Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TETAP

ANALISA HASIL PERTANIAN

Nama : Clara Margareth Sinaga Tanggal : 31 Januari 2023


NIM : 05031382126078 Asisten :
1. Annisa Khala Nabillah
05031382025089
2. Annisa Nur Safira Wijaya
05031382025076
Judul : Pengukuran Kadar Lemak Nilai:

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lemak dan minyak adalah adalah salah satu kelompok yang termasuk
golongan lipida yaitu senyawa organik yang mempunyai satu sifat yang khas yaitu
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik misalnya seperti ether,
benzene, chloroform, dan lain-lain. Penggunaan jenis pelarut dapat memberikan
pengaruh terhadap hasil rendemen atau ekstraksi. Lemak merupakan sumber
energi yang paling efektif. 1 gram lemak akan menghasilkan 9 kkal sedangkan
protein dan karbohidrat hanya menghasilkan kalori kurang lebih 4 kkal saja
(Pargiyanti, 2019).
Penentuan kadar lemak dapat dihitung dengan berbagai metode diantaranya
dengan metode ekstraksi langsung atau dikenal metode Soxhlet. Prinsip dari
metode ini yaitu ekstraksi lemak dengan pelarut lemak. Berat lemak kemudian
ditentukan dengan cara memisahkan lemak dengan pelarutnya (Asmariani et al.,
2017). Efektivitas ekstraksi antara lemak dengan pelarut sangat tergantung kepada
kelarutan senyawa tersebut dalam pelarut, sesuai dengan prinsip suatu senyawa
akan terlarut pada pelarut dengan polaritas yang sama. (Pratama et al., 2017).

1.2. Tujuan

1 Universitas Sriwijaya
Tujuan praktikum ini adalah untuk mempelajari cara mengukur kadar lemak
pada beberapa jenis bahan pangan padat.

1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Hasil
Hasil dari praktikum kali ini adalah:
Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Lemak
Berat labu Berat Berat labu +
Kelompok kosong (g) sampel lemak hasil Kadar Lemak%
awal (g) ekstraksi (g)
BB BK
Beras 88, 2471 1,0492 88,2512 0,40 97,56
Kacang 66,4517 1,4535 66,9965 37,48 99,97
Tanah

2 Universitas Sriwijaya
4

2.2. Pembahasan
Bahan yang diuji kadar lemaknya pada praktikum ini ialah beras dan kacang.
Hasil akhir lemak beras ialah 0,40 b/b dan 97,56 b/k. Sedangkan hasil akhir lemak
kacang ialah 37,48 b/b dan 99,97 b/k. Bahan yang diuji tidak boleh terlalu halus
karena dapat keluar dari kertas saring dan dapat mempengaruhi larutan bahkan
tercampur ke dalam lemak yang sudah diekstrak. Waktu ekstraksi yang
dibutuhkan ialah 6-8 jam menggunakan metode Soxhlet. Bahan yang akan
diekstrak dibungkus menggunakan kertas saring dan diikat dengan cara dililit
menggunakan benang wol. Digunakan kertas saring karena kerapatannya kecil
sehingga bahan padat tidak akan ikut terekstrak. Ekstrak disaring dengan kain
saring agar terpisah antara ampas dengan filtratnya (Wijaya et al., 2019). Tempat
untung menampung lemak saat ekstraksi ialah labu didih. Sebelum mengekstrak,
labu didih harus dimasukkan ke dalam oven untuk memastikan tidak ada air atau
komponen lain di dalam labu. Cara mengetahui lemak sudah terekstrak dengan
benar yaitu meneteskan hasil ekstraksi ke kertas saring. Jika terdapat 1 lapisan,
maka ekstraksi dinyatakan berhasil. Jika lebih dari 1 lapisan, maka hasil ekstraksi
tersebut tidak sepenuhnya lemak dan ekstraksi harus dilakukan kembali untuk
mendapatkan lemak sepenuhnya.
Proses ekstraksi pada Soxhlet diawali dengan merendam sampel padat yang
telah ditimbang dan dibungkus dengan kertas saring dengan pelarut lemak pada
labu ekstraksi hingga pelarut melewati pipa kapiler dan mengalir pada labu atau
cawan penampung lemak. Posisi labu atau cawan penampung lemak terletak pada
plat pemanas . Pelarut lemak memiliki titik didih berkisar antara 40-70ºC dan
lemak memiliki titik didih sekitar 180ºC (Subandi dab Sukiyadi, 2019). Dengan
suhu 70ºC, maka pelarut akan mendidih dan menguap serta mengalir pada
pendingin balik (kondenser) sementara lemak tetap tertampung pada labu lemak.
Uap pelarut yang masuk pada pendingin balik terjadi kondensasi sehingga
menetes dan tertampung pada labu ekstraksi, pelarut yang tertampung pada labu
ekstraksi akan mengekstrak lemak pada bahan yang diekstrak hingga pelarut
memenuhi labu ekstraksi sehingga mengalir kembali dan tertampung pada cawan
lemak. Proses mengalirnya pelarut yang mengandung lemak kedalam labu dikenal
dengan rotasi, yang dipengaruhi oleh volume dari labu ekstraksi, ementara tingkat

