Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ilmu bedah merupakan cabang dari ilmu kedokteran hewan, termasuk ilmu –
ilmu klinik veteriner. Ilmu bedah ditujukan untuk :meringankan, menyembuhkan,
membetulkan serta menghilangkan gejala penyakit, trauma dan kelainan kongenital
dengan menggunakan alat, manual, mekanik atau pembedahan.
Tujuan pokoknya adalah memulihkan ke keadaan normal dari suatu
gangguan penyakit untuk penyelamatan jiwa dan secara ekonomi untuk kepentingan
kasus: Pembedahan pada sistem digesti atau pencernaan yang sering dilakukan adalah
pharingotomy, oesophagotomy, oesophagostomy, gastrotomy, rumenotomy,
enterotomy, enteroctomy, colotomy, colectomy, perineal fistula, fistula rectovaginalis,
serta amputasi dan reposisi prolapsus rektum.
Kucing merupakan hewan kesayangan yang banyak digemari oleh masyarakat.
Banyak diantara kucing-kucing kesayangan tersebut mengalami gangguan penyakit
sehingga harus menjalani pembedahan. Salah satunya pembedahan di saluran
pencernaan seperti pada gastrium. Kucing adalah salah satu hewan mamalia karnivora
yang memiliki diet tersempit. Diet atau makanan mereka harus terdapat vitamin
tertentu, asam lemak, dan asam amino, serta bahan kimia lainnya yang disebut taurin
yang hanya dapati ditemukan dalam daging. Kucing tidak dapat memproduksi taurin
ini dari sumber makanan lain seperti tanaman, sedangkan zat ini sangat penting bagi
kucing karena tanpa taurin, kucing tidak dapat bertahan hidup. Tidak seperti hewan
herbivora yang sulit mengurai nutrisi tanaman, daging relatif mudah diurai dan diserap
nutrisinya di usus. Oleh karena itu sistem pencernaan kucing relatif singkat dan
sederhana, dibandingkan dengan sistem pencernaan hewan herbivora seperti domba
dan kuda.
Gastrium merupakan bagian dari alat pencernaan pada hewan non ruminansia.
Pada kucing terletak pada sisi kiri linea alba cranial abdominal,dibelakang diafragma
dan hepar. Letaknya bervariasi tergantung dari jumlah isi gastrium. Gastrotomi adalah
operasi membuka gastrium atau dinding lambung yang dilakukan untuk mengambil
benda asing, inspeksi mukosa gastrium terhadap kemungkinan ulcer, neoplasma atau
hipertropi dan untuk mengambil spesimen biopsi.
Gastrotomy adalah tindakan pembedahan dengan melakukan insisi pada
dinsing lambung sehingga terlihat lumennya. Gastrotomy adalah tindakan pembedahan
untuk membuat lubang palsu pada lambung. Kasus gastrointestinal pada hewan
kesayangan (kucing) yang mengharuskan dilakukannya gastrotomi adalah
kasus foreign body removal(pengangkatan benda asing) yang sering ditemukan pada
hewan di bawah umur 2 tahun.
Indikasi dilakukannya gastrotomi diantaranya adalah untuk mengeluarkan
benda asing dan tumor lambung (gastrointestinal lymphoma) dari gastrium dan
oesophagus bagian bawah. Namun, prosedur ini juga sering dilakukan
terhadap pengambilan sampel biopsi lambung (phycomycosis atau gastric carcinomas
case),untuk mengurangi tekanan akibat gastrium terlalu berdilatasi, distensi lambung
serta penyempitan pylorus.

Tujuan
1. Mengeluarkan benda asing dalam lambung Kucing Kay
2. Memberi kenyamanan pada hewan
3. Memberi dan meningkatkan ketrampilan dalam ilmu pembedahan sebagai
calon dokter hewan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi Kucing

Klasifikasi Kucing

Kucing atau Felis catus adalah sejenis karnivora kecil yang berasal dari
keluarga felidae, yang telah dijinakkan selama ribuan tahun (Wikipedi 2006). Menurut
Grzimek (1975) Semua jenis felis disebut juga “kucing”, walaupun seperti jaguar,
cheetah, kucing siam, dan singa. Kucing terbagi menjadi dua group yaitu kucing kecil
(Felini) dan kucing besar (Pantherini). Taksonomi kucing menurut Linnaeus (1758)
yaitu sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Super phylum : Deuterostomia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Infra phylum : Gnathostomata

Super class : Tetrapoda

Class : Mamalia

Ordo : Karnivora

Sub ordo : Feliformia

Family : Felidae

Sub family : Felinae

Genus : Felis
Species : Felis catus

Gambar 1. Anatomi Kucing

Fisiologi Kucing

Suhu tubuh kucing / feline "normal" tubuh adalah 38-39,2 C (100,5-102,5


Fahrenheit ). suhu tubuh diatas atau dibawah ini tanpa ada kegiatan atau keadaann yang
merangsang kenaikan atau penurunan suhu, merupakan hal-hal yang perlu di waspadai
Rata-rata jumlah pernapasan 16 - 40 napas per menit. Rata-rata jumlah
Pernapasan adalah jumlah pernapasan yang dihitung dalam jangka waktu satu
menit dan dilakukan penilaian tersebut ketika kucing sedang beristirahat. jika
jumlahnya dibawah atau diatas jumlah tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan yang
lebih mendetail.. Denyut Nadi/Jantung 120-140 per menit. Masa kebuntingan Rata-
rata, 63 hari, tetapi dapat bervariasi antara 57-69 hari. 5. Jumlah Gigi pada anak kucing
memiliki 26 gigi dan Kucing dewasa memiliki 30 gigi .
Anatomi dan Fisiologi Gastrium

