Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FARMASI“ANALISIS

KADAR ASAM SITRAT ”


Dosen Pengampu : apt. Dwi Susiloningrum, M., Farm

Disusun Oleh :
1. Nadiful Irfandani 202005054
2. Nining Febri Muzdalifah 202005056
3. Novita Eka Putri 202005057
4. Regihana Febby Dewanti 202005065
5. Tiara Putri Hardiyan 202005075
6. Vina Herlinda Febrianti 202005078
7. Vionadila Laili Rohmaniyah 202005079
8. Zuhroul Khoiriyah 202005082
9. Mei Lina 202005084

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN CENDEKIA UTAMA


KUDUSS1 FARMASI
2023
BAB II
ANALISIS KADAR ASAM SITRAT

I. Tujuan
Mahasiswa mampu menganalisis kandungan asam sitrat pada minuman yang
beredar di pasaran dengan menggunakan metode titrasi.
II. Dasar Teori

Dalam bidang farmasi khususnya kimia atau analisis farmasi sering dilakukan
analisis sediaan farmasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif
seperti identifikasi organoleptik, sedangkan analisa kuantitatif digunakan untuk
menentukan kadar suatu senyawa.
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuhan genus Citrus (Jeruk). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan
alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman
ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa dalam siklus asam sitrat
yang terjadi di dalam mitokondria, yang terpenting dalam metabolisme makhluk hidup.
Zat ini juga dapat sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai
antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada
konsentrasi yang tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering , pada jeruk lemon dan
jeruk limau. Rumus kimia asam sitrat ( C6H8O7 ).
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan
pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai
zat aditif makanan (E number ) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam
digunakan untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak
suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali
pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat-obatan.
Kemampuan asam sitrat untuk meng-kelat logam menjadikannya berguna sebagai
bahan sabun dan deterjen. Dengan meng-kelat logam pada air sadah, asam sitrat
memungkinkan sabun dan deterjen membentuk busa dan berfungsi dengan baik tanpa
penambahan zat penghilang kesadahan. Demikian pula, asam sitrat digunakan untuk
memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat penghilang kesadahan dengan
menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada bahan penukar ion tersebut
sebagai kompleks sitrat.
Asam sitrat digunakan di dalam industri bioteknologi dan obat-obatan untuk
melapisi (passivate) pipa mesin dalam proses kemurnian tinggi sebagai ganti asam nitrat,
karena asam nitrat dapat menjadi zat berbahaya setelah digunakan untuk keperluan
tersebut, sementara asam sitrat tidak. Asam sitrat dapat pula ditambahkan pada es krim
untuk menjaga terpisahnya gelembung-gelembung lemak. Dalam resep makanan, asam
sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk.
Kadar asam sitrat dalam sampel minuman ale-ale dapat ditetapkan dengan
menggunakan metode titrasi alkalimetri, yaitu titrasi asam-basa menggunakan NaOH
sebagai larutan penitar, yang sudah terstandarisasi dengan asam oksalat (H2C2O4)
sebagai standar Baku primer. Dalam hal ini, indikator yang digunakan ialah fenolftalein
(PP) dengan pengamatan titik akhir titrasi yang ditandai dengan perubahan warna larutan
menjadi merah muda. Volume NaOH yang diperlukan untuk titrasi eqivalen atau
sebanding dengan jumlah asam sitrat dalam sampel Keasaman asam sitrat diperoleh dari
tiga gugus karboksilat (-COOH) yang dapat melepas proton dalam larutan.

III. Alat dan Bahan

Alat
Batang pengaduk, botol 100 mL, buret, gelas ukur, gelas kimia, kertas saring, labu
erlenmeyer, neraca analitik, pipet tetes, statif dan klem, pipet volum.
Bahan
Aquadest, NaOH, indikator PP, minuman kemasan yang ada dipasaran,
H2C2O4.2H2O
IV. Cara Kerja
a. Pembakuan NaOH 0,1 N

Pipet seksama 10,0 mL H2C2O4.2H2O

Masukkan dalam erlenmeyer

Tambahkan 40 mL aquadest bebas CO2

Tambahkan 2 tetes indikator pp 1%

Titrasi dengan larutan NaOH ± 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari
tidak berwarna menjadi merah muda konstan selama 0,5 – 1 menit

b. Penentuan kadar asam sitrat dalam minuman

Ukur sebanyak 10 mL mniuman kemasan

Larutkan dengan Aqudes sampai tanda batas 100 mL homogenkan

Tambahkan indikator PP(fenoftalein) sebanyak 3 tetes

Titrasi dengan NaOH 0,1N sampai terjadi perubahan warna menjadi merah
muda konstan

