Anda di halaman 1dari 11

AKTA PENDIRIAN PERSEKUTUAN PERDATA (BURGERLIJKE MAATSCHAP)

BANGUN, TAMPAN dan REKAN

Pasal 1
DEFINISI

Dalam anggaran dasar ini, kecuali secara tegas dinyatakan lain, istilah-istilah berikut memiliki arti
sebagai berikut:

(a) "Rekan Persekutuan" berarti Rekan Sekutu dan/atau Rekan Biasa.

(b) "Rekan Sekutu" berarti Rekan Biasa atau pihak lain yang atas dasar ketentuan sebagaimana
disebutkan dalam anggaran dasar ini telah diangkat menjadi Rekan Sekutu (equity partner)
dengan hak dan kewajiban yang terkait dengan kepemilikan sebagaimana disebutkan dalam
anggaran dasar ini.

(c) "Rekan Biasa" berarti tenaga ahli atau pihak lain yang atas dasar ketentuan sebagaimana
disebutkan dalam anggaran dasar ini telah diangkat menjadi Rekan Biasa (non equity
partner) dengan hak dan kewajiban yang sebagaimana disebutkan dalam anggaran dasar ini.

Pasal 2
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Persekutuan Perdata ini bernama “BANGUN, TAMPAN dan REKAN” (selanjutnya disebut
“Persekutuan”), berkedudukan di Jakarta Selatan, untuk pertama kali berkantor pusat di Talavera
Office Park, Lantai 10, Suite 1001A, Jl. Letjen. TB Simatupang Kav. 22-26, Jakarta 12430, Indonesia,
dengan kantor cabang dan perwakilan di tempat lain yang dipandang perlu oleh para Rekan Sekutu
yang disepakati dalam Rapat Rekan Sekutu.

Pasal 3
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan Persekutuan ini adalah memberi jasa konsultasi dan bantuan hukum meliputi:

(a) Kegiatan konsultan hukum pada umumnya di luar kegiatan beracara di pengadilan.

(b) Kegiatan konsultan meliputi, antara lain:

(i) pendirian perusahaan;


(ii) mempersiapkan perjanjian-perjanjian dalam berbagai bidang usaha termasuk
namun tidak terbatas pada perdagangan, industri, transportasi, properti,
pertambangan, dan penanaman modal atau investasi;
(iii) pengurusan kepailitan;
(iv) bekerjasama dengan profesi hukum lain dalam hal melindungi dan memperjuangkan
hak-hak dari klien dalam arti luas;
(v) jasa perizinan; dan
(vi) jasa konsultan tenaga kerja.

(c) Menyampaikan pendapat hukum yang diperlukan oleh klien secara lisan dan tulisan;
(d) Beracara di pengadilan dalam menyelesaikan perkara-perkara dalam berbagai bidang hukum
perdata, pidana dan administrasi negara pada lembaga peradilan.

Pasal 4
JANGKA WAKTU PERSEKUTUAN PERDATA

1. Persekutuan ini didirikan untuk suatu jangka waktu yang tidak terbatas, namun tunduk pada
syarat dan ketentuan dalam anggaran dasar ini dan/atau penambahan atau perubahannya
yang dibuat sewaktu-waktu di kemudian hari, dan dengan memperhatikan sepenuhnya
syarat dan/atau ketentuan yang ada dan berlaku terhadap dan mengikat para Rekan
Persekutuan dalam Persekutuan dari waktu ke waktu (apabila ada).

2. Masing-masing Rekan Sekutu tidak berhak untuk membubarkan Persekutuan, tetapi ia boleh
keluar dari Persekutuan pada akhir tahun buku dengan ketentuan Rekan Sekutu tersebut
wajib memberitahukan maksudnya untuk mengundurkan diri secara tertulis kepada para
Rekan Sekutu lainnya dan managing partner selambatnya 1 (satu) tahun sebelum efektif
berlakunya pengunduran dirinya, kecuali telah disetujui dalam Rapat Rekan Sekutu.