Gambar 2. Anatomi Lambung


Saluran pencernaan makanan pada kucing terdiri dari rongga mulut (cavum
oris), kerongkongan (oesophagus), lambung (gastrium), usus halus (intestinum), usus
besar (colon), rectum dan terakhir adalah anus. Di dalam saluran tersebut, setiap
makanan yang masuk akan mengalami proses pencernakan makanan, baik secara
mekanik maupun kimiawi. Lambung merupakan bagian dari sistem saluran pencernaan
makanan, berupa saluran yang mengalami dilatasi/ pelebaran hingga membentuk
kantong dan terdapat di dalam rongga abdomen sebelah kiri. Di dalam lambung,
makanan yang masuk akan ditampung selama beberapa jam dan mengalami proses
pencernaan secara mekanik melalui gerakan peristaltik lambung dan secara kimiawi
melalui enzim-enzim dalam lambung seperti rennin, pepsin, dan HCl, sehingga ketika
makanan sampai di usus telah dalam bentuk yang halus dan telah terpecah atas partikel
yang lebih kecil sehingga akan mudah untuk diserap (Frandson, 1986).
Gastrium merupakan saluran pencernaan yang dapat paling besar mengalami
dilatasi, juga merupakan suatu organ muskulus glandular yang terletak antara
esophagus dan usus halus. Arteri yang menginervasi gastrium adalah arteri Gastrika
sinister dan dekster yang berjalan sepanjang kurvatura minor dan arteri Gastroepiploika
sinister dan dekster yang berjalan sepanjang kurvatura mayor. Gastrium diinervasi
syaraf parasimpatis oleh nervus vagus dan syaraf simpatis oleh pleksus siliaka
(Miller et all., 1969). Di dalam lambung, makanan yang masuk akan ditampung selama
beberapa jam dan mengalami proses pencernaan secara mekanik melalui gerakan
peristaltik lambung dan secara kimiawi melalui enzim-enzim dalam lambung seperti
rennin, pepsin, dan HCl, sehingga ketika makanan sampai di usus telah dalam bentuk
yang halus dan telah terpecah atas partikel yang lebih kecil sehingga akan mudah untuk
diserap (Frandson, 1986).
Secara anatomis gastrium terdiri dari tiga bagian yaitu cardial (bagian
depan), fundus (bagian tengah) dan pylorus (bagian belakang). Gastrium mempunyai
dua curvatura yaitu curvatura mayor dekat kolon dan curvatura minoryang berbatasan
dengan hati. Dinding gastrium mempunyai 4 lapisan dari luar ke dalam
yaitu tunika serosa, tunika muskularis propia, tunika submucosa danmembrana
mucosa dibagian paling dalam. Pada dinding gastrium terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah lambung atau enzim dan asam khlorida (HCl), yang berfungsi
untuk mencerna makanan yang masuk dan mengangkutnya secara teratur kedalam
duodenum. Didalam gastrium makanan dicerna antara 2-5 jam, lalu sedikit demi sedikit
masuk menuju usus halus
Pada keadaan normal, pengosongan lambung dimulai 5 sampai 10 menit setelah
makan, ingesta dapat mencapai usus halus dalam waktu 15 menit. Lambung akan
kosong dalam waktu 3 sampai 7 jam. Kecepatan pengosongan lambung dipengaruhi
juga oleh keadaan fisik, kuantitas dan konsistensi dari makanan. Makanan semi cair
segera dapat dikosongkan dalam waktu 3 sampai 4 jam, makanan yang tidak dimasak
dapat dikosongkan dalam waktu 4 sampai 7 jam dan makanan padat dapat bertahan
sampai 10 jam lebih (Archibald, 1974).
Secara mikroanatomis gastrium merupakan organ dengan dinding organ yang
tersusun atas 4 lapisan sel, yaitu (dari dalam keluar) lapisan mukosa gastrium, lapisan
submukosa, lapisan muskularis, dan lapisan serosa. Lapisan mukosa gastrium terdiri
dari lamina epithelial, lamina propria (mengandung serabut kolagen, sel lemak, dan
serabut syaraf submukosa). Tunika muskularis mempunyai 3 lapisan, yaitu lapisan
dalam yang mengulir, lapisan tengah yang melingkar dan lapisan luar yang
longitudinal. Pleksus mientrikus terdapat diantara lapisan tengah dan lapisan luar.
Tunika serosa terdiri dari mesotel yang membalut lapisan jaringan ikat longgar yang
disebut subserosa (Dellman and Brown, 1992).
Secara umum, sistem pencernaan pada kucing sangat mirip dengan kita, karena
pada dasarnya baik manusia maupun kucing adalah mamalia. Namun ada perbedaan
mencolok antara kita dan kucing, yaitu pencernaan kucing didesain sebagai karnivora,
sementara manusia bisa memakan segalanya.
Sistem pencernaan kucing domestik sedikit lebih panjang dibandingkan
kucing liar leluhurnya. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pencernaan kucing telah
beradaptasi dengan jenis makanan sehari-harinya (mungkin dari sisa-sisa makanan
manusia yang mengandung daging dan sereal) sejak pertama kali berinteraksi dengan
manusia beberapa ribu tahun silam. Pola makan kucing adalah sedikit-sedikit namun
sering. Mereka membutuhkan waktu sekitar 20 jam sejak makanan tersebut dimakan
hingga dikeluarkan melalui buang air besar.

