Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI KUANTITATIF

”PENETAPAN KADAR ASETOSAL + VITAMIN C ”

Dosen pengampu : Yulianis, M.Farm,.Apt

Disusun Oleh:

Kelompok 12 dan 15/ Shift 1/ Farmasi 5B

1. Riska Dahlia

2. Wafik Oktaviani

3. Yolanda Nurulita A 1748201134

4. Yulinda Permata Sari 1748201135

TAHUN AJARAN 2019/2020

SEKOLAH ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat selesai

menyusun makalah kami dengan judul “Penetapan kadar asetosal + vitamin C ”

dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah

Pembelajaran pada semester 5 Program Studi farmasi STIKes HI Jambi.

Makalah ini ditujukan untuk rekan-rekan mahasiswa farmasi semester 5

sebagai bentuk materi pembelajaran dalam mengikuti perkuliahan Pembelajaran

Kimia Farmasi Kuantitaif. Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok 12 dan

15 diambil dari berbagai referensi yang kami pelajari, baik dari jurnal dan lain

sebagainya. Diharapkan dengan disusun nya makalah ini akan membantu kami

dan rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk dapat lebih mudah memahami materi

pembelajaran serta dapat menambah wawasan pengetahuaan kita.

Kami ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh anggota kelompok atas

kerjasama yang baik dalam penyusunan makalah ini. Semoga usaha kita

bermanfaat dan mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT. Aamin

Jambi, 2019

Penyusun
ASAM BENZOAT

I. Tujuan Praktikum
a. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi zat dalam suatu
sampel dan mampu menentukan kadar Nya
b. Untuk menentukan kelarutan Asetosal + vitamin C suatu
zat secara kuantitatif

II. Teori
a. Tinjauan umum
a) Pengertian
b) Prinsip
c) Macam-macam titrasi
d) Larutan standar dan indicator
 Indicator
 Larutan standar
e) Contoh senyawa uji
Asetosal C9H8O6
Vitamin C C6H8O6
f) Cara kerja

b. Tinjauan Khusus
a) Struktur Asetosal dan Vitamin C
b) Kelarutan
 Asetosal: agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam
etanol 95%P larut dalam kloroforom P dan dalam eter P
 Vitamin C: mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol praktis tidak larut dalam kloroforom damal eter
dan dalam benzen
c) Sifat fisik
 Asetosal: hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam.
 Vitamin C: hablur putih agak kuning, tidak berbau, rasa
asam

d) Identifikasi
 Asetosal: didihkan 200 mg dengan 4 ml larutan
natrium hidroksida P 8% b/v selama 3 menit dinginkan.
Tambahkan 5 ml asam sulfat E, erbentuk endapan
hablur putih asam salisilat, saring, gunkan filtrat untuk
identifikasi.
 Vitamin C: larutkan 200 mg dalam 2 ml etanol 95%
tambahkan beberapa tetes brom, warna larutan hilang.
e) Prosedur analisis titrasi
 Penetapan kadar total : sampel dilarutkan dalam 10 ml
etanol + 2 tetes indikator fenol merah
 Penetapan kadar vitamin C : sampel larutkan dengan
15 ml air + 7,5 ml HCl 0,2 N + 2 ml indikator amylum
titrasi dengan Kio3 0,02 M terbentuk warna merah
III. Prosedur
a. Pembakuan
 Timbang 10 mg asam oksalat dilarutkan dalam 10 ml
air suling kemudian tambahkan 2 tetes indikator
fenolftalein dan titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai
terbentuk warna merah muda.
 KiO3 : larutkan 4,28 dengan air suling dalam labu ukur
1 liter dan cukupkan volume dengan air suling sampai
tanda batas
b. Proseur penetapan kadar
 Penetapan kadar total : sampel dilarutkan dalam 10 ml
etanol + 2 tetes indikator fenol merah
 Penetapan kadar vitamin C : sampel larutkan dengan 15
ml air + 7,5 ml HCl 0,2 N + 2 ml indikator amylum
titrasi dengan Kio3 0,02 M terbentuk warna merah

IV. Simulasi/perhitungan
Pembakuan NaOH 0,1 N dengan asam oksalat

volume skala buret


No Berat Zat
v. awal v. akhir volume terpakai
1 10 ml 0 ml 22 ml 22 ml
2 10 ml 0 ml 22,2 ml 22,2 ml
Rata-rata 22,1 ml

Gr Ek Asam oksalat = Gr Ek NaOH


NxV =NxV
0,1 N x 10 ml = N x 22,1 ml
1
N = 22,1
= 0,04524 N

Penetapan kadar total


volume skalaburet
No Berat Zat
v. awal v. akhir volume terpakai
1 140 0ml 5,2 ml 5,2 ml
2 140 mg 00ml 5,22 ml 5,22 ml
Rata-rata 5,21ml

gr
=NxV
BE

gr
= 0,04524 N x 5,21 ml
176,13

gr
= 0,235
176,13

gr = 0,235 x 176,13

= 277,214

gr hasil
% Kadar = rata−rata yg ditimbang

277,214
= x 100%
140

= 198,01%
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1979. Farmakope indonesia edisi III. Departemen kesehatan republik

indonesia. Jakarta.

Depkes RI. 1995. Farmakope indonesia edisi IV. Departemen kesehatan republik

indonesia. Jakarta.

Gandjar, I.G.. & Abdul R. 2007. Kimia farmasi analis. Pustaka pelajar.
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai