Oleh :
Clara Margareth Sinaga
05031382126078
1.2. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk menentukan permukaan zat cair
secara relatif dengan air sebagai zat pembanding.
1 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Piknometer
Piknometer adalah suatu alat yang terbuat dari kaca, bentuknya menyerupai
botol parfum atau sejenisnya. Piknometer bekerja dengan cara mengukur berat zat
cair secara langsung yang dibandingkan dengan volume dari piknometer tersebut.
Volume piknometer ditentukan dengan cara mengukur berat air (pembanding) yang
berada dalam piknometer yang terisi penuh, kemudian menetapkan suhu air
sehingga didapatkan bobot jenis air pada suhu 25 oC dan melakukan perhitungan
volume piknometer yang sesungguhnya. Kemudian mengukur bobot jenis masing-
masing produk dengan menggunakan volume piknometer yang telah diketahui
sebelumnya. Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa
2 Universitas Sriwijaya
3
jenis atau densitas dari fluida. Piknometer terdiri 3 bagian yaitu tutup pikno,
lubang, dan gelas atau tabung ukur (Asidu, 2017).
Metode tetes adalah suatu metode dimana gaya dari suatu tegangan
permukaan sama dengan gaya yang disebabkan oleh massa cairan sebagai gaya
berat itu sendiri.Pada metode tetes, gaya berat cairan = mg, gaya tegangan. Pada
percobaan ini, cairan juga akan ditentukan dengan membandingkan cairan yang
telah diketahui. Metode ini dilakukan dengan cara memindahkan cairan dari gelas
beker menggunakan pipet tetes secara bertahap. Metode ini dilakukan untuk
menentukan berapa banyak cairan yang di tetes kan pada wadah yang lainnya.
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
4 Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
BAB 4
4.1. Hasil
Daia 160
1 Aquadest 25 ml 486
Total 646
Daia 863
2 Aquadest 25 ml 419
Total 1282
25,10 − 16,60
=
10
6 Universitas Sriwijaya
7
8,5
=
10
= 0,85 = 1 𝑑𝑦𝑛𝑒/𝑐𝑚
𝜌 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 − 𝜌 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝜌 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 =
𝜈. 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜
24,10 − 16,25
=
10
7,85
=
10
= 0,78 𝑑𝑦𝑛𝑒/𝑐𝑚
𝐷𝑖𝑘:
𝑟 = 2,9 𝑐𝑚
𝑡 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 2,36𝑠
ℎ 𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 = 5,2 𝑐𝑚
𝑡 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 = 1,77𝑠
ℎ 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 = 4,2 𝑐𝑚
Dit: 𝛾 𝑚𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝛾 𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 ?
Jawaban:
Aquadest
1
𝛾 = . 𝑟. ℎ. 𝑑. 𝑔
2
1
= . 2,9.5,2.1.10
2
= 75,4
Minyak
1
𝛾 = . 𝑟. ℎ. 𝑑. 𝑔
2
1
= . 2,9.4,5.0,78.10
2
= 50,895
Universitas Sriwijaya
8
4.2. Pembahasan
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
2. Piknometer terdiri 3 bagian yaitu tutup pikno, lubang, dan gelas atau tabung
ukur.
3. Bola bekel pada minyak lebih lambat dan lebih kental daripada bola bekel pada
aquadest karena karena minyak memiliki massa jenis yang lebih sedikit daripada
aquadest.
4. Kekentalan suatu cairan sangat berpengaruh terhadap jumlah tetes dan begitu
juga sebaliknya.
9 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Asidu, L. O. A., Hasbi, M., & Aksar, P. 2017. Pemanfaatan minyak oli bekas
sebagai bahan bakar alternatif dengan pencampuran minyak pirolisis.
Jurnal Mahasiswa Teknik Mesin, 2(2), 1-7.
Arini, W. 2019. Tingkat daya kapilaratis jenis sumbu pada hidroponik sistem
Wick terhadap tanaman cabai merah (Capsicum annum L.). Jurnal
Perspektif Pendidikan, 13(1), 23-34.
Juliyanto, E., Rofingah, J., Sejati, A. F., dan Hakim, F. N. 2016. Menentukan
tegangan permukaan zat cair. Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 2(2), 176-
186.
Salam, R. 2017. Uji Kerapatan, Viskositas dan Tegangan Permukaan pada Tinta
Print dengan Bahan Dasar Arang Sabut Kelapa. Makassar: Universitas
Negeri Alaudin.
10 Universitas Sriwijaya