Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI KUANTITATIF

Asam Benzoat

Dosen pengampu : Yulianis, M.Farm,.Apt

Disusun Oleh:

Kelompok 5, 10 dan 15/ Shift 1/ Farmasi 5B

1. Puput Astreawati 1748201077

2. Puput Syafina Cahya 1748201078

3. Rena Okmadini 1748201087

4. Retno Agustia Ningsi 1748201088

5. Yolanda Nurulita A 1748201134

6. Yulinda Permata Sari 1748201135

TAHUN AJARAN 2019/2020

SEKOLAH ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat selesai

menyusun makalah kami dengan judul “Asam Benzoat” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran pada

semester 5 Program Studi farmasi STIKes HI Jambi.

Makalah ini ditujukan untuk rekan-rekan mahasiswa farmasi semester 5

sebagai bentuk materi pembelajaran dalam mengikuti perkuliahan Pembelajaran

Kimia Farmasi Kuantitaif. Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok 5,10,15

dan diambil dari berbagai referensi yang kami pelajari, baik dari jurnal dan lain

sebagainya. Diharapkan dengan disusun nya makalah ini akan membantu kami dan

rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk dapat lebih mudah memahami materi

pembelajaran serta dapat menambah wawasan pengetahuaan kita.

Kami ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh anggota kelompok atas

kerjasama yang baik dalam penyusunan makalah ini. Semoga usaha kita bermanfaat

dan mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT. Aamin

Jambi, 28 September 2019

Penyusun
ASAM BENZOAT

I. Tujuan Praktikum
a. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi zat dalam suatu
sampel dan mampu menentukan kadar Nya dengan menggunakan
prinsip titrasi asam-basa
b. Untuk menentukan kelarutan Asam Benzoat suatu zat
secara kuantitatif

II. Teori
a. Tinjauan umum
a) Pengertian
Asam benzoat (C7H6O2) adalah padatan Kristal
berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatic
yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari asam
benzoin (setah kemenyan), yang terdahulu merupakan satu-
satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta
garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan.
Asam benzoat adalah precursor yang penting dalam sistesis
banyak bahan-bahan kimia lainnya. (Wati W.I.2012)

Berikut struktur dari asam benzoat

Menentukan kadar asam benzoat menggunakan


metode aside alkalimetri yaitu titrasi tidak langsung asam-
basa. Mentitrasinya dengan larutan baku basa (alkalimetri)
atau sampel basa dengan larutan baku asam (asidimetri).
Asidimetri dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni
reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion
hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air
yang bersifat netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai
reaksi antara pemberi proton (asam) dengan penerima
proton (basa). Titrasi tidak langsung dapat dilakukan untuk
titrasi-titrasi asam lemah dengan basa kuat, ataupun titrasi
basa lemah dengan asam kuat. (Wati W.I.2012)
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan
kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah
diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan
berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi,
sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka
disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi
yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi
kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan
reaksi kompleks dan lain sebagainya. (Wati W.I.2012)

b) Prinsip
menentuan kelarutan dari obat padat yaitu asam
borat dan asam benzoat pada suhu kamar, suhu 45-60˚
dengan cara melarutkan, menyaring, mengeringkan dan
menimban residu obat yang tidak larut

c) Macam-macam titrasi Asam-basa


1. Asam kuat -Basa kuat
2. Asam kuat -Basa lemah
3. Asam lemah-Basa kuat
4. Asam kuat -Garam dari asam lemah
5. Basa kuat -Garam dari basa lemah
d) Larutan standar dan indicator
 Indicator
1. Fenolftalein
Larutkan 1 gram fenolftalein dalam 100 ml
etanol 70%
2. Metil Merah
200 mg metil merah + 7,5 ml NaOH 0,1 N + 20
ml alcohol 70% + air suling sampai 100 ml
e) Contoh senyawa uji
Penetapan kadar asam salisilat (C7H6O3)
f) Cara kerja
1. 500 mg zat dilarutkan dalam 10 ml etanol Tambahkan 2
tetes indicator fenolftalein dan dititrasi dengan larutan
NaOH 0,1 N sampai terbentuk warna merah muda

b. Tinjauan Khusus
a) Struktur Asam Benzoat (C7H6O3)

