MATERI V
Oleh :
Nama : Yasmin Humaira
NRP : 213020028
Kelompok : A
Asisten : Monica Devinor
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2021
PERCOBAAN V : SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT &
TERMOKIMIA
kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka
makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam
fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara
molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat
tumbukan antara molekul gas. Viskositas zat cair dapat ditentukan secara
Untuk menetapkan kekentalan dari suatu larutan atau cairan yaitu dengan
a. Viskometer ubbelohde,
b. Viskometer stromer,
c. Viskometer Brookfield,
d. Viskometer Oswald,
e. Viskometer baume,
Alat :
- Viskometer - Statif
- Spindle - Cup
Bahan :
- Sampel
Sirup 4 27 mPa.s
5.1.8. Pembahasan
Viskometer ini memiliki tiga spindel yaitu spindle 3 yang digunakan pada larutan
yang bersifat kental, spindle 4 yang digunakan pada larutan bersifat cair dan
ukuran spindle nya lebih besar dari spindle 3, lalu ada spindle 5 yang digunakan
pada larutan yang bersifat semi kental. Pada percobaan ini menggunakan sampel
minyak dengan spindel 3 didapatkan hasil kekentalan sebesar 140 mPa.s . Pada
Dan pada sampel kecap dengan spindel 5 didapatkan hasil kekentalan sebesar
125 mPa.s.
Mekanisme viskonmeter cup and bob, pada viskometer cup and bob, cara kerja
mengukur viskositas dilakukan dengan cara memasukan cairan yang akan diukur
pada ruang tertentu. Ruang ini terletak di antara dinding dalam mangkuk (cup)
dan dinding luar (bob). Setelah memasukan cairan, langkah selanjutnya adalah
memasang rotor. Terakhir, hidupkan alat dan nilai viskositas akan langsung
PR
viskositas bersifat agak cair seperti sirup markisa, sedangkan konsistensi lebih
Hukum Stokes : ”Jika sebuah bola bergerak dalam suatu fluida yang diam maka
bola itu akan bekerja suatu gaya gesek dalam bentuk gaya gesekan dan arahnya
mengalir melalui suatu pipa akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan
a. Viskositas Ostwald
b. Viskositas Hoppler
- Pembuatan yogurt
5.1.10. Kesimpulan
nilai viskositas sebesar 140 mPa.s, sampel yang kedua adalah sirup memiliki
nilai viskositas sebesar 27 mPa.s, dan sampel yang terakhir adalah kecap
Daftar Pustaka
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jtki/article/view/932
- Elianto, D. M. (2018). Perancangan Alat Uji Viskositas Minyak Pelumas
Malang).
https://eprints.umm.ac.id/38822/
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10092
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/tekpangan/article/view/20750
gelatin kulit ikan tuna sirip kuning. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
https://pdfs.semanticscholar.org/
a623/6159a4e3712e08eaa9e1ee8c7d05ad6e9dd1.pdf
https://www.researchgate.net/profile/Cahyo-Puji-Asmoro/publication/
334195770_Rekonstruksi_Set_Alat_Percobaan_Viskositas/links/
5d641e0c299bf1f70b0ea922/Rekonstruksi-Set-Alat-Percobaan-
Viskositas.pdf
cairan maka benda tersebut akan mendapatkan tekanan keatas sesuai dengan
Alat :
- Gelas Ukur
- Laktodensimeter
Bahan :
- 85 mL Sampel
Suhu 15ºC
Skala Laktodensimeter 30
5.2.8. Pembahasan
mengukur berat jenis sampel, Sampel yang digunakan yaitu susu. Didapat hasil
suhu sampel sebesar 15ºC dan skala laktodensimeter sebesar 30. Hasil tersebut
dengan berat jenis susu. Prinsip kerja alat ini mengikuti hukum Archimides yaitu
jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu cairan, maka benda tersebut akan
mendapat tekanan ke atas sesuai dengan berat volume cairan yang dipindahkan
(diisi). Jika laktometer dicelupkan dalam susu yang rendah berat jenisnya, maka
Quevenne yaitu yang berskala 15-40 (skala terkecil 1) dan yang berskala 20-37
(skala terkecil 0,1). Laktometer yang terakhir ini memberikan hasil yang lebih
PR
Berat jenis adalah perbandingan antara berat dan juga volume benda.
