OLEH
MELIA VERDIANA
1411105057
Pengupasan dan
pemotongan ubi kayu
Perendaman selama 1
2 jam dalam air bersih
lalu kukus
30.
Gambar . 1 Diagram Alir Proses Produksi Wine (Miller dan Listky, 1976).
31.
32. Untuk memproduksi red wine, fermentasi musts dilakukan lengkap
dengan kulit, tangkai dan biji. Sehingga pigmen merah yang terdapat pada
bagian-bagian buah tersebut akan terekstraksi selama proses fermentasi.
Cara ini adalah memanaskan musts
7 pada suhu sekitar 40-44C selama 8-16
jam, kemudian didinginkan dan disaring dengan tekanan. Cairan yang
diperoleh selanjutnya difermentasi. Selain dari kedua cara ini wine yang
dihasilkan tidak berwarna merah, tetapi merah muda dan dipasarkan
sebagai rose wine. Selama fermentasi kandungan tannin dalam kulit buah
juga terektraksi, sehingga red wine mengandung tannin lebih tinggi
daripada white wine dan rose wine.
33. Sekitar 2-5 persen inokulum khamir yang khusus untuk fermentasi
wine, yaitu galur Saccharomyces cerevisiae var. ellsoideus, diinokulasikan
ke dalam musts. Sel khamir ini berukuran lebih besar dan lebih oval
dibandingkan dengan sel khamir untuk fermentasi bir.
34. Kebanyakan sel khamir untuk wine akan tumbuh baik suhu 27-
30C, tetapi juga sel khamir wine yang tumbuh suhu yang rendah dan
dapat memfermentasi musts pada suhu 7C atau lebih rendah. Diantara
galur-galur khamir wine, waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk
memproduksi 5 gram etabol dari 1 liter sari buah anggur adalah 23 hari
pada suhu 0C, 8 hari pada suhu 6C dan 3.5 pada suhu 12C
35. Proses fermentasi yang berlangsung lambat dan lama suhu yang
rendah akan menghasilkan wine dengan flavor yang lebih pahit daripada
proses fermentasi cepat pada suhu yang lebih tinggi. Tetapi jika suhu
terlalu tinggi dapat menghasilkan khamir wine dan merupakan kondisi
yang sesuai bagi mikroorganisme lain. Misalnya bakteri Lactobacillus
akan tumbuh dan menimbalkan kerusakan pada wine.
36. Suhu awal untuk produksi white wine adalah 12-25C, dan selama
fermentasi berlangsung suhu tidak boleh melebihi 23C. Pada suhu
optimum (10-21.1C) fermentasi white wine akan berlangsung selama 7-
14 hari. Fermentasi red wine dilakukan pada suhu yang leboh tinggi agar
tannin dan pigmen dapat terekstraksi dari kulit buah anggur. Pada suhu
optimum (23.9-26.7C) proses fermentasi red wine akan berlangsung
selama 3-5 hari.
37. Selama fermentasi berlangsung akan timbul panas. Karena itu
untuk mempertahankan suhu optimum fermentasi, tangki fermentasi perlu
dilengkapi dengan system pendingin yang sesuai baik untuk mengatasi
pengaruh suhu lingkungan maupun pengaruh panas yang timbul selama
fermentasi berlangsung.
38.
39. Proses Pembuatan Beer
40. Bir adalah minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi di
dunia dan minuman ketiga paling populer setelah air dan teh. Bir
dihasilkan dari fermentasi pati terutama berasal dari biji-bijian seperti
gandum, jagung dan beras. Sebagian besar bir ditambahkan dengan hop
yang berfungsi sebagai pengawet alami. Kita kenal 3 istilah untuk
minuman yang disebut bir, ialah: bir, ale dan stout. Bir adalah minuman
yang fermentasi dengan menggunakan ragi bawah (bottom fermenting
yeast). Ale adalah bir yang difermentasi dengan menggunakan ragi atas
(top fermenting yeast) dan stout ialah bir yang difermentasi dengan ragi
atas seperti ale, namun bahan baku yang digunakan hanya malt saja, tanpa
tambahan sumber pati lain seperti jagung, dan produknya berwarna
kehitamhitaman. Bahan baku yang digunakan antara lain :
a. Malt
Malt berasal dari biji barley (hordenun sativum) yang telah
dikecambahkan selama beberapa hari dan kemudian dikeringkan untuk
menghentikan pertumbuhan selanjutnya, proses keseluruhan dari biji
barley hingga malt dinamakan malting.
b. Hop
Bunga hop berasal dari bunga betina dua spesies humulus, Humulus
lupulus L dan humulus Japanicus. Bunga hop terdiri atas (1) stipular bract
yang tidak berguna dan (II) biji bracteole yang melekat pada tangkai
utama.
c. Air
d. Bahan baku pati tambahan
e. Ragi
41. Ragi yang digunakan untuk fermentasi alkohol alkohol
adalah Saccharomyces cerevisiae.
