Disusun Oleh:
1. Riska Dahlia
2. Wafik Oktaviani
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat selesai
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah
Kimia Farmasi Kuantitaif. Makalah ini merupakan hasil diskusi kelompok 12 dan
15 diambil dari berbagai referensi yang kami pelajari, baik dari jurnal dan lain
sebagainya. Diharapkan dengan disusun nya makalah ini akan membantu kami
dan rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk dapat lebih mudah memahami materi
kerjasama yang baik dalam penyusunan makalah ini. Semoga usaha kita
bermanfaat dan mendapat rahmat dan ridho dari Allah SWT. Aamin
Jambi, 2019
Penyusun
ASAM BENZOAT
I. Tujuan Praktikum
a. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi zat dalam suatu
sampel dan mampu menentukan kadar Nya
b. Untuk menentukan kelarutan Asetosal + vitamin C suatu
zat secara kuantitatif
II. Teori
a. Tinjauan umum
a) Pengertian
b) Prinsip
c) Macam-macam titrasi
d) Larutan standar dan indicator
Indicator
Larutan standar
e) Contoh senyawa uji
Asetosal C9H8O6
Vitamin C C6H8O6
f) Cara kerja
b. Tinjauan Khusus
a) Struktur Asetosal dan Vitamin C
b) Kelarutan
Asetosal: agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam
etanol 95%P larut dalam kloroforom P dan dalam eter P
Vitamin C: mudah larut dalam air, sukar larut dalam
etanol praktis tidak larut dalam kloroforom damal eter
dan dalam benzen
c) Sifat fisik
Asetosal: hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam.
Vitamin C: hablur putih agak kuning, tidak berbau, rasa
asam
d) Identifikasi
Asetosal: didihkan 200 mg dengan 4 ml larutan
natrium hidroksida P 8% b/v selama 3 menit dinginkan.
Tambahkan 5 ml asam sulfat E, erbentuk endapan
hablur putih asam salisilat, saring, gunkan filtrat untuk
identifikasi.
Vitamin C: larutkan 200 mg dalam 2 ml etanol 95%
tambahkan beberapa tetes brom, warna larutan hilang.
e) Prosedur analisis titrasi
Penetapan kadar total : sampel dilarutkan dalam 10 ml
etanol + 2 tetes indikator fenol merah
Penetapan kadar vitamin C : sampel larutkan dengan
15 ml air + 7,5 ml HCl 0,2 N + 2 ml indikator amylum
titrasi dengan Kio3 0,02 M terbentuk warna merah
III. Prosedur
a. Pembakuan
Timbang 10 mg asam oksalat dilarutkan dalam 10 ml
air suling kemudian tambahkan 2 tetes indikator
fenolftalein dan titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai
terbentuk warna merah muda.
KiO3 : larutkan 4,28 dengan air suling dalam labu ukur
1 liter dan cukupkan volume dengan air suling sampai
tanda batas
b. Proseur penetapan kadar
Penetapan kadar total : sampel dilarutkan dalam 10 ml
etanol + 2 tetes indikator fenol merah
Penetapan kadar vitamin C : sampel larutkan dengan 15
ml air + 7,5 ml HCl 0,2 N + 2 ml indikator amylum
titrasi dengan Kio3 0,02 M terbentuk warna merah
IV. Simulasi/perhitungan
Pembakuan NaOH 0,1 N dengan asam oksalat
gr
=NxV
BE
gr
= 0,04524 N x 5,21 ml
176,13
gr
= 0,235
176,13
gr = 0,235 x 176,13
= 277,214
gr hasil
% Kadar = rata−rata yg ditimbang
277,214
= x 100%
140
= 198,01%
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1979. Farmakope indonesia edisi III. Departemen kesehatan republik
indonesia. Jakarta.
Depkes RI. 1995. Farmakope indonesia edisi IV. Departemen kesehatan republik
indonesia. Jakarta.
Gandjar, I.G.. & Abdul R. 2007. Kimia farmasi analis. Pustaka pelajar.
Yogyakarta.