Gambar 3. Bagian Oesophagus dan Lambung ( Gastrium )

Setelah lidah kucing membantu menelan makanan, maka selanjutnya


makanan tersebut akan melewati esofagus menuju lambung. Pada saat di lambung,
makanan kucing akan dicerna dengan bantuan enzim asam lambung untuk
memudahkan kucing untuk menyerap nutrisi yang ada di makanan — terutama protein.
Asam lambung pada kucing cukup kuat hingga bisa melunakkan tulang.

Kontraksi dan sekresi enzim yang ada di lambung kucing dapat


melunakkan makanan hingga berbentuk cairan sebelum menuju tahap pencernaan
selanjutnya. Dari lambung, makanan yang telah menjadi bubur ini akan melewati
sphincter menuju ke duodenum (usus dua belas jari). Di dalam duodenum terjadi dua
hal, yaitu kantung empedu akan mengeluarkan cairan empedu dan pankreas akan
mengeluarkan beberapa enzim.

Kondisi Abnormal Pada Gastrium

Kasus dimana di temukan benda asing dalam saluran cerna, sering terjadi (tidak
jarang terjadi) terutama pada kucing, benda asing yang di temukan, sangat bervariasi
yaitu bisa berupa, kulit, kawat,dll. Benda asing yang berukuran besar dapat
menyebabkan Ileus obstruksi, Benda asing yang tajam dapat menyebabkan perforasi
saluran cerna, dengan gejala peritonitis (Fashihah, dkk.,2017).

Benda asing yang tertelan oleh kucing dapat tersangkut pada bagian
oesophagus, lambung (menyebabkan gangguan pencernaan) atau saluran cerna lainnya
yang dapat menimbulkan gejala Ileus obstruksi atau perforasi. Untuk diagnosa dapat
dilakukan dengan rontgen/ XRay yang membantu, jika benda asingnya berbentuk padat
(Gomes., 2014).

Gastrotomy

Gastrotomi merupakan suatu pembedahan dengan penyayatan untuk menghasilkan


atau memberikan pemeriksaan yang akurat dalam lambung. Oleh ahli bedah
pemeriksaan dapat dilakukan dengan uji X-ray, Endoscopy, uji-uji tersebut merupakan
langkah-langkah dalam mencegah masalah yang terdapat pada gastrointestinal.
Pemeriksaan praoperasi gastrotomi dengan radiograpy (x-ray) bertujuan untuk
melakukan diagnosa. Uji ini merupakan pokok yang mendasari untuk melakukan
pembedahan, yang pada dasarnya sering terjadi komplit dengan uji jumlah darah, uji
serum biokemikal, uji urinalysis dan kemungkinan melakukan Electrokardiograf
(EKG) sebelum pembedahan.

Gastrotomi adalah operasi membuka gastrium atau dinding lambung yang


dilakukan untuk mengambil benda asing, inspeksi mukosa gastrium terhadap
kemungkinan ulcer, neoplasma atau hipertropi dan untuk mengambil spesimen biopsi.
Sebelum prosedur pembedahan harus dilakukan pemeriksaan lengkap traktus
gastrointestinalis, baik pemeriksaan fisik maupun radiologi, selain itu juga harus
dilakukan evaluasi keseimbangan fluid dan elektrolit yang harus dikoreksi sebelum
operasi (Bojrab, 1998).
Pembedahan gastrium merupakan operasi pembedahan yang dikenal dengan
nama gastrotomi yakni melakukan penyayatan pada bagian perut. Pakar bedah
menyanyat sebagian kecil atau sebagian besar daerah curvatura mayor dari gastrium.
Esophagus dan gastrium termasuk saluran cerna atas, kelainan pada organ ini ditandai
dengan keluhan pada fungsi menelan. Kesulitan menelan merupakan gejala dini pada
kelainan saluran cerna, sehingga kesulitan menelan dapat mengarah kepada dugaan
adanya kanker saluran cerna, diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa, oesophago-
gastroduodenografi.
Bronkhoskopi dan bilasan bronkhus merupakan prosedur baku mulai pasca
bedah sampai dengan hari kedua atau tiga tergantung pada kemampuan untuk batuk
dan mengeluarkan lendir sendiri. Pada kucing kasus menelan benda asing kurang
dibandingkan dengan anjing, mereka sering menjadi subjek pada gastrotomi karena
keberadaan masa mengikat seperti benang atau jarum dan benang jahitan dalam perut.
Teknik operasinya insisi pada garis tengah abdomen dan ligamen falciform dan lemak
dipindahkan, limpa dipindahkan keluar abdomen, curvatura mayor dapat terlihat, dan
perut dapat dipalpasi, jika gastrotomi dilakukan laparotomi dibasahi dengan salin
fisiologis. Ketika insisi dibuat, ujung insisi ditahan sehingga isi perut tidak dapat
keluar.