42. Proses Pembuatan Bir :
2. Proses pemisahan. Pemisahan material yang tidak larut dari cairan yang
terlarut (yang disebut wart) biasa dilakukan dengan tangkai penyaring
yang disebut lautertub. Kemudian ditambahkan hop pada wort dan
didihkan selama 2,5 jam dan kemudian difiltrasi untuk memisahkan
endapanendapan albumin, resinresin hop, protein.
Pematangan
43.
48. Ada beberapa tahap dalam pembuatan wiski, antara lain sebagai berikut:
49. a. Lorge et le maltage (proses pengecambahan gandum hitam)
50. Dari semua jenis padi-padian, gandum hitam merupakan bahan
yang paling baik untuk diolah menjadi wiski, karena bisa menimbulkan
aroma yang lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya. Gandum hitam
direndam dalam air agar terjadi proses pengecambahan. Kecambah itu
disebut dengan malt.
51.
52. b. La tourbe (bahan bakar untuk proses pengeringan)
53. La tourbe merupakan bahan yang digunakan dalam proses
selanjutnya, yaitu pengeringan. Bahan ini merupakan hasil dari penguraian
atau pembusukan tumbuh-tumbuhan, semak-semak, dan lumut yang
terjadi selama beberapa tahun. asapnya dapat menimbulkan aroma yang
khas seperti aroma ikan asap atau juga seperti aroma getah karet yang
terbakar.
54.
55. c. Le brassage (proses pembuatan adonan)
56. Setelah melalui proses pengeringan, selanjutnya malt dihancurkan
atau digiling, kemudian dihaluskan di dalam tangki yang berisi air
mendidih sampai lembut. Malt yang sudah menjadi bubur ini disebut wort.
57.
58. d. Les levures et la fermentation (proses peragian dan fermentasi)
59. Fermentasi adalah proses dimana wort di dinginkan mencapai suhu
20oC dan dipindahkan ke tangki yang disebut washback, lalu ditambahkan
ragi. Pada proses ini gula dipecah menjadi dua bagian, yaitu gas dan
alkohol berkadar ringan yang disebut wash.
60.
e. La distillation (proses distilasi)
61. Wash kemudian didistilasi atau disuling pada alat penyulingan yang
disebut alambic sebanyak dua kali. Pada proses ini, wash yang
mengandung alkohol dapanaskan, dan alkohol akan menguap lebih dahulu
karena titik didihnya lebih rendah daripada air. Alkohol yang menguap ini
disalurkan melalui pipa pendingin dan akhirnya jatuh menjadi butiran air
dan alkohol yang berkadar lebih tinggi.
62.
63. f. Les futs et les vieillisemment (proses pengumuran)
64. Wiski yang dihasilkan dari proses distilasi selanjutnya disimpan
dam tong yang terbuat dari kayu oak. Jenis kayu ini didapat dari tumbuhan
yang berasal dari belahan bumi utara. Wiski tersebut didiamkan atau
diumurkan selama minimal tiga tahun.
65.
66. g. Lassemblage (proses pembotolan)
67. Proses yang terakhir yaitu pembotolan. Setelah wiski selesai dari
proses penyimpanan atau pengumuran, selanjutnya wiski dibotolkan dan
siap untuk dijual.
68.
69. Proses Pembuatan Vodka
70. Vodka adalah salah satu minuman beralkohol yang paling populer.
Warnanya jernih dan dapat dijumpai tanpa aroma atau dengan aroma dan
rasa tertentu dengan kadar alkohol berkisar 40% -55%. Vodka terbuat dari
hasil fermentasi seperti gandum atau kentang. Vodka diperkenalkan
pertama kali sejak abad ke-14 di negara Rusia dengan nama Voda yang
berarti air. Jenis vodka yang dapat ditemukan dipasaran adalah seperti
Absolute Vodka, Bacardi dan James Martin Vodka yang rata-rata
mengandung 40% alkohol. Karakteristik vodka yang utama adalah
dilakukannya proses distilasi hasil fermentasi secara berulang kali.
Distilasi berulang vodka akan membuat kadar etanol menjadi makin tinggi.
71. Cara pembuaran Vodka sebagai berikut :
1. Persiapan/pengolahan bahan baku
2. Sakarifikasi
3. Penyaringan
4. Pendidihan
5. Pengendapan
6. Pendinginan wort
77. Pendinginan dilakukan untuk mencapai temperatur yang sesuai untuk
proses fermentasi dengan menambah khamir.