Rekan Sekutu yang bersangkutan wajib terlebih dahulu menyelesaikan pekerjaannya dan
kewajibannya dalam jabatannya dan membuat laporan terutama mengenai usaha-usaha
Persekutuan yang merupakan bagian dan tanggung-jawab Rekan Sekutu yang keluar.

Bagian dari laba atau rugi dari Rekan Sekutu yang keluar menurut neraca dan perhitungan
laba akan dibayar dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun setelah perhitungan laba
rugi untuk tahun buku yang berakhir pada saat efektif berlakunya pengunduran diri Rekan
Sekutu yang keluar disahkan oleh Rapat Rekan Sekutu. Rekan Sekutu yang keluar
berkewajiban menyelesaikan kewajibannya kepada Persekutuan.

3. Masing-masing Rekan Biasa, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama tidak berhak untuk
membubarkan Persekutuan, tetapi sewaktu-waktu berhak mengundurkan diri dari
Persekutuan, dengan ketentuan Rekan Biasa tersebut wajib memberitahukan maksudnya
secara tertulis selambatnya 6 (enam) bulan sebelum tanggal efektif berlakunya pengunduran
dirinya kepada Persekutuan, terkecuali bagi Rekan Biasa yang pada waktu diterima sebagai
Rekan Biasa telah memiliki perjanjian tersendiri dengan para Rekan Sekutu.

Rekan Biasa yang bermaksud untuk mengundurkan diri tersebut wajib terlebih dahulu
menyelesaikan pekerjaannya, kewajibannya dan membuat laporan terutama mengenai
usaha-usaha Persekutuan yang menjadi tanggung-jawabnya.

4. Persekutuan ini tidak akan dibubarkan karena alasan kematian seorang Rekan Persekutuan,
atau pengunduran diri atau pemberhentian seorang Rekan Persekutuan.

5. Dalam hal terjadi kematian, pengunduran diri atau pemberhentian seorang Rekan Sekutu
atau Rekan Biasa dimana yang bersangkutan namanya digunakan sebagai salah satu nama
Rekan pada nama Persekutuan ini, maka Rekan Sekutu atau Rekan Biasa yang bersangkutan
atau para ahli warisnya dalam hal terjadinya kematian, selambat-lambatnya dalam waktu 3
(tiga) bulan setelah diterimanya surat permohonan pengunduran diri oleh Persekutuan , atau
dikeluarkannya surat pemberhentiannya atau tanggal kematiannya, wajib memberikan
pemberitahuan tertulis kepada Persekutuan, yang isinya memberikan atau tidak
memberikan persetujuan untuk tetap mempergunakan namanya atau nama
almarhum/almarhumah sebagai salah satu nama Rekan pada nama Persekutuan.
Apabila diberikan persetujuan penggunaan nama tersebut, maka Persekutuan akan
membuat suatu kesepakatan bersama yang mengatur perihal syarat dan ketentuan perihal
penggunaan nama tersebut antara para Rekan Sekutu dengan Rekan Sekutu atau Rekan
Biasa yang mengundurkan diri atau diberhentikan atau para ahli warisnya.

Apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan dimaksud di atas, suatu pemberitahuan tertulis atau
pemberian persetujuan tertulis perihal penggunaan nama tidak diberikan, atau
pemberitahuan dimaksud berisikan penolakan atau tidak memberikan izin untuk
menggunakan nama dimaksud, maka Persekutuan wajib untuk merubah nama Persekutuan
dan melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku terkait dengan perubahan nama Persekutuan selaku kantor hukum.

Persekutuan berhak menentukan keputusan mengenai perubahan nama Persekutuan,


meskipun Rekan Sekutu atau Rekan Biasa yang mengundurkan diri atau diberhentikan , atau
para ahli waris dari Rekan Sekutu atau Rekan Biasa yang meninggal dunia menghendaki atau
memberikan persetujuan menggunakan namanya atau nama almarhum/almarhumah.

