum, kesusilaan, dan norma hukum serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 4 ( Modal )

Persekutuan CV. JAYA ABADI SELALU ini modalnya tidak ditentukan besarnya dan
setiap waktu dapat dilihat dari buku-buku Persekutuan, dari mana terlihat juga bagian
para persekutuan memasukan modalnya ke dalam Persekutuan.

Berdasarkan Pasal 1619 KUHPerdata, modal persekutuan dapat berupa uang, barang, dan
bentuk lainnya. pada akta pendirian persekutuan komanditer ini tidak dijelaskan jumlah
atau nillai modal persekutuan, jadi tidak terlihat berapa modal masing-masing sekutu.
Hal ini seharusnya disepakati terlebih dahulu diantara sekutu dan disbutkan dengan jelas
di akta pendirian persekutuan, karena berkaitan dengan masalah pembagian laba rugi.

Pasal 5 dan Pasal 6 ( Pengurus )

Dalam akta ini yang merupakan sekutu aktif yang diwajibkan membayar hutang dan
kerugian dari persekutuan dengan segala kekayaannya yaitu Nyonya SUKAWATY
dengan jabatan Direktur . Sedangkan yang menjadi sekutu pasif (komanditer) tidak wajib
membayar hutang dan kerugian dari persekutuan yang melebihi dari pemasukannya
adalah Tuan BAGUS , Tuan DADANG dan Nona SUCI.. Direktur dan Wakil Direktur
disini berhak menandatangani mewakili persekutuan di dalam maupun diluar pengadilan
dan dalam kegiatan membuat perjanjian-perjanjian, kecuali minjam-meminjam, jual beli,
mengikat persekutuan sebagai borg, haruslah mendapatkan persetujuan secara tertulis
dari sekutu lain dan turut ditandatangani komanditer.

Berdasarkan pernyataan pada isi akte tersebut, telah sesuai dengan apa yang disebutkan
dalam Pasal 19 KUHD, maka sekutu yang bertanggung jawab ke luar adalah sekutu kerja
atau sekutu komplementer adalah Nyonya SUKAWATY.

Menurut Pasal 20 ayat (2) KUHD, sekutu komanditer dilarang melakukan pengurusan
(beheren), meskipun dengan kekuatan surat kuasa. Namun, dia boleh mengawasi
pengurusan itu, bila ditetapkan demikian dalam perjanjian pendirian. Maka telah sesuai
sekutu pasif yakni Tuan BAGUS, Tuan DADANG dan Nona SUCI telah sesuai dengan
Pasal 20 KUHD.

Pasal 7 (Pengunduran diri, meninggal dunia dan pailit)

Pembubaran pada CV ini karena atas permufakatan para sekutu, dan apabila para sekutu
aktif meninggal dunia, jatuh pailit atau ditaruh dibawah pengampuan, sedangkan sekutu
yang sisa tidak bersedia melanjutkan usaha persekutuan ini. Tapi apabila yang meninggal
dunia, jatuh pailit atau ditaruh dibawah pengampuan adalah sekutu pasif (komanditer)
usaha persekutuan ini tetap berjalan terus sebagai Persekutuan Firma atau Persekutuan
Komanditer.

Pasal ini telah memeunhi ketentuan pada Pasal 1646 KUHPerdata mengenai meninggal
dunia. Namun, dalam pasal ini mengenai pembubaran tidak dijelaskan secara rinci
menurut Pasal 1649 KUHPerdata, khususnya mengenai apabila ada sekutu yang ingin
mengundurkan diri.

Pasal 11 ( Tahun Buku )

Tahun buku dimulai tiap-tiap tahun kalender dan ditutup pada penghabisan bulan
Desember tiap tahunnya. Untuk pertama kalinya penutupan buku ini pada tahun 2021.
Selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah penutupan buku, direktur harus
membuat neraca dan perhitungan laba rugi. Di dalam akta telah dinyatakan secara jelas,
penutupan buku dan pembuatan neraca dibuat oleh para sekutu kerja dan dilihat,
diperiksa, atau diteliti oleh sekutu pasif, sebagai tanda pengesahannya semua sekutu
harus menandatangani, yang berarti bahwa sekutu diam memberikan pengesahan dan
pembebasan tanggung jawab.

Pasal 12 ( Pembagian Keuntungan )

Pembagaian keuntungan dan pembebanan kerugian akan diterima dan ditanggung oleh
masing-masing sekutu menurut perlambangan moodal yang dimasukkan kedalam
persekutuan. Demikian dengan ketentuan sekutu pasif (komanditer) tidak bertanggung
jawab lebih dari modal yang dimasukkan dalam persekutuan.

Hal ini telah sesuai dengan Pasal 1633 KUHPerdata, jika di dalam perjanjian persekutuan
tidak ditentukan bagian masing-masing sekutu dalam untung dan ruginya persekutuan,
maka bagian masing-masing adalah seimbang dengan apa yang telah ia masukkan dalam
persekutuan.

Pasal 13 (Kekurangan)

Kekurangan dalam akta ini tidak dijelaskan secara rinci mengenai kerugian. Apa yang
dicantumkan Pasal ini belum sesuai dengan apa yang diatur didalam perundang-
undangan.

Pasal 16 ( Ketentuan Penutup ; Hal-hal lain dan domisili)

Hal-hal lain yang belum cukup diatur di akta ini seperti keluar masuknya sekutu baru,
penambahan modal, gaji sekutu aktif, dan lain sebagainya akan diatur dan diputuskan
oleh para sekutu secara mufakat. Tidak disebutkan biaya pendirian sekutu ini ditanggung
oleh persekutuan dan akan dihapuskan selekas mungkin.

Mengenai domisili, para pihak sepakat memilih tempat kediaman hukum yang umum dan
tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk segala akibat hukum
yang mungkin timbul. Berarti apabila terjadi masalah hukun akan diproses di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan.

Anda mungkin juga menyukai