Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK III


PERCOBAAN 7
EKSTRAKSI SOKHLET (LEMAK DAN KEMIRI)

DISUSUN OLEH :
ABDUL AZIZ
062120064
REGULER 5A

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan percobaan


Menentukan kadar lemak didalam bahan tertentu
1.2 Dasar Teori
Tanaman kemiri merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh subur pada tanah yang
berpasir dan tanah yang kurang subur sekalipun. Tanaman ini biasanya ditemukan pada
ketinggian 150 – 1000 meter di atas permukaan laut (Ketaren S, 1986).
Biji kemiri mengandung 50% - 60% berat minyak. Minyak kemiri dapat diperoleh
dengan cara diperas ataupun dengan cara ekstraksi. Jika diperas dalam kondisi dingin,
minyak yang keluar akan berwarna kuning muda serta rasa dan bau yang enak. Namun
jika diperas dalam kondisi yang panas, minyak yang keluar akan berwarna gelap serta bau
dan rasanya tidak enak (Hakim dan Amini, 1984).
Minyak kemiri mempunyai sifat-sifat unik, yaitu minyak ini mudah mengering bila
dibiarkan di udara terbuka. Oleh karena itu minyak kemiri dapat digunakan sebagai
minyak pengering dalam industri minyak dan varnish. Minyak pengering memiliki
derajat ketidakjenuhan yang tinggi karena sebagian besar tersusun oleh asam lemak tak
jenuh dan memiliki sifat mudah teroksidasi dan membentuk polimer berupa lapisan film
Minyak kemiri memiliki bilangan iodin 136 – 167 berarti memiliki kandungan asam
lemak tak jenuh yang tinggi dan memang dapat berfungsi sebagai minyak pengering
(Maharani, 2002).
Metode penelitian yang akan dilakukan meliputi penentuan ekstraksi Sokhlet biji
kemiri. Pelarut yang akan digunakan adalah aseton, etanol, dan n-heksana. Pemisahan
minyak kemiri dari pelarut pengekstrak dilakukan dengan evaporasi vakum.
Metode ekstraksi yang umum digunakan dalam mengekstrak lemak yaitu metode Soxhlet,
metode Folch, metode Hara and Radin, dan metode Bligh and Dyer. Metode ekstraksi
Soxhlet merupakan metode analisis kadar lemak secara langsung dengan cara
mengekstrak lemak/minyak dari bahan pangan dengan pelarut organik non-polar, seperti
heksana, petroleum eter dan dietil eter dengan menggunakan alat khusus yaitu ekstraktor
soxhlet. Walaupun dalam perkembangannya metode ini tidak hanya terbatas untuk
ekstraksi lemak/minyak. Metode Folch merupakan salah satu metode yang paling umum
digunakan oleh ahli lemak atau lipidologis di seluruh dunia. Metode ini menggunakan
campuran pelarut dari kloroform/methanol dan etanol/dietil eter (Young et al. 2001).
BAB II

METODE KERJA

2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah alat ekstrak soxklet, gelas porselin,
gelas ukur 100ml, pemanas listrik, dan water bath.

2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah 50 gram kemiri, heksan, kertas
saring.

2.3 Prosedur kerja

yang pertama dilakukan dalam percobaan ini adalah menimbang 50 gram kemiri, di
haluskan, kemudian bungkus dengan kertas saring, lalu ujung bawah dan ujung atas nya
ditutup dengan kapas yang bebas lemak, kemudian siapkan alat ekstraksi Soxhlet dan kemiri
yang telah dibungkus dimasukkan kedalamnya dan kemudian masukkan heksan 60% dari
volume.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan

Perlakuan Hasil
Timbang labu + batu didih 148,9580 gr
timbang 20 gr kemiri 20,0048 gr
bungkus kemiri menggunakan kertas saring Bentuknya seperti leupet
Masukkan ke alat ekstraksi soxhlet -
Dimasukkan 2 siklus heksan sebanyak 60% Larutan surut
dari volume
Larutan didestilasi dan didinginkan larutan berwarna kuning kecoklatan
Hasil destilasi dipanaskan diatas penangas Larutan agak mengental dan berwarna
diruang asam kuning kecoklatan
Hasil di timbang (bobot labu + batu didih + 156,9534 gr
lemak)
Lemak kemiri yang didapat 7,9954 gr

3.2 Perhitungan

Bobot kemiri = 20,0048 gr

Bobot labu + batu didih = 148,9580 gr

Bobot labu + batu didih + lemak = 156,934 gr

Bobot lemak kemiri = 7,9954 gr

ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘 (𝑔𝑟)


% Rendemen = 𝑥 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑔𝑟)

7,9954 𝑔𝑟
= 𝑥 100%
20,0048 𝑔𝑟

= 0,3996 x 100%

= 39,96%
3.3 Pembahasan

Metode ekstraksi soxhlet digunakan untuk mengekstrak senyawa yang kelaarutannya


terbatas dalam suatu pelarut dan pengotor-pengotor tidak larut dalam pelarut tersebut. Prisip
kerja dari ekstraksi soxhlet adalah memisahkan senyawa tertentu dari sampel padat dengan
menggunakan titik didih tertentu dan senyawa tertentu.Pelarut yang baik dalam ektraksi
soxhlet adalah pelarut yang mempunyai titik didih rendah seperti n-heksana yang mempunyai
titik didih 69oC agar cepat menguap sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada alat dan
juga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan satu sirkulasi ektraksi.

Pada percobaan kali ini lama waktu ekstraksi yang dilakukan adalah 1 jam 30 menit,
yang kemudian hasil ekstraksi tersebut didestilasi maksimal selama 10 menit sampai aroma
heksannya menghilang dan menjadi bau tengik, pada proses destilasi bertujuan untuk
memisahkan antara minyak kemiri dengan heksannya, yang kemudian hasilnya di panaskan
diatas penangas air selama beberapa menit. Pada proses pemanasan ini bertujuan untuk
mengentalkan minyak kemiri, yang kemudian ditimbang dan didapatkan lemak kemiri
sebanyak 7,9954 gr dengan % rendemen 39,96%.
BAB IV

KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa pada hasil ekstraksi akan di
hasilkan berupa minyak, dan minyak (lemak) yang didapatkan dari 20,0048 gr kemiri
sebanyak 7,9954 gr dengan %rendemen 39,96 %.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Amini Lukman, Kemungkinan Pemanfaatan Minyak Kemiri dalam Farmasi &
Makanan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1984.

Ketaren, S., Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Universitas Indonesia,
Jakarta, 1986.

Maharani, Geovanni skripsi sarjana, Pengaruh Ukuran Partikel Biji Kemiri (Aleurites
Moluccana (L.) Willd) Dan Jenis Pelarut dalam Ekstraksi Batch Terhadap Pembuatan
Minyak Kemiri, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, 2002.

Young O, Frost D, West J, Braggins T. 2001. Analytical methods In Meat Science


Applications. Y. H. Hui (Ed.). New York: Marcel Dekker Inc.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai