Disusun Oleh :
Arsya Kunkha Yoan Astri Skevietzcha
P07134120043
E. PRINSIP
Sampel kacang tanah dihancurkan (dikecilkan ukurannya) kemudian diekstraksi
menggunakan pelarut organik yaitu heksan dalam suatu alat soxhlet, selanjutnya
pelarut diuapkan dan lemak ditentukan dengan penimbangan.
F. DASAR TEORI
Lemak dan minyak adalah trigliserida, atau triasilgliserol. Perbedaan antara
suatu lemak dan suatu minyak adalah pada suhu kamar lemak terbentuk padat
dan minyak bersifat cair. Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa
lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak, karena
itu biasa terdengar ungkapan lemak hewani (lemak babi, lemak sapi) dan minyak
nabatu (minyak jagung, minyak bunga matahari) (Fessenden, 1982).
Lemak dan minyak secara kimiawi adalah triasilgliserida atau ester dari gliserol
dan asam-asam lemak, merupakan bagian terbesar dari kelompok lipida. Lemak
dan minyak tidak larut dalam air karena senyawa ini memiliki rantai C yang
panjang dan bersifat nonpolar, akan tetapi lemak dan minyak mudah larut dalam
pelarut nonpolar seperti kloroform, benzena, dan heksan (Tim Akademik, 2018).
Penentuan kadar lemak dari bahan kering, bahan dibungkus atau ditempatkan
dalam thimble lalu dikeringkan dalam oven untuk menghilangkan air. Karena air
yang terlalu tinggi akan menyebabkan pelarut sukar masuk kedalam jaringan sel
bahan makanan dan pelarut menjadi jenuh dengan air sehingga ekstraksi lemak
kurang efisien. Ekstraksi lemak dapat dilakukan dengan alat soxhlet (Tim
akademik, 2018).
H. CARA KERJA
1. Dikeringkan labu bulat dalam oven suhunya 105ºC selama 30 menit
kemudian didinginkan dalam desikator lalu ditimbang sampai berat konstan
2. Ditimbang sampel kacang tanah sebanyak 25 gram, kemudian dibungkus
dengan kertas saring dan diikat menggantung
3. Dimasukkan sampel kedalam alat soxhlet dalam keadaan menggantung, dan
dihubungkan alat dengan labu bulat yang berisi heksan 250 mL
4. Diekstraksi dengan heksan selama ± 2jam hingga larutan pengekstraknya
menjadi bening
5. Dikeringkan labu bulat dalam oven pada suhu 105ºC sampai tidak berbau
heksan dan heksan sudah tidak ada
6. Didinginkan dalam desikator
7. Ditimbang labu bulat dan lemaknya
8. Dihitung kadar lemak pada sampel kacang tanah tersebut
I. HASIL PEMERIKSAAN
J. PERHITUNGAN
berat akhir−berat awal
Jumlah lemak total = × 100 %
berat sampel
27,1349−24,4698
= × 100 %
12,2663
2,6651
= × 100 %
12,2663
= 21,72 %
K. PEMBAHASAN
Pada praktikum yang telah dilakukan, dengan metode soxhlet didapatkan kadar
lemak sebanyak 21,72%. Prinsip metode ini adalah mengekstraksi lemak dalam
sampel menggunakan pelarut yang selalu baru, sehingga terjadi ekstraksi
kontinyu dengan jumlah pelarut konstan yang didinginkan dengan pendingin
balik. Kadar lemak diukur melalui berat yang hilang dari sampel atau berat
lemak yang dipindahkan (Titis S, et al. 2017).
Tujuan banyaknya ekstraksi ini adalah, untuk mendapatkan kadar lemak yang
tinggi. Karena sesuai dengan teori bahwa semakin banyak pengulangan ekstraksi
dilakukan, maka semakin tinggi kadar lemak yang akan dihasilkan. Hal ini
sesuai dengan kadar lemak yang didapatkan yaitu sebesar 21,72%. Disamping
itu juga, banyaknya pelarut heksan yang digunakan dapat mempengaruhi hasil
kadar lemak yang didapat (Ganjar A, 2009). Dalam proses sokletasi, tidak ada
reaksi kimia yang terjadi, tetapi yang terjadi adalah pengikatan minyak oleh
heksan.
L. KESIMPULAN
Adapun kesimpulannya, yaitu kadar lemak pada sampel kacang tanah
didapatkan sebesar 21,72%.