Anda di halaman 1dari 5

Tugas baca

TOPIK: Bakteri Gram Negatif: Bakteri Salmonella

Struktur Bakteri Salmonella

Salmonellae adalah bakteri Gram-negatif yang berbentuk basil (batang) dan tidak membentuk
spora. Salmonella memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan tipis yang dikelilingi oleh
membran luar, dan mengandung lipopolisakarida (LPS) yang berkontribusi pada patogenisitas
(Giannella RA,). Bakteri ini bergerak dengan flagela peritrikh yang tersebar di seluruh
permukaan bakteri. (LESTARI and HENDRAYANA 2017)

Gambar 1. Struktur Salmonella

Bakteri Salmonella memiliki ukuran sekitar 103,5 µm x 0,5-0,8 µm, membentuk koloni rata-rata
2-4 mm (LESTARI and HENDRAYANA 2017) . Bakteri ini dapat ditumbuhkan pada media
SSA (Salmonella-Shigella Agar) dimana dilakukan melalui observasi makroskopis
(Yanestria et al. 2019)
. Pada pemeriksaan makroskopis, pertumbuhan Salmonella menghasilkan koloni yang
transparan atau tanpa warna dengan warna hitam di bagian tengah karena pembentukan gas H2S,
pada suhu 37’C. Sedangkan pada penelitian mikroskopis, teramati berbentuk batang, bewarna
merah, dan susunan bakteri menyebar (Ulya et al. 2020). Salmonella dapat mati pada suhu 60’C
selama 15–20 menit melalui pasteurisasi, pendidihan, dan khlorinasi.
(LESTARI and HENDRAYANA 2017)
Gambar 2. (Salmonella-Shigella Agar) Kiri Makroskopis, Kanan Mikroskopis

Salmonellae bersifat fakultatif anaerob, dapat bertahan dalam kondisi aerob dan anaerob. Mereka
memiliki tiga antigen utama, yaitu Antigen H (flagelar), Antigen O (somatik), dan Antigen Vi.
Antigen H bermanfaat untuk tujuan epidemiologis, Antigen O menentukan klasifikasi serogrup,
sementara Antigen Vi hadir pada beberapa serovar seperti S typhi (Kasim 2020).

Gambar 3. Antigen bakteri S. typhi

Salmonellae diklasifikasikan secara ekologis berdasarkan karakteristik dan perilaku mereka.


Struktur lipopolisakarida (LPS) pada amplop selnya kompleks, terdiri dari lapisan O-polisakarida
luar, bagian tengah (R core), dan lapisan lipid A dalam. LPS memiliki peran penting dalam
spesifisitas antigen O, virulensi, dan respons imun. (Giannella RA,)
Medically Important Salmonella

Menurut Unair News, bakteri Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan
melalui makanan (foodborne diseases). Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella disebut
salmonellosis. Bakteri Salmonella ini dapat menempati nomor tiga tertinggi penyebab penyakit
yang menular dari makanan di Indonesia 1.
Salmonellosis merupakan penyakit zoonosis yang dapat menular dari hewan ke manusia dan
sebaliknya.

Bakteri Salmonella sering mengkontaminasi makanan dan minuman. Bakteri ini dapat
menyebabkan diare akut dan kronis bahkan hingga kematian yang signifikan pada hewan
maupun manusia 1.

Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri yang sering menimbulkan masalah
kesehatan penting pada manusia. Salmonella typhi adalah penyebab penyakit tifus. Setiap
tahunnya selalu ada kasus demam tifoid hingga kematian yang dilaporkan di dunia, termasuk di
Indonesia 1

1. Bahaya Bakteri Salmonella sp. pada Kesehatan - Unair News


Siklus hidup salmonella

Salmonella masuk ke dalam tubuh secara oral atau melalui menelan makanan terkontaminasi
feses yang mengandung Salmonella. Begitu masuk ke saluran pencernaan, S. typhi menyerang
dinding usus, menyebabkan kerusakan dan peradangan. Infeksi menyebar ke seluruh tubuh
melalui aliran darah, mampu menembus organ-organ lain, seperti hati, limpa, paru-paru, tulang,
sendi, dan bahkan plasenta pada wanita hamil, menginfeksi fetus, S. typhi dapat memproduksi
substansi toksin yang memengaruhi keseimbangan tubuh dan bertahan dalam tubuh serta feses
untuk periode yang lama. Bakteri ini memiliki ketahanan terhadap lingkungan yang luas, dapat
bertahan hidup berbulan-bulan dalam tanah atau air, dan memengaruhi kesehatan reproduksi
dengan kemampuannya menembus membran yang melindungi otak dan mengancam kehamilan.

Gambar 4. Jalur Salmonella masuk kedalam tubuh (refrensi)

Siklus hidup Salmonella melibatkan kompleksitas interaksi dengan sistem kekebalan tubuh host.
Sistem ini terus menghasilkan respons kekebalan untuk mengeliminasi bakteri Salmonella.
Peptida anti-mikroba yang dihasilkan oleh sel Paneth dan makrofag memiliki kemampuan
membunuh Salmonella di dalam dan di luar sel. Salmonella, sebagai respons terhadap kekebalan
tubuh host, menggunakan berbagai strategi termasuk perubahan komposisi lipid A dan produksi
protein untuk menangkal peptida kationik. Adaptasi cerdas ditunjukkan dengan menjaga satu
bakteri per SCV untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Bakteri ini juga melawan stres
oksidatif dan nitrosatif dengan berbagai mekanisme.

Secara khusus, siklus hidup intraseluler Salmonella melibatkan masuknya bakteri ke dalam sel
host, pembentukan SCV, perubahan pH, menghindari respons kekebalan tubuh host, dan
akhirnya, kematian sel host melalui apoptosis. Perubahan pH dalam SCV mencerminkan
lingkungan dinamis untuk kelangsungan hidup Salmonella. Keseluruhannya, siklus hidup
Salmonella dalam tubuh host melibatkan interaksi yang kompleks dengan sistem kekebalan
tubuh, menggunakan berbagai strategi untuk menghindari respons kekebalan, beradaptasi dengan
lingkungan host, dan membentuk infeksi yang persisten dalam sel host.

Gambar 5. Patogenesis Salmonella

Anda mungkin juga menyukai