b) Kelarutan
Larut dalam kurang lebin 350 bagian air, dalam kurnag lebih 3
bagian etanol (95%), dalam 8 bagian kloroform, dan dalam 3
bagian eter.
c) Sifat fisik
Hablur, halus, dan ringan, tidak berwarna, tidak berbau.
d) Identifikasi
Didihkan 100 mg dengan 100 mg kalsium karbonat p, dan 5 ml
air, saring. Pada filtrat tambahkan larutan besi FeCl3 p,
terbentuk endapan kuning coklat.
e) Prosedur analisis titrasi
Timbang sebanyak 500 mg as benzoat, larutkan dalam 15 ml
etanol (95%) p, yang telah dinetralkan terhadap larutan merah
fenol p, tambahkan 20 ml air . titrasi dengan NaOH 0,1 N
menggunakan indikator larutan merah fenol p.
III. Prosedur
a. Pembakuan larutan NaOH 0,1 N
 Pipet 10 ml larutan baku oksalat 0,1 N kemudian
tambahkan 2 tetes indikator fenoftalein dan titrasikan
dengan NaOH O,1 N sampai terbentuk warna merah
mudaa merah muda
 Timbang 10 mg asam oksalat dilarutkan dalam 10 ml air
suling kemudian tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein
dan titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai terbentuk warna
merah muda

b. Pembakuan H2SO4 0,1 N


 Pipet 10 ml larutan baku boraks tambahkan 2 tetes
indikator fenolftalein dan titrasi dengan NaOH 0,1 N
sampai terbentuk warna merah muda
c. Proseur penetapan kadar
 Timbang sebanyak 500 mg as benzoat, larutkan dalam 15
ml etanol (95%) p, yang telah dinetralkan terhadap
larutan merah fenol p, tambahkan 20 ml air . titrasi
dengan NaOH 0,1 N menggunakan indikator larutan
merah fenol p.
IV. Simulasi/perhitungan
a. Perhitungan reagen larutan standar
1. NaOH 0,1 N

𝑔𝑟 1000
0,1 N = 𝑚𝑟 𝑥 100

𝑔𝑟 1000
0,1 N= 𝑥
40 100

= 0,4 N

2. H2SO4 0,1 N

𝑔𝑟 1000
0,1 N = 𝑚𝑟 𝑥 100
𝑔𝑟 1000
0,1 N= 𝑥
98 100

= 0,98 N

b. Standarisasi dan reaksi


Dik: Asam Oksalat = 0,1 gram
BM = 126 gr/mol
Valensi =2
Setelah di titrasi di dapatkan data
Zat yang v.awal v.akhir Rata-rata
ditimbang
0,1 gram 0 ml 15,5 ml 15,5 ml

0,1 gram 15,5 ml 30,5 ml 15 ml

0,1 gram 30,5 ml 45,3 ml 14,8 ml


Rata-rata 15,1 ml

N x v.As.oksalat = N x v.NaOH
0,1 N x 10 ml = N x 15,1 ml
1 = N x 15,1 ml
N = 0,06

c. Penetapan kadar dan reaksi


𝑉𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝐵𝐸 𝑥 100%
Kadar sampel % (b/v) = 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑋 1000
𝑉𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝐵𝑀
= 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑋 1000 𝑋 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖x 100%
15,5 𝑚𝑙 𝑥 0,06 𝑥 126 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
= x 100%
0,01 𝑋 1000 𝑋 2
117,18
= x 100%
20

=585,9 %
= 5.859 % (b/b)

V. DAPUS
Depkes RI. 1979. Farmakope indonesia edisi III. Departemen kesehatan
republik indonesia. Jakarta.
Depkes RI. 1995. Farmakope indonesia edisi IV. Departemen kesehatan
republik indonesia. Jakarta.
Gandjar, I.G.. & Abdul R. 2007. Kimia farmasi analis. Pustaka pelajar.
Yogyakarta.
Wati, W. I., & Guntarti, A. (2012). Penetapan Kadar Asam Benzoat
Dalam Beberapa Merk Dagang Minuman Ringan Secara
Spektrofotometri Ultraviolet. Pharmaciana, 2(2).
https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v2i2.661

Anda mungkin juga menyukai