Jawab : Karena ragi adalah jamur yang berperan dalam melakukan fermentasi. Selama pembuatan tapai
terjadi fermentasi amilum menjadi glukosa, lalu glukosa diubah menjadi alkohol. bila terlalu lama alkohol
akan berubah menjadi cuka yang terjadi karena kerja enzim-enzim pada sel-sel ragi.
2. Mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan dingin?
Jawab : Karena bila ragi ditaburkan pada saat bahan panas, sel-sel ragi akan mati atau rusak. Sehingga
tidak dapat melakukan fermentasi pada singkong. Jika ragi tidak tersebar merata, fermentasi tapai tidak
terjadi secara merata pada singkong.
3. Mengapa dalam pembuatan tapai harus ditutup rapat? Proses apa yang terjadi dalam pembuatan
tapai?
Jawab : Dalam pembuatan tapai, wadah harus ditutup agar mikroorganisme yang berperan dalam proses
fermentasi dapat bekerja dengan baik dalam memecah amilum menjadi glukosa dan alkohol. Proses
fermentasi tapai tidak membutuhkan oksigen atau berlangsung secara anaerob. Apabila terdapat oksigen,
proses ini akan terganggu.
Oleh karena itu, dalam pembuatan tapai wadah harus ditutup.
4. Mengapa terjadi perubahan tekstur, rasa, dan aroma pada singkong atau bahan lain yang kamu
pilih sebagai bahan pembuatan tapai setelah diberi ragi dan diperam selama sekitar 3 hari?
Jawab : Karena pada pembuatan tapai terjadi perubahan tekstur, aroma, dan rasa karena telah terjadi proses
fermentasi. Yaitu proses pemecahan atau hidrolisis pati menjadi glukosa secara anaerob oleh beberapa
mikroorganisme. Bahan yang dipilih hanya singkong.