Anda di halaman 1dari 33

DISTOKIA

FETALIS
Distokia Foetalis
A. Tidak tergantung situs, posisi, habitus
1. Oversize fetus 46%
2. Kelainan perkembangan fetus 9%
- duplikasi fetus
- ascites fetus
- anasarca
- hydrocephalus
B. Distokia akibat kelainan situs, posisi dan posture/habitus terjadi 26 %
1. situs
-posterior
-vertikal
-transversal
2. posisi
- ventral
- lateral
- dorsal
3. Habitus
Kaki depan:
- penekukan pada persendian scapula
- penekukan pada persendian humero radius ulna
- penekukan pada carpal
Kaki belakang:
- penekukan pada kedua(breech)/ salah satu persendian pinggul
- penekukan pada kedua atau salah satu persendian tarsal (hock
flexion)

Kepala leher:
- Lateral
- upward
- downward/vertex

C. Kematian foetus
- mummifikasi
- maceratio foetus
- molle/bunting anggur
Oversize Fetus

Absolute oversize
Penyebab:
a. Gravidatum prolongatus
b. Breed
c. Nutrisi berlebih dengan kandang yang sempit
Diagnosa:
Per-vaginal dengan meletakkan tangan pada os illium dexter sinister
disertai traksi

Cara mendiagnosa fetus hidup/mati


a. situs long anterior: menekan bola mata, menarik lidah
b. situs long posterior: kontraksi sphincter ani
Pertolongan:
1. Fetus hidup: tarik paksa, sectio caesar
2. Fetus mati: dilakukan fetotomi
a. perkutan: pemotongan dilakukan pada bagian
tubuh yang menhalangi keluarnya fetus, situs
anterior pada persendian scapula, situs posterior
pada sendi pinggul
b. sub cutan pemotongan dengan pisau kawat (wire
saw) atau pisau rantai (chain shaw) dilakukan di
bawah kulit, dimana sebelumnya dilakukan
pengulitan dengan pisau jari pada bagian yang akan
dipotong
Relative oversize foetus
Penyebab: saluran pelvis normal, ukuran fetus normal tetapi
belum pernah melahirkan
Diagnosa: palpasi vaginal, situs, posisi, habitus, hidup/mati
Pertolongan: reposisi dan traksi
Duplikasi Fetus (Kembar)
Distokia terjadi akibat:
• kedua fetus dari secara bersamaan menuju pelvis inlet
• fetus yg akan keluar terlebih dahulu mengalami kelainan situs
atau terdapat adanya habitus
• inertia uteri
Presentasi (Letak/situs) foetus
• A. Hubungan antara sumbu spinal (sumbu panjang) foetus 
terhadapsumbu panjang saluran peranakan induk.
• Presentasi bisa Longitudinal atau transversal)
• Presentasi longitudinal yaitu sumbu panjang (spinal)
foetussejajar dengan sumbu panjang saluran peranakan
induk.
• Presentasi tranversal yaitu sumbu panjang foetus
terletakmenyilang atau tegak lurus terhadap sumbu
panjang saluran reproduksi induk
• Presentasi Longitudinal dapat anterior atau posterior
•  – 
• Presentasi longitudinal anterior :
• Sumbu panjang/spinal foetus sejajar sumbupanjang/spinal
saluran peranakan induk,dimana kepala foetus muncul
duluan
•  – 
• Presentasi longitudinal posterior :
• Sumbu spinal foetus sejajar sumbu panjang/spinal saluran
peranakan induk, dimana bagian ekor foetus muncul
duluan
• Presentasi Transversal dapat ventral atau dorsal 
•  – 
• Presentasi Transversal Ventral :
• sumbu panjangfoetus terletak menyilang atau tegak
lurusterhadap sumbu memanjang saluran peranakaninduk,
dimana bawah tubuh foetus menghadapkeluar saluran kelahiran
•  – 
• Presentasi Transversal Dorsal :
• sumbu panjangfoetus terletak menyilang atau tegak
lurusterhadap sumbu memanjang saluran
peranakaninduk,dimana bawah tubuh foetus menghadapkeluar
saluran kelahiran
Posisi :
• Hubungan antara dorsum atau punggung foetus pada
presentasi longitudinal atau kepala pada presentasi
transversal, terhadap sisi pelvis induk yaitu sacrum, pubis,
illium kiri dan illium kanan
Postur/Habitus
• Hubungan ekstremitas (kepala, leher dan kaki), terhadap
tubuh foetus (membengkok, lurus, terletak dibawah,
disamping kiri, samping kanan atau diatas foetus)
B. Kelainan Situs, Posisi dan Habitus
• Kelainan situs, posisi, habitus yang sering terjadi
pada kuda dan sukar dikoreksi:
1. Situs: transversal
posisi: ventral
habitus: semua kaki menekuk kedalam
2. Situs: transversal
posisi: ventral
habitus: tidak ada (semua kaki keluar melalui
saluran kelahiran)
3. Situs: transversal
posisi: dorsal
habitus: semua kaki menekuk
• Kelainan situs, posisi, habitus yang sering terjadi
pada kuda dan lebih mudah dikoreksi:
4. Situs: longitudinal posterior
posisi: dorso sacral
habitus: bihipflexion (breech)
5. Situs: longitudinal anterior
posisi: dorso sacral
habitus: penekukan leher ke illial dextra
• Kelainan situs, posisi, habitus yang sering terjadi pada sapi
dan sukar dikoreksi:
1. Situs : vertico oblique (vertikal dengan bagian pinggul miring
ke arah dasar pelvis)
posisi : ventral dengan chepalo sacral habitus : breech kedua
phalanx di pelvis inlet
2. Situs: longitudinal anterior
posisi: dorso sacral
habitus: penekukan kepala leher ke bawah (downward)
3. Situs: longitudinal anterior
posisi: dorso pubis
habitus: penekukan pada kedua sendi scapula
4. Situs: longitudinal posterior
posisi: dorso pubis
habitus: penekukan kedua sendi pinggul
• Kelainan situs, posisi, habitus yang sering terjadi pada sapi dan
lebih mudah dikoreksi:
5. Situs: Long anterior
posisi: dorso sacral
habitus: vertex atau bersama dengan biscapula flexion
6. Situs: Long anterior
posisi: dorso sacral
habitus: kepala leher ke illio dextra

Anda mungkin juga menyukai