Pasal 5
PARA REKAN PERSEKUTUAN

1. Para Rekan dalam Persekutuan ini adalah Rekan Persekutaan yang terdiri dari Rekan Sekutu
dan Rekan Biasa.

2. Rekan Sekutu terdiri dari Rekan Biasa atau pihak lain yang atas dasar syarat dan ketentuan
yang telah disepakati bersama dan diputuskan dalam Rapat Rekan Sekutu yang khusus
diadakan untuk itu dengan persetujuan lebih dari 3/4 (tiga per empat) jumlah suara yang
dikeluarkan secara sah dalam Rapat Rekan Sekutu, yang selanjutnya diangkat menjadi Rekan
Sekutu dengan segala hak dan kewajiban yang melekat pada kedudukan selaku Rekan
Sekutu dalam Persekutuan.

3. Rekan Biasa terdiri dari tenaga ahli atau pihak lain yang atas dasar syarat dan ketentuan
yang telah disepakati bersama di antara Rekan Sekutu dan diputuskan dalam Rapat Rekan
Sekutu yang khusus diadakan untuk itu dengan persetujuan lebih dari 3/4 (tiga per empat)
jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Rekan Sekutu, yang selanjutnya
diangkat menjadi Rekan Biasa dengan segala hak dan kewajiban yang melekat pada
kedudukan selaku Rekan Biasa dalam Persekutuan.

4. Untuk pertama kalinya Rekan Sekutu adalah:

(a) Penghadap tuan ANDI, Sarjana Hukum;

(b) Penghadap nyonya DINA, Sarjana Hukum.

Pasal 6
KEPENGURUSAN PERSEKUTUAN

1. Persekutuan diurus oleh seorang managing partner atau pemimpin rekan kantor hukum.

2. Managing partner atau pemimpin rekan kantor hukum berhak mewakili dan bertindak untuk
dan atas nama Persekutuan di luar dan di hadapan instansi peradilan.
Dalam hal managing partner berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak lain, Persekutuan diwakili oleh salah seorang Rekan Sekutu.

3. Managing partner dalam kedudukannya sebagaimana disebutkan dalam pasal 6 ayat 2 di


atas dapat menunjuk pihak lain untuk mewakili dan bertindak untuk dan atas nama untuk
tindakan-tindakan tertentu yang secara tegas dimuat dalam surat kuasa yang khusus dibuat
untuk itu.

4. Managing partner diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Rekan Sekutu.

Masa jabatan managing partner berlaku sejak tanggal pengangkatannya untuk jangka waktu
3 (tiga) tahun, dengan tidak mengurangi hak Rapat Rekan Sekutu untuk memberhentikannya
sewaktu-waktu, dan dapat diangkat kembali.

Dalam hal lewatnya waktu 3 (tiga) tahun belum diadakan Rapat Rekan Sekutu untuk
pengangkatan managing partner maka masa jabatan managing partner diperpanjang
sampai dengan Rapat Rekan Sekutu pengangkatan managing partner.

5. Masa jabatan managing partner berakhir dengan sendirinya bila terjadi salah satu peristiwa
sebagai berikut:

(a) meninggal dunia;

(b) mengundurkan diri atas permintaan sendiri;

(c) berhalangan tetap;

(d) dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan(curatele);

(e) diberhentikan atas dasar keputusan Rapat Rekan Sekutu;

(f) telah berakhir masa jabatannya.

6. Tugas dan tanggung jawab managing partner tersebut di atas akan diatur tersendiri dalam
peraturan organisasi Persekutuan yang disahkan dalam suatu Rapat Rekan Sekutu atau
berdasarkan perjanjian bersama di antara para Rekan Sekutu.

7. Untuk pertama kalinya diangkat sebagai managing partner atau pemimpin rekan kantor
hukum:

Penghadap tuan ANDI, Sarjana Hukum.