Indikasi Gastrotomi
Gastrotomi adalah operasi membuka gastrium atau dinding lambung yang
dilakukan untuk mengambil benda asing, inspeksi mukosa gastrium terhadap
kemungkinan ulcer, neoplasma atau hipertropi dan untuk mengambil spesimen biopsi,
untuk mengurangi tekanan akibat gastrium terlalu berdilatasi, distensi lambung serta
penyempitan pylorus.
Dan tumor lambung (gastrointestinal lymphoma) dari gastrium dan oesophagus
bagian bawah). Sebelum prosedur pembedahan harus dilakukan pemeriksaan lengkap
traktus gastrointestinalis, baik pemeriksaan fisik maupun radiologi, selain itu juga
harus dilakukan evaluasi keseimbangan fluid dan elektrolit yang harus dikoreksi
sebelum operasi
Gastrotomi sering diindikasikan untuk pencegahan langkah – langkah dalam
permasalahan lambung, pemulihan posisi abnormalitas dalam pengeluaran benda-
benda asing dan tumor–tomor lambung, mengatasi penyempitan spincterpylorus dan
trauma keras di dalam lambung.
BAB III
MATERI DAN METODE OPERASI
Materi
Pasien
Pasien adalah kucing betina lokal (Canis domesticus), berwarna putih dengan
nama Kay, berumur ±1 tahun dengan berat badan 2,3 kg.
Tanggal : 31 Januari 2019
Nama hewan : Kay
Jenis hewan : kucing
Jenis kelamin : betina
Warna bulu : Putih

Pemerikasaan fisik

Temp. tubuh : 38 °C
Berat badan : 2, 3 kg

Kondisi umum : normal, bersih


Kulit bulu : normal, bulu tidak rontok, tidak kusam
Membrana mukosa : normal
Kelenjar limfa : normal
Muskuloikeletal : normal
Sistem sirkulasi : normal
Sistem respirasi : normal
Sistem oigesti : normal
Sistem urogenital : normal
Sistem saraf : normal
Persiapan Pra Operasi
Sebelum operasi dilakukan hewan diperiksa kondisi fisik secara
umum.Kemudian hewan dipuasakan selama 12 jam sebelum pembedahan. 3 hari
sebelum operasi hewan dimandikan, berat badan hewan ditimbang untuk menentukan
dosis obat yang akan digunakan pada operasi.

Persiapan Alat dan Bahan Operasi


Alat-alat yang digunakan antara lain meja operasi, lampu operasi, spuit 3 ml
dan 1 ml, scalpel, needle holders, jarum 1 / 8 lingkaran, , jarum segitiga, gunting ujung
runcing dan gunting ujung tumpul, pinset antomis dan sirurgis, Alli’s Forceps serta
arteri klem, drape, duk klem, gunting metzembaum, infus set, iv cath surflo 24G, silet,
tali ( 4 buah ).
Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari benang chromik cat gut 3/0 dan
benang safil 3/0, benang silk 3/0, kasa steril, tampon, cotton ball, Gurita, sarung tangan
( Glove ),masker, nurse cap, baju opersi, underpad, betadine, larutan Ringer Lactat,
plester, hypafic, oxoferin, alkohol 70%, NaCl fisiologi, premedikasi (Atropine Sulfat),
anestesi (Ketamin dan Xylazin), antibiotik (visilin), obat pra operasi ( betamox dan
tolfedine ).

Metode
Persiapan Operator dan Co-Operator
Sebelum dilakukan operasi, baik operator maupun co-operator harus terlebih
dahulu melepaskan semua aksesoris yang dapat mengganggu jalannya operasi.
Kemudian cuci tangan hingga mencapai siku dengan menggunakan air bersih dan
sabun, dicuci kembali dengan alkohol 70%. Kemudian operator dan co-operator
menggunakan sarung tangan dan baju operasi.

Premedikasi dan Anestesi


Premedikasi yang digunakan adalah Atropin Sulfat dengan dosis 0,04 mg/Kg
BB ( 0,04/0,25 x 2,3 kg = 0,368 ml ) secara sub cutan (Sc), xylazine 0, 15 ( 0,15 x 2,3
kg = 0,345 ml) secara intramuscular. Setelah 15 menit dilanjutkan dengan pemberian
anestesi umum yaitu Ketamin 20 mg/Kg BB ( 20/ 100 x 2,3 kg = 0,46 ml )
secara intramuskular. Setelah pemberian anestesi, frekuensi nafas dan denyut jantung
dimonitoring setiap 5-10 menit sampai pembedahan selesai (Tilley dan Smith, 2002).