Laktometer Baume sering digunakan untuk mengukur berat jenis produk susu
susu segar.
butiran-butiran lemak (globula), laktosa, protein dan garam. Susu yang telah
- Melihat karakteristik mutu minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix
DC)
5.2.10. Kesimpulan
Daftar Pustaka
https://materibelajar.co.id/
- Khasanah, L. U., Kawiji, K., Utami, R., & Aji, Y. M. (2015). Pengaruh
Pangan, 4(2).
http://jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/98
Lembang.
https://mirror.unpad.ac.id/orari/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/
pengendalian-mutu/penanganan_susu_segar.pdf
http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/194466
Lampiran
dengan struktur kimia dan molekul atom atau molekul unsur berbeda.
Alat :
- Kawat Kassa
Bahan :
- Serbuk Naftalena
MSDS
Sampel Naftalena
Bentuk Serbuk
Warna Putih
diketahui bahwa sampel yang digunakan yaitu naftalena yang berbentuk serbuk
dan berwarna putih Didapat suhu awal sebesar 28 ºC, suhu mulai meleleh sebesar
Titik lebur atau titik leleh adalah temperature dimana zat padat berubah
wujud menjadi cair pada tekanan satu atmosfer. Dengan kata lain, titik leleh
merupakan suhu Ketika fase padat dan cair sama-sama berada dalam setimbang.
Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami perubahan yang berarti
leleh pun tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antar molekul
cukup berdekatan dan yang paling berperan terhadap titik leleh adalah berat
Pada umumnya titik leleh senyawa organic lebih mudah diamati sebab
PR
Titik leleh didefinisikan sebagai temperatur dimana zat padat berubah menjadi
cairan pada tekanannya. satu atmosfer. Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami
%20LELEH%20Titik%20leleh%20didefinisikan,berarti%20dengan%20adanya
%20perubahan%20tekanan.
meleleh!
- Titik didih adalah titik didih normal, yaitu titik didih pada tekanan udara luar
- Titik beku adalah suhu pada saat larutan mulai mambeku pada saat tekanan
5.3.10. Kesimpulan
dimana mulai meleleh pada suhu 74 ºC dan meleleh sempurna pada suhu 81 ºC.
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/12224899/TITIK_LELEH_DAN_TITIK_DIDI
http://repository.uin-malang.ac.id/6866/
http://jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/169
http://js.bsn.go.id/index.php/standardisasi/article/view/658
file:///C:/Users/HP/Downloads/4427-8093-1-SM.pdf
- Vaniarta. 2014. Laporan Perubahan Titik Didih dan Titik Beku (Sifat
https://www.scribd.com/doc/220250145/Laporan-Perubahan-Titik-Didih-
dan-Titik-Beku-Sifat-Koligatif-Larutan
Alat :
- Bunsen
Bahan :
- Iodine
MSDS
Tabel 2. MSDS Iodine
Sampel Iodine
Deskripsi Pertama Iodine berwarna abu-abu metalik dan bentuknya serbuk
Deskripsi Kedua Iodine dipanaskan dan menjadi gas atau uap berwarna
ungu
Pengkristalan
5.4.8. Pembahasan
Dari hasil pengamatan pada percobaan perubahan wujud zat dapat
diketahui bahwa zat yang diamati perubahan wujudnya adalah sampel iodine.
Sampel iodine berupa kristal yang berwarna abu-abu metalik pada saat
dipanaskan terjadi perubahan wujud yaitu menyublim yang di mana dari wujud
padat menjadi wujud gas berwarna ungu . Dilakukan pemanasan kembali hingga
terjadi pembentukan kristal yang berwarna hitam pada kaca arloji. Mekanisme
menyublim yaitu proses dimana molekul yang semula saling berdekatan menjadi
PR
Sifat fisik zat adalah segala aspek dari suatu zat yang dapat diukur atau
didihnya 100℃
Sifat intrinsik adalah sifat utama yang dimiliki oleh bunyi. Sifat ekstrinsik
adalah sifat sekunder bunyi, yang hanya muncul jika ada hal lain yang
5.4.10. Kesimpulan
disimpulkan bahwa sampel kristal iodine berupa kristal padatan berwarna abu-
yaitu dari wujud padat berubah menjadi wujud gas berwarna ungu. Saat
Daftar Pustaka
Menulis: Medan.
https://www.scribd.com/embeds/249402781/content?