Pasal 7
RAPAT UMUM REKAN PERSEKUTUAN DAN RAPAT REKAN SEKUTU

1. Rapat Umum Rekan Persekutuan merupakan rapat gabungan Rekan Sekutu dan Rekan Biasa
yang akan mengusulkan pokok-pokok kebijakan umum Persekutuan.
Rapat Rekan Sekutu merupakan badan tertinggi untuk mensahkan kebijakan umum
Persekutuan dan menentukan kebijakan strategi tertentu untuk menjamin kesinambungan
dan stabilisasi Persekutuan.

Rapat Rekan Sekutu terdiri dari Rapat Rekan Sekutu Tahunan dan Rapat Rekan Sekutu Luar
Biasa.

Kecuali disebutkan secara khusus, maka Rapat Rekan Sekutu dalam anggaran dasar ini
berarti Rapat Sekutu Tahunan dan/atau Rapat Rekan Sekutu Luar Biasa.

2. Rapat Umum Rekan Persekutuan dan/atau Rapat Rekan Sekutu dipimpin oleh managing
partner atau pihak lain yang ditugaskan sebagai pemimpin rapat sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang diatur dalam perjanjian bersama di antara para Rekan Sekutu.

3. Rapat Rekan Sekutu Luar Biasa dengan persetujuan lebih dari 3/4 (tiga per empat) dari
jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Rekan Sekutu berhak memutuskan:

(a) Perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Persekutuan;

(b) Pengangkatan,pemberhentian dan penerimaan pengunduran diri Rekan Sekutu;

(c) Penentuan sikap atas Rekan Persekutuan yang tidak dapat menjalankan tugas untuk
sementara atau untuk selamanya;

(d) Penentuan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan Rekan Persekutuan;

(e) Investasi dan penggunaan dana di luar biaya operasional;

(f) Membubarkan Persekutuan;

(g) Pemberian persetujuan kepada managing partner atau pihak lain yang ditugaskan
sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian bersama diantara
para Rekan Sekutu atas rencana:

(i) pembelian tanah dan bangunan, peralatan kantor, komputer atau aktiva
tetap lainnya bagi Persekutuan yang jumlahnya melebihi jumlah yang telah
ditentukan oleh Rapat Rekan Sekutu sebelumnya;
(ii) mengadakan pinjaman uang atau mengikat Persekutuan dengan suatu
kewajiban hutang, leasing atau menjaminkan aktiva Persekutuan, yang
jumlahnya melebihi jumlah yang dari waktu ke waktu telah ditentukan oleh
Rapat Rekan Sekutu sebelumnya.

(h) Pengangkatan dan pemberhentian managing partner Persekutuan;

(i) Pengangkatan dan pemberhentian Rekan Biasa berikut penentuan gaji Rekan Biasa
tersebut;

(j) Hal-hal lain yang perlu dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Rekan Sekutu sesuai
dengan permintaan Rekan Sekutu atau pihak lain sebagaimana diatur dalam
perjanjian yang dibuat di antara Rekan Sekutu.
Pasal 8
TEMPAT DAN PANGGILAN RAPAT

1. Rapat Umum Rekan Persekutuan atau Rapat Rekan Sekutu diadakan di kantor pusat
Persekutuan atau tempat lain di wilayah Republik Indonesia.

2. Panggilan untuk Rapat Umum Rekan Persekutuan atau Rapat Rekan Sekutu dilakukan oleh
managing partner atau pihak lain yang ditentukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
diatur dalam perjanjian di antara para Rekan Sekutu.

3. Panggilan Rapat Umum Rekan Persekutuan atau Rapat Rekan Sekutu harus disampaikan
kepada masing-masing Rekan Persekutuan atau Rekan Sekutu dengan e-mail, fax atau
dengan surat yang disampaikan secara tercatat dengan mendapat tanda terima yang layak,
sedikitnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum tanggal rapat, dengan tidak memperhitungkan
tanggal panggilan dari rapat.