Teknik Operasi
Pasien yang telah teranestesi diletakkan dengan posisi dorsal recumbency (
tidur posis terlentang ) di atas meja operasi. Cukur bulu pada daerah yang akan diincisi
yaitu daerah cranial umbilicus, kemudian desinfeksi pada daerah tersebut dengan
Betadine, Selanjutnya di daerah yang akan dioperasi dipasang drapping.
Lakukan incisi kulit kira-kira 3 - 5 cm tepat pada bagian atas dari umbilikus
kearah kranial. Kulit dan jaringan subkutan diincisi dengan menggunakan scalpel,
lakukan preparasi tumpul untuk mempermudah mendapatkan linea alba. Linea alba di
jepit dengan menggunakan pinset anatomis secara sejajar agar sayatan tidak miring.
Kemudian dengan ujung gunting/scalpel dibuat irisan kecil pada linea alba, irisan
tersebut diprepair dengan scapel mulai dari fascia, muskulus sampai ke peritonium, jari
telunjuk dan jari tengah digunakan sebagai pemandu, diletakkan dibawah linea alba
agar tidak menggunting organ viseral (Anonimus, 2008). Selanjutnya keluarkan
gastrium dan buat jahitan bantu ( stay sature ), incisi pada daerah kurvatura mayor (
Corpus / Body ).
Lalu keluarkan benda asing dengan menggunakan forceps. Usahakan agar
gastrium tetap dalam keadaan basah maka dilakukan pembilasan dengan NaCl
fisiologis, Luka insisi pada mukosa gastrium ditutup dengan menggunakan jahitan pola
menerus di lanjutkan cussing dengan menggunakan benang safil 3/0. Masukkan
kembali gasrtium kedalam rongga perut dan siram rongga abdomen dengan larutan
NaCl fisiologis dan kemudian di berikan antibiotik visiline dengan 1 : 2 ( 1 ml visiline
: 2 ml NS ). Peritonium ditutup dengan menggunakan benang cat gut cromic 3/0 dengan
pola jahitan Terputus Sederhana, muskulus dan fascia dijahit dengan pola menerus
sederhana menggunakan benang cut gut cromic 3/0. Kulit ditutup dengan pola jahitan
Terputus sederhana dengan menggunakan benang Silk dan jarum segitiga. Setelah
dijahit, daerah bekas insisi diolesi dengan betadine, kemudian di berikan oxoferin, di
tutup dengan kasa steril dan hypafic dan diinjeksi dengan Betamox 0,2 ml dan tolfedine
0,2 ml secara intramuskular. Kemudian di pasangkan gurita dan pemasangan infus.

Perawatan Pasca Operasi


Setelah hewan dioperasi ditempatkan pada kandang yang kering dan bersih,dan
di beri lampu penghangat, agar suhu tubuh hewan dapat kembali normal, kemudian
luka operasi dijaga kebersihannya dan pemeriksaan dilakukan selama 4-6 hari berturut-
turut ( pagi dan sore ), kemudian diberikan makanan yang mudah dicerna guna
mengurangi kerja gastrium selama 3-4 hari( makanan bayi + wiskas, susu bayi dan air
minum ), dan di injeksi antibiotik 0,2 ml ( visilin ), dexametazone 0,2 ml, dan vit B 0,2
ml selama tiga hari di lakukan pada pagi hari , kemudian di berikan obat oral (
amoxcilin, asam mefanamat dan Vit B ) 1x sehari sampai sembuh. jahitan dapat dibuka
setelah luka operasi benar-benar kering dan sembuh serta telah tertutup, kemudian
diolesi kembali dengan oxoferin.
BAB IV
PEMBAHASAN
Bedah yang akan dilakukan pada kucing adalah gastrotomy. Tindakan operasi
gastrotomi dilakukan pada tanggal 31 Januari 2019, sebelumnya kucing dipuasakan
selama 12 jam. Kemudian dilakukan pencukuran bulu dan anastesi. Perawatan pasca
operasi dengan pemberian larutan infus berupa Ringer Lactat selama 1 hari, kemudian
pemberian makanan lunak ( makanan bayi + wiskas, susu bayi dan air minum ).
Pengantian perban dilakukan tiap hari ( pagi dan sore ), dan injeksi antibiotik ( visiline
)0,2 ml, dexametazone 0,2 ml dan vit B kompleks 0,2 ml selama 3 hari,dan di lanjutkan
dengan pemberian Obat oral 1 x sehari sampai sembuh ( Amoxcilin, Asam mefanamat,
dan Vit B ). Proses kesembuhan luka harus selalu diamati.

Hasil Operasi

No Hari / Tanggal Interpretasi Keterangan


Pemasangan Drapping

Kamis, 31 Januari 2019


1

Lakukan insisi pada umbilicus


kearah cranial sepanjang ± 3 –
5 cm.
Lakukan preparasi tumpul

Organ lambung di keluarkan


NB : untuk memudahkan
menemukan lambung, ikuti
lemak, karena lemak
berdekatan dengan lambung.
Lakukan jahitan baru untuk di
pegang ( stay sature ).

