A. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mengetahui proses fermentasi pada tapai dan memperagakan proses
pembuatan tapai ketan.
B. DASAR TEORI
Tapai merupakan makanan selingan yang cukup populer di Indonesia dan
Malaysia. Pada dasarnya ada dua jenis tipe tapai, yaitu tapai ketan dan tapai singkong.
Tapai memiliki rasa manis dan sedikit mengandung alkohol, memiliki aroma yang
menyenangkan, bertekstur lunak dan berair. Tapai sebagai produk makanan cepat rusak
karena adanya fermentasi lanjut setelah kondisi optimum fermentasi tercapai,sehingga
harus segera dikonsumsi. Namun demikian jika disimpan dalam tempatyang dingin
makan akan dapat bertahan 2 minggu. Hasil dari fermentasi lanjut adalah produk yang
asam beralkohol,yang tidak enak lagi untuk dikonsumsi. Berikut adalah diagram alir
pembuatan produk tapai :
Beras ketan
Cuci
Rendam
Masak
Pendinginan
Inokulasi dengan ragi lembab 2,2% bb
Simpan dan kemas
Jual
Fermentasi dan Penyimpanan
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30C dan membutuhkan waktu 45
jam. Fermentasi dapat diperlambat jika didinginkan. Fermentasi tapai paling baik
dilakukan pada kondisi mikroaerob. Pada kondisi anaerob, kapang tidak mampu tumbuh
sehingga tidak dapat menghidrolisis pati. Namun demikian, pada kondisi aerob, yang
merupakan kondisi paling baik bagi kapang dan khamir, aroma tidak berkembang dengan
baik karena tergantung dari fermentasi alkohol dan pada kondisi ini fermentasi
alkoholmenurun. Fermentasi yang tertutup akan mencegah terjadinya kontaminasi.
Kapang A. Rouxit dapat menghidrolisis pati menjadi gula. Semua gula yang ada
adalah gula reduks. 4. Rouxii juga menghasilkan alkohol sampai 0,92% setelah 45 jam
fermentasi, penggunaankultur campuran 4. Rouxii dan S. Fibuliger menghasilkan tapai
dengan kadar alkohol lebih tetapi kadar gulanya lebih rendah dan tidak memiliki aroma
tapai yang kuat. Pada bagian lain campuran tiga organisme, yaitu A. Rouxii , S. Fibuliger
dan H. Anomala menghasilkan aroma yang diharapkan.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tapai adalah hidrolisis pati
menjadi glukosa dan matlosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula
menjadi alkohol dan asam organik. Perubahan kadar alkohol selama penyimpanan dapat
terjadi setelah dua hari, dari 3% menjadi 5,2%. Namun demikian, jika tapai disimpan
pada suhu rendah (7C) maka fermentasi masih akan tetap berlangsung tetapi lebih
lambat dan secara sensoris masih baik sampai dua minggu. Kombinasi A. Rouxii dengan
E. Burtonii mampu mengurangi padatan total tapai ketan sampai 50% dalam waktu 192
jam pada suhu 30C dan meningkatkan protein sampai 16,5%. Selain itu juga akan
menghasilkan isobutanol, amil alkohol, dan isoamilalkohol. Jumlah asam amino selama
fermentasi mengalami penurunan. Asam glutamat sebanyak 17,5%, lisin 11%, dan tirosin
9,8%, sementara tramin naik dari 0,04 mg/100 g menjadi 0,1 mg/100 g jika digunakan 4.
Rouxii dan 0,12 mg/100g jika digabung dengan E. Burtonii ada umumnya tapai singkong
memiliki komposisi air 56-69%, etanol 3%, pH 4,38-4,75, total asam 0,63-0,89%,
protein 1,4%, lemak 0,3%, karbohidrat 40,2%, serat kasar 2% dan kadar abu 0,7%.
Ragi Tapai
Starter yang digunakan untuk produksi tapai disebut ragi, yang umumnya
berbentuk bulat pipih dengan diameter 4-6 cm dan ketebalan 0,5cm. Tidak diperlukan
peralatan khusus untuk produksi ragi, tetapi formulasi bahan yang digunakan pada
umumnya tetap menjadi rahasia setiap pengusaha ragi. Tepung beras yang bersih
dicampur dengan air untuk membentuk pasta dan dibentuk pipih dengan tangan,
kemudian diletakkan diatas nyiru yang dilambari merang dan ditutup dengan kain saring.
Organisme akan tumbuh secara alami padapasta ini pada suhu ruang dalam waktu 2-5
hari. Jika pasta tetap basah, mikroorganisme tumbuh dan menggandakan diri. Jumlah
kapang pada ragi berkisar dari 8 x 10 sampai 3 x 10%/g. Khamir 3 x 10 sampai 3 x 10/g
dan bakteri kurang dari 10%/g. Organisme yang menghasilkan tapai dengan aroma baik
adalah gabungan dari Amylomyces rouxii, Endomycopsis fibuliger dan Hansenula
anoma. Untuk tapai singkong adalah 4. Rouxit dan E. Fibuliger.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
- Pembuatan Tapai Ketan Hitam
1. Membersihkan dan mencuci beras ketan kemudian merendam beras ketan kurang
lebih selama 4 jam.
2. Selanjutnya, mengukus beras ketan yang telah direndam sampai matang
3. Mengangkat beras ketan yang telah matang, lalu mendinginkannya diatas nyiru
atau tempat lebar yang memiliki banyak rongga
4. Memberi ragi yang telah dihaluskan terlebih dahulu pada ketan yang sudah dingin
dan diaduk sampai rata
5. Membungkus campuran dengan daun pisang dan menyimpannya selama 2-3 hari
(difermentasikan)
6. Tapai siap untuk dikonsumsi
DIAGRAM ALIR
E. DATA PENGAMATAN
JAWABAN :
I. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet 2021 Teknologi Bioproses “Fermentasi Ketan Hitam” Politeknik Negeri
Sriwijaya, Palembang.
LAMPIRAN
Gambar Alat :