Tujuan
Tinjauan Pustaka
----> Tape ketan adalah makanan tradisional daerah pasundan Jawa Barat yang terbuat
dari beras ketan yang memiliki rasa manis di fermentasi menggunakan ragi selama kurun
waktu tertentu. Tape ketan selama fermentasi menghasilkan alkohol sebagai hasil
fermantasi.
Pada zaman dahulu leluhur kita sudah memanfaatkan daun sebagai pembungkus untuk
makanan. Sebagai bahan makan tradisional tape secara alami di bungkus menggunakan
bahan-bahan alamin serti daun-daunan contohnya menggunakan daun waru, daun pisang,
daun jati dan daun jambu air. Daun jati digunakan untuk pengemasan adalah yang
mempunyai bentuk bulat seperti telur yang posisinya di balik. Dari daun jati memiliki ciri-ciri
ini yaitu bulu yang halus dan rambut kelenjar dipermukaan bawahnya. Apabila daun jati ini
diremas akan mengeluarkan getah yang berwarna merah. Sedangkan untuk daun pisang
alasan penggunaan sebagai kemasan yaitu sifat kelenturan daun pisang yang mudah
dibentuk sebagai pembungkus makanan tradisional, namun tidak semua daun pisang baik
digunakan sebagai bahan pembungkus/pengemas, disebabkan karena karakteristik daun
yang berbeda terutama tingkat kelenturannya. Selain itu daun pisang menambah aroma
pada makanan. jika penggunaan daun waru dapat mengurangi alkohol pada produk yang
dibuat tape ketan.
-alat -Bahan
3. Nyiru 3. Ragi
4)setelah dikukus masukan beras ketan Ke wadah sambil memasukan air panas sedikit demi
sedikit(secukupnya agar tidak hencer)
8)setelah itu ambil ragi tadi yang sudah dijemur haluskan ragi terlebih dahulu
Lalu setelah itu masukan semua beras ketan yang sudah dibungkus kemudian tutup
menggunakan plastik diamkan selama 3 Hari(2 malam)
Hasil Pengamatan
pertaanyaan
(4.) mengapa terjadi dalam perubahan tekstur rasa dan aroma Pada singkong atau bahan
lain yang kamu pilih Sebagai bahan pembuatan tapai setelah diberi ragi dan diperam
selama sekitar 3 Hari?
Jawab
• Alasannya, jika bahannya masih terlalu panas, ragi tidak akan bisa berfungsi dengan baik.
Karena jamur yang terkandung dalam ragi mati jika suhu udara terlalu tinggi. Jamur memiliki
struktur tubuh sederhana yang membuat jamur tidak kebal terhadap kondisi ekstrim. Oleh
karena itu dalam penambahan ragi tapai harus sudah dingin.
• Penutupan rapat ini terkait dengan proses fermentasi ragi anaerobik, sehingga kondisi
tertutup kedap udara atau tanpa oksigen, membuat tapai yang dihasilkan semakin
berkualitas, lebih manis dan lebih sempurna sebagai produk sampingan dari fermentasi.
• Selama produksi tapai, Pati terhidrolisis(dipecah) menjadi glukosa. Proses ini dilakukan
oleh jamur Aspergillus sp, sehingga membuat tapai menjadi manis. Glukosa yang dihasilkan
difermentasi menjadi alkohol oleh ragi Saccharomyces cerevisiae dan proses ini
memberikan tapai rasa yang khas.
• Dalam pengolahan singkong menjadi tapai dibutuhkan ragi. Ragi ini mengandung
mikroorganisme yang dapat memberikan rasa dan aroma khas pada tapai. Oleh karena itu
tapai merupakan hasil olahan dari produk fermentasi.
kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan pembuatan tape yaitu: Pembuatan tape
dilakukan dengan memanfaatkan bioteknologi konvensional dengan menggunakan ragi tape
(Saccharomyces cereviceae). Proses yang terjadi pada pembuatan tape yaitu proses
fermentas.
Lampiran (foto/kegiatan)