Universitas Sriwijaya
5

efektifitas dari proses ekstraksi sangat tergantung dari cepat dan lambatnya siklus
rotasi.

Universitas Sriwijaya
BAB 3
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah:
1. Metode yang digunakan untuk menganalisis lemak pada bahan padat ialah
metode Soxhlet, sedangkab pada bahan cair yaitu metode Mojonnier.
2. Lemak memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada pelarut organik.
3. Prinsip penggunaan metode Soxhlet ialah mengekstraksi lemak dari bahan
(beras dan kacang) dengan menggunakan pelarut organik (n-hexan) kemudian
lemak yang terekstrak dipisahkan dari pelarut menggunakan prinsip
perbedaan titik didih.
4. Kelebihan dari metode Soxhlet adalah dapat mengekstrak lemak lebih banyak,
pelarut yang digunakan lebih sedikit dan waktu ekstraksi lebih singkat.
5. Pelaksanaan ekstraksi lemak menggunakan bahan pelarut lemak yang bersifat
non polar. Beberapa jenis bahan pelarut lemak/minyak yang bersifat non
polar antara lain chloroform, ether, dietyl ether, benzene, petroleum benzene,
n-hexan dan acetone.

4 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Asmariani, Amriani, dan Haslianti. 2017. Verifikiasi Metode Uji Lemak Pakan
Buatan. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 6 (1), 92-96.

Pargiyanti. 2019. Optimasi Waktu Ekstraksi Lemak dengan Metode Soxhlet


Menggunakan Perangkat Alat Mikro Soxhlet. Indonesian Journal of
Laboratory, 1 (2), 29-35.

Pratama, R. N., Widarta, I. W. R., dan Darmayanti, L. P. T. 2017. Pengaruh Jenis


Pelarut dan Waktu Ekstraksi dengan Metode Soxhletasi terhadap Aktivitas
Antioksidan Minyak Biji Alpukat (Persea americana Mill.). Scientific
Journal of Food Technology, 4 (2), 85-93.

Subandi dan Sukiyadi, 2019. Modifikasi Labu Ekstraksi untuk Menghemat


Penggunaan Pelarut Lemak dan Efisiensi Ekstraksi. Jurnal Ilmiah Teknik
Pertanian, 11 (3), 143-203.

Wijaya, D. R., Paramitha, M., dan Putri, N. P. 2019. Ektraksi Oleorosin Jahe
Gajah (Zingiber officinale var. Officinarum) dengan Metode Sokletasi.
Jurnal Konversi Universitas Muhammadiyah Jakarta, 8 (1), 9-16.

5 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Kadar Lemak Kacang

Kadar Lemak Beras

6 Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai