SECARA ALKALIMETRI
NIM 30320079
WIYATA KEDIRI
2021/2022
A. PRINSIP DASAR
Asidimetri dan alkalimetri termasuk dalam reaksi netralisasi yang merupakan
reaksi antara ion dan hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang
berasal dari basa yang akan menghasilkan air yang bersifat netral (Rohman, 2015).
Penentuan titik akhir titrasi dapat ditandai dengan adanya perubahan warna.
Perubahan warna yang terjadi pada titik akhir titrasi asam basa adalah merah muda
konstan. Perubahan warna pada titrasi tersebut karena penambahan indikator.
Indikator adalah zat warna larut yang perubahan warnanya tampak jelas
dengan rentang pH yang sempit. Jenis indikator yang khas adalah asam organik lemah
yang mempunyai warna berbeda dari basa konjugatnya. Indikator yang baik
mempunyai intensitas warna yang sedemikian rupa sehingga hanya beberapa tes
larutan indikator encer yang perlu ditambahkan kedalam larutan yang sedang diuji.
Perubahan warna indikator mencerminkan pengaruh asam dan basa yang terdapat
dalam larutan.
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan
buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet
baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan
minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam
siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme
makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah
lingkungan dan sebagai antioksidan.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat
1. Buret
2. Statif
3. Klem
4. Pipet volume
5. Pipet tetes
6. Erlenmeyer
7. Spatula
8. Kaca arloji
9. Corong
10. Kertas berwarna putih
Bahan
1. Vitamin C IPI
2. You C1000 lemon
3. Buah jeruk
4. Larutan NaOH
5. Indikator PP 1%
6. Asam oksalat
7. Aquadest
C. PERLAKUAN
Standarisasi larutan NaOH dengan asam oksalat
1. Menyiapkan NaOH yang akan digunakan untuk titrasi
2. Masukkan kedalam buret hingga tanda batas nol
3. Mengambil asam oksalat masukkan kedalam erlenmeyer
4. Menambahkan 2-3 tetes indikator PP 1%
5. Melakukan titrasi hingga perubahan warna dari bening menjadi merah seulas
6. Ulangi proses titrasi sampai 3x
Penentuan kadar asam sitrat pada sampel
1. Vitamin C IPI + indikator PP 1% lalu dititrasi dengan NaOH
2. Air perasan jeruk + indikator PP 1% dititrasi dengan NaOH
3. You C1000 lemon + indikator PP 1% dititrasi dengan NaOH
D. HASIL PENGAMATAN
Standarisasi asam oksalat 0,1N
= N x BE x Volume larutan
= 0,1N x 63 x 0,05ml
= 0,315N
Sampel vitamin C 1 = 5,05 gram
Sampel vitamin C 2 = 5,06 gram
Sampel jeruk 1 = 5,15 gram
Sampel jeruk 2 = 5,04 gram
Sampel IUC 1 = 1,05 gram
IUC = 0,2cm (simplo) ; 0,1cm (duplo)
Jeruk = 1,1cm (simplo) ; 1,1cm (duplo)
Vitamin C= 13,2cm (simplo) ; 13,1cm (dumplo)