I. PENDAHULUAN
Cookies merupakan salah satu jenis biskuit yang terbuat dari adonan lunak yang
memiliki kadar lemak tinggi, tekstur yang relatif renyah bila dipatahkan dan
bertekstur padat. Bahan dasar pembuatan cookies terdiri atas tepung terigu
berprotein sedang, lemak salah satunya margarin dan mentega, dan gula. Tepung
yang umum digunakan dalam pembuatan cookies adalah tepung terigu salah
satunya karena harganya yang terjangkau dan mudah didapatkan. Proses
pembuatan cookies, gluten hanya berfungsi sebagai pembentuk karakteristik dari
cookies yang dihasilkan. Berdasarkan hal tersebut, pembuatan cookies dapat
dilakukan bukan hanya dengan bahan dasar tepung terigu, namun dapat dengan
memakai tepung non terigu untuk dikembangkan. Tepung jenis lain yang dapat
digunakan untuk menggantikan tepung terigu adalah tepung yang dapat berbasis
pangan lokal seperti penggunaan salah satu jenis tepung modifikasi yaitu tepung
wortel (Violalita, 2019).
Wortel biasanya berwarna oranye kekuningan dengan tekstur serupa kayu, bagian
umbi wortel yang biasanya dapat dimakan adalah bagian umbi atau akarnya,
kandungan tertinggi pada wortel adalah vitamin A cukup yaitu mencapai 12000
SI. Wortel memiliki kadar air yang cukup tinggi yaitu mencapai 88%
menyebabkan wortel segar mudah rusak sehingga penanganan pasca panennya
harus optimal (Nuansa, 2006). Wortel juga memiliki kandungan protein yang
diperlukan oleh tubuh serta mengandung zat warna alami yaitu karotenoid yang
merupakan kelompok pigmen yang menghasilkan warna kuning, oranye dan
merah oranye. Tepung wortel merupakan produk olahan wortel segar bahan
setengah jadi. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Widowati (2003)
membuktikan bahwa tepung wortel memiliki daya simpan yang lebih cukup lama
yaitu 6-8 bulan dengan kadar air <8%. Salah satu proses pengolahan yang perlu
diperhatikan adalah proses pengeringan, karena pada saat proses pengeringan
akan terjadi memucatnya pigmen warna pada wortel, padahal warna orange tua
pada wortel menandakan kandungan β-karoten yang tinggi.
1.2 Tujuan
II. METODE
Alat : Timbangan, mixer, sendok, oven, baskom, pisau, panci, loyang dan cetakan
Bahan : Bengkuang, 165 gram tepung terigu berprotein sedang, 100 gram
mentega, 75 gram gula pasir, 30 gram telur, 10 gram susu bubuk, 10 gram tepung
maizena, 1 pucuk sendok baking powder, 1,5 gram garam.
Wortel
dicuci
dikupas
dipotong
dipisahkan
padatan larutan
dikeringkan
dihaluskan
diayak
Tepung wortel
Gambar 1. Pembuatan tepung bengkoang
Cookies Wortel
1. Siapkan 100 gram mentega, 75 gram gula pasir dan 30 gram kuning telur,
lalu campurkan bahan hingga mengembang
2. Tambahkan tepung wortel sesuai perlakuan, 165 gram tepung terigu, 10
gram susu bubuk, 10 gram tepung maizena, 1,5 gram garam, satu pucuk
sendok makan baking powder
3. Aduk bahan hingga berbentuk adonan dan kalis
4. Cetak adonan dengan ketebalan 3 mm sesuai keinginan, lalu dipanggang
dengan suhu 160oC dalam waktu 15 menit
III. HASIL PENGAMATAN
Uji Organoleptik
No Keterangan Gambar
warna aroma tekstur rasa
Parameter keberhasilan
Rasa :
5. Sangat khas wortel
4. Khas wortel
3. Agak khas wortel
2. Tidak khas wortel
1. Sangat tidak khas wortel
DAFTAR PUSTAKA