Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS BAHAN IKUT TAMBAHAN PANGAN NIKOTIN DAN

SIKLAMAT

BARBARA FAMILIA

1321620001

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan ikut tambahan pangan pada rokok yang berupa nikotin
2. Untuk mengidentifikasi bahan ikut tambahan pangan pada minuman yang berupa
siklamat

Dasar Teori
Bahan makanan adalah hal sangat penting bagi kehidupan manusia seperti karohidrat,
lemak, protein, vitamin dan mineral. Disamping itu ada zat yang ditambahkan baik secara
sengaja maupun secara tidak sengaja yang akan mempengaruhi kualitas makanan itu sendiri.
Masalah keracunan mekanan tampaknya sudah langganan di Indonesia. Hampir setiap
tahun kasus keracunan selalu ada dan angka kejadiannyapun cukup tinggi. Dari seluruh kasus
keracunan yang ada, semua bersumber pada pengolahan makanan yang tidak higienis.
Penambahan tersebut bisa berbahaya bagi kesehatan manusia baik secara sengaja maupun tidak
sengaja yaitu apabila bahan makanan ditambah zat aditif yang bersifat sintetis. Dalam proses
produksi sering terjadi kelalaian bahkan kesengajaan menggunakan bahan kimia sebagai zat
tambahan dalam makanan seperti zat pewarna, zat pengawet, dan sebagainya. Faktanya produksi
pangan olahan untuktujuan komersial penggunaan bahan tumbuhan kimia sebagai bahan
pengawet tidak mungkin dihindari , terutama industri rumah tangga. Pemanis buatan seperti
aspartam jauh lebih disukai produsen karena hanya satu tetes sudah cukup manis dibandingkan
gula asli dari tebu. Untuk mengantisipasi dampak keracunan dan meningkatkan keamanan
pangan maka masyarakat perlu mengetahui bagaimana pembuatan dari bahan makan tersebut
dan dampak serta kandungan yang ada di dalamnya bagi keshatan tubuh kita.
Bahan Tambahan Makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam
makanan dalam jumlah sedikit, yaitu untuk memperbaikiwarna, bentuk, cita rasa, tekstur atau
memperpanjang daya simpan. Tujuan menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTM) adalah
dapat meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan kualitas daya simpan, membuat bahan
lebih mudah dihidangkan serta memperbaiki preparasi bahan pangan. Diantara beberapa bahan
tambahan makanan yang sering digunakan adalah pemanis dan pewarna sintetis. Zat Pewarna
adalah bahan tambhana makanan yang dapat memperbaiaki warna makanan yang berubah atau
menjadi pucat selama proses pengolahan atau untuk memberi warna pada makanan agar
kelihatan lebih menarik.
Berdasarkan sumbernya, zat pewarna dibagi menjadi dua golongan yaitu pewarna alami
dan pewarna buatan.
Nikotin adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami
oleh berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-terungan solanaceae dan tembakau. Nikotin
bertindak sebagai agonis (senyawa yang akan menimbulkan efek) di kebanyakan sel-sel reseptor
asetilkolin nikotin di dalam tubuh, terkecuali di dua subunit reseptor nikotinik (nAChRα9) dan
(nAChRα10), dimana nikotin bertindak sebagai reseptor antagonis (tidak menimbulkan efek).
Natrium siklamat adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai pemanis buatan.
Kadar kemanisannya 30-50 kali lebih tinggi daripada gula. Natrium siklamat seringkali
digunakan bersamaan dengan pemanis buatan lainnya, khususnya sakarin, campuran sepuluh
bagian siklamat dengan satu bagian sakarin dapat menyembunyikan rasa aneh yang dipicu oleh
kedua pemanis ini. Natrium siklamat tidak semahal pemanis lainnya dan tetap stabil jika
dipanaskan.

Alat dan Bahan


 Spatula - BaCl2
 Corong - HCl
 Gelas ukur - NaNO3
 Labu erlenmeyer - NaOH
 Neraca analitik - Indikator MR
 Pipet ukur - Rokok
 Penangas air - Minuman asam jawa
 Pipet tetes
 Botol semprot
 Buret

Cara Kerja
A. Penentuan Kadar Siklamat
1. Disiapkan 50ml sampel cair, kemudian ditambahkan 2g BaCl dibiarkan selama 2
menit kemudia disaring
2. Filtrat yang diperoleh siasamkan dengan 10 ml HCl dan ditambahkan 0,2g
NaNO3, jika terbentuk endapan putih BaSO4 maka menunjukkan adanya senyawa
siklamat
B. Penentuan Nikotin
1. Dimasukkan 1 g bahan yang sudah dihaluskan kedalam erlenmeyer dan
ditambahkan 1 ml lar.NaOH 20%
2. Ditambahkan 20 ml petroleum eter dan dihomogenkan dipipet 10 ml cairan eter
3. Diusapkan eternya kedalam penangas air hingga volume menjadi 2ml
4. Ditambahkan aquadest 10ml dan indikator MR
5. Dititrasi dengan HCl 0,01N hingga warna hijau kekuningan berubah menjadi
merah muda