Lakukan insisi pada bagian


corpus lambung. Kemudian
keluarkan benda asing dari
dalam lambung ( jika ada ).

Lakukan jahitan pada lambung


yang di insisi.
Menggunakan benang safil
dengan ukuran 3/0, dengan
jarum 1/8 lingkaran, dengan
menggunakan pola jahitan
menerus sederhana dan di
lanjutkan dengan pola jahitan
cussing.
Jahitan di lakukan dengan tidak
menembus mukosa, tetapi
hanya di kaitkan pada bagian
mukosanya.
Lakukan uji kebocoran pada
bagian corpus lambung yang
sudah selesi di jahit

Kemudian jahit pada lapisan


peritoniumnya, dengan
menggunakan benang cat gut
cromik dengan ukuran 3/0
dengan jarum 1/8 lingkaran.
Jahitan dilakukan dengan pola
jahitan terputus sederhana.
Kemudian pada bagian
muskulus dan fascia di jahit
menggunakan benang cat gut
cromic ukuran 3/0 dan jarum
1/8 lingkaran dengan
menggunakan pola jahitan
menerus sederhana.
Kemudian pada bagian kulit di
jahit dengan benang silk dan
jarum segitiga dengan
menggunakan pola jahitan
terputus sederhana.

Setelah di jahit, di berikan


betadin untuk mencegah infeksi
luar.
Kemudian berikan oxoferin.
Lakukan pemasangan infus (
Ringer Lactat ).
Kemudian di tutup
menggunakan kasa steril dan
hypafic.
Kemudian di paikan gurita.
Hewan di bawah ke kandang
yang kering dan bersih.

Hasil Perawatan Pasca Operasi


No Hari / Tanggal Interpretasi Keterangan
kesembuan luka hari pertama.
1 Jumad, 01 februari
2019 Luka di bersikan dengan alkohol
dan betadin

Setelah di berikan betadin dan di


tetesi oxoferin dan di tutup dengan
kasa steril.
Kemudian di tutup dengan hypafic.
Pemberian minum (+), feses (-),
dan urin (+).

Kesembuan luka hari ke – 2.

2 Sabtu, 02 februari
2019

Luka di bersikan menggunakan


alkohol dan betadin, kemudian di
tetesi dengan oxoferin.

Kemudian di tutup dengan


menggunakan kasa steril.
Luka di tutup dengan hypafic yang
sudah di beri kasa steril.
Pemberian makan (+) dan minum
(+), feses (+), dan urin (+).
Kesembuahan luka hari ke – 3.

3 Minggu, 03 februari
2019
Luka di bersihkan menggunakan
alkohol dan betadine.

Kemudian di tetesi dengan


oxoferin, dan di tutup dengan kasa
yang steril.
Setelah di tutup dengan kasa steril,
tutup kembali dengan hypafic.
Pemberian makan (+) dan minum
(+), feses (+), dan urin (+).
Kesembuhan Luka hari ke – 4.

4 Senin, 04 februari
2019
Luka di bersihkan dengan alkohol
dan betadin.

Tetesi luka yang sudah di beri


betadin, kemudian di tutup
menggunakan kasa steril.

Kemudian di tutup dengan hypafic.


Pemberian makan (+) dan minum
(+), feses (+), dan urin (+).

Kesembuhan luka hari ke – 5.


5 Selasa, 05 februari
2019

Bersihkan luka dengan alkohol dan


betadin.
Teteskan oxoferin pada luka yang
sudah di beri betadin.

Kemudian luka di tutup dengan


kasa steril dan hypafic.
Pemberian makan (+) dan minum
(+), feses (+), dan urin (+).
kesembuhan luka hari ke – 6.

6 Rabu, 06 februari
2019
Luka dibersihkan dengan
menggunakan alkohol dan
betadine.
Kemudian ditetesi dengan
oxoferin.

Kemudian di tutupi dengan


menggunakan kasa steril dan
hypafic.
Makan (+), minum (+), feses (+),
dan urin (+).

Kesembuhan luka hari ke – 7.


7 Kamis, 07 februari Luka dibersihkan dengan alkohol
2019 dan betadine.
Luka di tetesi dengan oxoferin.
Kemudian setelah kering luka di
taburi dengan obat embatic.

Luka di tutup dengan kasa steril


dan hypafic.
Makan (+), minum (+), feses (+),
dan urin (+).

Kesembuhan luka hari ke – 8.


8 Jumad, 08 februari
2019

Luka di bersihkan dengan betadin.


Di berikan obat cina ( Die Da Yao
Gin ).

Luka di tutup dengan kasa steril da


hypafic, di lekatkan lagi dengan
plester luka.
Makan (+), minum (+), feses (+),
dan urin (+).
Kesembuhan luka hari ke – 11.
9 Senin, 11 februari
2019

Luka di bersihkan dengan betadin.


Kemudian di berikan obat cina ((
Die Da Yao Gin ).

Luka di tutup dengan kasa steril


dan hypafic, dan di rekat dengan
plester luka.
Makan (+), minum (+), feses (+),
dan urin (+).

