‘’GIZI ANAK’’
Dosen pengampu : Aris Prastyoningsih SST.,M.Keb
Disusun oleh :
ANGELA CLARA (SB19004)
Latar Belakang
Gizi adalah proses metabolismedalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut agar dapat menghasilkan berbagai
aktivitas penting dalam tubuh. Bahan-bahan dari lingkungan hidup tersebut dikenal dengan
istilah unsur gizi.Unsur gizi dapat dipilah menjadi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral,
dan air. Status gizi yang buruk merupakan salah satu penyebab kematian pada anak.
Saat ini Indonesia termasuk salah satu dari 117 negara yang mempunyai tiga masalah gizi
tinggi pada balita yaitu stunting, wasting dan overweight. Penelitian ini penting dilakukan
karena status gizi anak balita sangat berhubungan dengan faktor ekonomi. Sementara itu
kondisi ekonomi keluarga tergantung dari pekerjaan kedua orang.(Sukoco et al., 2007)
Anak mengalami pertumbuhan sesuai dengan usianya. Namun beberapa keadaan akan
mempengaruhi pertumbuhan sehingga muncul gangguan. Menurut Data World Health
Organization(WHO) tahun 2002menyebutkan penyebab kematian balita urutan pertama
disebabkan gizi buruk dengan angka 54 %. (Purwani et al., 2013)
Penyebab kurang gizi dipengaruhi oleh dua faktor secara langsung dan tidak langsung.
Penyebab langsung yaitu makanan yang dikonsumsi dan penyakit infeksi, sedangkan
penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan, pola asuh, perawatan kesehatan dan
sanitasi lingkungan(Kusumaningtyas & Deliana, 2018)
Tujuan
Untuk mengetahui apa itu gizi yang terjadi pada anak saat ini.
Ruang Lingkup
LANDASAN TEORI.
Status gizi yang buruk merupakan salah satu penyebab kematian pada anak. Jumlah anak dengan
status gizikurang dari tahun 2011 ke tahun 2012 di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo
mengalami peningkatan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan pola makan dengan
status gizi pada anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo. Desain penelitian ini
adalah cross sectional study dengan pola makan sebagai variabel independen dan status gizi
sebagai variabel dependen. Populasi penelitian ini adalah semua anak usia 3-5 tahun yang
berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo.(Sari et al., 2016)
Pola makan pada balita sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan pada balita,
karena dalam makanan banyak mengandung gizi. Gizi menjadi bagian yang sangat
penting dalam pertumbuhan. Gizi di dalamnya memiliki keterkaitan yang sangat erat
hubungannya dengan kesehatan dan kecerdasan. Jika pola makan tidak tercapai dengan
baik pada balita maka pertumbuhan balita akan terganggu, tubuh kurus, pendek bahkan
bisa terjadi gizi buruk pada balita.(Purwani et al., 2013)
tim pelaksana proyek untuk membuat keputusan tentang tindakan masa depan sehubungan
dengan sosial, kesehatan masyarakat atau intervensi gizi, dan untuk kegiatan kemitraan publik-
swasta. Makalah ini menjelaskan FES tentang makanan pendamping yang ditugaskan oleh
Aliansi Global untuk Peningkatan Gizi dan menyoroti temuan dari studi yang dilakukan dalam
tiga konteks negara yang sangat berbeda.(Kesehatan & Feb, 2013)
Bahan makanan selingan yang dikonsumsi anak berupa biskuti, roti dan buah-buahan
seperti melon, semangka, pisang dan jeruk serta minum susu baik yang masih minum
ASI dan minum susu formula dapat menjadikan anak memiliki berat badan yang baik.
(Purwani et al., 2013)
Lima tahun pertama usia anak-anak merupakan suatu masa atau tahapan umur yang
menentukan kualitas manusia pada usia selanjutnya yang membutuhkan dukungan
terhadap gizi, stimulus khusus, dan intervensi .(Arini et al., 2019)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa gizi anak sangat penting bagi
pertumbuhan anak.
Pemberian makan sangat penting dalam pertumbuhan anak dan gizi untuk seorang
pemberian gizi pada anak nya sangat berpengaruh pada pertumbuhan oleh sebab itu
hubungan pola makan anak,pemberian gizi anak sangat lah penting,dan hubungan status
gizi pun sangat lah penting oleh sebab itu gizi anak harus dipenting kan dalam pemberian
makanan.
Saran
Dalam pemberian gizi sebaik nya menerapkan 4 sehat 5 sempurna agar gizi anak baik.dan
bagi ibu dalam pemberian gizi pada anak diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arini, D., Mayasari, A. C., & Rustam, M. Z. A. (2019). Gangguan Perkembangan Motorik Dan
Kognitif pada Anak Toodler yang Mengalami Stunting di Wilayah Pesisir Surabaya.
Journal of Health Science and Prevention, 3(2), 122–128.
https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i2.231
Kesehatan, P., & Feb, A. A. (2013). Gizi Ibu dan Anak ; Penelitian tentang Gizi Ibu dan Anak
Dijelaskan oleh Ilmuwan di Universitas Cornell. 1–3.
Kusumaningtyas, D. E., & Deliana, S. M. (2018). Pola Pemberian Makanan Terhadap Status
Gizi Usia 12-24 Bulan pada Ibu Bekerja. Public Health Perspective Journal, 2(2), 155–167.
Purwani, Erni, & Mariyam. (2013). Pola Pemberian Makan Dengan Status Gizi Anak Usia 1
Sampai 5 Tahun Di Kabunan Taman Pemalang. Jurnal Keperawatan Anak, 1(1), 30–36.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=98477&val=5091
Sari, G., Lubis, G., & Edison, E. (2016). Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Usia
3-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang 2014. Jurnal Kesehatan Andalas,
5(2), 2014–2017. https://doi.org/10.25077/jka.v5i2.528
Sukoco, N. E. W., Pambudi, J., & Herawati, M. H. (2007). HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK
BALITA DENGAN ORANG TUA BEKERJA (Relationship Between Nutritional Status of
Children Under Five with Parents Who Work). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 77(4),
33.