7. Fermentasi
8. Separasi/Pemisahan
9. Destilasi
10. Pemeraman/Aging
11. Pencampuran
83. Pengisian dan penutupan wadah harus dilakukan dengan cara higienis
dalam ruang pengisian yang bersih dan saniter.
13. Pengemasan
84.
n. Pengemasan dilakukan untuk melindungi produk supaya tidak rusak
pada waktu pengangkutan.
88.
89. PENGGILINGAN
90.
PEMBUBURAN
PENDIDIHAN
PENGENDAPAN
KULTUR MURNI
PENDINGINAN
FERMENTASI
PEMBIAKAN BIBIT
DESTILASI/DESTI LASI
BERTI NGKAT
PEMERAMAN/AGING
PENCAMPURAN
PENGISIAN DAN
PENUTUPAN BOTOL
MINUMAN BERALKOHOL
GOLONGAN C
www.djpp.depkumham.go.id
91. Proses Pembuatan Arak Beras
92. Arak beras dan minuman beralkohol yang dibuat dari beras.
Berbeda dengan anggur, yang dihasilkan dari fermentasi anggur dan buah-
buahan lainnya, "anggur" beras dihasilkan dari fermentasi pati beras yang
berubah menjadi gula. Proses ini serupa dengan pembuatan bir; namun, bir
menggunakan proses menumbuk untuk mengubah pati menjadi gula
sementara anggur beras menggunakan proses amilolitik. Minuman
beralkohol yang didistilasi dari beras adalah minuman yang khusus berasal
dari Asia Timur dan Tenggara, yang kemudian menyebar ke India dan
Asia Selatan lewat perdagangan. Arak beras umumnya memiliki kadar
alkohol yang lebih tinggi (18-25%) dibandingkan anggur (10-20%), yang
jauh lebih tinggi dibandingkan bir (3-8%).
93.
94. Cara Pembuatan arak beras yaitu:
1. Cuci dahulu beras dan masak seperti biasa.
2. Beras yang sudah matang hilangkan uap panasnya.
3. Siapkan wadah untuk fermentasi, lalu sterilkan dengan cara merebus
wadah tersebut dan keringkan hingga sempurna.
4. Larutkan nuruk dengan air panas lalu campurkan ke nasi, aduk sampai
rata (pastikan nasinya sudah benar-benar dingin).
5. Masukkan campuran nuruk dengan nasi ke wadah tersebut.
6. Tambahkan air dan ragi instan, aduk perlahan hingga rata, lalu tutup
dengan kain bersih.
7. Setelah selesai, angkat dan letakkan di ruangan yang teduh dengan suhu
ruangan 26oC selama 5-7 hari.
8. Setelah fermentasinya selesai, saring arak tersebut lalu tuang dalam botol
dan simpan dalam lemari pendingin. Arak bisa dinikmati kapanpun dan
dimanapun untuk melengkapi hidangan lainnya.
95.
96. Proses Pembuatan Sake
97. Sake adalah minuman beralkohol tradisional Jepang yang terbuat
dari beras. Sake pertama kali di buat sekitar 2000 tahun yang lalu, saat
masyarakat jepang mulai mempraktekkan budaya menanam padi di sawah.
Sejak saat itu sake mempunyai peranan penting dalam budaya dan sejarah
Jepang. Secara tradisional sake dibuat dengan tangan dibawah pengawasan
seorang ahli yang berpengalaman. Sampai sekarang industri rumah tangga
yang memproduksi sake masih mepertahankan cara pembuatan secara
tradisional ini. Sake difermentasikan pada suhu terdingin dimusim dingin
dengan mempergunakan beras yang dipanen pada musim gugur. Setelah
prose fermentasi selesai,sake siap melalui pengujian kualitas tahap
pertama. Menurut Gautner (2000:19-25) sake dibuat melalui tahap-tahap
sebagai berikut:
104. 4. Peragian
106. 5. Bubur
112. 8. Pasteurisasi
114. 9. Aging
116.
117. DAFTAR PUSTAKA
118.
119. Amanda, Feili. 2015. Bioteknologi : Cara Pembuatan Arak Beras.
http://worldfeiliamanda.blogspot.co.id/2015/02/bioteknologi-cara-
pembuatan- arak-beras.html. Diakses pada 11 April 2017 pukul
10.45
120. Amik, Hamami. 1991. Diktat Perkuliahan Pengetahuan
Minuman dan Bar. Yogyakarta.
121. Anonim. 2017 All about making whisky.
http://www.whisky.fr/en/making-whisky. Maison du Whisky. France.
Diakses pada 11 April 2017 pukul 09.15.
122. Anonim, 2012. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71/M-IND/PER/7/2012TENTANG
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN INDUSTRI
MINUMAN BERALKOHOL. www.djpp.depkumham.go.id. Jakarta.
128.
129.
130.
131.