Atropin sulfat merupakan antikolinergik yang paling sering digunakan. Obat-


obat golongan ini disebut juga anti muskarinik atau parasimpatolitik. Mekanisme
kerjanya pada umumnya menghambat pada tempat yang disarafi oleh serabut
postganglion kolinergik, dimana asetilkolin sebagai neurotransmiter.

Nama lain xylazine adalah 2(2,6-dimethylphenylamino)-4H-5,6-dyhidro-


1,3-thiazine-hydrocloride). Merupakan sedativa non narkotik yang poten dan
analgesik serta merupakan relaksan muskulus yang baik. Efek sedativa dan
analgesia bekerja mendepres sistem syaraf pusat dan relaksasi muskulus karena
terhambatnya transmisi intraneural dari impuls pada sistem saraf pusat.
Xylazine diklasifikasikan sebagai analgesika juga mirip sedativa, namun bukan
neuroleptik atau transquilizer. Xylazine menghambat efek adrenergik dan kolinergik
neuron sehingga terjadi analgesia dan sedasi, efek samping yang bisa terjadi pada
Kucing yaitu muntah.

Ketamin HCl merupakan larutan yang tidak berwarna, stabil pada suhu kamar
dan relatif aman (batas keamanan lebar). Ketamin mempunyai sifat analgesik, anastetik
dan kataleptik dengan kerja singkat. Sifat analgesiknya sangat kuat untuk sistem
somatik, tetapi lemah untuk sistem visceral. Tidak menyebabkan relaksasi otot lurik,
bahkan kadang-kadang tonusnya sedikit meninggi (Kumar, 1997). Ketamin HCL
(ketalar,vetalar) adalah dl-2-(0-klorofenil)-2-9metilamino) sikloheksan HCL.
Konsentrasi efektifnya 10, 50, dan 100 mg/ml dan cocok untuk injeksi secara intra
muskuler atau inta vena.

Alkohol merupakan antiseptik umum, pelarut yang baik dan disinfektan, jika
diaplikasikan secara lokal pada jaringan alkohol mempunyai efek sebagai anti bakteri
dan germisid yang kuat (Brander, 1991).Alkohol sebagai antiseptika banyak dipakai
dalam persiapan operasi dan persiapan penyuntikan, sedang alkohol sebagai
desinfektansia banyak dipakai untuk mencuci alat-alat kedokteran dan sterilisasi
sebelum pengambilan bahan-bahan secara aseptis.

Betadine dengan kandungan povidone iodine 10% digunakan untuk


penyembuhan terhadap luka bakar, luka karena infeksi, ataupun luka yang lambat
sembuh, seperti pada penderita diabetes. Pengalaman klinis menunjukkan bahwa
betadine salep daya kerjanya tidak terpengaruh oleh adanya darah ataupun nanah,
proses penyembuhan luka cepat, dan tidak menimbulkan noda di kulit maupun
pakaian (larut dalam air).

Ringer’s Lactat adalah cairan pengganti yang berisi glukosa. Kandungan kalori
larutan tersebut adalah 0,17 kcal/ml. pemberian infus larutan ringers dektrose
dilakukan secara intravena. Ringer’s dektrose digunakan pada kasus dehidrasi,
kehilangan cairan, shock, edema subkutan, gangguan saluran pencernaan dan
obstruksi intestinum (Kirk dan Bistner, 1985).
Tolfedin memiliki komposisi berupa Tolfenamic Acid direkomendasikan
untuk mengurangi peradangan dan nyeri yan berhubungan dengan Osteoarthritis pada
Anjing dengan dysplasia pada daerah pinggul, penyakit pernafasan bagian atas dan
sebagai pengobatan simtomatik demam pada kucing.

Betamox memiliki komposisi dari amoxilin 150 mg/ml, berspektrum luas,


untuk gram positif dan negatif . Bekerja bersinambungan ( long acting ), sangat aman
untuk hewan, untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri bergram positif
dan negatif .dosis yang di gunakan untuk kucing yaitu 1ml/ kg BB.

Oxoferin mengandung Anion tetra klorodeka – oksigen. Di gunakan untuk


megobati luka yang terinfeksi, untuk proses penyembuhan luka.

Viccilin mengandung Ampicilin sodium, yang digunakan untuk perawatan dan


control pencegahan, serta perbaikan penyakit ( akibat infeksi bakteri ) dosis yang di
gunakan untuk kucing yaitu 0,1 – 0,2 ml/ kg BB.

Dexametazone merupakan obat dari golongan kortikosteroid, yang bekerja


dengan cara menembus membrane sel sehingga akan terbentuk suatu kompleks steroid
– protein reseptor. Dexametazone berfungsi sebagai anti inflamasi, anti shockdan
sebagai anti alergi, dalam sediaan 5mg ( injeksi ).

Vitamin B Kompleks mengandung vitamin B1, B2, B6, B12, Nikotamid, D


Pantenol, Kolin, Klorid, dan Biotin. Vitamin ini berfungsi sebagai penambah nafsu
makan, mencegah stress, memperbaiki kemampuan konversi pakan.