4. Panggilan rapat harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.

5. Apabila semua Rekan Persekutuan dalam Rapat Umum Rekan Persekutuan atau semua
Rekan Sekutu dalam Rapat Rekan Sekutu hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu
tersebut tidak disyaratkan dan rapat dapat diadakan dimanapun juga dan rapat berhak
mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

Pasal 9
KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN

1. Dalam Rapat Rekan Sekutu Tahunan hanya dibicarakan dan diputuskan mengenai laporan
pertanggungjawaban pengurus Persekutuan mengenai kegiatan yang telah dijalankan
selama tahun buku yang bersangkutan, laporan keuangan Persekutuan dan hal lain yang
penting berkenaan dengan jalannya Persekutuan.

Rapat Rekan Sekutu Tahunan adalah sah dan berhak mengambil keputusan apabila dalam
Rapat Rekan Sekutu Tahunan hadir dan/atau diwakili oleh para Rekan Sekutu yang mewakili
lebih dari 1/2 (satu per dua) dari seluruh Rekan Sekutu. Apabila kuorum dimaksud di sini
tidak tercapai maka dalam waktu selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kalender
setelah Rapat Rekan Sekutu Tahunan pertama, dapat diselenggarakan lagi Rapat Rekan
Sekutu Tahunan kedua dengan acara yang sama dengan Rapat Rekan Sekutu Tahunan yang
pertama tersebut. Rapat kedua adalah sah apabila Rekan Sekutu yang hadir dan/atau
diwakili sekurang-kurangnya lebih dari 1/3 (satu per tiga) jumlah Rekan Sekutu. Dalam hal
pada rapat kedua tersebut tidak mencapai kuorum maka penyelenggaraan rapat ditunda
dan akan diadakan pemanggilan rapat.

Penyelenggaraan rapat berikutnya dianggap sebagai Rapat Rekan Sekutu yang pertama.

2. Khusus Rapat Rekan Sekutu Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 3
anggaran dasar ini adalah sah dan berhak mengambil keputusan apabila dalam Rapat Rekan
Sekutu tersebut hadir dan/atau diwakili oleh para Rekan Sekutu yang mewakili sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Rekan Sekutu.

Jika dalam Rapat Rekan Sekutu yang dimaksud di atas, kuorum yang ditentukan tidak
tercapai maka dalam waktu selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah
Rapat Rekan Sekutu pertama, dapat diselenggarakan Rapat Rekan Sekutu kedua dengan
acara yang sama seperti rapat yang pertama.

Rapat kedua adalah sah apabila Rekan Sekutu yang hadir dan/atau diwakili sekurang-
kurangnya lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah Rekan Sekutu.

Dalam hal Rapat Rekan Sekutu kedua tidak mencapai korum maka pembahasan agenda
rapat dianggap ditolak.

Apabila akan dibicarakan kembali pembahasan agenda tersebut maka penyelenggaraan


rapat berikutnya dianggap sebagai rapat Rekan Sekutu yang pertama.

3. Setiap Rekan Sekutu yang berhalangan hadir berhak memberi kuasa kepada anggota Rekan
Sekutu lainnya dengan surat kuasa, dengan ketentuan 1 (satu) anggota Rekan Sekutu hanya
dapat mewakili sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang anggota.

4. Dalam Rapat Rekan Sekutu, setiap Rekan Sekutu berhak mengeluarkan suara.

5. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Jika musyawarah untuk
mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan
suara terbanyak dari jumlah Rekan Sekutu yang hadir atau diwakili dengan sah dalam Rapat
Rekan Sekutu, yaitu:

(a) untuk Rapat Rekan Sekutu Tahunan, pemungutan suara diambil berdasarkan
persetujuan lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah suara yang dikeluarkan secara sah
dalam Rapat Rekan Sekutu tersebut.