Pengamatan
1. Identifikasi Siklamat
Terdapat endapan berwarna putih BaSO4 setelah ditambahkan HCl 10 ml dan 2gram
BaCl yang mengartikan sampel positif mengandung siklamat
2. Kadar Nikotin
Berat sampel = 1,0332 gram
Volume titrasi HCl = 3,2 ml

Perhitungan
1,6223𝑚𝑔 1,6223 𝑚𝑔
% Nikotin = 𝑚𝑙 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐻𝐶𝑙 𝑥 100% = 3,2 𝑚𝑙 𝑥 𝑥 100% = 0,519 %
1000 1000

Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan uji bahan tambahan pangan pada dua jenis sampel
yaitu rokok dan minuman siap minuman extra joss. Sampel ini adalah sampel-sampel yang
mudah ditemukan dipasaran. Praktikum ini akan mengidentiikasi ada atau tidaknya kandungan
siklamat didalam sampel extra joss dan berapa kadar nikotin yang terkandung dalam sampel
rokok.
Nikotin sendiri adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara
alami oleh berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-terungan solanaceae dan tembakau.
Nikotin pada rokok berasal dari daun tembakau yang digunakan sebagai bahan baku dari rokok
itu sendiri.
Untuk menentukan kadar nikotin dalam percobaan kali ini digunakan metode asidimetri.
Metode asidimetri ini menggunakan larutan HCl sebagai titran. Sebelum dilakukan titrasi
terlebih dahulu 1 gram tembakau rokok ditambahkan dengn NaOH 20%. NaOH ini ditambahkan
untuk memberikan sifat basa. Setelah itu ditambahkan dengan petroleum eter lalu di
homogenkan, eter yang ada dipipet dan dipanaskan hingga menguap sedikit lalu diencerkan
dengan aquadest dan ditambahkan metil merah kemudian baru dititrasi dengan HCl. Prinsip
penetapan kadar nikotin ini adalah reaksi penetralan asam basa. Nikotin adalah senyawa alkaloid
yang bersifat basa lemah bereaksi dengan HCl yang akan mengikat satu atom H+ dan melepas Cl-
.Reaksi ini terjadi pada kisaran pH 6,0-6,2 sehingga dipakai indikator metil merah dimana titik
akhirnya diketahui dengan terbentuknya warna merah yang konstan. Setlah analisis selesai
dilakukan perhitungan yang didapat adalah sampel memiliki kadar nikotin sebesar 0,405%
Natrium siklamat adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai pemanis buatan.
Kadar kemanisannya 30-50 kali lebih tinggi daripada gula. Natrium siklamat seringkali
digunakan bersamaan dengan pemanis buatan lainnya, khususnya sakarin, campuran sepuluh
bagian siklamat dengan satu bagian sakarin dapat menyembunyikan rasa aneh yang dipicu oleh
kedua pemanis ini. Natrium siklamat tidak semahal pemanis lainnya dan tetap stabil jika
dipanaskan.
Pada identifikasi siklamat dalam minuman extra joss. Sampel yang digunakan diambil
50ml dan ditambahkan dengan BaCl yang berguna untuk mengendapkan zat pengotor-pengotor
yang mungkin ada dalam sampel yang bisa berupa karbonat. Setelah itu sampel ditambahkan
dengan larutan HCl sebagai pengasam. Kemudian ditambahkan NaNO3 untuk memutus ikatan
sulfat dalam siklamat, ketika ikatan sulfat telah terputus maka ion Ba2+ akan bereaksi dengan
sulfat dan menghasilkan endapan BaSO4. Dengan terbentuknya endapan ini menunjukan bahwa
dalam sampel tersebut terdapat senyawa siklamat.
Kesimpulan
1. Pada sampel produk minuman extra joss teridentifikasi adanya senyawa siklamat karena
pada proses analisis menghasilkan endapan putih yang mencirikan hasil positif
2. Pada sampel rokok diketahui nikotin yang terkandung adalah 0,519% dan ini masih
masuk batas yang baik karena batas maksimal nikotin pada rokok adalah 1,5 mg

Daftar Pustaka
Yepeje. 2016. Analisis BTP.
(http://yejepe.blogspot.com/2016/06/laporan-praktikum-kimia-pangan-btmbtp.html)
diakses pada 17 Januari 2019
Yulia, Lia. 2016. Laporan BTP.
(http://liayuliasitirohmah.blogspot.com/2012/02/laporan-bahan-tambahan-pangan.html)
diakses pada 17 Januari 2019
Adona. 2013. Identifikasi BTP.
(https://dcycheesadonna.wordpress.com/2013/05/27/identifikasi-bahan-tambah-
makanan/) diakses pada 17 Januari 2019

Anda mungkin juga menyukai