start_page=1&view_mode=scroll&acces_key=key-fFexx7r1bzEfWu3HKwf (Diakses
Negeri Padang
Press
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=F8tTDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA2&dq=aplikasi+bidang
+pangan+perubahan+wujud+zat&ots=kA6pVlAWAH&sig=Ems0WdEgo
zbh3VNRBtml6_T_BBA&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
- Nurul Asiah, ST, MT, Laras Cempaka, S.Si, MT, Dr. Kurnia Ramadhan,
https://www.google.com/books?
hl=id&lr=&id=_UIQEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=fungsi+perubah
an+wujud+zat+dalam+pangan&ots=wuS4vsBm5x&sig=zcly0mKFi6nV_
YdYOgsGeuIqDOM
https://www.google.com/books?
hl=id&lr=&id=hi4yCwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR3&dq=fungsi+perubaha
n+wujud+zat+dalam+pangan&ots=3i0W4C3J-
z&sig=JRnyHr4HE_h8rLZGSTlcAwTUHCo
5.5. Termokimia
pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan aawal dan
akhir”
• Hukum Black : “Kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang
dilepas”
Hukum Lavoisier : “Setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi sama dengan
Alat :
- Thermometer - Bunsen
Bahan :
- Aquadest - Etanol
- CuSO₄ - HCl
- Serbuk Zn - NaOH
MSDS
Tabel 3. MSDS
5.5.4. Rumus Praktikum
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1 𝑔/𝑐𝑚3
𝐶 = 4,2 𝐽 𝑔−1𝐾−1
𝑇𝑐 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑇𝑑 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
𝑇𝑝 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠
Keterangan :
𝑐𝑐𝑎𝑚𝑝 = 3,52 𝐽𝑔−1𝐾−1
𝑚 𝑍𝑛 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑍𝑛
𝐴𝑟 𝑍𝑛 = 65,39
𝑉 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐶𝑢𝑆𝑂4
𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑛 = 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝐴𝑟
m CuSO4= 𝑀 𝑥 𝑀𝑟 𝑥 𝑉 / 1000
𝑚 𝐶𝑎𝑚𝑝 = 𝑚 𝐶𝑢𝑆𝑂4 + 𝑚 𝐴𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 + 𝑚 𝑍𝑛
Keterangan :
TA = suhu akhir
TM = suhu mula-mula
Mr etanol = 46
mol etanol :
Keterangan :
ρ NaCl = 1,03/cm3
Mr NaCl = 58,5
mol NaCl :
N x(t) y(T) x² XY
1 1 314 1 314
2 2 311 4 622
3 3 314 9 942
4 4 314 16 1256
5 5 313 25 1565
6 6 313 36 1878
7 7 313 49 2191
8 8 313 64 2504
9 9 312 81 2808
10 10 313 100 3130
∑n = 55 ∑X = 55 ∑Y = 3130 ∑X2 = 385 ∑XY = 17210
a = 313.33
b = 0,0606
yn = a + b x n
= 312,724
y1 = 313,27
y2 = 313,21
y3 = 313,15
y4 = 313,09
y5 = 313,03
y6 = 312,97
y7 = 312,91
y8 = 312,85
y9 = 312,79
y10 =312,73
m.aquadest = 40
Tc = 313,5
Td = 25°C = 298K
Tp = 77°C = 350K
Q1 =2604 J
Q2 =6132 J
Q3 =3528 J
K = 227,612 J/K
B. Penentuan Kalor CuSO4 + Zn
N x(t) y(T) x² XY
1 0.5 329 0.25 164.5
2 1 328 1 328
3 1.5 329 2,25 493.5
4 2 331 4 662
∑n = 10 ∑X = 5 ∑Y = 1317 ∑X2 = 7.5 ∑XY = 1648
a = 327,5
b = 1,4
yn = a + bxn
Δ T1j = 31,5 k
Tc =329.5
Td = 25°C = 298 K
mCuSO4 = 6,4
mol Zn = 0,03 mol
Q4 = 7169.715 J
Q5 = 3148,992 J
Q6 = 10318,707 J
ΔH = 343956,9 J/K
C. Penentuan Kalor Etanol + Air
N X(t) Y(T) x² XY
1 0.5 302 0,25 151
2 1 302 1 302
3 1.5 302 2,25 453
4 2 303 4 606
5 2.5 303 6,25 757,5
6 3 304 9 912
7 3.5 303 12,25 1,060.5
8 4 304 16 1,216
∑n = 36 ∑X = 18 ∑Y = 2423 ∑X2 = 51 ∑XY = 5458
a = 301,535
b = 0,5952
yn = a + bxn
Δ T2j =1K
TA = 303 K
TM = 302 K
m aquadest = 30 g
