Asam Benzoat
Disusun Oleh:
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat selesai
menyusun makalah kami dengan judul “Asam Benzoat” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran pada
Kimia Farmasi Kuantitaif. Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok 5,10,15
dan diambil dari berbagai referensi yang kami pelajari, baik dari jurnal dan lain
sebagainya. Diharapkan dengan disusun nya makalah ini akan membantu kami dan
kerjasama yang baik dalam penyusunan makalah ini. Semoga usaha kita bermanfaat
Penyusun
ASAM BENZOAT
I. Tujuan Praktikum
a. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi zat dalam suatu
sampel dan mampu menentukan kadar Nya dengan menggunakan
prinsip titrasi asam-basa
b. Untuk menentukan kelarutan Asam Benzoat suatu zat
secara kuantitatif
II. Teori
a. Tinjauan umum
a) Pengertian
Asam benzoat (C7H6O2) adalah padatan Kristal
berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatic
yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari asam
benzoin (setah kemenyan), yang terdahulu merupakan satu-
satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta
garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan.
Asam benzoat adalah precursor yang penting dalam sistesis
banyak bahan-bahan kimia lainnya. (Wati W.I.2012)
b) Prinsip
menentuan kelarutan dari obat padat yaitu asam
borat dan asam benzoat pada suhu kamar, suhu 45-60˚
dengan cara melarutkan, menyaring, mengeringkan dan
menimban residu obat yang tidak larut
b. Tinjauan Khusus
a) Struktur Asam Benzoat (C7H6O3)
b) Kelarutan
Larut dalam kurang lebin 350 bagian air, dalam kurnag lebih 3
bagian etanol (95%), dalam 8 bagian kloroform, dan dalam 3
bagian eter.
c) Sifat fisik
Hablur, halus, dan ringan, tidak berwarna, tidak berbau.
d) Identifikasi
Didihkan 100 mg dengan 100 mg kalsium karbonat p, dan 5 ml
air, saring. Pada filtrat tambahkan larutan besi FeCl3 p,
terbentuk endapan kuning coklat.
e) Prosedur analisis titrasi
Timbang sebanyak 500 mg as benzoat, larutkan dalam 15 ml
etanol (95%) p, yang telah dinetralkan terhadap larutan merah
fenol p, tambahkan 20 ml air . titrasi dengan NaOH 0,1 N
menggunakan indikator larutan merah fenol p.
III. Prosedur
a. Pembakuan larutan NaOH 0,1 N
Pipet 10 ml larutan baku oksalat 0,1 N kemudian
tambahkan 2 tetes indikator fenoftalein dan titrasikan
dengan NaOH O,1 N sampai terbentuk warna merah
mudaa merah muda
Timbang 10 mg asam oksalat dilarutkan dalam 10 ml air
suling kemudian tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein
dan titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terbentuk warna
merah muda
𝑔𝑟 1000
0,1 N = 𝑚𝑟 𝑥 100
𝑔𝑟 1000
0,1 N= 𝑥
40 100
= 0,4 N
2. H2SO4 0,1 N
𝑔𝑟 1000
0,1 N = 𝑚𝑟 𝑥 100
𝑔𝑟 1000
0,1 N= 𝑥
98 100
= 0,98 N
N x v.As.oksalat = N x v.NaOH
0,1 N x 10 ml = N x 15,1 ml
1 = N x 15,1 ml
N = 0,06
=585,9 %
= 5.859 % (b/b)
V. DAPUS
Depkes RI. 1979. Farmakope indonesia edisi III. Departemen kesehatan
republik indonesia. Jakarta.
Depkes RI. 1995. Farmakope indonesia edisi IV. Departemen kesehatan
republik indonesia. Jakarta.
Gandjar, I.G.. & Abdul R. 2007. Kimia farmasi analis. Pustaka pelajar.
Yogyakarta.
Wati, W. I., & Guntarti, A. (2012). Penetapan Kadar Asam Benzoat
Dalam Beberapa Merk Dagang Minuman Ringan Secara
Spektrofotometri Ultraviolet. Pharmaciana, 2(2).
https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v2i2.661