Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA SISWA

PEMBUATAN DONAT

XII MIPA 7, KELOMPOK:

1. Keshia Davina Putri Darmawan (16)


2. Mauli Azma (19)

JUDUL : BIOTEKNOLOGI DALAM PEMBUATAN DONAT KAMPUNG

Tujuan :

- Mengetahui cara pembuatan donat dangan memanfaatkan prinsip bioteknologi.


- Mengetahu peran ragi dalam proses fermentasi dalam pembuatan donat.
- Mengetahui faktor yang berpengaruh dalam pembuatan donat.

Alat dan Bahan :

Bahan: Alat:

- 250 gram tepung terigu - sendok


- 3 sdm susu bubuk - wadah besar
- 3 sdm gula pasir - plastik
- ½ bungkus ragi instan (5,5 gr) - gelas
- 2 butir kuning telur
- 100 ml air es
- ¼ sdt garam halus
- 50 gram margarin
- minyak goreng secukupnya

Cara Kerja :

1. Siapkan wadah, masukkan tepung terigu ke dalamnya.


2. Kemudian tambahkan susu bubuk, gula pasir, dan ragi.
3. Aduk rata campuran adonan.
4. Buat lubang di tengah adonan, lalu tambahkan 2 butir kuning telur.
5. Aduk adonan hingga adonan tercampur rata.
6. Tambahkan air sedikit demi sedikit sampai habis.
Catatan: Tergantung kepada suhu. Jika membuat donat di tempat suhu panas, maka
gunakan air es. Sebaliknya, jika membuat donat di tempat suhu dingin, maka gunakan air
hangat.
7. Uleni adonan hingga tercampur rata.
8. Setelah itu, tambahkan garam dan margarin.
9. Uleni adonan dengan kedua tangan hingga adonan kalis atau sampai tidak lengket di tangan.
Catatan: Jika adonan lengket, tambahkan sedikit tepung terigu.
10. Bulatkan adonan, lalu masukkan ke dalam wadah. Beri sedikit minyak di bawah wadah agar
adonan tidak lengket saat diambil kembali.
11. Tutup adonan menggunakan kain atau plastik.
12. Diamkan adonan selama 30 menit atau sampai mengembang dua kali lipat.
13. Jika sudah mengembang, tusuk bagian tengah adonan dengan jari hingga adonan kempis.
Tujuannya dikempiskan agar udara yang terperangkap di dalam adonan dapat keluar.
14. Timbang masing-masing adonan dengan berat 40 gram atau sesuai selera. Lakukan cara ini
sampai semua adonan habis.
15. Setelah adonan selesai ditimbang, bulat-bulatkan lalu diamkan sampai 10 menit.
16. Setelah itu, buat lubang di tengah-tengah adonan yang telah didiamkan hingga berbentuk
donat.
17. Goreng donat hingga kedua sisinya matang.
18. Tiriskan donat hingga tidak ada minyak yang menetes.
19. Taburkan gula halus pada donat.

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.

1. Mikroorganisme apa yang kalian gunakan dalam kegiatan praktikum ini (tulis dengan benar
sesuai kaidah Binomial Nomenklature)?
Jawab: Saccharomyces cerevisiae

2. Teknik bioteknologi apa yang terjadi pada percobaanmu?


Jawab: Bioteknologi konvensional.
Bioteknologi konvensional atau biasa juga disebut bioteknologi tradisional adalah suatu
penerapan bioteknologi yang telah digunakan sejak ilmu pengetahuan masih belum berkembang
pesat, penggunaannya terbatas pada peran organisme melalui teknik fermentasi yang terjadi
dalam skala kecil, dan prosesnya masih sangat sederhana.

3. Apa yang terdapat dalam kandungan adonan pada saat mengembang?


Jawab: Donat dibuat dengan bantuan jamur ragi (yeast) yang melakukan fermentasi alkohol.
Fermentasi yang terjadi mengubah glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida.
Ragi menghasilkan karbon dioksida selama fermentasi. Gas karbon dioksida terperangkap dalam
adonan sehingga menyebabkan donat dapat mengembang. Kondisi ini akan memungkinkan
untuk mengembangkan gas secara merata dan menahannya, membentuk cita rasa akibat
terjadinya fermentasi. Komponen lain yang terbentuk selama proses fementasi seperti alkohol
juga berkontribusi terhadap rasa dan aroma donat, namun alkohol menguap dalam proses
pengembangan donat.

4. Tuliskan 3 produk bioteknologi tradisional lainnya yang menggunakan mikroorganisme yang


sama dengan yang kalian gunakan?
Jawab: tape, bir, dan roti.

Dokumentasi:

Gambar 1 dan 2: bahan-bahan


G3: adonan sebelum diberi ragi G4: adonan setelah diberi ragi, telur, dan
margarin

G5: perlakuan ragi G6: adonan setelah mengembang

G7: adonan setelah dikempiskan G8: adonan setelah dibentuk donat

G9: donat setelah digoreng G10: hasil akhir

Percoban ragi dan gula dengan air:

Masing-masing air (panas, suhu ruangan, dan dingin) diberi gula dan ragi dengan perbandingan
gula : ragi = 2 : 1.
Setelah didiamkan sekitar 30 menit, hasilnya: campuran air suhu ruangan lebih dulu
mengembang, setelah itu disusul campuran air dingin yang mengembang sedikit, sedangkan
campuran air panas tidak mengembang dan hanya berbuih. Hal ini terjadi karena air dingin
membuat ragi tidak aktif, sedangkan air panas membuat raginya mati.

Anda mungkin juga menyukai