c aquadest = 4,2 J/g-1
m etanol = 23,679
c etanol = 1,92 J/g-1K-1
mol etanol = 0,51 mol
Q7 = 126
Q8 = 45,4637
Q9 = 227,61
Q10 = 399,07 J
ΔH = 782,49 kj/mol
D. Penentuan Kalor Penetralan HCl + NaOH
N X(t) Y(T) x² XY
1 0.5 308 0,25 154
2 1 308 1 308
3 1.5 308 2,25 462
4 2 308 4 616
5 2.5 308 6,25 770
6 3 308 9 924
7 3.5 308 12,5 1078
8 4 308 16 1232
9 4.5 308 20,25 1386
10 5 308 25 1540
∑n = 55 ∑X = 27,5 ∑Y = 3080 ∑X2 = 9625 ∑XY = 8470
a = 308
b=0
yn = a + bxn
Δ T3j =0
TA =308
TM = 308
m HCl = 20 x 1,1 = 22 g
m NaOH = 20 x 2,13 = 42,6
m.campuran = 64,6
c.campuran = 3,96 J/g-1k-1
Q11 =0J
Q12 =0J
Q13 =0J
ΔH = 0 J/K
5.5.8. Pembahasan
menggunakan 20mL aquadest dengan sebagai suhu dingi (Td) dan 20mL
aquadest lainnya yang dipanaskan (Tp) lalu dicampurkan keduanya dan dihitung
suhunya selama 10 menit dengan interval waktu 1 menit sekali. Diperoleh bahwa
perbedaan suhu yang terjadi stabil. Dari hasil percobaan tersebut dalam tabel
mencari nilai yn atau suhu – suhu yang terjadi dalam interval 10 menit tersebut.
Diperoleh nilai a sebesar 313,33 dan b sebesar -0,0606 dan pada perhitungan yn
kalor yang dibebaskan atau diserap tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi
hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir. Sedangkan Td adalah 298K.
Dilakukan selama 2 menit dengan interval waktu selama 0,5 menit sekali. Cara
327,5 dan nilai b sebesar 1,4. Dalam percobaan ini diperoleh suhu sebesar 329
kelvin, kemudain turun menjadi 328 kelvin, naik kembali menjadi 329 kelvin.
Hingga keadaan akhirnya sebesar 331 kelvin, maka suhu setimbangnya adalah
330 kelvin berdasarkan penjumlahan suhu awal dan suhu akhir lalu dibagi dua.
terjadi adalah kenaikan suhu pada keadaan terakhir. Q4 diperoleh dengan cara K
adalah 343956,9.
dicampurkan. Suhu aquadest yaitu 27oC atau 300 K dan suhu etanol 27oC atau
menit dengan interval waktu selama 0,5 menit. Perubahan suhu yang terjadi
T2j sehingga diperoleh nilai Q7 sebesar 126 J dan Q8 adalah metanol x Cetanol x
∆ T2j yaitu sebesar 45,46368 J dan Q9 sebesar 227,61 dengan cara K x ∆ T2j.
kalor penetralan HCl + NaOH. Pada percobaan ini dilakukan selama 5 menit
perubahan suhu. Didapatkan nilai a sebesar 308 dan nilai b sebesar 0. Pada saat
dengan cara K x ∆ T3j dengan hasil sebesar 0 J dan nilai Q13 didapatkan dengan
(Akbar.,Saeful. 2019)
Proses Adiabatik adalah suatu proses dimana tidak ada kalor yang
5.5.10. Kesimpulan
343956,9. Pada percobaan kalor etanol + air merupakan reaksi endoterm dengan
didapat dari K x ∆ T2j dengan perubahan nilai T2j, karena perubahan nilai T2j
nya 1 K maka maka diperoleh nilai a sebesar 301,535714 dan nilai b sebesar
Daftar Pustaka
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/86585/Nata
%20Amalia%20Sudarmo-%2040210102100_.pdf?sequence=1https://
www.scribd.com/embeds/278403449/content?
start_page=1&view_mode=scroll&acces_key=key-
fFexx7r1bzEfWu3HKwf
http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPF/article/view/3716
http://jurnal.batan.go.id/index.php/sigma/article/view/1345
INDUSTRI.
https://osf.io/preprints/inarxiv/zgjrd/
Universitas Pasundan.
https://www.slideshare.net/ernaliarosita/laporan-praktikum-termokimia-
30603977
Lampiran