(b) untuk Rapat Rekan Sekutu Luar Biasa, pemungutan suara diambil berdasarkan
persetujuan lebih dari 3/4 (tiga per empat) jumlah suara yang dikeluarkan secara sah
dalam Rapat Rekan Sekutu tersebut.

Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka usul ditolak.

6. Pemungutan suara mengenai diri seseorang dilakukan dengan suara tertutup yang tidak
ditandatangani, sedangkan mengenai hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat
menentukan lain, tanpa ada keberatan dari lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota
Rekan Sekutu yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Rekan Sekutu tersebut.

7. Suara blanko atau abstain dianggap tidak ada dan tidak boleh dihitung dalam menentukan
jumlah suara dalam Rapat Rekan Sekutu.

8. Dalam memberikan suara dalam Rapat Rekan Sekutu, para Rekan Sekutu Persekutuan
tunduk kepada perjanjian bersama yang telah dibuat di antara para Rekan Sekutu.

9. Rekan Sekutu dapat mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Rekan Sekutu
dengan ketentuan semua Rekan Sekutu telah diberitahu secara tertulis dan semua Rekan
Sekutu memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian
mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat
Rekan Sekutu.
Pasal 10
MODAL PERSEKUTUAN

1. Modal Persekutuan merupakan suatu jumlah yang ditetapkan oleh Rapat Rekan Sekutu dan
diperinci dalam laporan pembukuan Persekutuan dari waktu ke waktu. Secara tegas
disepakati bersama oleh para Rekan Sekutu pada saat ini bahwa modal Persekutuan adalah
berasal dari pemasukan dari Rekan Sekutu dan proporsi bagian dari masing-masing Rekan
Sekutu terhadap seluruh jumlah total modal Persekutuan yang akan diatur secara tersendiri
oleh seluruh Rekan Sekutu.

2. Rekan Biasa belum berkewajiban untuk melakukan pemasukkan modal dalam Persekutuan.

3. Kecuali disetujui secara tertulis oleh seluruh Rekan Sekutu, maka setiap Rekan Sekutu wajib
memberikan penyetoran modal tambahan kepada Persekutuan sesuai dengan persentase
bagiannya masing-masing dalam struktur permodalan yang telah ada dari Persekutuan
sebagaimana dicatatkan dalam pembukuan pada saat dilakukannya setiap peningkatan atas
modal Persekutuan. Peningkatan atas modal Persekutuan akan dilakukan sepanjang
diperlukan untuk kepentingan Persekutuan dan berdasarkan Rapat Rekan Sekutu.

4. Setiap Rekan Persekutuan dilarang untuk mengalihkan dan menjaminkan hak bagiannya
kepada pihak lain kecuali atas persetujuan Rapat Rekan Sekutu.

Pasal 11
AKUN PRIVE (DRAWING ACCOUNT)

1. Persekutuan Perdata melakukan pencatatan, pembukuan penyetoran dan pengambilan


uang para Rekan Persekutuan dalam suatu akun prive (drawing account) untuk masing-
masing Rekan Persekutuan.

2. Pengambilan uang muka bulanan Rekan Persekutuan dianggap sebagai pengambilan prive,
yang maksimal besarnya masing-masing ditentukan berdasarkan Rapat Rekan Sekutu dan
dengan memperhatikan kondisi keuangan Persekutuan saat itu.

3. Saldo kredit akun prive adalah kewajiban kepada Rekan Persekutuan yang bersangkutan dan
tidak merupakan bagian modal Rekan Persekutuan. Saldo kredit sebelum dikurangkan
dengan pengambilan uang muka (drawing) bulanan yang telah disetujui bersama dapat
diperhitungkan bunga berdasarkan tingkat bunga umum yang ditetapkan dalam Rapat
Umum Rekan Sekutu.