Hitung kadar sampel


V. Perhitungan
Pembakuan NaoH

V1.V2 = V2.N2
10.0,1 = 19,2.N2
N2 = 10,0.0,1: 19,2
N2 = 0,05

Vol 1 = 20,3 + Vol 2 = 18,2 + Vol 3 = 19,3


Rata – rata = 57,8 : 3 ( V2 )
= 19,2
Asam Sitrat
V1.N1 = N2.V2
19,2.0,05 = 19,6.N2
N2 = 19,2.0,05 : 19,6
N2 = 0,04
Vol 1 = 20,3
Vol 2 =19,6
Vol 3 = 19,8
Rata – rata = 59,9 : 3
= 19,6 Ml
kadar = (mltitran x Ntitran x BEzat x 100) % b/v 
mlsampel X 1000
= (19,6 x 0,04 x 192,123 x 100) % b/v
10 x 1000
= (351,884 x 100) %
10000
= 1,5 % b/v

BE Asam Sitrat = 192,123


VI. Pembahasan

Asam sitrat merupakan asam organik lemah, yang banyak digunakan sebagai
bahan pengawet alami bagi makanan dan minuman, dan juga digunakan sebagi
penambah rasa asam. Sitrat sangat baik digunakan dalam larutan penyangga untuk
mengendalikan pH laarutan. Keasaman asam sitrat dapat dilihat dari terdapatnya 3 gugus
karboksilat pada assam sitrat. Sehingga perlu dilihat berapa kadar asam sitrat pada
sampel minuman dipasaran (Ale-ale).
Pada praktikum kali ini tujuannya yaitu mahasiswa mampu menganalisis
kandungan asam sitrat pada minuman yang beredar dipasaran menggunakan metode
titrasi. Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah minuman ale-ale.
Penetapan kadar asam sitrat pada minuman dipasaran (Ale-ale) digunakan
metode titrimetri (asam-basa) dengan larutan basa atau penitarnya NaOH yang telah
distandarisasi dengan asam oksalat.
Pembakuan NaOH dengan asam oksalat. NaOH distandarisasi dengan bahan baku
primer yaitu asam oksalat. Dilakukan dengan cara pipet seksama 10 ml asam oksalat
(H2C2O4.2H2O) dimasukkan ke dalam erlenmayer kemudian, ditambahkan aquadest
bebas CO2 sebanyak 40 ml ditetesi dengan indikaror PP sebanyak 2 tetes ditritasi dengan
larutan NaOH 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah
muda konstan.
Titrasi dilakukan sebanyak 3x replikasi. Dan diperoleh hasil replikasi pertama
sebanya 20,3 ml; replikasi kedua sebanyak 18,2 ml; replikasi ketiga sebanyak 19,3 ml;
dengan rata-rata ketiga replikasi adalah 19,2 ml. Dan hasil normalitas pembakuan NaOH
dengan asam oksalat sebesar 0,05 N.
Selanjutnya, penetapan kadar asam sitrat pada sampel minuman dipasaran (Ale-
ale) yang dititrasi dengan NaOH yang telah distandarisasi. Pada proses titrasi akan terjadi
reaksi penetralan ion H+ dari asam sitrat dengan OH- dari NaOH. Sehingga penentuan
kadar/konsentrasi dapat dilihat dari banyaknya NaOH yang bereaksi sebanding dengan
kandungan asam sitrat pada sampel minuman ale-ale. Diambil sampel minuman ale-ale
sebanyak 10 ml dilarutkan dengan aquadest ad 100 ml homogenkan. Kemudian
ditambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terjadi
perubahan warna menjadi merah muda konstan.
Titrasi dilakukan sebanyak 3x replikasi. Dan diperoleh hasil replikasi pertama
sebanya 20,5 ml; replikasi kedua sebanyak 19,6 ml; replikasi ketiga sebanyak 19,8 ml;
dengan rata-rata ketiga replikasi adalah 19,6 ml. Dan hasil normalitas pembakuan asam
sitrat dengan minuman ale-ale sebesar 0,04 N. Berdasarkan hasil praktikum kali ini, maka
didapatkan kadar asam sitrat pada sampel minuman ale-ale sebesar 1,5 % 𝑏/𝑣.

VII. Kesimpulan
Pada percobaan kali ini dilakukan analisis kadar asam sitrat. Asam sitrat dianalisis
dengan menggunakan metode titrasi. Hasil normalitas pembakuan NaOH dengan asam
oksalat sebesar 0,05 N. Hasil pada perhitungan normalitas pembakuan asam
sitrat dengan minuman ale-ale sebesar 0,04 N. Pada hasil praktikum kali ini, maka
didapatkan kadar asam sitrat pada sampel minuman ale-ale sebesar 1,5 %.
Daftar Pustaka

Nahdiana, Fina (2020). Laporan Analisis Asam Sitrat. Diakses di


https://id.scribd.com/document/515005385/Laporan-Analisis-Asam-Sitrat pada
tanggal 15 Oktober 2023
Opod, Asticha Novia Tesalonika (2020). LAPORAN PRAKTIKUM V KIMIA ANALISIS
“ALKALIMETRI”. Manado : Universitas Sam Ratulangi. Diakses di
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sam-ratulangi/farmasi/laporan-
praktikum-alkalimetri/46663697 pada tanggal 15 Oktober 2023.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai