Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ILMU GIZI

PENENTUAN STATUS GIZI SECARA KONSUMSI


(FOOD RECALL 24 JAM)

Clara Margareth Sinaga


05031382126078

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2023
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah:
4.1.1 Hasil Identitas Keluarga Responden I

IDENTITAS KELUARGA RESPONDEN 1

Nama Ibu : Clara Adelia


Umur : 29 Tahun
Pekerjaan : IRT
Penghasilan/bln :-
Alamat : Jalan Lukman Idris, KM 12

Nama Ayah : M. Rizky Said


Umur : 29 Tahun
Pekerjaan
Penghasilan/bln
Alamat : Jalan Lukman Idris, KM 12

Nama Anak : M. Syauqi Abqary Said


Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 1 Tahun 10 bulan
Tinggi Badan : 93 cm
Berat Badan : 12 kg

1. Apakah saat ini anak Ibu masih diberikan ASI?


(1) Ya
(2) Tidak
2. Bila iya, berapa kali dalam 1 hari dan berapa lama? Tidak
3. Apakah 1 minggu lalu, anak Ibu menderita sakit? Tidak
4. Bila iya, jenis penyakit apa yang diderita
4.2. Pembahasan
Kondisi status gizi seseorang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan
penggunaan zat gizi dalam tubuh. Usia merupakan masa yang penting dalam
kehidupan manusia dengan ditandai oleh proses tumbuh kembang. Status gizi
seseorang perlu didukung asupan makanan seimbang. Salah satu parameter
peisnilaian status gizi adalah indeks massa tubuh (IMT). Konsumsi makanan yang
seimbang juga perlu mengikuti aturan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia
yang telah mengatur tentang angka kecukupan gizi (AKG) yaitu perhitungan
konsumsi makanan dan konsumsi yang dianjurkan setiap hari menurut golongan
umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas untuk mencegah terjadinya
kekurangan ataupun kelebihan gizi (Gurnida et al., 2020). Penilaian status gizi
perlu dilakukan untuk mengetahui status gizi seseorang sesuai kebutuhan gizi
serta apakah pemberian intervensi gizi diperlukan. Penilaian status gizi dilakukan
melalui beberapa cara seperti: pemeriksaan biokimia, pemeriksaan klinis,
pemeriksaan biofisik dan antropometri. Antropometri merupakan metode yang
paling sering digunakan dalam penilaian status gizi. Metode ini menggunakan
parameter berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) (Budiman et al., 2021).
Aktivitas fisik yang biasa dilakukan oleh subjek adalah kuliah, praktikum
serta kegiatan-kegiatan organisasi seperti rapat dan kepanitiaan lainnya. Secara
umum aktivitas yang banyak dilakukan subjek pada hari kuliah maupun pada hari
libur adalah aktivitas ringan, termasuk kuliah dan berorganisasi. Semakin berat
beban kerja, sebaiknya semakin pendek waktu kerjanya agar terhindar dari
kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya. Faktor yang
mempengaruhi kualitas sumber daya manusia ialah kesehatan dan gizi memegang
peranan penting, karena orang tidak akan dapat mengembangkan kapasitasnya
secara maksimal apabila yang bersangkutan tidak memiliki status kesehatan dan
gizi yang optimal. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia baik fisik
maupun non fisik harus dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung terus
menerus selama hidup. Salah satu upaya yang harus dilaksanakan adalah
perbaikan, peningkatan gizi dan kesehatan. Upaya peningkatan gizi yang tepat
dilakukan pada masa anak-anak. Kurang gizi akan menyebabkan kegagalan
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan daya tahan tubuh
(Abdullah dan Norfai, 2019).
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan Norfai, 2019. Analisis Status Gizi dengan Prestasi Belajar Pada
Siswa di SDN Mawar 8 Kota Banjarmasin. Jurnal Jurkessia, 9 (2), 53-58.

Budiman, L. A., Rosiyana, Sari, A. S., Safitri, S. J., Prasetyo, R. D., Rizqina, H.
A., Kasim, I. S. N. I., dan Korwa, V. M. I. 2021. Analisis Status Gizi
Menggunakan Pengukuran Indeks Massa Tubuh dan Beban Kerja dengan
Metode 10 Denyut pada Tenaga Kesehatan. Nutrition Research and
Development Journal, 1 (1), 6-15.

Gurnida, D. A., Nur’aeny, N., Hakim, D. D. L., Susilaningsih, F. S., Herawati, D.


M. D., dan Rosita, I. 2020. Korelasi Antara Tingkat Kecukupan Gizi
dengan Indeks Massa Tubuh Siswa Sekolah Dasar Kelas 4, 5 dan 6.
Padjajaran Journal of Dental Research and Student, 4 (1), 43-50.

Anda mungkin juga menyukai