4. Saldo debet akun prive di luar pengambilan uang muka bulanan yang telah disetujui
bersama, dapat diperhitungkan bunga berdasarkan tingkat bunga umum yang ditetapkan
dalam Rapat Rekan Sekutu.

5. Setiap Rekan Persekutuan wajib membayar atau menyelesaikan setiap hutang pribadinya
kepada Persekutuan.

Pasal 12
PEMBAGIAN LABA-RUGI

1. Pembagian laba rugi Persekutuan berdasarkan laporan keuangan Persekutuan yang telah
disahkan oleh Rapat Rekan Sekutu Tahunan setelah diperhitungkan dengan pajak
penghasilan badan dan bagian Rekan Biasa, akan dibagikan kepada Rekan Sekutu sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat di antara Rekan Sekutu.

2. Besarnya bagian dan cara pembagian dari Rekan Biasa akan ditentukan dalam Rapat Rekan
Sekutu.

Pasal 13
METODE AKUNTANSI, TAHUN BUKU DAN LAPORAN KEUANGAN

Persekutuan wajib menyelenggarakan pembukuan dengan tertib agar secara periodik dapat
diketahui posisi keuangan, hasil usaha dan arus dana persekutuan.

Tahun buku Persekutuan adalah tahun kalender.

Pasal 14
REKENING KORAN

Kecuali dana kas kecil, semua dana Persekutuan disimpan di bank yang ditentukan oleh Rapat Rekan
Sekutu.

Penandatanganan cek diatur berdasarkan persetujuan Rapat Rekan Sekutu dan perjanjian bersama
di antara Rekan Sekutu.

Pasal 15
BEBAN YANG DITIMBULKAN REKAN PERSEKUTUAN

Setiap Rekan Persekutuan hanya dapat membebankan Persekutuan dengan pengeluaran yang
dilakukannya untuk kepentingan usaha Persekutuan, dan dalam batas dan persyaratan yang diatur
lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga Persekutuan.

Pasal 16
BATASAN KEGIATAN DAN USAHA REKAN PERSEKUTUAN

Setiap Rekan Persekutuan dilarang melakukan usaha atau kegiatan yang secara langsung atau tidak
langsung mempunyai dampak pertentangan kepentingan (conflict of interest) sesuai dengan kode
etik profesi atau yang bersifat persaingan dengan Persekutuan. Setiap Rekan Persekutuan yang
bermaksud investasi pribadi, yang sekiranya memungkinkan timbulnya conflict of interest harus
memberitahukan- kepada managing partner atau pemimpin rekan kantor hukum.

Pasal 17
HAK DAN KEWAJIBAN REKAN PERSEKUTUAN

Selain daripada yang telah diatur secara khusus dalam anggaran dasar ini, masing-masing Rekan
Persekutuan pada setiap saat berkewajiban untuk mencurahkan seluruh waktu, keahlian dan
kemampuan profesional serta relasi yang dimilikinya untuk kelangsungan dan perkembangan dari
Persekutuan, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 18
REKAN SEKUTU DAN REKAN BIASA MENINGGAL, PAILIT ATAU DITARUH DI BAWAH PENGAMPUAN
(CURATELE)
Dengan tidak mengurangi ketentuan yang diatur dalam Pasal 4 ayat 5, jika seorang Rekan Sekutu
atau Rekan Biasa meninggal dunia, jatuh pailit atau ditaruh di bawah pengampuan, maka ia dianggap
telah keluar dari Persekutuan sehari sebelum ia meninggal dunia, jatuh pailit atau ditaruh di bawah
pengampuan, sedangkan Persekutuan tetap berlangsung di antara Rekan Sekutu lainnya.

Bagian penyertaan modal Rekan Sekutu yang keluar tersebut dalam pasal ini akan dibayar kepada
ahli warisnya atau wakilnya menurut neraca dan perhitungan laba rugi yang terakhir disahkan oleh
Rapat Rekan Sekutu dalam waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun setelah pengesahan tersebut.

