FERMENTASI CIDER
BARBARA FAMILIA
132162001
melalui suatu proses fermentasi dengan bantuan khamir yang mana bagi
manusia. Bangsa barat menyebut cuka apel atau sari apel sebagai minuman
cider meskipun dalam prosesnya, minuman ini sama sekali tidak mengalami
Proses fermentasi yang terjadi selama produksi cider ini yaitu : glukosa
yang didapatkan dari gula pasi diubah oleh khamir Saccharomyces cereviceae
menjadi etanol kemudian etanol tersebut dipecah lagi dengan bantuan bakteri
sedikit asam. Sisa gula yang tidak mengalami perombakan akan memberikan
1. Kadar Gula
tidak dapat hidup. Hal ini dikarenakan sifat gula yang higroskopis atau
biak.
2. Jumlah inokulum
3. Suhu fermentasi
oleh suhu ruangan. Dalam suhu ruang selama 4 – 5 hari akan sudah
bisa diperoleh limun teh atau cider buah dengan rasa sangat asam
( Srikandi, 1985).
beralkohol dari sari buah sama dengan cara produksi wine dari buah anggur.
lain lebih sulit daripada dari anggur, dan kandungan gula dalam sari buah
Di Amerika Serikat sari buah apel yang tidak difermentasi disebut cider.
Produk fermentasi dengan kadar alkohol 0.5-8.0 persen disebut hard cider
atau applejack. Sedangkan di Inggris sari buah yang difermentasi disebut
cider. Sari buah apel yang difermentasi dengan kadar alkohol lebih besar dari
Buah apel yang baik untuk difermentasi menjadi cider adalah apel dengan
kandungan gula tannin yang tinggi. Jenis apel ini mengandung sekitar 10
persen fruktosa, 2 persen sukrosa, 1,5 persen glukosa 0.2-0.9 persen malat
flokulasi yang baik, tahan terhadap SO2, dan tidak mampu memproduksi
asam galakturonat, jika tidak maka pektin dalam sari buah akan tetap tidak
minggu. Fermentasi dihentikan jika berat jenis telah mencapai sekitar 1.0002
dari berat jenis awal sekitar 1.037-1.082. Selama atau setelah fermentasi
malolaktat).
Selama fermentasi maloklatat dikarboksilat akan berubah menjadi asam
persen. Di samping itu bakteri asam laktat juga akan memecah (katabolisme)
asam-asam lain yang terdapat dalam cider seperti asam sitrat, quinat,
shikamat, caffeat, dan asam chlorogenat. Dari gula yang tersedia asam laktat
juga akan memproduksi asam laktat dan asam asetat. Penurunan keasaman
akibat fermentasi kedua ini lebih disukai karena cider akan mempunyai flavor
yang baik.
A. Alat
1. Haemacytometer mikroskop
2. Tally counter
3. Erlenmeyer
5. Centrifuge
6. Autoklaf
7. pH meter
8. Saringan air
9. Wajan
B. Bahan
1. Metilen blue
2. Pisang
3. Akuades
5. Ekstrak tauge
6. Sukrosa
Dididihkan kembali
Diukur pH ekstrak jahe
sekitar 4-5
V. Data Pengamatan
VI. Pembahasan
pembuatan cider dari jahe. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
cerevisiae.
proses fermentasi oleh beberapa jenis mikroba tertentu, yang pada umumnya
dalam bahan sebagai kerja enzim yang dihasilkan oleh mikroba. Menurut
Said (1987), fermentasi dalam industri diartikan sebagai perubahan senyawa-
senyawa organik oleh enzim yang dihasilkan oleh mikroba, baik pada kondisi
Dengan demikian, maka pembuatan cider kersen ini perlu penambahan gula,
yang juga merupakan nutrien bagi pertumbuhan mikroba, dalam hal ini
khamir Saccharomyces cereviceae. Akan tetapi, kadar gula yang tinggi dapat
pembentukan alkohol.
pertumbuhan mikroba antara lain tersedianya zat gizi, waktu logaritmik, suhu,
air, pH, dan oksigen. Seperti halnya makhluk hidup yang lain, mikroba
pertumbuhan khamir adalah 4,0 - 4,5 dan umumnya tidak tumbuh dalam
Lama fermentasi tergantung pada jenis khamir, kadar gula awal dan kadar
alkohol akhir yang diinginkan. Menurut Jarczyk dan Wzorek (1977), pada
umumnya kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan kadar alkohol selama
kadar gula 70%, sebagian khamir akan mati karena sel khamir mengalami
plasmolisis, yaitu keluarnya cairan sel ke dalam larutan. Pada kadar gula yang
alkohol, tetapi akan menjadi sebaliknya yaitu cairan sel akan keluar karena
asetat, asam propionat, alkohol, dan senyawa ester yang lain. Senyawa-
komponen kimia dalam jahe selama proses fermentasi berlangsung. Jahe yang
memang mempunyai rasa dan aroma yang khas, sangat cocok dibuat cider,
karena akan menghasilkan cider dengan flavor yang khas dan menarik.
adalah penambahan gula, waktu fermentasi, dan jenis khamir yang digunakan.
Komponen yang merupakan karakteristik cider antara lain total asam, pH,
Berdasarkan literature yang ada penambahan gula sampai dengan 25% dan
lama fermentasi 7 hari dihasilkan cider dengan flavor yang kurang nyata. Hal
ini berarti dengan kadar gula yang relatif rendah, nutrien untuk khamir kurang
dihasilkan sesuai dengan komposisi cider yang diinginkan. Dari hasil analisis
tersebut terlihat bahwa semakin rendah kadar gula tidak disukai panelis. Kadar
gula 40 % juga tidak disukai karena rasanya terlalu manis, sehingga tidak
seimbang dengan rasa asam dan alkoholnya . Menurut Amerine et.al. (1982),
khamir. Pada kadar gula 70 %, sebagian khamir akan mati karena sel khamir
kadar gula yang sangat tinggi tersebut, khamir tidak dapat mengkonversi gula
menjadi alkohol, tetapi akan menjadi sebaliknya yaitu cairan sel akan keluar
Di Amerika Serikat sari buah apel yang tidak difermentasi disebut cider.
Produk fermentasi dengan kadar alkohol 0.5-8.0 persen disebut hard cider
cider. Sari buah apel yang difermentasi dengan kadar alkohol lebih besar dari
organic yang terbentuk dan tingginya kadar alkohol. pH yang rendah ini juga
mempengaruhi aktivitas dari khamir. Lalu kadar alkohol yang didapat sesuai
dengan literature yaitu lebih besar dari 8.5% (kadar yang diperoleh sebesar
9%). Berdasarkan hasil pengamatan yang ada persentase kematian sel khamir
yaitu 28%, hal ini dikarenakan kadar alkohol dan gula yang tinggi sehingga
mempengaruhi aktivitas sel khamir. Selain itu, pH yang terlalu asam
menyebabkan sel khamir juga tidak mampu bertahan hidup. Sel khamir sendiri
VII. Kesimpulan
2. Persentase kematian sel khamir sebesar 28% dan persentase sel khamir yang
3. Faktor yang perlu diperhatikan selama proses pembuatan cider antara lain :
kadar gula, waktu fermentasi, pH, serta starter khamir yang digunakan.