Amoksisilin merupakan obat semisintetis yang termasuk dalam antibiotik kelas


penisilin (antibiotik beta-laktam). Obat ini diketahui memiliki spektrum antibiotik yang
luas terhadap bakteri gram positif dan gram negatif pada manusia maupun hewan (Kaur
et al., 2011).

Asam Mefanamat merupakan derivat dari asam antranilat ( fenamate ) yang


termasuk obat golongan nonsteroid, yang berfungsi sebagai anti nyeri dan anti
inflamasi. Mekanisme kerjanya dengan cara menghambat kerja enzim siklooksigenase
(COX ). Dimana enzim ini berfungsi untuk membantu pembentukan prostaglandin saat
terjadi luka, dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Vitamin B merupakan kandungan dari vitamin B1, B2, B6, B12, Nikotamid, D
Pantenol, Kolin, Klorid, dan Biotin. Vitamin ini berfungsi sebagai penambah nafsu
makan, mencegah stress, memperbaiki kemampuan konversi pakan.

Embatic mengandung Bacitracin zinc 250 IU dan Neomycin sulphate 5 mg.


mekanisme kerjanya adalah Bacitracin – Neomycin bekerja sinergis, dapat di lakukan
untuk pengobatan dan pencegahan terhadap infeksi local pada kulit dan mukosa, luka
bakar, luka karena operasi, juga untuk infeksi oleh bakteri gram negatif dan bakteri
gram positif.

Die Da Yao Jing ( Obat cina ) mengandung Aloe Vera Folium 5 g, Resina
Boswelia Myrrha ( Myrrha ) 5 g, Alcohol 55 ml, yang berfungsi untuk membantu
meringankan luka ringan dan bengkak, akibat terjatuh, terpukul, ataupun cidera saat
berolaraga. Di kenal juga sebagai betadine cina, yang membantu proses pengeringan
luka, dan untuk pemberhetian pendarahan , serta mencegah terjadi infeksi , dan
mengurangi memar lebih cepat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Indikasi dilakukannya gastrotomi adalah untuk mengeluarkan benda asing dan
tumor lambung (gastrointestinal lymphoma), ulser dari gastrium dan oesophagus
bagian bawah. Namun, prosedur ini juga sering dilakukan terhadap pengambilan
sampel biopsi lambung (phycomycosis atau gastric carcinomas case), untuk
mengurangi tekanan akibat gastrium terlalu berdilatasi, distensi lambung serta
penyempitan pylorus.
Saran

Proses penanganan pada kasus gastrotomi harus segera ditangani untuk


mengurangi rasa sakit pada hewan. Penanganan teknik operasi gastrotomi harus
mengikuti prosedur teknik operasi yang benar, agar mengurangi terjadinya kesalahan
yang dapat menimbulkan infeksi lanjutan.

Dianjurkan kepada pemilik hewan agar lebih memperhatikan makanan yang


dikonsumsi oleh hewan peliharaannnya. Perawatan pasca operasi juga sebagainya
diberikan obat analgesik sebagai penghilang rasa sakit dan antibiotik untuk mencegah
infeksi sekunder,dan vitamin untuk membantu meningkatkan nafsu makan hewan.
hewan harus diberikan makan secara parenteral menggunakan infus.
DAFTAR PUSTAKA

Gomez, J., V. 2006. The Royal Canin Cut-Out And Keep Guide Gastrotomy Tube
Placement In dogs And Cats. Watham Focus. Vol 16 No. 3 Pp 37-40.
Nusdianto, T. 2006. Penyakit Sistem Digesti Veteriner II. Surabaya: Unair.
Sudisma, I., G., N. Ilmu Bedah Veteriner Dan Teknik Operasi. Denpasar: Pelawa
Sari.
GASTROTOMY PADA ANJING . (Online). diunduh pada tanggal 29 januari
2014. http://goresantintaanakrantau.blogspot.com/2012/05/gastrotomy-pada-
anjing.html
GASTROSTOMY. (Online). diunduh pada tanggal 29 januari
2014.http://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/09/gastrostomy/Frandson,R.
D.; Lee Wilke, W. and Dee Fails, A. 2009. Anatomy and Physiology of Farm
Animals. 7thEd.Wiley Blackwell. Ames,Iowa.
Michael Aker, R. and Michael Denbow, D. 2013. Anatomy and Physiology of Domestic
Animal. 2ndEd.Wiley Blackwell. Ames,Iowa.
William O.R. 2015. Dukes’ Physiology of Domestic Animals. 13thEd. Departmen of
Biomedical Sciences. College of Veterinary Medicine. Iowa State Unuversity of
Science and Technology. Wiley Blackwell. Ames,Iowa.
William O.R. 2013. Functional Anatomy and Physiology of Domestic Animals. 4thEd.
Departmen of Biomedical Sciences. College of Veterinary Medicine. Iowa State
Unuversity of Science and Technology. Wiley Blackwell. Ames,Iowa.
MAKALAH

GASTROTOMY PADA KUCING KA’’Y

KUCING LOKAL ( Felis Catus )

Disusun Oleh:

Maria Krista Privit S, Loy, S. KH 17830001

KOASISTENSI ILMU BEDAH DAN RADIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2018

Anda mungkin juga menyukai