Penentuan jadwal pembayaran bagian penyertaan modal Rekan Sekutu tersebut ditentukan antara
lain dengan mempertimbangkan arus kas (cash flow) Persekutuan.

Selama pembayaran bagian penyertaan modal Rekan Sekutu tersebut belum lunas, setiap bulan
akan dibayar kepada ahli warisnya atau wakilnya sebesar jumlah drawing bulanan terakhir yang
diterima Rekan Sekutu sebelum ia meninggal dunia, pailit atau di bawah pengampuan.

Pembayaran bulanan tersebut akan diperhitungkan sebagai bagian dari jumlah yang harus
dibayarkan oleh Persekutuan kepada Rekan Sekutu tersebut.

Pasal 19
KEWAJIBAN MEMELIHARA ARSIP

1. Seluruh dokumen yang berhubungan dengan Persekutuan dan berkaitan dengan pekerjaan
yang dilakukan Persekutuan (“Arsip”) adalah milik Persekutuan, dan bukan milik pribadi
Rekan Persekutuan, dan Persekutuan berkewajiban untuk memeliharanya dengan baik
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

2. Semua Arsip yang menjadi tanggung jawab atau dikerjakan oleh Rekan Persekutuan yang
meninggal dunia, mengundurkan diri atau diberhentikan dari Persekutuan, wajib diserahkan
kepada Rekan Persekutuan lainnya yang ditunjuk dalam Rapat Rekan Sekutu. Rekan
Persekutuan yang menggantikannya wajib meneruskan kewajiban Rekan Persekutuan yang
digantikannya, kecuali klien yang bersangkutan menyatakan kehendak lain.

Pasal 20
PEMBUBARAN

1. Pembubaran Persekutuan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Rekan


Sekutu sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 7 ayat 3 dan Pasal 9 serta dengan
memperhatikan perjanjian bersama di antara para Rekan Sekutu.

2. Dalam hal Persekutuan dibubarkan berdasarkan alasan apapun juga, maka suatu
perhitungan yang lengkap mengenai keadaan keuangan dan/atau kekayaan Persekutuan
akan dibuat dan kewajiban-kewajiban Persekutuan wajib dibayar terlebih dahulu. Sisa dari
harta kekayaan Persekutuan (apabila ada) akan dibagikan diantara para Rekan Sekutu
berdasarkan kesepakatan bersama yang dibuat secara tertulis di antara para Rekan Sekutu.

3. Untuk keperluan tersebut diatas, Rapat Rekan Sekutu akan menentukan dan mengangkat
pihak (pihak-pihak) yang bertugas untuk mengurus dan menyelesaikan segala hak dan
kewajiban.

Pasal 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Semua perselisihan di antara para pihak mengenai Persekutuan ini atau atas bagian-bagian dari
padanya, kecuali dapat diselesaikan secara damai, akan diajukan oleh salah satu pihak yang
berselisih kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

Kecuali ditentukan lain, sidang dewan arbitrase akan diadakan di Jakarta. Keputusan Badan Arbitrase
Nasional Indonesia akan mengikat secara mutlak dan dalam tingkat terakhir bagi para pihak. Setiap
pihak harus membayar separuh dari biaya untuk Arbitrase tersebut.

Pasal 22
HAL-HAL LAIN

1. Hal-hal lain yang tidak atau tidak cukup diatur dalam anggaran dasar ini akan ditentukan
oleh Rapat Rekan Sekutu.

2. Setiap Rekan Sekutu terikat dan wajib mematuhi ketentuan-ketentuan dari (i) anggaran
dasar ini, (ii) keputusan Rapat Rekan Sekutu yang berlaku terhadap dan mengikat para Rekan
Sekutu dalam Persekutuan dari waktu ke waktu, dan (iii) perjanjian yang dibuat secara
tertulis di antara para Rekan Sekutu.

Anda mungkin juga menyukai